14 Obat Batuk Ibu Menyusui yang Aman

undefined

Bagaimana memilih obat batuk untuk ibu menyusui?

Memilih obat batuk ibu menyusui bisa dikatakan cukup sulit untuk dilakukan. Soalnya, ibu menyusui dilarang minum obat sembarangan.

Pasalnya, ada beberapa jenis zat atau senyawa tertentu pada obat-obatan yang dapat masuk ke dalam ASI, sehingga mengalir ke dalam tubuh bayi. Hal inilah yang menyebabkan ibu menyusui harus minum obat secara khusus dengan kondisinya.

Apa saja obat batuk ibu menyusui yang aman? Ini jawabannya?

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat Batuk?

Sebenarnya, secara medis, secara umum bahkan ketika sakit, ibu masih boleh menyusui. Hanya penyakit tertentu yang membuat ibu tidak dapat menyusui, misalnya HIV dan HTLV.

Jika ibu menyusui terserang batuk pilek biasa, demam atau selesma, ibu tetap dapat menyusui buah hati, secara langsung maupun tidak langsung.

Bahkan dengan menyusui di kala sakit, antibodi yang dibentuk tubuh sang ibu untuk melawan virus akan ditransfer kepada bayi.

Sebelum ibu sakit pun, tubuh sudah mentransfer antibodi tersebut.

Hasilnya, buah hati akan memiliki kekebalan alami dari ASI. Jika bayi tertular pun, tubuhnya telah memiliki antibodi yang membantu proses penyembuhan. 

Namun di sisi lain, ibu menyusui yang sedang batuk dikhawatirkan dapat menularkan penyakit tersebut kepada sang bayi.

Oleh karena itu, beberapa dari mereka memutuskan untuk menggunakan masker guna menghindari penularan droplet, baik dari hidung ataupun mulutnya. Ada juga ibu menyusui yang memutuskan untuk minum obat batuk.

Artikel Terkait: Termasuk Obat yang Umum Digunakan, Amankah Ibuprofen untuk Ibu Menyusui?

Jenis Obat Batuk yang Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui

Cermatlah memilih obat batuk untuk ibu menyusui

Beberapa obat yang dijual bebas dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui, seperti:

1. Pereda Nyeri atau Demam

Menurut Gail Johnson, pendidik bidan untuk Royal College of Midwives, paracetamol atau ibuprofen dianggap sebagai obat penghilang rasa sakit utama untuk ibu menyusui.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa tablet parasetamol juga mengandung kafein untuk membantu memberikan penghilang rasa sakit lebih baik. Sehingga bagi ibu menyusui, dosis maksimum untuk parasetamol adalah 2 tablet 500mg, 4 kali dalam 24 jam.

Selain itu, harus dipertimbangkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter jika ibu menyusui memiliki anak lahir prematur, berat lahir yang rendah, dan memiliki kondisi medis tertentu.

Sama halnya dengan parasetamol, ibuprofen juga dapat dijadikan obat batuk ibu menyusui.

Jumlah ibuprofen yang masuk ke dalam ASI bisa mencapai sekitar 0,6% dari dosis ibu. Namun, jangan mengonsumsi ibuprofen melebihi 3,2 gram per hari.

2. Pelega Hidung 

Semprotan hidung yang mengandung natrium kromolin dinilai dapat melegakan hidung.

Natrium kromolin adalah obat yang aman dan efektif, tetapi dapat menghasilkan efek samping pada beberapa orang. Efek sampingnya termasuk iritasi hidung atau bersin-bersin.

Namun, penyerapan sistemik ibu dari obat ini diperkirakan akan sangat rendah. Meskipun tidak diketahui apakah obat ini diekskresikan menjadi susu.

Jika diekskresikan itu akan diserap dengan buruk dari saluran gastrointestinal atau saluran pencernaan bayi. Oleh karena itu, obat ini harus digunakan hanya jika dibutuhkan dengan jelas melalui resep dokter.

3. Anti Alergi 

Salah satu obat batuk ibu menyusui lainnya adalah anti alergi, seperti loratadin atau triprolidine.

Kedua obat tersebut termasuk kelompok obat yang digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala akibat reaksi alergi atau antihistamin.

Obat ini sering digunakan dalam formulasi untuk meredakan batuk, pilek, sinus, dan alergi.

Dikutip dari laman Infant Risk Center, loratadin termasuk obat yang paling aman untuk ibu menyusui. Dari hasil penelitian pun menunjukkan bahwa tidak ada efek samping pada bayi.

4. Obat Pereda Batuk

Untuk batuk kering, obat pereda batuk seperti dextromethorphan dianggap aman untuk ibu menyusui.

5. Obat Tidur

Tidak hanya meredakan batuk, beberapa obat batuk ibu menyusui juga berfungsi sebagai obat tidur.

Seperti diphenhydramine, yang dapat menyebabkan kantuk serta mengeringkan hidung berair. Bahkan, obat ini dapat menghasilkan kantuk pada bayi yang disusui.

Hindari obat batuk yang mengandung pseudoephedrin atau phenylephirin karena akan berisiko pengurangan produksi ASI.

Untuk lebih amannya, Bunda dapat berobat ke dokter yang dipercaya dan mengatakan kondisi Bunda yang sedang menyusui kepada dokter.

Artikel Terkait: Daftar Obat Batuk yang Ditarik BPOM

Cara Alami Redakan Batuk pada Ibu Menyusui

14 Obat Batuk Ibu Menyusui yang Aman

Batuk biasanya disebabkan oleh virus, keluhan dan gejala akan membaik dalam waktu 7-14 hari.

Selain dengan obat, ada beberapa cara alami untuk meredakan batuk pada ibu menyusui, yakni:

1. Istirahat yang Cukup

Menjaga tubuh tetap hangat dan beristirahat ketika terserang batuk dapat membantu membentuk kekebalan tubuh.

Dan tidur membantu fungsi sistem kekebalan tubuh sebaik mungkin untuk menangkal virus dan bakteri jahat.

2. Banyak Minum Air Hangat

Memperbanyak minum air putih dapat meredakan batuk. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dapat menyiram kuman dari sistem pernapasan.

Sementara itu, air hangat dapat membantu:

  • melonggarkan sekresi di dada dan sinus,
  • meredakan hidung tersumbat,
  • mencegah dehidrasi,
  • menenangkan membran yang meradang yang tidak nyaman yang melapisi hidung dan tenggorokan,
  • membantu lendir lebih mudah dikeluarkan. 

3. Berjemur di Matahari Pagi

Berjemur sudah menjadi salah satu cara alami meredakan batuk sejak zaman dahulu. Sinar ultraviolet dari matahari dapat membunuh virus penyebab batuk.

4. Mandi Air Hangat

Mandi air panas adalah dekongestan alami terbaik.

Namun, jika ibu menyusui pusing atau lemah saat sakit batuk, duduk di kursi di kamar mandi sambil menyalakan shower air panas juga dapat melegakan saluran pernapasan.

5. Terapi Uap dengan Aromaterapi

Menambahkan beberapa tetes minyak aromaterapi, seperti peppermint dan eucalyptus ke dalam air panas untuk menjalani terapi uap dapat melegakan batuk. Bahkan, cara ini dianggap dapat mengencerkan dahak atau lendir yang menyumbat.

6. Tidur dengan Bantal Ekstra di bawah Kepala 

Meninggikan kepala akan membantu meringankan bagian hidung yang tersumbat dan melegakan tenggorokan.

Jika sudutnya terlalu tidak nyaman, coba letakkan bantal di antara kasur dan sandaran dipan untuk membuat kemiringan yang lebih bertahap.

7. Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin C

Vitamin C berperan penting dalam tubuh dan memiliki banyak manfaat kesehatan.

Cobalah memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti lemon, jeruk, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan atau sayuran lainnya untuk mengurangi dahak ketika batuk.

Perhatikan berapa jumlah yang boleh dikonsumsi. Jangan sampai terlalu banyak mengonsumsi makanan vitamin C, yang malah menimbulkan penyakit lain, seperti diare atau mual.

8. Konsumsi Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik dan ragi yang ditemukan di tubuh manusia, beberapa makanan, dan suplemen.

Makanan bercita rasa aman ini dapat membantu menjaga usus dan sistem kekebalan tubuh, dan dapat mengurangi peluang sakit dengan infeksi pernapasan bagian atas.

Selain lezat dan bergizi, yoghurt contoh sumber probiotik, adalah camilan sehat yang menyediakan banyak protein dan kalsium.

Cari produk yoghurt yang membuat daftar bakteri hidup pada label kemasan.

9. Makan Makanan Melawan Infeksi

Berikut adalah beberapa makanan enak untuk dimakan ketika mengalami batuk atau flu:

  • Pisang dan nasi, untuk menenangkan sakit perut dan mengekang diare.
  • Makanan vitamin C, seperti jeruk.
  • Blueberry, mengekang diare dan tinggi aspirin alami, yang dapat menurunkan demam dan membantu dengan rasa sakit dan sakit.
  • Wortel, yang mengandung beta-karoten.
  • Cabai, dapat membuka sinus dan membantu memecah lendir di paru-paru.
  • Cranberry, dapat membantu mencegah bakteri menempel pada sel-sel yang melapisi kandung kemih dan saluran kemih.
  • Lobak dapat membantu memecah lendir di saluran udara.
  • Bawang mengandung phytochemical yang dimaksudkan untuk membantu tubuh bronkitis yang jelas dan infeksi lainnya.
  • Teh hitam dan teh hijau mengandung katekin, phytochemical yang dimaksud memiliki efek antibiotik dan anti-diare alami.

Artikel Terkait: 10 Bahan Alami untuk Obat Batuk dan Flu Tradisional

7 Obat Batuk untuk Ibu Menyusui di Apotek

ciri batuk alergi

1. Dextromethorphan

Dextromethorphan merupakan obat flu dan batuk yang terbilang aman untuk ibu menyusui maupun anak-anak.

Beberapa pilihan seperti Robitussin, Delsym, Triaminic dan Vicks DayQuil Cough diketahui tidak memiliki efek samping pada ibu menyusui dan bayi yang disusui. 

2. Benzocaine

Untuk mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan gatal dan sakit tenggorokan, Bunda bisa mengonsumsi Benzocaine.

Hingga kini belum ada laporan yang menyatakan bahwa obat tersebut berdampak buruk pada ibu menyusui dan bayinya.

Karena penyerapan oral yang rendah setelah pemakaian, konsentrasi darah ibu mungkin terlalu rendah untuk menghasilkan efek klinis yang signifikan pada bayi yang disusui.

Teteskan benzocaine atau pelega tenggorokan (dengan atau tanpa mentol) adalah pilihan yang sangat baik untuk meredakan batuk pada ibu menyusui.

3. Menthol

Menthol biasanya digunakan untuk analgesik topikal dan pereda sakit tenggorokan. Hanya sebagian kecil saja kandungan menthol yang akan ditransfer ke ASI.

Efek samping pada bayi dari menyusui tidak mungkin terjadi karena dosis relatif rendah.

Jadi, obat batuk mentol, pelega tenggorokan, dan/atau obat gosok dada adalah pilihan yang sangat baik untuk meredakan batuk pada ibu menyusui.

4. Laserin Syrup 

Laserin Syrup bisa jadi salah satu obat batuk yang aman dikonsumsi ibu menyusui karena terbuat dari herbal tradisional.

Beberapa kandungan tanaman herbal di dalamnya ialah jahe, cengkeh, daun sirih, dan ekstrak patikan yang dapat mengencerkan dahak serta lendir di saluran pernapasan.

Tak hanya itu, Laserin Syrup juga memberikan sensasi rasa manis serta hangat pada tenggorokan. 

5. Silex Syrup

Silex Syrup bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui yang memiliki permasalahan batuk berdahak.

Selain itu, Silex Syrup juga ampuh untuk melegakan tenggorokan, mengatasi pilek secara aman tanpa memengaruhi rasa maupun kualitas ASI.

Kandungan tanaman herbal di dalamnya seperti  ekstrak thyme, primulae, droserae, althaea, serpylli, eucalyptus oil, anise oil, menthol oil, dan saccharin dikemas dalam bentuk sirup yang manis dan aman dikonsumsi. 

6. Paracetamol

Paracetamol memang tak digunakan untuk mengobati permasalahan batuk berdahak. Namun paracetamol bisa mencegah gejala flu yang disertai dengan batuk berdahak seperti pusing juga demam.

Bunda bisa mengonsumsi paracetamol apabila merasakan demam, sakit kepala, dan pusing serta gejala flu lainnya.

Hentikan konsumsi obat apabila keluhan yang dirasakan sudah hilang.

Selain itu, apabila Bunda merasakan pusing setelah mengonsumsi paracetamol, sebaiknya segera hubungi dokter.

Paracetamol termasuk dalam obat yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui, karena kandungannya tidak memiliki efek samping pada produksi ASI maupun tumbuh kembang bayi yang disusui. 

7. Codeine

Meskipun tak tersedia di semua apotek, tapi obat yang mengandung codeine digunakan untuk meredakan nyeri dan batuk.

Meskipun ada kasus depresi pernapasan pada bayi menyusui yang tersebar, kemungkinan aman untuk dikonsumsi dalam jumlah sedang (<150 mg per hari) saat menyusui.

Karena dapat membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tak sesuai takaran, oleh sebab itu sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter dan meminta resep codeine

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Obat 

Amankah obat batuk yang Anda konsumsi?

Memilih obat batuk ibu menyusui harus sangat cermat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih obat, di antaranya sebagai berikut:

Pilih Dekongestan atau Antihistamin

Semua tergantung pada gejala yang dialami. Jika mengalami hidung tersumbat atau sinus, maka dekongestan dapat membantu.

Namun jika hidung berair, gatal, dan mata berair, maka antihistamin dapat bekerja.

Perhatikan Tekanan Darah

Jenis obat-obatan seperti dekongestan dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Pseudoephedrine adalah dekongestan utama yang diambil oleh mulut yang tersedia.

Secara umum, jika tekanan darah dikendalikan dengan baik dengan obat-obatan, maka dekongestan seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, obat ini sangat tidak disarankan untuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Waktu untuk Menggunakan Semprotan hidung

Nasal spray atau semprotan hidung bekerja cepat untuk membuka saluran udara.

Namun jika menggunakannya selama lebih dari 3 hari berturut-turut, Anda mungkin akan merasa lebih pengap daripada di awal.

Masalah Demam

Demam bisa menjadi hal yang baik. Terkadang, demam bertugas untuk memulai sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan infeksi dengan membakar bakteri dan virus.

Sehingga dokter mungkin tidak lagi menyarankan untuk mencoba menurunkan demam, kecuali untuk anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau penyakit paru-paru

Kemasan Obat

Penting untuk memperhatikan kemasan obat. Hal ini meliputi tanggal kedaluwarsa, dosis sesuai usia atau berat badan, cara penggunaan obat, dan cara penyimpanannya.

Pertanyaan Populer Terkait Obat Batuk Ibu menyusui

1. Obat Batuk Apa yang Cocok untuk Ibu Menyusui?

Ada sejumlah obat batuk yang cocok dan aman dikonsumsi oleh ibu menyusui serta mudah ditemukan di apotek yakni: 

  • Laserin Syrup 
  • Sylex Syrup 
  • Paracetamol
  • Dextromethorphan
  • Benzocaine
  • Menthol
  • Codeine

2. Apa Merk Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Menyusui?

Ada beberapa merek obat batuk yang aman dikonsumsi ibu menyusui serta mudah ditemukan di apotek yakni: 

  • Laserin Syrup 
  • Silex Syrup
  • Paracetamol

3. Apa Obat Batuk Berdahak yang Aman untuk Ibu Menyusui?

Ada banyak jenis obat batuk berdahak untuk ibu menyusui. Beberapa di antaranya mengandung Guaifenesin atau Glyceril Guaiacolat (GG), Bromhexine, serta Ambroxol.

Dari ketiga kandungan obat tersebut Guaifenesin dan Bromhexine termasuk dalam kandungan obat yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Keduanya berfungsi mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan saat ibu batuk. 

Nah, Bunda, itulah informasi mengenai obat batuk ibu menyusui. Jika masih ragu untuk mencari mana yang tepat untuk ibu menyusui, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

***

Artikel telah diupdate oleh: Lolita Valda Claudia

How to Choose Over-the-Counter Cold and Flu Meds
www.webmd.com/cold-and-flu/buy-fast-relief-cold-flu

Cough & Cold Medications while Breastfeeding
www.infantrisk.com/content/cough-cold-medications-while-breastfeeding

12 Natural Treatment Tips for Colds and Flu
www.webmd.com/cold-and-flu/12-tips-prevent-colds-flu-1#091e9c5e80008c18-3-11

 

Baca Juga:

9 Obat Batuk Alami yang Aman untuk Ibu Hamil, Wajib Catat nih!

Hati-hati, Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas juga Bisa Berbahaya

Batuk kering dan berdahak, bisakah diatasi dengan obat yang sama?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.