Sekitar 20 hingga 30 persen kehamilan berpeluang berakhir dengan keguguran, yang menjadi sumber kecemasan pada para ibu yang sedang mengandung. Sebagian besar kasus keguguran terjadi pada tahap awal kehamilan, atau bahkan ketika seorang perempuan belum menyadari kalau ia sedang hamil. Apakah yang menjadi penyebab umum keguguran? Dan dapatkah kita mencegah terjadinya keguguran?
Penyebab Keguguran yang Umum Terjadi pada Trimester Pertama

Masalah plasenta
Plasenta adalah organ vital yang berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup janin dalam rahim. Plasenta berfungsi sebagai saluran makanan untuk bayi melalui aliran darah ibunya. Jika plasenta tak terbentuk sempurna, janin tak dapat tumbuh seperti yang seharusnya dan menjadi penyebab keguguran.
Abnormalitas kromosom
Penyebab keguguran lainnya adalah kelainan kromosom. Sebanyak 23 kromosom dari ayah maupun ibu dibutuhkan untuk terjadinya kehamilan. Dan sebuah kehamilan yang berhasil adalah ketika janin memiliki tepat 46 kromosom, tak kurang dan tak lebih.
Sedangkan janin yang mengalami kekurangan maupun kekurangan kromosom besar kemungkinan akan berakhir dengan keguguran. Hal ini disebabkan oleh perkembangan janin yang tidak normal.
Penyebab Keguguran pada Trimester Kedua

Infeksi
Ketika seorang ibu hamil diketahui menderita infeksi, seperti penyakit yang menular melalui hubungan seks, malaria, rubella, atau HIV/AIDS, tidak berarti bahwa ia akan mengalami keguguran. Namun, peluang gagalnya kehamilan akan meningkat jika ibu hamil mengidap infeksi semacam ini.
Penyakit kronis
Ibu hamil yang menderita tiroid kronis, hipertensi dan lupus juga berpeluang mengalami keguguran. Demikian pula dengan ibu hamil penderita diabetes yang jarang melakukan check up dan tak mengatur pola makannya.
Sindrom Ovarium Polisistik
Sindrom Ovarium Polisistik (Polycistic Ovary Syndrome – PCOS) seringkali berkaitan dengan masalah infertilitas (kemandulan). Seorang perempuan yang menderita PCOS mungkin bisa hamil, namun usia kehamilan itu pun tidak akan lama karena janin tidak bisa tumbuh normal.
Hal ini karena penderita PCOS memiliki ovarium yang lebih besar dari ukuran normal, sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dalam rahim.
Artikel terkait: Makanan dan Faktor Lingkungan Penyebab Keguguran
Hal yang Bukan Menjadi Penyebab Keguguran
Ada beberapa mitos tentang penyebab keguguran beredar di masyarakat, yang tidak akurat. Tak sedikit pula ibu hamil yang percaya tentang mitos ini. Faktanya, kondisi-kondisi ini ternyata bukan menjadi penyebab utama keguguran, di antaranya:
- Olahraga, Anda tetap diperbolehkan olahraga saat hamil, namun disarankan melakukan olahraga yang benar-benar cocok sesuai dengan usia kehamilan Anda dan konsultasikan juga dengan dokter kandungan Anda tentang keamanannya.
- Konsumsi makanan pedas.
- Naik pesawat terbang.
- Berhubungan intim.
Rahim Anda baik-baik saja?
Seorang ibu hamil dapat bekerja, berolahraga dan berhubungan intim secara normal tanpa harus merisaukan kemungkinan mengalami keguguran. Memang ibu hamil cenderung memiliki suasana hati yang berubah-ubah, sering galau dan sangat peka.
Namun ini semua bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari. Usahakan menjaga diri sendiri agar tetap sehat dan nyaman.
Bangkit Setelah Keguguran

Para ibu yang baru saja mengalami keguguran disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur, untuk mengetahui apakah tubuh mereka telah benar-benar pulih dan sehat seperti sedia kala.
Jangan anggap remeh komplikasi sekecil apapun, terutama jika Anda berencana untuk hamil kembali. Anda juga bisa mencoba perawatan ala tradisional untuk hamil dan terhindar dari hal-hal tak diinginkan, asalkan metode itu benar-benar cocok untuk Anda.
Keinginan untuk memiliki anak adalah sesuatu yang mulia karena Anda telah berkomitmen untuk memutuskan untuk menjaga kelangsungan kehidupan manusia. Jangan menyerah dan kehilangan harapan, Bunda, meski Anda telah beberapa kali mengalami keguguran.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Bagaimana Menghadapi Keguguran dengan Cara yang Sehat?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.