Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi teh, akan sangat sulit untuk mengurangi kebiasaan minum teh saat hamil.
Namun sebenarnya, bolehkah ibu hamil minum teh? Berapa banyak sih jumlah teh yang aman bagi ibu hamil?
Berikut penjelasannya!
Artikel terkait: Teh chamomile untuk ibu hamil, aman atau tidak, ya?
Bolehkah Minum Teh Saat Hamil?
Oleh karena pembuatan teh sendiri tidak begitu diregulasi, hasilnya mungkin ada kandungan-kandungan yang tidak diinginkan ada di dalam teh.
Sebut saja bahan-bahan keras atau herbal yang bisa jadi memiliki efek negatif bagi kehamilan.
Oleh karena itu, tidak semua teh aman dikonsumsi ibu hamil.
Ini artinya, ibu hamil harus hati-hati saat memilih teh yang akan dikonsumsi.
Selain itu, porsinya harus dikurangi karena kebanyakan teh mengandung kafein.
Pengertian dan Jenis Teh Herbal dan Teh Non-Herbal
Teh herbal merupakan salah satu produk minuman campuran teh dan tanaman herbal.
Teh herbal juga dikenal sebagai tisanes, karena dibuat dari infus herbal, rempah-rempah, atau bahan tanaman lainnya dalam air panas.
Mereka tidak mengandung daun teh, yang membuatnya bebas kafein secara alami. Teh ini juga dapat digunakan sebagai obat (berkaitan dengan, atau memiliki khasiat obat).
“Teh herbal dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan, ketika Bumil tidak ingin minum air putih. Selain itu, teh ini juga dapat memberikan nutrisi yang penting, termasuk kalsium, magnesium dan zat besi,” kata Amelia Hirota, D.Ac., seorang ahli herbal dan ahli akupuntur di Pusat Kesuburan Phoenix, di East Greenwich.
Adapun beberapa jenis teh herbal, yaitu:
Sementara, teh non-herbal berasal dari tanaman Camellia sinensis, dan semuanya dianggap sebagai teh asli.
Namun, setiap teh non-herbal atau teh berkafein mengalami proses yang berbeda yang memberi mereka karakteristik khas dan mengubah rasa dan warna.
Teh non-herbal mengandung berbagai jumlah kafein dan antioksidan.
Semakin lama waktu oksidasi (fermentasi) daun, semakin tinggi kadar kafeinnya.
Waktu penyeduhan, ukuran daun dan jenis daun teh juga dapat memengaruhi kadar kafein dalam teh.
Bahkan, versi tanpa kafein dari teh non-herbal masih mengandung sedikit kafein.
Adapun jenis-jenis teh non-herbal yaitu:
- Teh hitam
- Teh hijau
- Teh oolong
- Teh pu-erh
- Teh putih
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi? Ini Penjelasannya
Minum Teh saat Hamil, Ini Daftar Teh yang Aman Dikonsumsi Bumil
Berikut jenis teh yang dapat dikonsumsi ibu hamil.
1. Teh Rooibos
Teh Rooibos adalah teh yang baik dikonsumsi selama kehamilan karena mengandung kafein yang rendah, dan kandungan antioksidannya cukup tinggi.
2. Teh Jahe
Teh herbal jahe dan mint juga baik dikonsumsi saat hamil karena dapat meringankan mual di pagi hari.
3. Teh Chamomile
Sementara itu, untuk mencegah insomnia, teh chamomile bisa dipilih.
4. Teh Daun Rraspberry
Sementara untuk meningkatkan kontraksi yang lebih efektif selama persalinan, Bunda bisa mengonsumsi teh daun raspberry merah.
“Banyak tenaga kesehatan percaya bahwa meminum teh daun raspberry merah selama kehamilan, membantu untuk mengencangkan otot rahim, yang dapat membantu kontraksi lebih efisien,” kata Hirota.
Jika Bunda ingin membuat teh sendiri, American Pregnancy Association memberi saran untuk membuat teh herbal sendiri dengan menambahkan jeruk, apel, nanas, lemon, limau, pir, kayu manis, atau daun mint ke dalam air mendidih atau teh tanpa kafein.
Jenis Teh yang Harus Dihindari selama Kehamilan
Terdapat banyak teh yang tidak disarankan selama kehamilan, teramasuk teh untuk diet yang sangat tidak dianjurkan selama kehamilan.
Inilah beberapa teh yang harus dihindari ibu hamil, yaitu:
1. Teh Hitam
Semakin pekat warna teh, semakin kuat juga akan jumlah kafein yang dikandungnya.
Dikutip dari WebMD, minum teh hitam dalam jumlah besar (lebih dari empat atau lima cangkir sehari) dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Itu sebagian besar karena efek samping terkait kafein.
Efek samping teh hitam (paling sering dalam jumlah tinggi) mungkin termasuk:
- Kecemasan dan kesulitan tidur
- Pernapasan lebih cepat
- Sakit kepala
- Peningkatan buang air kecil
- Detak jantung tak teratur
- Mual dan muntah
- Gugup dan gelisah
- Berdenging di telinga
- Tremor
- Tekanan darah tinggi
- Anemia.
2. Teh Hijau
Ekstrak teh hijau juga mengandung bahan kimia yang telah dikaitkan dengan cedera hati bila digunakan dalam dosis tinggi.
Dalam dosis ringan, ini dapat menimbulkan sakit kepala dan detak jantung tidak teratur.
Kondisi tersebut sangat membahayakan ibu hamil dan janin.
3. Teh Oolong
Ini adalah jenis teh yang sering beredar di pasaran.
Namun rupanya, teh oolong termasuk teh berkafein sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil.
Kafein dapat dengan mudah melewati plasenta, dan hati bayi yang belum matang mengalami kesulitan untuk memecahnya.
Dengan demikian, bayi lebih mungkin mengalami efek samping dari jumlah kafein yang dianggap aman untuk orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar terlalu banyak kafein selama kehamilan mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah atau cacat lahir.
Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
4. Matcha
Siapa yang tak tergiur kesegaran teh matcha? Dalam secangkir (240 ml) matcha mengandung 60–80 mg kafein.
Walau ini termasuk jumlah yang aman dikonsumsi, namun ibu hamil diharap tidak sering meminum matcha.
Ibu hamil yang minum lebih dari 2 cangkir matcha sehari memiliki risiko tertinggi terkena cacat lahir
Intinya, jenis teh non-herbal sebaiknya dihindari karena kandungan kafeinnya yang tinggi.
Teh non-herbal (hitam, hijau dan oolong) mengandung sekitar 40 hingga 50 miligram kafein per cangkir.
Jika Anda mengonsumsi 3-5 cangkir teh non herbal ini sepanjang hari, dan Anda akan mendapat sekitar 200 miligram kafein.
Disarankan, ibu hamil membatasi asupan teh berkafein hingga maksimum 300 mg per hari.
Sayangnya, sebuah penelitian dari Divisi Riset Kaiser Permanente di California Utara menemukan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein setiap hari, memiliki risiko dua kali lipat untuk keguguran dibandingkan dengan mereka yang menghindari konsumsi kafein.
Batasan Konsumsi Teh saat Hamil
Apa pun teh yang Anda pilih, jangan dikonsumsi secara berlebihan.
Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa konsumsi teh yang tinggi (lebih dari 3 cangkir per hari) dapat mengganggu penyerapan asam folat.
Asam folat merupakan nutrisi penting untuk mencegah cacat tabung saraf janin.
“Namun, jika Anda hanya mengonsumsi 2-3 cangkir teh per hari, Anda tidak perlu terlalu khawatir,” kata David Elmer, M.D., seorang Obgyn di Nantucket Cottage Hospital di Nantucket, Massachusetts.
Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Manis?
Sebenarnya, minum teh saat hamil itu tidak masalah.
Tapi, karena es teh atau teh manis bisa mengandung banyak gula tambahan, sebaiknya dihindari.
Bukan menyegarkan, namun teh manis dapat menyebabkan beberapa masalah kehamilan, seperti:
- Keguguran karena kandungan kafein yang cukup tinggi.
- Menghambat penyerapan asam folat pada bayi yang dapat menyebabkan cacat tabung saraf.
- Kekurangan zat besi dalam tubuh yang dapat memicu anemia.
- Bayi lahir mati
- Membuat tubuh dehidrasi (efek diuretik)
- Mengganggu pola tidur, sehingga menyebabkan kurang tidur.
- Berat badan lahir rendah
- Peningkatan berat badan kehamilan dan perkembangan komplikasi kehamilan, termasuk diabetes gestasional, preeklamsia dan kelahiran prematur.
Porsi Gula yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Selama kehamilan, cobalah untuk tetap berpegang pada batas gula harian maksimum yang biasa untuk orang dewasa, yaitu tidak lebih dari 6 sendok teh gula atau tidak lebih dari 30 gram gula.
Ini sudah termasuk gula yang terdapat dalam makanan. Jadi, untuk menghindarinya adalah kurangi porsi makanan dan minuman manis saat hamil.
Serta, perbanyak minum cairan seperti air putih.
***
Nah, sekarang sudah tahu ya Bunda takaran dan batasan minum teh saat hamil. Semoga tidak bingung lagi mengenai persoalan ini.
Semoga informasi mengenai minum teh saat hamil ini dapat bermanfaat bagi Bunda yang sedang hamil.
Tetap harus rajin makan makanan sehat dan bergizi, serta rajin minum air putih ya, Bun!
***
Baca juga:
Minum teh untuk sarapan, sudah cukupkah nilai gizinya?
Suka Minum Teh? Ini 5 Jenis Teh Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi Bumil
10 Manfaat Teh Peppermint, Ringankan Sakit Perut hingga Turunkan Berat Badan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.