Apakah makanan bayi Anda mengandung cukup zat besi?
Zat besi, nutrisi penting dalam makanan bayi Anda
Zat besi sangatlah penting untuk pertumbuhan tubuh dan otak bayi Anda. Zat ini membantu pembentukan sel darah merah. Ia juga berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Sebelum mengenal MPASI, bayi Anda menerima asupan zat besi dari ASI atau susu formula. Namun semenjak si kecil makan makanan bayi buatan Anda, apakah ia mendapatkan zat besi sesuai dengan yang dibutuhkan?
Makanan bayi yang mengandung zat besi
Anda dapat memperkenalkan variasi makanan yang kaya akan zat besi, baik berupa makanan berbahan hewani maupun sayuran. Contoh bahan makanan yang mengandung banyak zat besi adalah berbagai jenis daging yaitu ayam, sapi, domba, babi, kalkun, serta ikan.
Perlu diketahui bahwa daging paha ayam mengandung lebih banyak zat besi dibandingkan dada ayam. Paha ayam dikenal sebagai dark meat karena warnanya lebih kemerahan. Dark meat lebih baik untuk dijadikan makanan bayi daripada white meat.
Sayuran hijau juga mengandung zat besi, contohnya kacang polong, lentil, brokoli, bayam. Selain itu, tahu dan telur juga dapat menjadi alternatif makanan bayi yang mengandung banyak zat besi.
Bila Anda memilih makanan bayi yang sudah tersedia di pasaran, perhatikan label kandungan nutrisi di dalamnya. Pilihlah makanan bayi yang mengandung banyak zat besi.
Efisiensi penyerapan zat besi : Kalsium dan Vitamin C
Tubuh akan menyerap zat besi dari bahan makanan hewani 2 atau 3 kali lipat lebih efisien dibandingkan dengan zat besi dari sayuran. Akan lebih baik lagi bila zat besi tidak dikonsumsi bersamaan dengan kalsium. Berilah jarak minimal 1 jam untuk memisahkan waktu pencernaan mereka.
Selain itu, zat besi akan lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang banyak mengandung vitamin C, misalnya buah-buahan. Contohnya : Puree paha ayam dan puree brokoli, puree pepaya dan bubur ikan. Pengaturan kombinasi ini bertujuan agar penyerapan zat besi lebih efisien dan efektif.
Susu murni tidak baik untuk bayi di bawah 1 tahun
Susu sapi murni tidak banyak mengandung zat besi. Itulah sebabnya susu murni tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 1 tahun. Walaupun bayi Anda sudah mulai makan makanan padat sejak berusia 6 bulan, ia mungkin baru dapat memakan berbagai variasi makanan setelah berusia 1 tahun.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.
Memberikan asupan zat besi yang cukup kepada buah hati Anda adalah hal yang penting. Jika Anda memberikan ASI pada si kecil, kebutuhan nutrisi zat besinya telah tercukupi. Selain itu, Anda juga dapat memberikan susu formula untuk memberikan zat besi yang cukup. Jika si kecil telah berusia 6 bulan, Anda dapat memberikan makanan padat padanya. Yang perlu Anda perhatikan adalah makanan bayi Anda harus memiliki kandungan zat besi yang cukup. Apa saja bahan makanan tersebut?
Makanan untuk Bayi yang Memiliki Kandungan Zat Besi
Pada saat si kecil memasuki usia 6 bulan, Anda dapat mengenalkannya pada berbagai variasi makanan padat yang dapat mendampingi susu yang telah diberikan sejak lahir. Banyak bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi si kecil. Makanan hewani yang dapat Anda pilih, antara lain daging ayam, sapi, domba, kalkun, babi, seta ikan. Jika menggunakan daging ayam, Anda dapat memilih paha karena kandungan zat besinya lebih banyak daripada dada.
Selain bahan makanan yang berasal dari hewani, Anda juga dapat memilih sayuran hijau untuk memenuhi kebutuhan zat besi si kecil. Sayuran yang dapat dipilih, antara lain kacang polong, lentil, brokoli, dan bayan. Pilihan lain yang dapat Anda gunakan, yaitu tahu atau telur. Jika Anda memilih makanan untuk bayi yang sudah ada di pasaran, pastikan dengan benar kandungan nutrisi yang ada di kemasannya.
Efisiensi Penyerapan Zat Besi dengan Kalsium atau Vitamin C?
Tubuh akan menyerap kandungan zat besi dalam makanan bayi lebih efisien, jika berasal dari bahan makanan hewani daripada bahan makanan sayuran. Pastikan bahwa si kecil tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan zat besi bersamaan dengan yang mengandung kalsium. Berilah jarak setidaknya 1 jam. Akan tetapi, lebih baik makanan dengan kandungan zat besi disandingkan dengan makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah buahan.
Makanan yang dikonsumsi si kecil memang harus diperhatikan dengan benar mengenai kandungan nutrisinya, terutama zat besi. Mengapa zat besi sangat penting? Karena zat ini membantu pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan otak. Oleh karena itu, penting memberikan asupan nutrisi zat besi yang cukup dari makanan dan susu. Sudahkah makanan si kecil mengandung zat besi yang cukup?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.