Diketahui ada seorang perempuan sengaja tularkan HIV/AIDS kepada bayi yang diasuhnya dengan cara menyusui bayi tersebut. Kejadian ini tentu saja membuat orangtua dari bayi itu merasa sangat terpukul.
Mengutip situs Alodokter, Human Immunodeficiency Virus atau HIV memang dapat menular melalui Air Susu Ibu (ASI), meskipun resikonya kecil.
Lanatas, seperti apa kisah lengkapnya? Simak laporanberikut ini.
Perempuan Diduga Sengaja Tularkan HIV/AIDS pada Bayi dengan Cara Menyusui
Sumber: Shutterstock
Sungguh malang nasib seorang bayi asal Kota Harare, Zimbabwe. Di usianya yang masih 10 bulan, ia berpeluang besar terinfeksi HIV/AIDS gara-gara ulah seorang kawan ibunya.
Seperti diwartakan Dailymail via Suara.com, Rabu (7/10), seorang perempuan yang dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS diduga sengaja menyusui seorang bayi agar bocah mungil itu tertular virus.
Peristiwa ini bermula ketika pada bulan Agustus lalu, orangtua bayi menitipkan korban pada pelaku. Ibu korban dan perempuan tersebut diketahui memang saling mengenal.
Lalu, pada suatu waktu, bayi tersebut menangis. Saat itu, mereka tengah bermain dengan anak-anak balita lainnya. Tak lama kemudian, untuk meredam tangisan, perempuan yang belum berhasil diketahui identitasnya ini menyusui si bayi.
Perempuan Sengaja Tularkan HIV/AIDS, Ketahuan Usai Diadukan Seorang Bocah
Sumber: Shutterstock
Kejadian tersebut disaksikan oleh balita dan anak-anak lainnya yang berada di lokasi yang sama. Salah seorang anak kemudian mengadukan hal tersebut kepada orang lain.
Ternyata, setelah ditelusuri, sebelum menyusui bayi yang ia asuh, pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.
Entah apa yang ada di dalam benaknya saat itu, tetapi pelaku secara sadar mengetahui bahwa ia adalah penderita HIV/AIDS. Ia juga memahami risiko bahwa virus tersebut bisa menular lewat ASI.
Atas alasan ini, orangtua korban kemudian membawa kasus tersebut ke jalur hukum dengan tuduhan melakukan tindakan yang dapat membahayakan orang lain.
Pelaku Didenda Uang Hingga Setara Rp 3,7 Miliar
Sumber: Shutterstock
Akibat perbuatannya, pelaku didenda uang hingga 500 USD atau senilai dengan Rp3,7 miliar. Ia didakwa dengan tuduhan sengaja menularkan HIV/AIDS dan akan menjalani persidangan pada tanggal 16 Oktober mendatang.
Sementara itu, terkait penularan HIV/AIDS lewat ASI, risikonya memang relatif kecil. Namun, bayi tetap berpeluang tertular HIV/AIDS melalui ASI dari ibu yang menderita penyakit HIV/AIDS.
Ibu dengan penyakit HIV/AIDS diperbolehkan menyusui bayi hanya apabila telah menjalani terapi obat antiretroviral. Dengan terapi obat ini maka risiko penularan HIV/AIDS lewat ASI bisa diturunkan.
Apakah Ibu dengan HIV/AIDS Boleh Menyusui Bayi?
Sumber: Shutterstock
Peran ASI bagi bayi terutama yang baru lahir memang sangat penting. Oleh sebab itu, mengutip situs Halodoc.com, ibu dengan HIV/AIDS tetap diperbolehkan menyusui bayi dengan syarat telah menjalani pengobatan atau terapi obat guna mengurangi risiko penularan.
Biasanya, ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Baru setelah melewati periode ini, ibu dengan HIV/AIDS disarankan untuk mengganti makanan bayi dengan makanan lunak dan cairan pengganti ASI.
Tentu, ini berbeda dengan ibu yang negatif HIV/AIDS. Bagi ibu sehat, mereka dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Selain pemberian ASI yang dibatasi, kondisi kesehatan bayi juga harus dicek secara berkala. Orangtua harus aktif memeriksakan buah hati dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Benarkah HIV/AIDS Bisa Menular Melalui ASI?
Sumber: Shutterstock
Penularan HIV/AIDS memang bisa terjadi lewat ASI. Namun, persentasenya sangat kecil. Berdasarkan laporan Halodoc.com, hingga saat ini belum ada kasus HIV/AIDS yang terjadi akibat proses menyusui.
Dengan adanya fakta ini, maka ibu penderita HIV/AIDS tak perlu merasa khawatir lagi akan menularkan virus kepada anak-anak mereka. Namun, hal ini perlu dibarengi dengan kesadaran untuk berobat dan menjalani perawatan secara teratur untuk memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan maupun bayinya.
Perlu diketahui bahwa ASI adalah makanan pokok bayi baru lahir yang amat penting. Pasalnya, ASI mengandung antibodi yang mampu melindungi tubuh dari serangan kuman, bakteri, virus, serta zat-zat berbahaya lainnya.
Wah, Bunda, semoga kasus perempuan sengaja tularkan HIV/AIDS kepada bayi ini bisa menjadi pelajaran bagi kita para orangtua untuk lebih berhati-hati, ya. Hati-hati ketika menitipkan anak-anak kita. Pastikan bahwa orang tersebut dapat dipercaya dan tidak akan membahayakan nyawa orang-orang yang kita sayangi.
Baca Juga:
Ibu dengan HIV/AIDS ini melahirkan 2 anak sehat, seperti ini kisahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.