Bunda mungkin tengah bertanya-tanya, kapan perut membesar ketika hamil?
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, bayi dalam rahim Anda pun ikut bertumbuh. Itulah sebabnya, Bunda akan segera melihat perubahan perut hamil Anda menjadi lebih besar.
Ukuran baby bump tersebut dimulai dengan benjolan sekecil bola basket, dan semakin membesar setiap minggunya. Kapan tepatnya kapan perut membesar ketika hamil?
Nah, jika Bunda bingung, artikel ini membahas seputar perut ibu hamil yang membesar pada setiap tahap kehamilan. Baca terus yuk, Bunda!
Artikel terkait: Ini 4 Macam Buah yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
Kapan Perut Membesar Ketika Hamil?
Tidak ada penanda pasti kapan waktu yang tepat kita bisa melihat perut membesar ketika hamil, atau yang kerap disebut sebagai “baby bump” ini.
Banyak perut ibu hamil mulai terlihat membesar di sekitar usia 20 minggu (5 bulan).
Namun kaktanya, sangat normal kalau perut mulai terlihat membesar beberapa minggu lebih cepat atau lambat. Demikian opini para ahli, sebagaimana dijelaskan laman The Bump.
Cindy Duke, MD, selaku asisten profesor ob-gyn dan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Nevada Las Vegas, menjelaskan perbedaan waktu perut ibu hamil membesar ditentukan oleh pengaruh berat badan bumil itu sendiri.
“Faktor distribusi dan perbedaan berat badan ibu hamil sendiri memainkan peran besar [dalam menentukan kapan perut membesar ketika hamil],” jelas Cindy dilansir dari laman The Bump.
Ia juga menjelaskan, ibu hamil yang mempunyai lebih banyak jaringan lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka (sekitar perut dan panggul) mungkin sulit melihat baby bump mereka sendiri sampai trimester ketiga.
Sementara mereka yang memiliki lemak tubuh kurang dari rata-rata mungkin mulai bisa melihat baby bump lebih awal.
Selain itu, usia dan riwayat kesehatan ibu hamil juga merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan perut kehamilan Anda.
Menariknya, ibu yang sudah pernah melahirkan lebih bisa melihat baby bump lebih awal dibandingkan ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Alasannya, karena sudah pernah melahirkan otot perut sudah tak lagi terlalu kencang. Perut juga bisa meregang lebih cepat.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Perubahan Perut Ibu Hamil Setiap Trimester
Trimester 1
Di usia kehamilan 1-12 minggu (trimester pertama) ini, Bunda mungkin tidak melihat banyak perubahan dalam ukuran dan bentuk perut Anda. Namun Anda pasti akan merasa seperti sedang hamil, bahkan jika Anda belum terlihat.
Ukuran dan Bentuk
Bagi beberapa ibu, perut mereka tidak banyak berubah selama trimester pertama. Perut mungkin terlihat sedikit lebih bulat, tetapi kemungkinan besar karena kembung.
Perubahan ukuran perut baru akan terlihat ketika trimester awal berakhir. Biasanya, orang terdekat yang lebih jeli mengenali hal ini.
Rata-rata rahim perempuan sebelum hamil seukuran jeruk. Pada akhir trimester pertama akan tumbuh seukuran jeruk bali, demikian sebagaimana dijelaskan laman Mustela.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
Meski belum terlihat ada perubahan bentuk perut Bunda, pakaian Anda akan terasa sedikit lebih ketat pada akhir trimester ini. Di usia ini, Bunda mungkin belum perlu membeli baju hamil dulu.
Akan timbul satu rasa perut terlihat lebih kecil atau malah membesar. Secara medis, kondisi ini disebabkan oleh distensi usus (akibat konstipasi dan kelebihan gas).
Merujuk laman Baby Bump, perut kembung berkontribusi banyak terhadap tampilan perut.
Ditambah lagi lonjakan hormon, mineral dalam vitamin prenatal yang dikonsumsi ibu hamil, dapat menyebabkan gas dan sembelit, yang membuat perut Anda terlihat lebih buncit dari biasanya.
Pembuluh darah di sekitar perut Anda mungkin mulai lebih menonjol juga, karena tubuh mendistribusikan lebih banyak darah untuk mendukung perkembangan bayi. Saat trimester awal berlalu, sistem pencernaan akan lebih seimbang.
Merujuk laman American Pregnancy Association, skrining awal dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko bayi memiliki kelainan tertentu.
Yaitu quad screen dan tes darah yang biasanya dilakukan antara minggu ke 15 dan 20 kehamilan. Quad screen mengevaluasi risiko bayi lahir dengan sindrom down atau trisomi 18, cacat tabung saraf, dan spina bifida.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Trimester 2
Trimester kedua atau usia kehamilan 13-27 minggu ini menjadi momentum calon ibu sudah merasa nyaman. Mual dan muntah sudah mereda bahkan hilang.
Selain itu, perut belum terlalu membesar sehingga beraktivitas masih nyaman.
Ukuran dan Bentuk
Pada akhir trimester kedua, perut Anda akan benar-benar terlihat. Rahim Anda di usia ini akan seukuran bola basket.
Sekitar usia kehamilan 20 minggu, rahim Anda akan tumbuh hingga pusar, yang bagi banyak perempuan menyebabkan perut mereka menonjol.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Bunda akan merasakan bayi bergerak dan nyeri di sisi bawah perut Anda (lebih dikenal sebagai nyeri ligamen bundar) selama trimester kedua ini.
Nyeri ligamen bundar terjadi karena otot dan ligamen yang menopang rahim Anda sedang tumbuh meregang.
Gejala lain yang bisa Anda lihat selama trimester kedua adalah perut terasa gatal. Permukaan kulit perut yang meregang membuatnya rentan kering dan perlahan gatal.
Perkembangan trimester kedua yang menarik lainnya adalah linea nigra. Yaitu garis vertikal gelap yang membentang di tengah perut Anda.
Ini disebabkan oleh perubahan hormon Anda dan sama sekali tidak berbahaya.
Garis perut akan bertahan sementara waktu dan nantinya mulai memudar beberapa bulan setelah melahirkan.
Selama janji temu dengan dokter di trimester kedua, hal ini sudah bisa diketahui bumil:
- Jenis kelamin bayi melalui USG
- Berat badan
- Tinggi fundus (jarak dari tulang kemaluan ke bagian atas rahim yang diukur dalam sentimeter; pengukuran ini sering sesuai dengan jumlah minggu Anda hamil)
- Ukuran rahim
- Posisi bayi
Melansir laman WebMD, waktu ini juga saatnya Bumil melakukan pemeriksaan antara lain:
- Tes MSAFP. Maternal Serum Alpha-Fetoprotein dilakukan untuk mengukur tingkat alpha-fetoprotein yaitu jenis protein yang dihasilkan janin. Dengan menjalani pemeriksaan ini, ibu hamil bisa mengetahui potensi sindrom down dan keadaan organ janin.
- Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT). Sampel darah akan diambil untuk mendeteksi adanya kemungkinan sindrom down dan kelengkapan salinan kromosom.
- Ultrasound (USG). Masuk minggu ke-20, USG akan dilakukan untuk mengetahui risiko cacat lahir pada janin.
- Uji Glukosa atau glucose challenge test adalah pemeriksaan yang bisa menakar risiko diabetes gestasional pada ibu hamil. Dua jam usai minum cairan glukosa, sampel darah Bumil diambil dan diperksa di lab.
- Tes Amniosentesis. Tes yang dianjurkan bagi ibu yang hamil saat usianya 35 tahun ke atas. Tujuannya untuk mengetahui risiko kerusakan cairan ketuban
- Fetal Doppler Ultrasound Test. Tes yang dilakukan untuk mengetahui siklus darah ke plasenta
- Antenatal Care. Pemeriksaan antenatal care adalah salah satu tes yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan RI. Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil agar dapat menjalani persalinan, melalui masa nifas, memberikan ASI, dan memulihkan kesehatan organ reproduksi.
Berita baiknya, trimester kedua menjadi saatnya bagi Bunda dan suami yang ingin melakukan maternity shoot!
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Trimester 3
Ukuran dan Bentuk
Selangkah lagi hingga akhirnya si kecil akan lahir! Trimester ketiga waktunya rahim tepat berada di bawah tulang rusuk.
Kenaikan berat badan Anda akan melambat dalam beberapa minggu terakhir menjelang persalinan. Kulit perut Anda meregang hingga batasnya, demikian sebagaimana dijelaskan laman Mastela.
Pada minggu ke-28, rahim dan perut Bunda telah memanjang jauh di atas pusar Anda.
Dan saat berat badan bayi bertambah beberapa ons, bayi akan terus mendorong perut Anda semakin membuncit dan menciptakan sensasi sesak di perut Anda.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Anda mungkin akan mengalami banyak perubahan selama beberapa minggu terakhir kehamilan Anda.
Karena tidak ada banyak ruang di perut Anda, karena bayi akan mendorong paru-paru dan kandung kemih Anda.
Di usia ini, Bunda juga akan mengalami sesak napas dan sering buang air kecil.
Selain itu, banyak ibu hamil mengalami pembengkakan ringan pada pergelangan kaki karena adanya penambahan berat badan dan cairan ekstra dalam tubuh.
Selama pemeriksaan trimester ketiga Anda, dokter Anda akan menjelaskan hal-hal berikut:
Kunjungan dokter selama periode ini juga akan jauh lebih sering daripada sebelumnya.
Untuk kehamilan yang sehat, kebanyakan ibu hamil mengunjungi dokter sebulan sekali dari minggu ke 4 – 28 dan berlanjut setiap dua minggu sekali mulai dari minggu ke 28 – 36 kehamilan.
Salah satu tes yang tidak boleh dilewatkan dalam trimester akhir adalah Group B Streptococcus (GBS). GBS adalah jenis bakteri yang sering terbawa di dalam usus dan saluran genital. Dampak kesehatan akan terasa pada bayi di kemudian hari.
Demikian jawaban seputar pertanyaan kapan perut membesar ketika hamil, serta perubahan di setiap fasenya.
Baiknya, hindari membandingkan perut sesama ibu hamil ya, Bunda. Mengingat setiap Bumil bentuk perutnya pasti berbeda.
Selamat menikmati perjalanan menuju menjadi ibu ya, Bunda!
***
Baca Juga:
Sebabkan Bayi Lahir Mati atau Stillbirth, Ini 5 Infeksi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Catat 22 Manfaat Melon untuk Ibu Hamil, Cegah Bayi Cacat Lahir hingga Tingkatkan Kualitas ASI
Ukuran Baby Bump Ibu Hamil Triplet Asal Denmark Ini Curi Perhatian, Intip 12 Potretnya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.