Susu formula biasanya dibuat dari susu sapi yang telah diolah agar cocok untuk bayi dan anak-anak. Namun selain dari sapi, ada jenis-jenis susu formula lain, termasuk susu kedelai atau soya, susu bebas laktosa, dan susu anti-refluks.
Apa perbedaan macam-macam susu formula untuk bayi dan anak-anak? Yuk, cari tahu informasinya berikut ini.
Bagaimana Cara Memilih Susu Formula untuk Bayi?

Cara memilih susu formula untuk bayi adalah:
- Cek tanggal kedaluwarsa, pastikan masih aman untuk dikonsumsi.
- Cek kondisi kemasan susu, misalnya apakah ada sudut yang penyok, kemasan terlihat sudah dibuka, ada kebocoran, atau karat di kemasan kaleng.
- Pastikan susu formula sesuai untuk usia anak Parents. Jika buah hati Parents masih bayi, maka beli susu untuk bayi alih-alih susu untuk balita atau anak-anak.
- Perhatikan kondisi si Kecil apakah ia punya kondisi intoleransi laktosa. Jika si Kecil alergi laktosa, pilih susu bebas laktosa.
- Jika anak alergi susu sapi, pilih susu kedelai yang mungkin akan lebih aman untuk dirinya sehingga tidak menyebabkan kolik, gagal tumbuh, muntah, atau diare.
Selain itu, ada jenis-jenis susu formula yang sebaiknya Parents hindari untuk diberikan pada si Kecil yang berusia di bawah usia 1 tahun yaitu:
Apa Saja Jenis-jenis Susu Formula untuk Bayi dan Anak?

Jenis-jenis susu formula untuk bayi dan anak adalah sebagai berikut:
1. Susu Sapi
Jenis susu formula yang banyak ditemui di pasaran adalah susu sapi. Susu formula jenis ini terbuat dari susu sapi yang sudah diproses sehingga aman dan bergizi bagi bayi.
Susu sapi diolah dengan metode pemanasan tinggi dan metode lain agar proteinnya lebih mudah dicerna.
Lebih banyak gula susu (laktosa) juga ditambahkan ke dalam susu formula yang berbahan dasar susu sapi.
2. Susu Kambing
Selain susu sapi, ada pula susu formula yang terbuat dari susu kambing.
Susu formula yang terbuat dari susu kambing digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal pada bayi.
Susu kambing bisa jadi alternatif untuk anak-anak yang punya alergi terhadap susu sapi.
Susu kambing diyakini lebih dapat ditoleransi daripada susu formula yang berbahan dasar susu sapi.
3. Susu Formula yang Terhidrolisis Ekstensif
Tipe susu formula untuk anak yang berikutnya adalah susu formula yang terhidrolisis ekstensif.
Jenis susu formula ini sudah dipecah terlebih dahulu proteinnya sehingga dapat dicerna dengan lebih mudah oleh bayi dan anak-anak.
4. Susu Kedelai/Soya
Susu kedelai atau soya mengandung protein (kedelai) dan karbohidrat (glukosa atau sukrosa) yang berbeda dari susu formula berbasis susu.
Susu kedelai terkadang direkomendasikan untuk bayi yang tidak dapat mencerna laktosa.
5. Susu Formula Khusus
Susu formula khusus diberikan untuk bayi dengan kelainan atau penyakit tertentu, termasuk untuk bayi yang lahir prematur.
Pemberian susu formula khusus pada bayi tentu tidak boleh sembarangan, harus sesuai rekomendasi dokter.
Dokter anak akan merekomendasikan susu formula khusus untuk bayi, ikuti panduan tentang jumlah pemberian susu, waktu pemberian, dan persiapan khusus.
6. Susu Probiotik
Susu probiotik adalah susu formula untuk anak yang diperkaya dengan probiotik, bakteri ramah untuk pencernaan.
Susu formula yang diperkaya dengan probiotik ini berupaya meniru oligosakarida susu manusia alami.
Oligosakarida merupakan zat yang meningkatkan kesehatan lapisan usus dan fungsi usus.
7. Susu Formula Bayi yang Lapar
Jenis-jenis susu formula untuk anak yang berikutnya yakni susu formula bayi yang lapar (hungry milk).
Susu formula bayi yang lapar ini cocok diberikan sejak lahir, tetapi pemberiannya harus sesuai rekomendasi dan anjuran dokter.
Jenis susu formula ini mengandung lebih banyak kasein daripada whey. Kasein lebih sulit dicerna oleh bayi.
8. Susu Anti-Refluks
Susu formula anti-refluks dikentalkan dengan tujuan untuk mencegah refluks pada bayi (ketika bayi memuntahkan susu selama atau setelah menyusu.
Pemberian susu anti-refluks ini harus di bawah pengawasan medis.
Pembuatan susu formula anti-reluks pun berbeda dengan susu formula pada umumnya.
Susu anti-refluks diseduh pakai air matang yang telah didiamkan tidak lebih dari 30 menit sehingga suhunya masih di atas 70 derajat celsius.
9. Susu Bebas Laktosa
Jenis-jenis susu formula untuk anak berikutnya yakni susu bebas laktosa.
Susu formula bebas laktosa cocok untuk diberikan pada bayi sejak ia lahir, tetapi hanya jika direkomendasikan oleh dokter.
Susu bebas laktosa cocok untuk bayi yang tidak toleran terhadap laktosa yang berarti mereka tidak dapat menyerap laktosa, gula alami dalam susu dan produk olahan susu.
10. Susu Hipoalergenik
Susu formula hipoalergenik ini sesuai dengan protein yang terhidrolisis (dipecah) sepenuhnya.
Susu formula hipoalergenik terbuat dari protein yang sebagian terurai.
Pemberian susu ini harus sesuai anjuran dan rekomendasi dokter.
Dokter pun akan meresepkan susu hipoalergenik jika si Kecil punya kondisi kesehatan khusus.
11. Susu Formula Lanjutan
Susu formula lanjutan cocok diberikan pada anak mulai usia 6 bulan ke atas dan tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia tersebut.
Susu ini sebenarnya punya nutrisi yang mirip seperti susu bayi di bawah usia 6 bulan.
12. Susu Pertumbuhan
Susu pertumbuhan cocok diberikan saat anak berusia 1 tahun ke atas.
Susu pertumbuhan biasanya diproduksi untuk mendukung tumbuh kembang anak di usia 1 tahun ke atas.
***
Itulah jenis-jenis susu formula untuk bayi dan anak-anak.
Parents bisa memilih susu formula dengan bijak sesuai kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi si Kecil.
Jika si Kecil punya kondisi kesehatan khusus, diskusikan dengan dokter untuk jenis susu yang cocok untuknya, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
Serupa Namun Tak Sama, Kenali Beragam Jenis Susu yang Dijual di Pasaran
4 Jenis Susu Terbaik dan Paling Sehat Dikonsumsi, Jangan Salah Pilih!
4 Jenis Gula pada Susu Formula, Parents Wajib Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.