Tahukah Bunda kalau ada makanan faktor pemicu keguguran?
Maka itu, salah satu upaya untuk menjaga kehamilan adalah memperhatikan asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh.
Untuk menghindari risiko keguguran, theAsianparent telah merangkum daftar makanan yang dikhawatirkan berisiko saat dikonsumsi selama hamil muda. Ini daftarnya!
Makanan Saat Hamil Muda yang Bisa Picu Keguguran
1. Pepaya muda
Pepaya muda atau mentah memiliki satu komponen yang bersifat sebagai pencahar.
Apabila dikonsumsi berlebihan, maka hal tersebut akan memicu kelahiran prematur.
Di samping itu, pepaya mentah juga mengandung getah yang bisa memicu kontraksi pada rahim.
Hal inilah yang menyebabkan pepaya muda menjadi salah satu makanan dikhawatirkan berisiko apabila dikonsumsi saat awal kehamilan.
2. Kepiting
Kepiting termasuk ke dalam makanan kaya akan nutrisi seperti kalsium yang bagus bagi tubuh.
Namun, Bunda perlu ingat bahwa kepiting juga memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Apabila dimakan dalam jumlah banyak, kepiting berpotensi menyebabkan penyusutan rahim yang berakhir pada perdarahan.
Jadi, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan ini dalam jumlah banyak pada trimester awal, ya, Bun.
3. Telur setengah matang
Pada masa kehamilan, Bunda sebaiknya menahan diri untuk tidak makan telur setengah matang apalagi telur mentah.
Telur yang tidak dimasak dengan baik cenderung mengandung bakteri jahat seperti salmonella. Jenis bakteri ini bisa meningkatkan risiko keguguran.
Tidak hanya itu, makanan lain yang mengandung telur mentah seperti mayonaise dan juga saus (dressing) salad pun sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
4. Daging mentah dan setengah matang
Sama seperti telur, daging yang belum matang dengan sempurna mengandung beberapa bakteri seperti salmonella, listeria, dan juga E.coli yang tidak baik untuk janin.
Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang saat hamil muda juga dapat berisiko terkena infeksi parasit toksoplasmosis.
Hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan bahkan keguguran.
Jadi, pastikan Bunda mengonsumsi daging yang sudah dimasak sampai matang dulu selama kehamilan, ya.
5. Makanan laut mentah dan tinggi merkuri
Seafood terutama ikan memang kaya akan nutrisi yang baik bagi kesehatan. Namun, selama kehamilan, Bunda sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsi jenis makanan ini.
Jika ingin mengonsumsi ikan, ada baiknya Bunda memilih jenis ikan yang kadar merkurinya rendah.
Bukan hanya pemilihan dari kandungan merkuri, makanan laut mentah seperti sasyimi pun perlu dihindari.
Segala makanan mentah seperti seafood dapat menyebabkan infeksi virus.
Makanan laut mentah juga mengandung bakteri seperti salmonella, listeria, dan norovirus.
Bakteri tersebut merupakan faktor risiko beberapa masalah kehamilan seperti memicu persalinan prematur, keguguran, dan bayi meninggal dalam kandungan (stillbirth).
6. Nanas
Buah yang satu ini dinilai mengandung enzim bromelain. Apabila dikonsumsi berlebihan, enzim ini dapat menyebabkan kontraksi dan membuat leher rahim melunak.
Meski demikian, beberapa studi menyebutkan bahwa kandungan bromelain dalam nanas terbilang sedikit.
Bromelain dalam nanas masih dinilai aman untuk ibu hamil, tapi tentu dengan catatan bahwa jumlah yang dikonsumsi tidak berlebihan.
Klaim mengenai nanas yang bisa menyebabkan keguguran ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
Meski begitu, sebagai upaya berjaga-jaga, maka tidak ada salahnya membatasi dan lebih hati-hati dalam mengonsumsi nanas pada awal kehamilan.
7. Kafein
Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cokelat, dan teh sebaiknya dibatasi terlebih dahulu selama awal kehamilan.
Kafein dapat menjadi faktor risiko yang menyebabkan keguguran dan persalinan prematur saat dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
Jadi, bagi Bumil pecinta kopi, sebaiknya batasi konsumsi minuman ini selama hamil terutama pada trimester pertama, ya.
8. Aloe vera (lidah buaya)
Aloe vera atau lidah buaya memang memiliki manfaat luar biasa, baik ketika dikonsumsi maupun untuk perawatan kulit.
Namun, Bunda sebaiknya menghindari lidah buaya terlebih dahulu ketika masih hamil muda.
Pasalnya, lidah buaya mengandung pencahar seperti antrakuinon. Kandungan tersebut dapat memicu kontraksi dan juga perdarahan.
9. Produk susu yang tidak dipasteurisasi
Pada trimester awal, bahkan selama masa kehamilan, Bunda perlu menghindari beragam produk susu termasuk keju yang tidak dipasteurisasi.
Hal ini karena produk yang tidak melalui tahapan pasteurisasi masih memiliki bakteri seperti listeria monocytogenes.
Bakteri ini akan sangat berbahaya dan menimbulkan beberapa komplikasi.
10. Beberapa jenis tanaman herbal
Kebanyakan ahli menyarankan untuk menghindari konsumsi herbal selama kehamilan, terutama saat usia kandungan masih muda.
Hal ini karena, beberapa herbal mengandung steroid yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin.
Komponen dalam beberapa herbal juga dinilai dapat memicu keguguran dan kelahirkan prematur.
Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila berniat mengonsumsi herbal, terutama saat awal kehamilan.
11. Buah persik
Buah persik sebenarnya boleh dikonsumsi selama kehamilan. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan, persik dapat meningkatkan rasa panas dan perih pada perut hingga menyebabkan perdarahan.
Untuk berjaga-jaga, maka tidak ada salahnya juga Bunda menghindari terlebih dahulu mengonsumsi persik selama trimester awal.
Mengingat kondisi kandungan maupun daya tahan tubuh Bunda masih rentan pada masa tersebut.
Penjelasan Dokter Terkait Makanan Pemicu Keguguran Saat Hamil Muda
Kepada theAsianparent Indonesia, dr. Kanadi Sumapraja, SpOG (K), MSc, menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada makanan yang dapat memicu keguguran.
“Tidak ada makanan pemicu keguguran. Kalau ada makanan pemicu keguguran, artinya dikategorikan sebagai abortifasien, atau senyawa yang menginduksi keguguran janin. Jadi, kalau ada sebuah zat yang terbukti abortipasi, itu akan dilarang peredarannya karena dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Bukan masalah mengonsumsi makanannya, seperti durian atau pun nanas. Namun, seberapa banyak makanan yang kita konsumsi. Dan sebenarnya, makanan yang kita konsumsi itu juga disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh kita masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah sakit Pondok Indah, Pondok Indah itu juga memaparkan, untuk makanan mentah pun bukan karena faktor dari makanannya.
Melainkan, makanan tersebut mengandung bakteri yang dikhawatirkan menginfeksi ibu hamil dan mengganggu perkembangan janin.
“Jadi, kalau makanan mentah itu isunya adalah transmisi infeksi. Kalau kita mengonsumsi makanan mentah, maka ada parasit-parasit dari kuman tertentu yang tidak bisa dibunuh. Akibatnya, saat dikonsumsi dia akan masuk ke tubuh dan berisiko pada kehamilan,” ungkap dokter Kanadi.
Selain itu, Bunda juga perlu ingat bahwa keguguran juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Artinya, risiko akan tetap ada meski Bunda tidak mengonsumsi makanan tertentu.
Oleh karena itu, Bumil sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir. Karena sebenarnya tidak ada makanan yang menjadi penyebab keguguran secara langsung.
Meski demikian, Bunda tentunya tetap perlu menjaga kondisi tubuh maupun porsi makanan yang dikonsumsi selama hamil. Soalnya, setiap hal yang dikonsumsi secara berlebihan pada akhirnya tidak baik juga bagi kesehatan, bukan?
Selama hamil pun, Bunda disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, zat besi, serta asam folat agar perkembangan dan kesehatan janin tetap terjaga.
Jangan ragu juga untuk berkonsultasi ke dokter mengenai makanan terbaik yang bisa Bunda konsumsi selama kehamilan, ya.
Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Suka Makan Jagung Saat Hamil? Kenali Manfaat dan Risikonya Berikut Ini!
Perlukah Bumil Mengonsumsi Susu Khusus Ibu Hamil? Begini Penjelasannya!
20 Daftar Makanan yang Baik untuk Ibu Hamil 1 Bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.