Brokoli menjadi salah satu sayuran terbaik yang bisa Bunda pilih untuk menu MPASI Si Kecil. Selain rasanya yang nikmat dan kandungan nutrisinya yang lengkap, bentuk unik brokoli juga kerap kali mengundang perhatian dan rasa penasaran bayi. Ia pun jadi lebih bersemangat untuk memakannya. Berbicara mengenai itu, berikut beberapa manfaat brokoli untuk bayi yang perlu Bunda ketahui!
Brokoli untuk bayi
Bila dibandingkan jenis sayuran lain, brokoli memang seringkali dihindari sebagai sayuran pertama yang diperkenalkan pada bayi. Karena brokoli dapat menyebabkan gas juga karena tekstur brokoli yang cukup keras.
Seperti yang kita ketahui, sistem pencernaan bayi masih berkembang dan membutuhkan waktu untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan padat. Untuk itu, waktu terbaik memperkenalkan dan menambahkan brokoli dalam menu MPASI Si Kecil ialah saat dia berusia 10 bulan atau lebih.
Dalam satu cangkir brokoli kukus terkandung sejumlah nutrisi seperti:
|
Nutrisi |
Kuantitas |
Vitamin A |
0.724 mg |
Vitamin C |
101.2 mg |
Vitamin E |
2.26 mg |
Vitamin K |
220 mg |
Niacin |
0.86 mg |
Folat |
168 mcg |
Iron |
5.5 mg |
Selenium |
5.7 mg |
Sodium |
64 mg |
Kalsium |
62 mg |
Magnesium |
33 mg |
Phosphorous |
105 mg |
Potassium |
457 mg |
Air |
89.3 gr |
Protein |
2.82 gr |
Energi |
34 kcal |
Lemak |
0.37 gr |
Manfaat brokoli untuk bayi yang tak boleh dilewatkan
Dari berbagai kandungan nutrisi tersebut, brokoli bisa memberikan banyak manfaat untuk bayi. Berikut ini beberapa manfaat brokoli untuk bayi:
1. Meningkatkan imunitas
Manfaat terbesar brokoli untuk bayi ialah dapat memberikan dorongan yang kuat pada sistem kekebalan tubuhnya.
Vitamin C yang cukup banyak di dalam brokoli tidak hanya penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Namun juga mendukung kesehatan bayi secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu membangun daya tahan tubuh bayi melawan berbagai serangan penyakit.
2. Pengembangkan penglihatan
Tidak hanya vitamin C, brokoli juga mengandung vitamin A yang cukup banyak. Seiring dengan kombinasi beta-karoten, vitamin A bertindak langsung untuk membuat penglihatan bayi lebih baik dan lebih tajam.
Dilengkapi dengan vitamin B-kompleks dan mineral seperti fosfor, brokoli memainkan peran yang baik dalam menjaga penglihatan bayi tetap sehat.
3. Mencegah risiko anemia
Pembuluh darah kita mengandung entitas penting yang disebut hemoglobin. Fungsi inti hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen ke berbagai bagian tubuh melalui pembuluh darah.
Pembentukan hemoglobin sepenuhnya tergantung pada keberadaan zat besi. Bila pembentukan ini gagal maka seseorang dapat mengalami anemia.
Untuk itu, kandungan zat besi di dalam brokoli dapat memperkaya jumlah hemoglobin yang ada dalam tubuh kita dan mencegah kita dari risiko anemia.
4. Manfaat brokoli untuk bayi guna mengatasi sembelit
Setelah mulai mendapatkan MPASI, biasanya bayi akan mengalami masalah pencernaan seperti sembelit. Brokoli bisa membantu mengatasi masalah ini karena memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Serat dapat membantu tubuh bayi merangsang proses pencernaan dan menjaga kesehatan sistem cerna si kecil.
5. Membantu mencegah risiko komplikasi saat bayi diare
Untuk bayi kecil, diare bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi yang cepat dan berakibat fatal. Dengan kandungan air yang cukup tinggi, brokoli bisa membantu bayi mencegah risiko berbahaya tersebut.
Memberikan bayi sup brokoli saat diare dapat membantunya mengembalikan jumlah air serta nutrisi yang mungkin hilang saat dia buang air besar.
6. Manfaat brokoli untuk bayi: mencegah infeksi lambung
Infeksi lambung dapat terjadi akibat keasaman yang tidak terkendali. Meskipun lambung menghasilkan asam untuk percernaan, tetapi lambung rentan terhadap aksi asam tersebut.
Bila bayi mengalami hal ini, Bunda bisa mencoba mengatasinya dengan memberikan sup brokoli pada bayi.
7. Sumber antioksidan yang baik
Brokoli adalah sumber antioksidan yang baik. Ini merupakan salah satu unsur penting dalam segala jenis diet, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Antioksidan diperlukan oleh tubuh untuk melawan radikal bebas yang diproduksi selama metabolisme tubuh terjadi. Ini juga berfungsi untuk melindungi jaringan, sel, dan DNA.
8. Mendukung fungsi otak yang sehat
Beberapa nutrisi dan senyawa bioaktif dalam brokoli dapat memperlambat penurunan mental, mendukung fungsi otak, dan jaringan saraf yang sehat.
Salah satunya, sulforaphane atau senyawa bioaktif potensial yang ada dalam brokoli dengan potensi untuk mendukung fungsi otak apabila terjadi kekurangan oksigen di otak.
9. Manfaat brokoli untuk bayi: mendukung kesehatan gigi dan mulut
Brokoli adalah sumber vitamin C dan kalsium yang baik, dua nutrisi yang terkait dengan penurunan risiko penyakit periodontal.
Kaempferol, flavonoid yang ditemukan dalam brokoli, juga dapat berperan dalam mencegah periodontitis. Untuk itu, brokoli dipercaya dapat mendukung kesehatan gigi dan mulut.
Cara memilih dan menyimpan brokoli untuk bayi
Saat membeli brokoli dari pasar, pilihlah brokoli yang berwarna hijau tua. Pastikan warnanya seragam dan bersih. Jangan memilih brokoli yang daunnya telah berwarna berwarna kuning atau abu-abu.
Setelah Bunda sampai di rumah, segera simpan brokoli di dalam lemari es. Hindari menyimpannya selama lebih dari 4 hari.
Ingatlah hal-hal berikut sebelum memberikan brokoli kepada bayi:
- Selama pembelian, pilih brokoli yang berat dan kuat. Brokoli yang berat merupakan indikasi yang baik dari brokoli yang sehat dari dalam.
- Periksa batang di dalam brokoli untuk mengetahui kelembapannya. Jika kelembaban menumpuk di dalamnya, kemungkinan infeksi lebih tinggi. Jika tidak terbukti di awal, saat memotong brokoli, periksa kembali apakah ada kelembaban di dalamnya.
- Selalu cuci brokoli dengan seksama setelah memotongnya.
- Jangan pernah memberikan brokoli mentah pada bayi. Mungkin ada bakteri atau kotoran lain bahkan setelah dicuci. Yang terbaik adalah memberikan brokoli yang telah direbus, dikukus, atau dimasak dengan benar
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga
7 Jenis Sayuran Organik yang Mudah Ditanam di Rumah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.