Memperhatikan tumbuh kembang Si Kecil sesuai tahapan usianya adalah hal yang sangat penting. Semua Parents tentu ingin perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil berjalan tanpa adanya gangguan tumbuh kembang, sebab Setiap Tahapnya Begitu Berarti.
Namun tak bisa dipungkiri menjadi orangtua dan harus memperhatikan dengan detail tumbuh kembang Si Kecil bukanlah hal yang mudah, apalagi harus mendeteksi apakah Si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang bayi.
Dalam sebuah acara bersama Cussons, Melia Yunita, Msc., SpA, dokter spesialis anak membahas seputar topik “Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Bayi” berikut ini.
Perbedaan Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi
Melia Yunita, Msc., SpA, menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dua hal yang berbeda, namun kadang Parents menganggap keduanya adalah satu hal yang sama. Lebih lanjut Melia menjelaskan, pertumbuhan berkaitan dengan aspek jumlah (kuantitas) dan pertumbuhan bisa diukur dengan angka.
Misalnya saja berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan aspek kualitatif, di mana bertambahnya kemampuan anak sebagai hasil dari proses pematangan. Misalnya seperti kemampuan motorik kasar, halus, komunikasi dan bahasa.
Adapun ciri-ciri tumbuh kembang menurut Melia antara lain:
- Perkembangan dan pertumbuhan berjalan beriringan, jadi jika adalah masalah pada pertumbuhan Si Kecil ditakutkan akan berefek masalah pada perkembangannya.
- Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tahap awal akan menentukan perkembangan selanjutnya.
- Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda pada tiap anak.
- Perkembangan mempunyai pola yang tetap dan tahapnya berurutan. Misalnya sebelum berjalan harus bisa duduk dahulu.
Mengapa Harus Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang pada Bayi?
Apa yang Parents berikan selama 1000 hari pertama kehidupan Si Kecil akan sangat memengaruhi perkembangan Si Kecil di masa depan. Karena menurut Melia, anak mengalami dua periode kritis dalam hidupnya yaitu Periode Kritis Prenatal, ketika anak berada dalam kandungan, dan Periode Kritis Pascanatal, terjadi pada dua tahun pertama kehidupan anak karena pada masa inilah terjadi berbagai macam fungsi perkembangan anak.
“Orang tua tentu tidak ingin terjadi gangguan pada periode-periode kritis ini, karena gangguan pada periode kritis ini bisa saja menyebabkan masalah yang bersifat permanen atau irreversible”, ujar Melia.
Lanjut Melia “Jadi kita harus benar-benar menjaga 1000 hari pertama kehidupan Si Kecil supaya tidak ada gangguan apa pun. Supaya optimal pertumbuhan dan perkembangan anak kita.”
Lalu kenapa deteksi dini gangguan tumbuh kembang penting dilakukan?
Menurut Melia, biasanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi di masa-masa awal Si Kecil lahir. Harapannya, dengan deteksi melalui skrining pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan sejak dini, orangtua pun bisa melakukan intervensi lebih awal sehingga diagnosis terhadap Si Kecil bisa dilakukan lebih awal dan sebisa mungkin mencegah hal-hal yang tak diinginkan di masa depannya. Jadi, lebih cepat terdeteksi, lebih baik juga intervensi yang bisa dilakukan.
Apa Saja yang Harus Diperhatikan pada Skrining Pertumbuhan dan Skrining Perkembangan Anak?
Menurut Melia, untuk skrining pertumbuhan, Parents bisa menggunakan grafik pertumbuhan yang dikeluarkan oleh WHO. “Bunda tinggal searching ‘Kurva Pertumbuhan WHO’ untuk download grafiknya”, ujar Melia. Minimal ada empat grafik yang harus dipantau saat melakukan Skrining Pertumbuhan yaitu:
- Grafik berat badan menurut usia
- Grafik panjang/tinggi badan menurut usia
- Grafik berat badan menurut panjang badan anak
- Grafik lingkar kepala menurut usia
Keempat grafik ini harus selalu dipantau. Jika ada pertumbuhan anak yang melenceng, sebaiknya cepat dideteksi dan dibenarkan sehingga pertumbuhan anak jadi optimal. Sedangkan untuk melakukan Skrining Perkembangan, Melia memperkenalkan “Kuesioner Pra Skrining Perkembangan” di mana kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang meliputi berbagai aspek perkembangan Si Kecil.
Parents hanya perlu melakukan checklist terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut. Melia menjelaskan lebih lanjut bahwa jika ada hasil kuesioner yang menunjukkan adanya ketidaknormalan pada perkembangan anak, sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter spesialis anak untuk diperiksa lebih lanjut.
Kebutuhan Dasar Mencegah Terjadinya Gangguan Tumbuh Si Kecil
“Ada tiga kebutuhan dasar yang harus diusahakan untuk dipenuhi orangtua agar tumbuh kembang anak optimal sehingga gangguan tumbuh kembang tidak terjadi”, ujar Melia.
Ketiga kebutuhan dasar tersebut adalah:
- Asah: aspek stimulasi di mana Parents memberikan rangsangan untuk kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, dan moral Si Kecil
- Asuh: Bagaimana Parents memberikan nutrisi yang optimal, imunisasi sesuai usia, menjaga hygiene, memberikan pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan, dan lainnya
- Asih : Kebutuhan yang satu ini kadang terlupakan oleh para Parents, padahal penting diberikan kepada Si Kecil. Menurut Melia, kebutuhan Asih berkaitan dengan bagaimana Parents bisa memberikan rasa aman kepada aman, menciptakan bonding dengan anak agar ia nyaman dengan orang tuanya, bagaimana Parents melindungi, memperhatikan, membantu, memberi contoh, menghargai Si Kecil, dan lainnya.
Pentingnya ‘Asih’ Sebagai Kebutuhan Dasar Si Kecil Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal
Membangun bonding adalah salah satu cara Parents untuk memenuhi Asih sebagai kebutuhan dasar Si Kecil. Melia menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian, bonding atau ikatan antara Parents dan Si Kecil yang mencapai secure attachment, adalah kunci utama yang dapat mendukung perkembangan otak anak. Dengan bonding yang kuat inilah anak akan merasa tenang dan aman, karena Si Kecil jadi tahu bahwa Parents akan selalu mendukung dan memenuhi segala kebutuhannya, terutama dalam aspek emosional.
Beberapa manfaat bonding:
- Meningkatkan imun tubuh anak
- Si Kecil jadi lebih pandai mengatasi masalahnya
- Si Kecil jadi lebih percaya diri untuk mengeksplorasi berbagai hal baru tanpa cemas
- dan khawatir
- Parents dan anak bisa saling mengerti, sehingga anak akan memiliki sikap empati dan berusaha memahami perasaan orang lain di masa depan.
Melia juga memberikan beberapa cara mudah membangun bonding dengan Si Kecil
- Menyusui/memberikan minum dengan tenang sambil mengajak ngobrol Si Kecil
- Memeluk dan menggendong Si Kecil
- Membacakan buku atau menyanyikan lagu
- Memandikan bayi dengan segala ‘ritual’ nya
- Memijat Si Kecil yang masih bayi
Inilah beberapa ringkasan pembahasan tentang tumbuh kembang anak.
Dengan adanya pembahasan ini, Parents bisa belajar serta menerapkan deteksi dini untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil agar optimal, sekaligus memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan ‘Asih’ Si Kecil lewat kegiatan bonding yang menyenangkan.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.