Ketika hamil, tubuh memerlukan asupan zat gizi yang lebih beragam dengan kualitas dan kuantitas lebih baik. Itu sebabnya Bumil sebaiknya menghindari konsumsi makanan cepat saji. Namun bila sudah sangat terpaksa bagaimana ya, Bun Apakah sebenarnya dampak junk food untuk ibu hamil?
Konsumsi makanan cepat saji terkadang sulit dilepaskan di era ini karena beragam kemudahan akses yang bisa diperoleh. Namun asupan makanan jenis ini memiliki dampak jangka panjang yang buruk untuk kesehatan, terutama untuk ibu hamil.
Efek samping yang dirasakan bisa terjadi pada tubuh ibu sendiri maupun pada janin di dalam kandungan.
Dampak junk food untuk ibu hamil, apa risikonya buat janin?
Apa dampak konsumsi junk food untuk ibu hamil?
1. Peluang kelainan genetik bisa tinggi
Mengonsumsi junk food yang paling berbahaya adalah bisa menyebabkan kelainan genetik. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus hamil menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak atau gula oleh ibu telah menyebabkan kondisi ini.
Konsumsinya ini bisa menyebabkan gangguan sinyal insulin perifer pada disfungsi mitokondria pada keturunan perempuan. Kondisi ini diketahui bisa diteruskan ke tiga generasi berikutnya.
2. Berat lahir bayi rendah
Asupan junk food pada Bumil juga bisa berdampak pada bayi lahir dengan berat badan rendah. Hasil dalam penetlitian menunjukkan bahwa makanan cepat saji mengandung acrylamide yang tinggi.
Makanan seperti kentang goreng, roti, keripik kentang dll, memiliki kandungan pati yang tinggi. Bila makanan ini dipanggang/digoreng pada suhu tinggi, ini bisa mengubah pati menjadi zat kimia yang disebut akrilamida.
Studi telah menemukan bahwa tingkat akrilamida yang lebih tinggi dapat menyebabkan lingkar kepala lebih kecil dan berat lahir rendah pada bayi.
3. Ada peningkatan risiko alergi dan asma
Dampak lain yang bisa terjadi pada janin ialah alergi dan asma karena kandungan gula yang tinggi dalam makanan. Salah satu kriteria junk food lainnya adalah kandungan gula buatan yang tinggi, seperti minuman bersoda.
Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, anak-anak dari ibu yang mengonsumsi banyak gula yang tinggi ialah risiko alergi dan asma. Pada penelitian disebutkan bahwa peningkatan risikonya bisa terjadi antara usia 7 dan 9 tahun.
4. Membuat bayi menyukai junk food
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Endocrinology menjelaskan mengenai diet ibu yang dapat memengaruhi preferensi makanan bayinya. Tak terkecuali bagi junk food.
Penelitian yang dilakukan pada tikus hamil mengungkapkan bahwa tikus yang makan makanan tinggi lemak selama kehamilan memiliki anak yang lebih berat dan lebih suka makanan berlemak. Sirkuit di otak mereka diubah memiliki kelemahan untuk menolak makanan berlemak sepanjang masa dewasa mereka.
Di sisi lain konsumsi gizi seimbang saat hamil bisa menunjukkan keinginan yang lebih rendah untuk makanan berlemak pada keturunan tikus. Artinya, ibu yang sejak hamil mengonsumsi makanan cepat saji akan memengaruhi bayinya nanti untuk menyukai makanan jenis ini kelak
junk food untuk ibu hamil
Makan junk food, ini dampaknya bagi ibu hamil?
1. Rentan penyakit berbahaya
Mengonsumsinya selama kehamilan bisa membuat berat badan ibu hamil menjadi berlebih atau bahkan bisa alami obesitas. Kondisi ini pun bisa menyebabkan berbagai risiko serta komplikasi.
Beberapa risiko tersebut antara lain preeklampsia, melahirkan bayi besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan lahir mati.
2. Kekurangan zat gizi
Junk food kaya akan garam, gula, pengawet, perasa, dan pewarna buatan. Tentu saja, makanan ini tidak memiliki zat gizi yang baik.
Mengonsumsinya tidak akan memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh, justru bisa berdampak buruk karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.
3. Masalah pencernaan
Bumil yang punya riwayat memiliki gangguan pencernaan, bila gemar makan junk food , maka akan rentan alami masalah pencernaan. Sistem pencernaan yang memang sudah terganggu akibat kehamilan bisa bertambah parah karenanya.
Mengonsumsi junk food bisa menyebabkan gas, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu junk food juga tidak mengandung serat sehingga bisa menghambat pergerakan usus halus.
4. Risiko diabetes gestasional
Kandungan nol zat gizi, tinggi kalori, gula, dan garam dalam junk food membuat ibu hamil yang mengonsumsinya berisiko alami diabetes gestasional. Hati-hati Bun, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan janin dan ibu.
Baca Juga :
Tak Disangka, Ini 5 Manfaat Air Kelapa bagi Janin dalam Kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.