Ikatan Dokter Anak Indonesia tidak merekomendasikan pemberian gula pada bayi sebelum usianya 2 tahun. Lantas, bagaimana dengan gula tambahan pada susu formula, Parents?
Pada dasarnya WHO sudah melarang aturan mengenai penambahan gula pada produk-produk bayi. Namun, terkadang kita menjumpai beberapa produk dengan kandungan tersebut.
Oleh karena itu, pastikan Parents mengetahui jenisnya sehingga bisa lebih kritis saat memilih produk yang hendak dikonsumsi oleh bayi.
Apa yang Dimaksud Gula Tambahan?
![gula tambahan pada susu](https://static.cdntap.com/tap-assets-prod/wp-content/uploads/sites/24/2025/01/Untitled-design-2025-01-28T143539.249.png?width=450&quality=90)
Gula tambahan adalah jenis gula yang sengaja ditambahkan dalam susu formula dalam proses pembuatan hingga penyajian.
Gula dalam susu formula digunakan sebagai karbohidrat yang mudah dicerna. Sebab, susu formula perlu mengandung bahan penting sebagai sumber energi, termasuk karbohidrat dari gula tersebut.
Apakah Boleh Menambahkan Gula pada Susu Formula?
Melansir laman Detik, Policy and Advocacy Advisor PIC Indonesia Dhora Elvira menyatakan bahwa aturan penambahan gula ada di Peraturan BPOM No 24 Tahun 2020. Di dalam aturan itu disebutkan bahwa susu formula atau disebutkan dalam formula lanjutan, diperbolehkan menambahkan sukrosa maksimum 25% dari total karbohidrat.
Di sisi lain, makanan pendamping ASI seperti sereal diperbolehkan menambahkan sejumlah karbohidrat, seperti dari sukrosa, fruktosa, glukosa, sirup glukosa, atau madu maksimum 5 gram per 100 kkal. Padahal menurut Dhora, jumlah fruktosa tidak boleh lebih dari 2,5 gram per 100 kkal.
Sementara itu, jika membandingkan di negara-negara Eropa, susu untuk balita tidak boleh ada penambahan gula. Hal ini menurutnya cukup disayangkan karena aturan tersebut masih longgar dan terlalu banyak toleransi.
Gula Dalam Susu Namanya Apa?
![gula tambahan pada susu](https://static.cdntap.com/tap-assets-prod/wp-content/uploads/sites/24/2025/01/Untitled-design-2025-01-28T144655.230.png?width=450&quality=90)
Ada berbagai nama gula pada susu formula bayi. Namun, jumlah, nama dan jenis gula yang dikonsumsi anak saat bayi dan balita terbukti memengaruhi kesehatan metabolisme, kesehatan jangka panjang, dan preferensi makanan.
Dalam susu formula sering kali ditemui berbagai jenis dan nama gula tambahan, seperti:
1. Laktosa dalam Susu Formula Bayi
Laktosa merupakan gula dari susu alami yang tidak terdapat pada semua jenis susu. Kandungan ini hanya terdapat pada ASI, susu sapi, dan susu kambing.
Setiap 100ml ASI mengandung 6,7 gram karbohidrat dari laktosa. Di sisi lain, pada susu sapi sebesar 4,7mg per 100ml.
Laktosa bermanfaat untuk menyeimbangkan bakteri baik dan tidak meningkatkan gula darah.
2. Sukrosa
Sukrosa merupakan jenis gula yang biasa dikonsumsi pada makanan dan minuman pada umumnya, dikenal sebagai gula meja.
Sukrosa memiliki Indeks Glikemik 65 yang lebih tinggi dari laktosa.
3. Maltodekstrin
Jenis gula ini terbuat dari pati jagung, beras, atau kentang. Maltodekstrin adalah karbohidrat kompleks yang membantu menyeimbangkan kalori dari laktosa dan sumber energi lain.
Kandungan ini juga bsia membantu memberi tekstur seperti ASI dan mengenyangkan bayi.
4. Sirup Jagung Tinggi Fruktosa
Jenis gula satu ini diketahui bisa berdampak pada jangka panjang seperti menyebabkan obesitas, kerusakan gigi, hingga masalah kesehatan lainnya.
Bagaimana Cara Mengenali Gula Tambahan dalam Susu?
![4 Jenis Gula pada Susu Formula, Parents Wajib Tahu](https://static.cdntap.com/tap-assets-prod/wp-content/uploads/sites/24/2025/01/Untitled-design-2025-01-28T145357.239.png?width=450&quality=90)
Parents bisa mengetahui adanya gula tambahan saat mengecek daftar komposisi bahan di kemasan susu tersebut. Apakah ada nama “gula”, atau sukrosa, fruktosa, maltodekstrin.
Selain itu, perhatikan juga Tabel Nilai Gizi yang tertera dalam kemasan, termasuk:
- Gula total merupakan jumlah dari gula alami maupun gula tambahan yang terdapat dalam susu
- Sukrosa, Fruktosa, Maltodekstrin merupakan jenis gula tambahan yang dicampurkan dalam susu.
Itulah berbagai informasi mengenai gula tambahan pada susu. Sebaiknya kita teliti lebih baik sebelum membeli ya, Parents.
Semoga bermanfaat.
***
Baca Juga:
Jangan Berlebihan, Ini Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Gula untuk si Kecil
Aturan Gula dan Garam untuk MPASI Bayi, Ini Penjelasan Dokter!
Konsumsi Gula Berlebihan Bikin Anak Jadi Hiperaktif, Mitos atau Fakta?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.