Telur ayam sangat bernutrisi bagi bayi maupun orang dewasa, karena mengandung protein serta berbagai vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, memberikan telur untuk bayi sebagai makanan perlu perhatian khusus. Bila kita lalai dalam beberapa hal berikut ini, akibatnya bisa fatal.
Ingin Memberikan Telur untuk Bayi? Perlu Ekstra Hati-Hati
Berikut tips saat memberikan telur untuk bayi usia 6 bulan.
1. Berikan Setelah Bayi Berusia 6 Bulan
Sama seperti makanan bayi lainnya, telur hanya boleh diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Sebelum usia tersebut, bayi hanya boleh meminum susu (baik ASI ataupun susu formula). MPASI dini tidak dianjurkan karena bisa berbahaya untuk bayi.
2. Putih Telur, Salah Satu Penyebab Alergi
Sebelum si bayi berusia 1 tahun, hindarilah putih telur dalam menu makanan bayi Anda. Berikan hanya merah telur, karena putih telur dapat menyebabkan alergi pada bayi. Merah telur memiliki nutrisi yang baik. Seluruh vitamin A, D, dan E yang ada di dalam sebutir telur, terdapat pada merah telurnya.
3. Ciri-Ciri Alergi Telur
Beberapa ciri alergi telur antara lain : hidung gatal atau berair, mata yang gatal dan/atau berair, bengkak dan ruam merah pada tubuh. Pada tingkat yang parah, gejala bisa berupa gangguan pernafasan dan tubuh yang berkeringat.
Reaksi alergi umumnya terlihat langsung beberapa saat setelah mengkonsumsi telur. Segera ke dokter bila si kecil mengalami gejala alergi tersebut.
4. Masak Hingga Benar-Benar Matang
Telur yang kurang matang sangat berbahaya untuk bayi dan ibu hamil, karena bakteri salmonela yang mungkin terdapat di dalamnya belum mati. Bakteri ini mati seketika pada suhu 71 derajat Celcius.
5. Waspadai Telur Mentah yang ‘Tersembunyi’
Mayonaise dan es krim terkadang mengandung telur mentah. Keduanya memang bukan makanan bayi, tapi terkadang si kecil sering merengek meminta apa yang sedang dimakan orang tuanya, dan kitapun ‘luluh’ memberinya walau hanya secuil. Jangan berikan jenis makanan ini pada bayi Anda, demi kesehatannya.
6. Batasi Jumlah Konsumsi Telur
Telur juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Batasan konsumsi kolesterol yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 300 mg per hari, dan merah telur dari sebutir telur besar mengandung 186 mg.
Jadi, bila orang dewasa maksimum mengkonsumsi 2 butir telur per hari, sebaiknya bayi dibatasi hanya 1-2 butir telur per minggu.
7. Merebus Telur Terlalu Lama Memengaruhi Nutrisinya
Bila telur direbus terlalu lama, seringkali terlihat warna hijau di antara merah telur dan putih telur. Warna ini disebabkan oleh kandungan zat besi dan sulfur pada telur.
Rasa telur yang kematangan tidak berubah, namun kualitas proteinnya sudah berkurang. Untuk mengatasinya, jangan merebus telur terlalu lama. Lalu rendamlah telur yang baru matang di dalam air dingin selama beberapa menit, hingga tidak panas lagi.
Manfaat Telur untuk Bayi
Berikut beberapa manfaat telur untuk bayi dilansir dari laman Parenting Firstcry.
1. Telur Bagi Fungsi Otak Anak
Dilansir dari laman American Journal of Clinical Nutrition, asal tidak dikonsumsi berlebihan, kolesterol pada telur yang dikonsumsi bayi tidaklah berdampak buruk. Justru kolesterol membantu mencerna lemak dan menghasilkan hormon di dalam tubuh.
Kolestrol yang didapat dari telur juga dipercaya penting untuk mengoptimalkan perkembangan dan fungsi otak anak.
2. Pencernaan dan Imunitas
Telur kaya akan kandungan mineral seperti kalsium, selenium, dan seng. Kandungan tersebut membantu menciptakan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Produksi sel baru pada bayi sangat signifikan, dan telur kaya akan folat, yang membantu regenerasi sel.
3. Mengoptimalkan Fungsi Hati
Kandungan sulfur dalam telur membantu produksi keratin dan kolagen, selain membantu menyerap vitamin B12, yang sangat penting untuk berfungsinya hati.
4. Bagi Kesehatan Mata
Antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin juga ditemukan dalam telur. Lutein melindungi mata dari kerusakan yang disebabkan oleh cahaya buruk yang berbahaya dan sinar ultraviolet. Kedua antioksidan tersebut sangat penting dalam mencegah kehilangan penglihatan, dan keduanya ditemukan dalam kuning telur.
Perhatikan Risiko Alergi
Untuk mengantisipasi adanya risiko alergi, pemberian kuning telur untuk bayi dapat dilakukan pada usia 7 bulan ke atas. Sekitar 1-2 sendok makan untuk mendapat protein sebanyak dua kali sehari. Lihat bagaimana reaksi pada bayi setelah mengonsumsi telur. Apakah ada reaksi alergi? Segera hentikan pemberian telur jika si kecil mengalami keluhan.
Parents, itulah beberapa informasi seputar pemberian telur untuk bayi. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi: wikipedia, babycenter.co.uk
Baca juga artikel menarik lainnya:
Bahaya di Balik Telur Setengah Matang
Urutan Memperkenalkan MPASI yang Baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.