X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

5 Bahaya kelebihan zat besi, waspadai gejala hemokromatosis!

Bacaan 4 menit
5 Bahaya kelebihan zat besi, waspadai gejala hemokromatosis!

Parents, cari tahu berbagai dampak, gejala, dan penyebabnya berikut ini!

Zat besi menjadi salah satu zat gizi yang memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kekebalan tubuh hingga mencegah anemia. Namun, tahukah Parents bahwa kelebihan zat gizi satu ini atau disebut juga hemokromatosis bisa berisiko pada kesehatan? Gejala hemokromatosis sebaiknya diketahui sejak dini untuk penanganan yang lebih tepat.

Hemakromatosis adalah kondisi saat tubuh kelebihan zat besi karena menyerap terlalu banyak dari asupan makanan. Kelebihan kandungan zat satu ini bisa disimpan di organ dalam, mulai dari jantung, pankreas, dan hati.

Kondisi ini bila didiamkan bisa membahayakan jiwa. Memang, apa saja dampak yang bisa dirasakan?

Dosis zat besi sesuai usia

Gejala hemokromatosis

Dilansir dari WebMD, asupan zat besi harian hendaknya menyesuaikan dengan usia dan kebutuhan. Beberapa rekomendasi tersebut, antara lain :

  • Bayi berusia kurang dari 6 bulan : 0,27 mg/hari.
  • Bayi usia 7-12 bulan : 11 mg/hari.
  • Anak-anak usia 1-3 tahun : 7 mg/hari.
  • Anak-anak usia 4-8 tahun : 10 mg/hari.
  • Anak usia 9-13 tahun : 7 mg/hari.
  • Anak laki-laki berusia 14-18 tahun : 11 mg/hari
  • Remaja perempuan berusia 14-18 tahun : 15 mg/hari
  • Orang dewasa laki-laki usia 19-50 tahun : 8 mg/hari.
  • Orang dewasa perempuan usia 19-50 tahun : 18 mg/hari.
  • Ibu hamil : 27 mg/hari.
  • Perempuan usia 51 tahun lebih : 8 mg/hari.
  • Ibu menyusui usia 14-18 tahun : 1o mg/hari.
  • Ibu menyusui yang menyusui usia 19-50 tahun : 9 mg/hari.

Dampak hemokromatosis

5 Bahaya kelebihan zat besi, waspadai gejala hemokromatosis!

Kelebihan zat besi yang disimpan dalam beberapa organ bisa menyebabkan adanya penyakit yang berbahaya, seperti diabetes hingga masalah jantung. Bila tak ditangani, beberapa komplikasi bisa terjadi, di antaranya :

1. Masalah reproduksi

Kelebihan asupan zat besi bisa memengaruhi aktivitas seksual seseorang. Hemakromatosis bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.

Selain itu, dorongan seks pada laki-laki pun turut terpengaruh. Di sisi lain, perempuan umumnya bisa mengalami keterlambatan siklus menstruasi.

2. Perubahan pada warna kulit

Zat besi yang terlalu banyak pun bisa diendapkan di bagian kulit. Hal inilah yang membuat kulit bisa berubah warna menjadi abu-abu.

3. Masalah pankreas

Kerusakan pun bisa menjalar hingga organ pankreas. Bila organ satu ini sudah terkena dampaknya, kemungkinan seseorang mengalami diabetes pun menjadi lebih tinggi.

4. Masalah pada hati

Sirosis menjadi masalah lain yang timbul dari kelebihan zat besi ini. Bila terus menerus terjadi, kondisi ini bisa memungkinkan berkembang menjadi kanker hati maupun komplikasi yang mengancam jiwa lainnya.

5. Masalah jantung

Parents, rupanya kelebihan zat besi akan dapat memengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah. Hemokromatosis diketahui bisa menyebabkan gagal jantung kongestif yang bisa mengancam jiwa. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan artimia atau gangguan pada irama jantung.

Artikel terkait : Suplemen zat besi untuk anak, apakah perlu? Ini penjelasan pakar gizi

Gejala hemokromatosis

Gejala hemokromatosis

Gejala yang dirasakan bisa berbeda-beda pada setiap orang bergantung dari keparahan. Biasanya, gejalanya pun samar dengan penyakit lainnya.

Hemakromatosis jarang ditemui pada seseorang di usia 15-30 tahun. Umumnya, gejala ini rentan terjadi pada seseorang di usia 30-50 tahun.

Khusus pada perempuan, kebanyakan gejala bisa muncul saat telah mengalami menopause. Hal ini karena biasanya kelebihan zat besi seringkali terbuang bersamaan dengan darah haid.

Hemokromatosis sering kali tidak menimbulkan gejala. Bila muncul gejala, umumnya pada rentang usia 30-50 tahun. Hanya sebagian kecil penderita hemokromatosis yang sudah mengalami gejala di usia 15-30 tahun.

Parents, umumnya ada beberapa gejala hemokromatosis khas yang bisa dirasakan, seperti tanda berikut ini :

  • Sakit perut
  • Sering merasa lelah
  • Nyeri pada bagian sendi
  • Kehilangan gairah seks
  • Merasa lemah
  • Jantung berdebar
  • Bulu badan menjadi rontok
  • Menjadi lebih sering lupa
  • Warna kulit berubah menjadi abu-abu

Artikel terkait : 19 Makanan kaya zat besi untuk bayi selain daging, Parents perlu tahu!

Penyebab hemokromatosis

Parents, hemokromatosis ini utamanya disebabkan oleh adanya mutasi genetik yang mengatur penyerapan zat besi di dalam tubuh kita. Hal ini seringkali diturunkan dari kedua orangtua, walaupun salah satu atau keduanya tidak menunjukkan gejala.

Selain itu, beberapa kemungkinan penyebab kondisi ini, antara lain :

  • Penyakit autoimun yang membuat zat besi tertumpuk di hati, khususnya saat perkembangan janin. Hal ini diketahui menjadi salah satu penyebab dari kematian dini.
  • Penyakit liver kronis, misalnya saja hati yang berlemak atau hepatitis C.
  • Mengalami gagal ginjal kronis.
  • Penerima transfusi darah untuk jangka panjang, seperti penderita thalasemia.

Parents, bila anggota keluarga mengalami gejala di atas atau memiliki faktor risiko yang sudah disebutkan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Semoga bermanfaat!

Sumber : Mayo Clinic, Alodokter, WebMD

Baca Juga :

Kekurangan zat besi selama kehamilan, berbahayakah bagi janin?

Cerita mitra kami
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak
Berapa Batas Asupan Gula Harian Anak? Cek Risiko dan Cara Membatasi Asupan Gula Berlebih
Berapa Batas Asupan Gula Harian Anak? Cek Risiko dan Cara Membatasi Asupan Gula Berlebih
Pastikan Kandungan yang Aman, PURE Jadi Produk Bayi Hingga Anak Premium Berstandar Internasional
Pastikan Kandungan yang Aman, PURE Jadi Produk Bayi Hingga Anak Premium Berstandar Internasional

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

nisya

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • 5 Bahaya kelebihan zat besi, waspadai gejala hemokromatosis!
Bagikan:
  • 7 Jenis Olahraga untuk Menghilangkan Stres, Terbaru Ada Padel!

    7 Jenis Olahraga untuk Menghilangkan Stres, Terbaru Ada Padel!

  • Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, hingga Harganya

    Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, hingga Harganya

  • Vasektomi Tidak Sama dengan Kebiri, Ini Prosedur dan Kelebihannya!

    Vasektomi Tidak Sama dengan Kebiri, Ini Prosedur dan Kelebihannya!

  • 7 Jenis Olahraga untuk Menghilangkan Stres, Terbaru Ada Padel!

    7 Jenis Olahraga untuk Menghilangkan Stres, Terbaru Ada Padel!

  • Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, hingga Harganya

    Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, hingga Harganya

  • Vasektomi Tidak Sama dengan Kebiri, Ini Prosedur dan Kelebihannya!

    Vasektomi Tidak Sama dengan Kebiri, Ini Prosedur dan Kelebihannya!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti