Parents, Ada beragam jenis susu yang beredar di pasaran, seperti susu evaporasi, susu UHT, fresh milk, hingga kental manis. Lantas sebetulnya apa ya perbedaan susu evaporasi dan UHT, maupun dengan jenis susu lainnya?
Sebagai salah satu sumber kalsium dan mineral lainnya, susu menjadi salah satu minuman yang tak terpisahkan dari keseharian masyarakat.
Tak hanya dikonsumsi langsung, susu juga kerap dijadikan bahan tambahan dan campuran dalam pembuatan makanan dan minuman lain. Misalnya saja pembuatan pasta, kue, hingga minuman seperti teh atau kopi.
Bagaimana dengan susu evaporasi dan susu UHT, apa perbedaan keduanya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Artikel terkait: 5 Perbedaan Susu UHT dan Fresh Milk yang Wajib Anda Tahu, Parents
Apa Perbedaan Susu Evaporasi dan UHT?
Perbedaan susu evaporasi dengan susu UHT ialah pada proses pemanasannya, tekstur, rasa, hingga lama penyimpanannya.
Susu UHT memiliki tekstur cair dengan rasa khas susu dan kerap ditambahkan dengan perasa buatan seperti coklat, stroberi, dan lainnya. Sementara susu evaporasi memiliki tekstur kental dengan rasa khas sedikit karamel tanpa tambahan gula.
Selengkapnya, berikut penjelasan mengenai perbedaan jenis susu yang ada di pasaran, Parents.
1. Susu Evaporasi
Susu evaporasi adalah susu yang dibuat dengan menghilangkan sekitar 60% air yang kemudian melalui proses homogenisasi.
Proses ini membuat lemak tercampur secara merata di dalam susu. Susu lalu disterilkan untuk menghindari pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Pada proses akhir, susu lalu dikemas dengan menggunakan kaleng.
Dibandingkan dengan susu lain, jenis ini memiliki konsentrasi yang lebih kental dan pekat. Pembuatannya tidak ditambahkan dengan gula. Rasa dan warnanya pun khas karamel, Parents.
Meski lebih dari setengah kandungan air dihilangkan, komposisi nutrisinya tetap utuh. Selain itu, masa simpannya pun bisa lebih lama.
2. Susu UHT
Susu UHT atau susu Ultra High Temperature merupakan susu sapi segar yang diolah melalui proses pasteurisasi dengan temperatur tinggi hingga 140°C selama dua detik.
Proses pemanasan ini dilakukan untuk membunuh bakteri berbahaya.
Kemudian, susu disimpan dalam kemasan yang steril dan memiliki umur simpan cukup panjang hingga 9 bulan di suhu ruang.
Parents, setelah dibuka sebaiknya susu UHT tetap disimpan di kulkas dan dikonsumsi maksimal selama 7 hari.
Meski melalui proses pemanasan suhu tinggi, kandungan gizi dalam susu bisa tetap terjaga.
Kandungan lemak dan proteinnya memang berubah, tetapi tidak signifikan sehingga tak memengaruhi penyerapannya pada tubuh.
3. Susu Segar Pasteurisasi
Meski terlihat serupa, fresh milk pasteurisasi diproses dengan cara yang berbeda dengan UHT.
Susu jenis ini dipanaskan pada suhu 70-120 derajat Celcius dalam waktu yang lebih lama dari susu UHT, yakni 15-20 detik.
Pemanasan dilakukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya tetapi tetap mempertahankan kandungan gizi alaminya.
Setelah melewati proses pasteurisasi, susu ini juga harus disimpan pada suhu rendah yakni 1-4 derajat untuk mempertahankan kualitas.
Susu juga hanya bertahan paling lama 40 hari sebelum segel terbuka. Kandungan zat gizi susu segar pasteurisasi ini lebih terjaga dengan baik dibandingkan susu UHT, Parents.
4. Kental Manis
Produk satu ini terbuat dari susu dengan campuran 40-50% gula, Parents.
Oleh karena itu, BPOM melalui surat edarannya tidak menganjurkan konsumsi kental manis sebagai menu tunggal atau dikonsumsi secara langsung dengan cara diseduh sebagai susu.
Kental manis hanya dianjurkan dikonsumsi sebagai topping dalam makanan karena kandungan gulanya yang tinggi. Konsumsi gula yang tinggi ini bisa meningkatkan risiko diabetes.
Produk ini pun sangat tidak dianjurkan sebagai pengganti ASI maupun untuk dikonsumsi oleh bayi di bawah 1 tahun.
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Susu UHT Rendah Gula Terbaik untuk Anak
Apakah Susu Evaporasi Bisa Diganti dengan Susu Full Cream?
Mengonsumsi susu evaporasi bisa bermanfaat bagi seseorang yang ingin menaikkan berat badan dan meningkatkan asupan mineral.
Susu jenis ini juga kerap menjadi bahan campuran pembuatan makanan.
Hal yang perlu diperhatikan, rasa dan tekstur dari susu evaporasi dan full cream cukup berbeda.
Susu evaporasi memiliki rasa sedikit karamel, sedangkan full cream memiliki rasa khas susu segar.
Bila susu digunakan untuk campuran bahan makanan, tentunya akan bisa mengubah rasa dan teksturnya.
Artikel terkait: 10 Rekomendasi Produk Susu UHT Full Cream untuk Si Kecil!
Mengapa Konsentrasi LAL pada Susu Evaporasi Lebih Tinggi Dibanding Susu UHT?
LAL atau Lisinoalanin adalah produk yang dihasilkan dari reaksi antara lisin dan alanin pada proses pengolahan makanan di suhu tinggi, salah satunya pada susu.
Pada susu evaporasi, konsentrasi LAL bisa lebih tinggi karena susu dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air.
Hal ini kemungkinan bisa meningkatkan konsentrasi LAL susu evaporasi.
Manakah yang Terbaik?
Parents, produk susu di atas memiliki karakteristiknya masing-masing. Jadi, Parents bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, ya.
Namun, selalu pastikan tetap bijak dalam mengonsumsi susu, baik secara langsung maupun tambahan pada makanan dan minuman.
Selain itu, perhatikan tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa pada produk tersebut.
Itulah beragam penjelasan mengenai perbedaan jenis susu di pasaran.
Semoga bisa menambah pengetahuan Parents, ya.
Baca Juga:
Berapa Lama Susu UHT Bisa Bertahan Setelah Dibuka? Ini Tips Agar Lebih Lama!
Sehatkah Susu UHT untuk Anak 1 Tahun?
7 Merk Susu UHT yang Bagus untuk Ibu Hamil di 2024
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.