23 Persiapan Melahirkan agar Lahiran Normal Berjalan Lancar!
Apakah Bunda sudah siap untuk melahirkan normal nanti? Yuk simak 23 tips persiapan melahirkan normal berikut ini!
Mempersiapkan segala sesuatu sebelum menjalani persalinan adalah hal wajib yang perlu dilakukan. Bunda harus memiliki persiapan melahirkan khusus yang harus dipenuhi. Setidaknya, beberapa tips berikut dapat membantu waktu, tenaga, dan mental ibu hamil menjelang hari kelahiran sang bayi.
Yuk simak tips persiapan melahirkan normal berikut ini!
Daftar isi
23 Persiapan Melahirkan Normal
Ada beberapa tips yang bisa Bunda ikuti:
1. Konsumsi Gizi Seimbang
Lengkapi kebutuhan gizi sehari-hari seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Jangan lupa untuk banyak minum air saat hamil. Cara ini dinilai aman dan sehat bagi ibu hamil dan janin.
2. Lakukan Semuanya Secara Pelan-Pelan
Jangan berjalan terlalu cepat dan jangan duduk tiba-tiba. Berjalan terlalu cepat atau berdiri secara tiba-tiba dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah. Tak hanya itu, ibu hamil kemungkinan akan merasa lebih pusing dan lelah saat melakukan segala sesuatunya dengan cepat.
Jangan melakukan apapun secara tergesa-gesa. Misalnya saat Bunda sedang berjalan di malam hari.
3. Hindari Makanan Pemicu Masalah Kehamilan
Hindari makan pepaya, nanas, minyak, dan rempah-rempah berlebih selama kehamilan. Diketahui, beberapa makanan tersebut bisa memicu mulas (heartburn) atau kontraksi dini. Terlalu banyak mengonsumsi rempah-rempah juga dapat membuat tubuh semakin panas dan ginjal harus bekerja ekstra untuk mengolahnya.
4. Pastikan Tubuh Selalu Terhidrasi dengan Banyak Minum Air
Saat hamil, tubuh akan membutuhkan banyak sekali cairan. Untuk itu, Bunda juga bisa minum air mineral atau air kelapa di pagi hari setelah sarapan. Cara ini cocok untuk meningkatkan asupan cairan yang sangat dibutuhkan bagi janin yang sedang berkembang.
5. Kurangi Makanan Cepat Saji
Selain memberikan efek negatif pada bayi, makanan cepat saji (fast food) atau junk food untuk ibu hamil juga bisa membuat kehamilan lebih berat dari yang seharusnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kehamilan, seperti kelelahan, mulas, stretch mark, diabetes gestasional, dan banyak lagi.
6. Hindari Membawa Barang yang Terlalu Berat
Berdiri terlalu lama atau angkat berat saat hamil dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan keguguran atau kelahiran prematur. Perubahan hormon ibu hamil berdampak pada ligamen dan sendi di tulang belakang untuk mengakomodasi bayi yang sedang berkembang. Bahkan jika Bunda sudah terbiasa, tetap berhati-hati setiap kali membawa benda berat, terutama saat usia kehamilan semakin bertambah.
7. Makan Makanan Sehat
Perbanyak makan sayur dan buah selama kehamilan. Misalnya, apel adalah buah yang sangat bermanfaat untuk ibu hamil. Jadi konsumsilah buah ini selama kehamilan. Jangan lupa untuk mengonsumsi sayuran untuk ibu hamil, karena ini dapat memasok vitamin dan mineral.
Bahkan, Bunda bisa minum susu dan mengonsumsi telur dalam batas yang aman setiap hari. Kedua makan ini mengandung mineral, vitamin, dan lemak baik yang cocok untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi di rahim Bunda. Kandungan kalsiumnya juga sangat penting dalam membantu membangun tulang yang kuat pada bayi yang sedang tumbuh.
Bagi kaum Muslim, safron dan kurma untuk ibu hamil dipercaya memberikan khasiat bagi kesehatan tubuh, tak terkecuali bagi ibu hamil. Bunda bisa makan kurma karena mereka sangat bermanfaat. Kurma juga mengandung vitamin B folat, nutrisi penting selama kehamilan karena mencegah cacat lahir yang serius, seperti spina bifida. Bila memungkinkan, cobalah untuk makan kurma setiap hari selama kehamilan.
Minum susu dengan taburan sejumput safron di atasnya. Susu safron dapat mencegah terjadinya beberapa risiko masalah kehamilan, seperti mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan pencernaan, meredakan mual di pagi hari, mencegah perubahan suasana hati, mengatasi rambut rontok, dan meredakan kram otot.
Namun perlu dicatat, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi safron lebih besar dari 5 gram per hari. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan safron dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko keguguran, karena dapat merangsang rahim.
Artikel terkait: 9 Manfaat makan kurma saat hamil yang tidak boleh Bunda lewatkan
8. Jangan Minum Obat Apapun tanpa Berkonsultasi Terlebih Dahulu dengan Dokter
Mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter dapat menimbulkan efek bagi kesehatan. Hal ini bisa menyebabkan Bunda sakit atau malah dapat membahayakan janin.
9. Hindari Tempat Ramai
Selama kehamilan, beberapa ibu hamil tercatat sering mengalami pusing dengan kebisingan. Untuk itu, sebaiknya hindari ke tempat ramai seperti bioskop atau pasar.
Selain itu, tempat-tempat umum yang ramai ini juga harus dihindari menjelang persalinan. Ada kekhawatiran ibu hamil di trimester ketiga mengalami kontraksi dini sehingga sangat membahayakan jika mereka masih berada di keramaian.
10. Tetap Beraktivitas
Di akhir trimester, sebagai ibu hamil mungkin mengalami kelelahan dan napas pendek. Tidak ada salahnya mengambil waktu sebentar untuk beraktivitas. Namun, jangan tidur di ranjang sepanjang hari. Alih-alih menyehatkan, hal ini bisa memicu pembengkakan (edema) di beberapa bagian tubuh Bunda.
Sebagai gantinya, luangkan waktu untuk tetap beraktivitas. Ingat, lakukan semua semampu Bunda. Jangan memaksakan diri yang dapat berujung pada hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan janin.
11. Jangan Melakukan Olahraga yang Terlalu Berat
Latihan kardiovaskular seperti berjalan, berenang, jogging, dan bersepeda stasioner adalah pilihan utama yang terbaik selama trimester kehamilan. Bagi kebanyakan ibu hamil disarankan untuk melakukan olahraga intensitas ringan hingga sedang setidaknya 30 menit per hari.
12. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Usahakan selalu makan sesuatu setiap 2 jam sekali. Cara ini dapat menghindarkan Bunda dari rasa mual atau ketidaknyamanan lambung yang semakin terdorong oleh rahim yang membesar.
13. Perbanyak Konsumsi Kacang-Kacangan
Bila memungkinkan, makanlah empat kacang almond saat hamil yang telah dikupas setiap pagi hari. Almond adalah sumber yang baik dari asam folat atau vitamin B9. Mineral ini sangat dibutuhkan selama kehamilan karena membantu perkembangan neurologis janin dan membantu dalam pencegahan banyak cacat lahir. Bunda juga bisa mengonsumsi kacang tanah yang merupakan sumber protein dan folat yang sangat baik untuk membantu perkembangan otak dan tulang belakang bayi.
Artikel terkait: Suka minum susu almond saat hamil? Kenali manfaat dan risikonya berikut ini!
14. Hindari Sepatu Hak Tinggi
Hindari menggunakan sepatu hak tinggi saat kehamilan telah memasuki trimester ketiga. Seperti diketahui, seiring bertambahnya usia kehamilan, Bunda akan mengalami peningkatan berat badan. Untuk itu, tidak disarankan menggunakan sepatu hak tinggi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sehingga Bunda bisa terjatuh atau terpeleset. Jika hal tersebut terjadi, tidak hanya berimbas pada ibu hamil, melainkan janin juga merasakan dampak buruknya.
15. Jaga Berat Badan Tetap Normal
Meski berat badan ibu hamil akan terus meningkat seiring bertambahnya usia kandungan, namun Bunda haru menjaga berat badan guna menghindari komplikasi pada ibu dan anak selama kehamilan dan persalinan. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah retensi berat badan pasca melahirkan, demi kesehatan ibu.
Menjaga berat badan juga menghindari masalah kejiwaan yang merugikan, seperti depresi setelah kehamilan, jika terjadi retensi berat badan pasca melahirkan.
16. Berlatih Teknik Pernapasan
Latihan pernapasan yang dalam dan penuh perhatian dapat membantu menjaga kesehatan selama kehamilan, dan dapat menjadi bagian integral dari keseluruhan rencana kesehatan kehamilan. Menggunakan teknik pernapasan dapat membantu menenangkan saraf Anda (sebelum dan sesudah persalinan) dan mengontrol rasa sakit. Bunda dapat berlatih sepanjang kehamilan untuk memastikan merasa nyaman menggunakannya saat persalinan dimulai.
Berbaring, duduk, atau berdiri, selama Bunda dapat melakukannya dengan mudah mengisi paru-paru dengan oksigen. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, hitung sampai 8 pada saat menarik dan menghembuskan napas. Kemudian, buka mulut lebar-lebar dan ambil napas pendek dan cepat sampai hitungan lima. Ulangi proses ini lima kali.
17. Istirahat yang Cukup
Beberapa dokter menyarankan istirahat di tempat tidur untuk kondisi seperti masalah pertumbuhan pada bayi, tekanan darah tinggi atau preeklamsia, pendarahan vagina dari plasenta previa atau solusio plasenta, persalinan prematur, insufisiensi serviks, terancam keguguran, dan masalah lainnya. Coba untuk tidur siang setiap hari minimal 20-40 menit.
18. Selalu Berpikiran Positif
Jangan bersedih dan cobalah bahagia setiap hari. Sebab kebahagiaan sangat memengaruhi kesehatan Bumil.
19. Fokus pada Relaksasi
Mempraktikkan perhatian penuh melalui mediasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu melatih pikiran Bunda untuk tetap fokus dan rileks di hari besar. Peregangan, teknik visualisasi atau hipnosis semuanya dapat digunakan untuk meredakan ketakutan dan kecemasan. Bunda bahkan mungkin mempertimbangkan hypnobirthing sebagai alat relaksasi untuk digunakan selama persalinan.
20. Tulis Rencana Kelahiran
Dalam persiapan melahirkan, rencana kelahiran adalah tempat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Dengan mencatat semua keperluan di atas kertas, Bunda dapat memberi tahu tim persalinan dan pasangan mengenai hal-hal yang Bunda perlukan.
Itu mungkin termasuk hal-hal seperti:
- jenis dukungan yang Anda inginkan selama persalinan (apakah pijatan boleh, atau hanya afirmasi verbal?)
- siapa yang Anda inginkan sebagai orang pendukung tenaga kerja Anda (pasangan Anda, doula, teman, atau kerabat)
- apakah Anda ingin dapat bergerak dan mencoba berbagai posisi
- jika Anda terbuka untuk menggunakan obat untuk rasa sakit
- siapa yang ingin Anda potong tali pusarnya
- apakah Anda berencana untuk menyusui
- apakah Anda ingin bayi Anda menghabiskan waktu di kamar bayi.
21. Terus Belajar dengan Ikut Kelas Persalinan
Dapatkan pengetahuan, tetapi jangan menakut-nakuti diri sendiri. Pengetahuan adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat selama kehamilan dan persalinan.
Untuk mencapai keseimbangan yang sehat, sebagian besar ahli merekomendasikan untuk mengikuti kelas persalinan yang diajarkan oleh perawat persalinan terdaftar atau pendidik persalinan bersertifikat. Tujuannya adalah untuk mempelajari dasar-dasar proses persalinan, termasuk bagaimana mengetahui kapan waktunya untuk pergi ke rumah sakit atau pusat bersalin.
22. Kumpulkan Dokumen Penting
Mengisi dokumen rumah sakit yang harus diserahkan sebelum Anda bersalin harus dilakukan sebelum persalinan dimulai. Persiapkan beberapa dokumen asli dan salinan. Mulai dari kartu identitas atau kartu keluarga Bunda dan pasangan, surat nikah atau akta nikah, kartu asuransi, buku kontrol rutin kehamilan, serta alat pembayaran.
Kumpulkan semuanya dan masukkan ke dalam tas yang akan dibawa ke rumah sakit.
23. Kemasi Tas Rumah Sakit
Tugas lain yang mudah dilakukan adalah mengemas tas rumah sakit sehingga siap untuk dibawa. Selain dokumen penting, ibu hamil juga harus mempersiapkan beberapa barang pribadi, seperti peralatan mandi, baju ganti, pembalut nifas, perawatan tubuh, handphone dan charger, bantal yang nyaman, kain tambahan, camilan, dan sebagainya.
Dalam tas rumah sakit juga harus diisi perlengkapan bayi. Misalnya, losion bayi, krim popok, popok sekali pakai, pakaian pulang, kaus kaki, selimut, bedong, kain sendawa (burp cloth), topi, dan minyak telon untuk menghangatkan tubuh.
Jangan lupa untuk membawa perlengkapan bagi pasangan yang menemani di rumah sakit.
Artikel terkait: 22 Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Melahirkan untuk Bunda, Bayi, dan Ayah
Penting untuk diingat, bahwa kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda. Jadi ada baiknya bila Bunda tetap berkonsultasi pada dokter untuk apa yang sebaiknya dilakukan dan dipersiapkan menjelang persalinan normal.
Barang Persiapan Melahirkan
Bunda juga perlu mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan selama dan setelah melahirkan. Sekitar sebulan sebelum hari perkiraan lahir (HPL), pastikan Bunda sudah mempersiapkan barang-barang di bawah ini. Kemas sebaik mungkin sebelumnya dan sebaiknya gunakan daftar ceklis ini sebagai panduan untuk mengatur apa saja yang perlu disiapkan.
Barang untuk Ibu
Biasanya pihak rumah sakit akan memberi Bunda pakaian, sandal, pakaian dalam sekali pakai, dan perlengkapan mandi dasar. Namun, Bunda tetap perlu menyiapkan keperluan ini karena terkadang tidak semua rumah sakit menyediakannya untukmu.
Barang-barang yang harus Anda bawa:
- Baju tidur dan handuk mandi
- Sandal
- Bra dan bra menyusui
- Bantalan payudara untuk menampung ASI
- Kaos kaki (beberapa pasang)
- Pakaian dalam (beberapa pasang)
- Ikat rambut
- Perlengkapan mandi: sikat gigi, pasta gigi, sikat rambut, lip balm, lotion, dan deodoran
- Pakaian yang nyaman dan longgar untuk dikenakan di rumah
- Kain atau selimut
- Pembalut bersalin
Barang untuk Bayi
Barang-barang yang harus dibawa untuk bayi:
- Pakaian pulang bayi
- Selimut
- Pakaian hangat untuk dipakai di rumah dan bunting atau selimut tebal (jika cuaca dingin)
- Kain bedongan
- Perlak bayi (bila diperlukan)
- Handuk kecil bayi
- Gendongan bayi
- Popok sekali pakai
- Kaos kaki bayi
- Topi bayi
- Kursi mobil bayi. Kursi mobil diharuskan oleh undang-undang dan harus dipasang dengan benar di mobil Anda sebelum Anda pergi ke rumah sakit.
Barang-Barang yang Dibutuhkan Rumah Sakit dari Anda
- Kartu asuransi rencana kesehatan (BPJS ibu dan bayi)
- Surat-surat penerimaan rumah sakit (seperti surat rujukan dsb)
- File medis kehamilan, termasuk informasi obat bebas dan resep
- Preferensi kelahiran
- Informasi kontak penyedia layanan kesehatan yang akan merawat bayi Anda, sehingga rumah sakit dapat memberitahu kantor bahwa bayi Anda telah tiba
Barang Lainnya yang Mungkin Dibutuhkan
- Uang Cash
- Kamera
- Buku, majalah
- Musik (pemutar musik portabel)
- Ponsel, tablet, dan pengisi daya
- Barang-barang yang menghibur atau menenangkan Anda
5 Hal yang Mungkin Terjadi saat Melahirkan Normal
Tidak hanya mempersiapkan fisik dalam persiapan melahirkan, Bunda juga perlu mempersiapkan mental tentang apa saja yang mungkin akan terjadi saat melahirkan normal, seperti:
1. Rencana Persalinan Berubah
Meskipun Bunda telah mempersiapkan diri untuk melahirkan normal. Namun, tidak menutup kemungkinan bila rencana persalinan Bunda akan berubah.
Misalnya ketika Bunda harus segera menjalani proses melahirkan caesar darurat dan lain sebagainya. Jika hal seperti itu terjadi, cobalah untuk tetap tenang dan dengarkan baik-baik pendapat medis.
Bunda tak perlu merasa sedih atau menyesal karena melahirkan secara normal dan caesar tetaplah membutuhkan perjuangan yang luar biasa.
Artikel terkait: Mungkinkan melahirkan normal setelah operasi caesar?
2. Mual dan Muntah
Sebelum melahirkan biasanya para ibu hamil akan merasakan mual dan muntah. Kondisi ini bisa disebabkan karena beberapa hal.
Salah satunya karena perasaan panik yang membuat perut terasa penuh sehingga menyebabkan rasa mual dan muntah. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang terlalu berat dan sulit dicerna sebelum persalinan dimulai.
3. Buang Air Besar
Jangan kaget dan takut bila Bunda tidak sengaja buang air besar dalam proses persalinan. Kondisi ini sangat lumrah dan sering terjadi sehingga tenaga medis pun sudah terbiasa.
Bunda bisa saja tidak sengaja melakukan ini karena otot yang berkontraksi untuk mendorong keluar janin adalah otot yang sama digunakan saat Bunda buang air besar. Oleh karena itu, kondisi ini bisa terjadi beberapa kali sebelum kepala janin muncul.
4. Plasenta Harus Diambil
Umumnya, plasenta akan keluar dengan sendirinya selama 5-10 menit setelah janin lahir. Namun, kadang-kadang plasenta yang keluar tidak benar-benar utuh dan masih tersisa di dalam rahim.
Bila kasus ini terjadi, tenaga medis pun akan mendampingi Bunda untuk mengambil dan membersihkan sisa-sisa plasenta di dalam rahim.
5. Vagina Luka
Saat menjalani persalinan normal, biasanya vagina akan luka, lecet, bahkan robek. Hal ini biasanya terjadi pada mereka yang baru pertama kali menjalani proses persalinan normal dan prosesnya berlangsung sangat cepat.
Luka yang ditimbulkan pun cukup bervariasi. Beberapa luka mungkin tidak membutuhkan jahitan apapun. Namun beberapa luka lainnya membutuhkan jahitan.
Pertanyaan Populer yang Sering Ditanyakan Terkait Persiapan Melahirkan Normal
Dari banyaknya pertanyaan terkait persiapan melahirkan normal, beberapa pertanyaan populer ini paling sering ditanyakan oleh kebanyakan ibu hamil. Karena itu Bunda perlu mengetahui beberapa pertanyaan populer berikut ini. Simak, yuk!
Apa saja isi tas untuk melahirkan?
Beberapa isi tas yang perlu Bunda persiapkan:
- Dokumen penting
- Baju atau pakaian tidur dengan kancing depan
- Pakaian dalam
- Pembalut melahirkan
- Bra menyusui
- Bantal kecil
- Handuk mandi
- Pengisi daya ponsel
- Kain selimut
- Gurita atau Korset
Apa yang harus dilakukan ibu hamil sebelum melahirkan?
Paling tidak, Bunda perlu melakukan beberapa persiapan berikut ini menjelang hari kelahiran si kecil.
- Pelajari bagaimana proses persalinan
- Diskusikan dengan dokter kandungan terkait proses melahirkan yang akan dijalani
- Perbanyak olahraga ringan untuk mempersiapkan tubuh
- Makan makanan bergizi untuk menambah energi
- Sharing dengan ibu yang sudah berpengalaman
Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat menjelang lahiran?
- Olahraga dengan intensitas berat
- Stres
- Melakukan hal yang dilarang dalam hal medis
- Terlalu banyak makan
- Melakukan aktivitas fisik berlebihan
Berapa baju bayi yang harus dibawa saat melahirkan?
Berapa banyak baju bayi yang harus dibawa sebenarnya tergantung berapa lama Bunda dan si kecil berada di rumah sakit. Namun, umumnya pakaian bayi yang dibawa sebanyak 6 set baju bayi. Selain itu lengkapi dengan kain bedong, selimut, sarung tangan dan kaos kaki.
Peralatan apa saja yang dibawa ke RS saat melahirkan?
Peralatan atau perlengkapan mandi untuk Bunda perlu dibawa ke RS. Selain itu, Bunda bisa membawa peralatan seperti kamera untuk mendokumentasikan momen persalinan, musik (pemutar musik portabel), ponsel, tablet, dan pengisi daya, dan barang-barang yang menghibur atau menenangkan Bunda.
Kapan harus menyiapkan tas persalinan?
Disarankan Bunda sudah menyiapkan tas persalinan saat usia kehamilan 36 minggu. Sebaiknya Bunda juga mengemasi perlengkapan ini sesuai dengan prioritas yang paling penting dan dibutuhkan.
Apa yang harus dilakukan saat mendekati HPL?
Ada beberapa aktivitas yang bisa Bunda lakukan saat mendekati HPL, yaitu:
- Senam hamil
- Pijat
- Rajin berjalan kaki
- Olahraga ringan
- Berhubungan intim (bila kondisi kehamilan aman)
- Makan makanan bergizi
Demikianlah beberapa daftar persiapan persalinan atau persiapan melahirkan normal yang bisa Bunda ketahui di sini. Jadi, apakah Bunda sudah siap untuk melahirkan nanti?
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz & Fadhila Afifah
5 positive ways to prepare for labour
www.tommys.org/pregnancy-information/giving-birth/5-positive-ways-prepare-labour
12 Ways You Can Prepare for Labor
www.whattoexpect.com/pregnancy/labor-and-delivery/preparing.aspx
Trying to Prep for Labor? These Are the Tips You’ll Actually Use
www.healthline.com/health/pregnancy/how-much-do-you-really-need-to-prepare-for-labor
What to bring to your labor and delivery
Baca juga:
Proses Melahirkan Normal, dari Pembukaan hingga Pengeluaran Plasenta
Panduan Ibu Baru, 6 Hal Penting Dilakukan Menjelang Melahirkan