Memperhatikan tumbuh kembang Si Kecil sesuai tahapan usianya adalah hal yang sangat penting. Semua Parents tentu ingin perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil berjalan tanpa adanya gangguan tumbuh kembang, sebab Setiap Tahapnya Begitu Berarti.
Namun tak bisa dipungkiri menjadi orangtua dan harus memperhatikan dengan detail tumbuh kembang Si Kecil bukanlah hal yang mudah, apalagi harus mendeteksi apakah Si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang bayi.

Menjawab kebingungan Parents yang mungkin muncul terkait banyaknya pertanyaan gangguan tumbuh kembang dan tumbuh kembang bayi sesuai tahapan usia, theAsianparent bersama Cussons Baby mengadakan Zoom Class special #SetiapTahapnyaBegituBerarti yang bertajuk “Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Bayi” pada hari Selasa, 8 Juni 2021, lalu.
Zoom Class ini menghadirkan dua narasumber: Melia Yunita, Msc., SpA, dokter spesialis anak dan Bunda Tanya Larasati, seorang Mompreneur. Untuk Parents yang tak sempat mengikuti zoom class ini, theAsianparent sudah mempersiapkan ulasannya.
Yuk, simak pembahasan seputar topik “Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Bayi” berikut ini.
Perbedaan Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi
Melia Yunita, Msc., SpA, menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dua hal yang berbeda, namun kadang Parents menganggap keduanya adalah satu hal yang sama. Lebih lanjut Melia menjelaskan, pertumbuhan berkaitan dengan aspek jumlah (kuantitas) dan pertumbuhan bisa diukur dengan angka.
Misalnya saja berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan aspek kualitatif, di mana bertambahnya kemampuan anak sebagai hasil dari proses pematangan. Misalnya seperti kemampuan motorik kasar, halus, komunikasi dan bahasa.
Adapun ciri-ciri tumbuh kembang menurut Melia antara lain:
- Perkembangan dan pertumbuhan berjalan beriringan, jadi jika adalah masalah pada pertumbuhan Si Kecil ditakutkan akan berefek masalah pada perkembangannya.
- Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tahap awal akan menentukan perkembangan selanjutnya.
- Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda pada tiap anak.
- Perkembangan mempunyai pola yang tetap dan tahapnya berurutan. Misalnya sebelum berjalan harus bisa duduk dahulu.
Mengapa Harus Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang pada Bayi?
Apa yang Parents berikan selama 1000 hari pertama kehidupan Si Kecil akan sangat memengaruhi perkembangan Si Kecil di masa depan. Karena menurut Melia, anak mengalami dua periode kritis dalam hidupnya yaitu Periode Kritis Prenatal, ketika anak berada dalam kandungan, dan Periode Kritis Pascanatal, terjadi pada dua tahun pertama kehidupan anak karena pada masa inilah terjadi berbagai macam fungsi perkembangan anak.
“Orang tua tentu tidak ingin terjadi gangguan pada periode-periode kritis ini, karena gangguan pada periode kritis ini bisa saja menyebabkan masalah yang bersifat permanen atau irreversible”, ujar Melia.
Lanjut Melia “Jadi kita harus benar-benar menjaga 1000 hari pertama kehidupan Si Kecil supaya tidak ada gangguan apa pun. Supaya optimal pertumbuhan dan perkembangan anak kita.”
Lalu kenapa deteksi dini gangguan tumbuh kembang penting dilakukan?
Menurut Melia, biasanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi di masa-masa awal Si Kecil lahir. Harapannya, dengan deteksi melalui skrining pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan sejak dini, orangtua pun bisa melakukan intervensi lebih awal sehingga diagnosis terhadap Si Kecil bisa dilakukan lebih awal dan sebisa mungkin mencegah hal-hal yang tak diinginkan di masa depannya. Jadi, lebih cepat terdeteksi, lebih baik juga intervensi yang bisa dilakukan.
Apa Saja yang Harus Diperhatikan pada Skrining Pertumbuhan dan Skrining Perkembangan Anak?
Menurut Melia, untuk skrining pertumbuhan, Parents bisa menggunakan grafik pertumbuhan yang dikeluarkan oleh WHO. “Bunda tinggal searching ‘Kurva Pertumbuhan WHO’ untuk download grafiknya”, ujar Melia. Minimal ada empat grafik yang harus dipantau saat melakukan Skrining Pertumbuhan yaitu:
- Grafik berat badan menurut usia
- Grafik panjang/tinggi badan menurut usia
- Grafik berat badan menurut panjang badan anak
- Grafik lingkar kepala menurut usia
Keempat grafik ini harus selalu dipantau. Jika ada pertumbuhan anak yang melenceng, sebaiknya cepat dideteksi dan dibenarkan sehingga pertumbuhan anak jadi optimal. Sedangkan untuk melakukan Skrining Perkembangan, Melia memperkenalkan “Kuesioner Pra Skrining Perkembangan” di mana kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang meliputi berbagai aspek perkembangan Si Kecil.
Parents hanya perlu melakukan checklist terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut. Melia menjelaskan lebih lanjut bahwa jika ada hasil kuesioner yang menunjukkan adanya ketidaknormalan pada perkembangan anak, sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter spesialis anak untuk diperiksa lebih lanjut.
Kebutuhan Dasar Mencegah Terjadinya Gangguan Tumbuh Si Kecil
“Ada tiga kebutuhan dasar yang harus diusahakan untuk dipenuhi orangtua agar tumbuh kembang anak optimal sehingga gangguan tumbuh kembang tidak terjadi”, ujar Melia.
Ketiga kebutuhan dasar tersebut adalah:
- Asah: aspek stimulasi di mana Parents memberikan rangsangan untuk kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, dan moral Si Kecil
- Asuh: Bagaimana Parents memberikan nutrisi yang optimal, imunisasi sesuai usia, menjaga hygiene, memberikan pengobatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan, dan lainnya
- Asih : Kebutuhan yang satu ini kadang terlupakan oleh para Parents, padahal penting diberikan kepada Si Kecil. Menurut Melia, kebutuhan Asih berkaitan dengan bagaimana Parents bisa memberikan rasa aman kepada aman, menciptakan bonding dengan anak agar ia nyaman dengan orang tuanya, bagaimana Parents melindungi, memperhatikan, membantu, memberi contoh, menghargai Si Kecil, dan lainnya.
Pentingnya ‘Asih’ Sebagai Kebutuhan Dasar Si Kecil Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal
Membangun bonding adalah salah satu cara Parents untuk memenuhi Asih sebagai kebutuhan dasar Si Kecil. Melia menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian, bonding atau ikatan antara Parents dan Si Kecil yang mencapai secure attachment, adalah kunci utama yang dapat mendukung perkembangan otak anak. Dengan bonding yang kuat inilah anak akan merasa tenang dan aman, karena Si Kecil jadi tahu bahwa Parents akan selalu mendukung dan memenuhi segala kebutuhannya, terutama dalam aspek emosional.
Beberapa manfaat bonding:
- Meningkatkan imun tubuh anak
- Si Kecil jadi lebih pandai mengatasi masalahnya
- Si Kecil jadi lebih percaya diri untuk mengeksplorasi berbagai hal baru tanpa cemas
- dan khawatir
- Parents dan anak bisa saling mengerti, sehingga anak akan memiliki sikap empati dan berusaha memahami perasaan orang lain di masa depan.
Melia juga memberikan beberapa cara mudah membangun bonding dengan Si Kecil
- Menyusui/memberikan minum dengan tenang sambil mengajak ngobrol Si Kecil
- Memeluk dan menggendong Si Kecil
- Membacakan buku atau menyanyikan lagu
- Memandikan bayi dengan segala ‘ritual’ nya
- Memijat Si Kecil yang masih bayi
Pentingnya Bonding antara Orangtua dan Si Kecil
Tanya Larasati, seorang Mompreneur dan juga Ibu dari tiga orang anak, juga memahami pentingnya membangun bonding yang kuat dengan anak-anaknya. Di awal zoom class Tanya berbagi cerita bahwa ia pun selalu berusaha melakukan bonding dengan ketiga anaknya sejak mereka kecil.
Ia sebisa mungkin meluangkan waktu untuk bonding dengan masing-masing anaknya. Ada pun salah satu bonding yang dilakukan Tanya dengan anak-anaknya adalah lewat kegiatan memandikan anak pertamanya. Kegiatan memandikan anak ini menurutnya merupakan salah satu cara sederhana Ia dan anak pertamanya mendapatkan quality time, di mana ia sebagai seorang Ibu dan anaknya bisa fokus melakukan bonding tanpa mendapat gangguan dari mana-mana.
Tanya pun berbagi tips untuk para Parents bagaimana melakukan bonding lewat kegiatan memandikan Si Kecil agar jadi menyenangkan. Menurut Tanya, usia anak yang berbeda-beda tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Termasuk kebutuhan sabun yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulitnya saat mandi, jadi Parents sebaiknya memang menggunakan sabun yang sesuai dengan tahapan usia Si Kecil saat memandikannya.
Apalagi karena Si Kecil tak bisa menggunakan sabun yang sama dengan sabun orang dewasa. Untuk anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu, Tasya memilih Cussons Baby Newborn yang memang didesain secara khusus untuk kulit bayi baru lahir. Bagi Tasya, kandungan Cussons Baby Newborn aman bahkan untuk kulit bayi yang sensitif sekali pun sehingga ia memilih menggunakan Cussons Baby Newborn untuk menemani kegiatan memandikan Si Kecil yang masih bayi.

Sedangkan untuk anaknya yang berusia 3 tahunan, Tasya memilih Cussons Baby Mild & Gentle yang memiliki kandungan madu dan Chamomile. Cussons Baby Happy Fresh yang memberikan kesegaran hingga 12 jam menjadi pilihan Tasya untuk anaknya yang berusia lebih besar dan sedang aktif-aktifnya bergerak. Ia jadi tak perlu khawatir lagi meski anaknya aktif bermain dan sering berkeringat.
Cussons Baby memahami bahwa momen memandikan Si Kecil adalah momen bonding yang berharga antara Parents dengan Si Kecil serta kebutuhan kulis Si Kecil saat mandi berbeda-beda di tiap tahapan usianya. Karena #SetiapTahapnyaBegituBerarti Cussons Baby menghadirkan rangkaian produk sabun dan sampo yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan kulit Si Kecil di tiap tahapan usianya.
Cussons Baby Newborn didesain spesifik untuk kulit bayi yang baru lahir dan sudah teruji hypoallergenic. Cussons Baby Newborn mengandung 0% sabun, 0% alkohol, dan 0% pewarna sehingga aman namun tetap dapat membersihkan kulit bayi yang baru lahir. Untuk Si Kecil yang beranjak besar hingga usia 1 tahun, Cussons menghadirkan Cussons Baby Mild & Gentle yang memiliki kandungan Madu dan Chamomile untuk merawat kulit Si Kecil agar tetap segar dan lembut.
Untuk Si Kecil yang memasuki usia 1,5 tahun ke atas, Cussons mempersembahkan Cussons Baby Happy Fresh yang memiliki formula Freshboost dengan Fruity Citrus untuk memberikan kesegaran hingga 12 jam.
Ringkasan Zoom Class “Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Bayi”
- Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang sangat penting untuk dipantau
- Untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil, Parents bisa menggunakan skrining pertumbuhan dan skrining perkembangan
- Skrining pertumbuhan bisa melihat grafik pertumbuhan yang dikeluarkan WHO sedangkan skrining perkembangan bisa menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan.
- Semakin dini Parents mendeteksi apakah Si Kecil memiliki gangguan tumbuh kembang, semakin cepat intervensi bisa dilakukan sehingga bisa mencegah hal yang tidak diinginkan di masa depan.
- Anak memiliki tiga kebutuhan dasar: Asah, Asuh, dan Asih
- Kebutuhan Asih terkadang dilupakan orang tua, padahal tak kalah pentingnya. Salah satu cara memenuhi kebutuhan Asih ini adalah lewat bonding yang diciptakan Parents dengan Si Kecil.
- Bonding memiliki banyak manfaat positif bagi Parents maupun Si Kecil dan ada banyak kegiatan bonding sederhana yang bisa dilakukan.
- Salah satu momen bonding yang menyenangkan adalah kegiatan memandikan Si Kecil
- Cussons Baby memahami bahwa memandikan Si Kecil adalah momen yang berharga sehingga Cussons Baby menghadirkan produk sabun yang berbeda untuk tiap tahapan usia Si Kecil karena #SetiapTahapnyaBegituBerarti
Inilah beberapa ringkasan pembahasan Zoom Class yang diselenggarakan theAsianparent Indonesia dan Cussons Baby dengan topik “Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang Bayi” bersama Melia Yunita, Msc., SpA, dokter spesialis anak dan Tanya Larasati.
Dengan adanya pembahasan ini, Parents bisa belajar serta menerapkan deteksi dini untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil agar optimal, sekaligus memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan ‘Asih’ Si Kecil lewat kegiatan bonding yang menyenangkan.
Pastikan agar tidak terjadi gangguan tumbuh kembang, ya, sehingga anak bisa tumbuh sesuai tahapan usianya dengan optimal karena #SetiapTahapnyaBegituBerarti ya, Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.