Banyak ibu hamil mengalami kesulitan menahan pipis, sehingga mereka sering bolak balik kamar kecil untuk pipis. Frekuensinya bisa sesering mungkin hingga setiap satu jam sekali. Hal ini biasanya disebut inkontinensia urin.
Lalu, apa sih penyebab kondisi ini? Berikut penjelasannya!
Penyebab inkontinensia urin saat hamil
Selama kehamilan, Bunda mungkin akan kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil, terutama saat batuk, tertawa atau bersin. Hal ini karena aktivitas tersebut dapat memberi tekanan pada otot-otot dasar panggul, sehingga membuat Anda kesulitan menahan pipis.
Selama kehamilan, rahim juga akan memberi tekanan pada otot-otot dasar panggul, kandung kemih, dan uretra. Tekanan ekstra ini akan membuat Anda ingin buang air kecil lebih sering.
Namun, masalah kesulitan menahan buang air kecil ini biasaya akan membaik beberapa minggu setelah melahirkan.
Jika Bunda masih kesulitan menahan pipis setelah cukup lama melahirkan, hal ini bisa terjadi karena Bunda mengalami prolaps organ panggul. Kondisi prolaps panggul kadang-kadang terjadi setelah melahirkan. Saraf panggul yang mengatur fungsi kandung kemih mungkin terluka setelah persalinan yang lama atau proses melahirkan yang sulit.
Jadi, saat Anda masih kesulitan menahan pipis setelah melahirkan dalam waktu yang cukup lama, Anda baiknya berkonsultasi ke dokter.
Artikel terkait: Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?
Cara meningkatkan kontrol kandung kemih
Berlatih kegel dapat membantu meningkatkan kontrol kandung kemih. Selain itu, mengubah pola makan, menurunkan berat badan, dan mengatur pola berkemih juga dapat membantu.
Minum minuman seperti minuman berkarbonasi, kopi, dan teh mungkin membuat Anda merasa perlu buang air kecil lebih sering. Beralih ke minuman tanpa kafein dapat membantu mencegah Anda mengompol lebih sering.
Artikel terkait: Normalkah warna urine bayi Anda? Ini penjelasan dokter anak
Selain itu, batasi konsumsi cairan setelah makan malam untuk mengurangi keinginan pipis pada malam hari. Anda juga harus mengonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit, karena sembelit juga dapat menyebabkan Bunda lebih sering buang air kecil.
Kelebihan berat badan bisa menambah tekanan pada kandung kemih. Menurunkan berat badan setelah melahirkan, dapat membantu meringankan tekanan pada kandung kemih.
Mencatat kapan saja Anda buang air kecil, setelah mengetahui polanya, Anda mungkin dapat menghindari ‘ngompol’ dengan pergi ke toilet sebelum kebelet buang air kecil.
Itulah informasi mengenai kesulitan menahan buang air kecil saat hamil, semoga informasi di atas bermanfaat!
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Sumber: Cleveland Clinic
Baca juga:
Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada Anak: Penyebab, Gejala, Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.