USG membahayakan janin, pernahkah Bunda mendengar pernyataan ini? Anggapan tersebut memang kerap muncul dan bisa membuat ibu hamil merasa cemas, ya.
Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan teknologi USG (ultrasonografi) secara rutin selama masa kehamilan. Namun sayangnya, masih ada sebagian ibu hamil yang ragu-ragu dan menganggap bahwa USG dapat membahayakan janin.
Apakah benar demikian? Untuk menjawab kekhawatiran Bunda, langsung simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Apa Itu USG?
Ibu hamil di zaman sekarang sangat berutung karena teknologi medis sudah berkembang dengan pesat. Dengan demikian, pemeriksaan kehamilan pun dapat dilakukan dengan lebih detail dan menyeluruh.
Salah satunya dengan menggunakan metode ultrasonografi atau yang lebih kita kenal dengan sebutan USG. Kita memang sudah sering mendengar istilah USG, tetapi yakinkah kalau Bunda sudah paham betul tentang USG ini?
Image: Freepik
Ultrasonografi atau USG adalah salah satu jenis pencitraan yang memanfaatkan efek pantulan gelombang suara untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuh. USG dilakukan dengan menggunakan transduser, yaitu sebuah alat yang dapat memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Melalui alat tersebut, dokter akan dapat memantau dan mengetahui bagaimana kondisi janin, plasenta, kantung ketuban, serta mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pada kehamilan Bunda.
Jenis-jenis USG yang Umum Digunakan Ibu Hamil
Ada beberapa jenis USG yang umumnya digunakan untuk memeriksakan kehamilan, yaitu:
1. USG Transabdominal
Image: Freepik
USG jenis ini dilakukan secara topikal, yaitu pada permukaan kulit. Penggunaan gel sebagai media konduktif juga diperlukan dalam USG ini untuk membantu kualitas gambar menjadi lebih baik.
Bagi Bunda yang akan melakukan USG transabdominal, dokter biasanya menyarankan untuk minum beberapa gelas air kurang lebih dua jam sebelum USG dilakukan. Tujuannya agar kandung kemih Bunda terisi penuh sehingga dapat membantu gelombang suara bergerak lebih mudah untuk mendapatkan gambar yang lebih jernih.
2. USG Transvaginal
USG transvaginal merupakan kebalikan dari USG transabdominal. Jika ingin melakukan USG jenis ini, kandung kemih Bunda justru disarankan untuk kosong agar hasil pemeriksaan terlihat lebih jelas.
Jenis USG yang satu ini pun dilakukan dengan memasukkan transduser tipis berbentuk tongkat ke dalam vagina. Tenang saja, alat ini tidak akan menimbulkan rasa sakit, melainkan Bunda hanya akan merasakan adanya tekanan dari transduser.
3. USG 3-D
USG 3-D sangat membantu dalam mendiagnosis masalah yang dicurigai selama kehamilan karena dapat memungkinkan dokter melihat lebar, tinggi, kedalaman janin, serta organ Bunda.
4. USG 4-D
USG 4-D terkadang juga disebut USG 3-D dinamis. Sebab, USG 4-D dapat membuat video janin, menghasilkan citra wajah serta gerakan janin dengan lebih baik. USG yang satu ini juga memungkinkan untuk menangkap sorotan serta bayangan dengan lebih baik.
USG Membahayakan Janin, Mitos atau Fakta?
Ada berbagai macam faktor yang mendorong ibu hamil menjalani pemeriksaan USG. Misalnya, untuk memastikan ada atau tidaknya janin dalam rahim, bagaimana perkembangan janin, hingga mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan. Selain itu, yang paling sering kita temui adalah untuk mengetahui jenis kelamin calon buah hati dan melihat seperti apa rupanya.
Pemeriksaan kehamilan dengan teknologi USG memang bermanfaat untuk ibu hamil. Meskipun begitu, masih ada ibu hamil yang enggan melakukan USG karena khawatir akan menimbulkan efek samping bagi janinnya.
Bahkan, ada yang beranggapan bahwa USG dapat menyebabkan janin mengalami masalah tumbuh kembang, lahir dengan berat badan rendah, hingga menderita disleksia (gangguan berbahasa).
Image: Freepik
Nyatanya, hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG dapat menyebabkan bahaya atau dampak buruk bagi janin.
Ada beberapa mitos yang biasanya sering dikaitkan dengan USG, seperti:
- Suhu Panas dari USG Berbahaya bagi Janin: Pemeriksaan USG memang menghasilkan suhu panas. Namun, suhu panas yang dihasilkan sangat kecil, yaitu kurang dari 1°Celsius. Sehingga tidak menimbulkan efek samping bagi janin. Apalagi, janin dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim.
- USG Memancarkan Radiasi: Mitos mengenai USG yang kerap dikaitkan dengan radiasi juga tidak terbukti. Ini karena USG memanfaatkan gelombang suara, bukan sinar-X, sehingga tidak ada efek radiasi yang dapat membahayakan janin.
Jadi, bisa dipastikan, ya, Bun bahwa USG aman untuk Bunda dan janin, dengan catatan jika dilakukan oleh dokter atau bidan yang memang sudah ahli di bidangnya.
Nah, Bunda, itulah penjelasan mengenai mitos USG yang dapat membahayakan janin. Sekarang Bunda tidak perlu ragu lagi untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG. Jika Bunda merasa ada gangguan atau ketidaknyamanan pada kehamilan, jangan sungkan untuk langsung berkonsultasi dengan obgyn pilihan Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
Tersenyum Saat USG, Inikah Janin Paling Bahagia Sedunia?
4 Penyebab Kesalahan USG Dalam Prediksi Jenis Kelamin Bayi
USG 4 Dimensi, wajibkah dilakukan ibu hamil? Ini penjelasan ahli kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.