Kehamilan di trimester akhir memang memiliki sejumlah risiko, sehingga ada beberapa kegiatan yang menjadi pantangan ibu hamil trimester 3. Di waktu ini, kondisi tubuh ibu hamil memang makin rentan, apalagi keadaan janin semakin besar sehingga membuat ibu perlu memerhatikan aktivitasnya sehari-hari.
Lantas, apa sajakah pantangan saat hamil tua? Simak informasinya di sini, ya, Parents.
Pantangan Ibu Hamil Trimester 3 yang Perlu Dihindari
1. Memakan Daging, Ikan, dan Telur Mentah

Daging, ikan, dan telur yang tidak dimasak secara sempurna memiliki potensi untuk menyebabkan infeksi pada ibu hamil, karena mengandung bakteri atau parasit, seperti Salmonella, Listeria, dan E.coli.
Bakteri ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami persalinan prematur, keguguran, lahir mati, penyakit neurologis yang parah, kehilangan keseimbangan, kejang, dan komplikasi kehamilan lainnya. Seram, kan, ya, Bun?
Artikel Terkait: Ibu hamil terkena penyakit tipes, berbahayakah bagi janin? Ini penjelasannya!
2. Melakukan Perjalanan Jauh

Ibu dengan usia kehamilan di atas 36 minggu memang tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh. Melakukan penerbangan lebih dari 4 jam meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah (trombosis). Risiko keguguran meningkat menjelang akhir masa kehamilan.
Biasanya, waktu yang paling aman untuk ibu hamil melakukan perjalanan adalah ketika usia kandungan 15-36 minggu. Namun, sebelum melakukan perjalanan pun, ibu hamil mesti melakukan beberapa persiapan, seperti:
- Memeriksa kondisi kandungan pada dokter
- Memastikan keamanan tempat tujuan
- Memeriksa kelengkapan persyaratan penerbangan saat kondisi hamil
- Pilih tempat duduk yang mudah mobilisasi menuju kamar mandi
- Menggerakkan anggota tubuh tiap 30 menit sekali untuk melancarkan peredaran darah
- Memakai sabuk pengaman di bawah perut, di bagian bawah tulang pinggul
- Memakai stocking kompresi untuk mengurangi risiko pembekuan darah dan pembengkakan kaki
- Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman
3. Pantangan saat Hamil Tua: Mengangkat Beban yang Berat
Mengutip dari laman Alodokter, mengangkat beban berat pada sebagian ibu hamil dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dengan berat badan lahir rendah. Membawa beban berat saat hamil juga bisa melemahkan dasar panggul dan sendi.
Ibu hamil juga pastinya merasakan perbedaan mengangkat beban berat ketika sedang mengandung atau tidak. Ketika hamil, postur tubuh ibu ikut berubah. Rahim yang membesar jelas akan membuat otot perut terasa seperti tertarik sehingga mudah menimbulkan kram.
Saat perut membesar, pusat gravitasi di tubuh Bunda menjadi bergeser ke depan. Hal ini menyebabkan lebih banyak tekanan pada punggung bawah, sehingga sangat rentan ketika Bunda harus mengangkat beban yang berat.
Selain itu, dengan ukuran perut yang besar, Bunda juga mudah untuk terjatuh. Selain mengangkat beban berat, melansir dari situs Baby Center, ibu hamil juga sebaiknya tidak melakukan gerakan, seperti:
- Membungkuk atau berjongkok dalam waktu yang lama
- Mengangkat benda di atas kepala
- Berdiri untuk waktu yang lama
- Mengangkat benda berat dari lantai
Ketika hamil, Bunda lebih baik meminta lebih banyak bantuan kepada keluarga atau suami untuk mengangkat beban berat atau menggendong buah hati.
4. Melakukan Posisi Tidur Telentang

Ibu hamil dengan usia kandungan trimester akhir harus menghindari posisi tidur telentang karena menimbulkan banyak komplikasi, seperti:
- Nyeri punggung
- Pusing
- Wasir
- Sesak napas
- Tekanan darah rendah
- Gangguan pencernaan
Posisi tidur telentang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah, seperti aorta dan pembuluh vena cara inferior. Akibatnya dapat menghambat suplai oksigen ke janin, serta gangguan kehamilan seperti pusing bisa meningkat.
Posisi tidur yang aman untuk ibu hamil di trimester akhir adalah menyamping ke kiri. Menurut situs American Pregnancy, tidur menyamping ke kiri memiliki beragam manfaat bagi ibu hamil, antara lain:
- Meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke dalam janin
- Membuat lambung berada di posisi yang nyaman
- Mengurangi intensitas mendengkur
- Tidak membebani organ hati
- Mengurangi risiko pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai, dan tangan
Jika merasa kesulitan membentuk kebiasaan tidur menyamping, Bunda bisa menggunakan bantal kehamilan yang panjang untuk memposisikan tubuh menjadi miring ketika tidur. Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut Bunda.
Artikel Tekait: Wajib Tahu, Bun! Tips Posisi Tidur yang Aman bagi Ibu Hamil di Tiap Trimesternya
5. Berendam di Air Panas atau Melakukan Sauna
Boleh atau tidaknya melakukan sauna ketika hamil sebenarnya masih menjadi perdebatan. Ada yang membolehkan dan ada yang tidak.
Akan tetapi, sejumlah pakar kesehatan menyebutkan beberapa dampak buruk dari kegiatan berendam di air panas atau melakukan sauna bagi ibu hamil, seperti:
- Meningkatkan potensi komplikasi kehamilan
- Meningkatkan kelahiran cacat
- Serta, meningkatkan risiko kelainan tulang belakang pada bayi
Risiko tersebut bisa terjadi karena suhu panas memengaruhi suhu tubuh ibu hamil. Akibatnya, tubuh ibu hamil tidak dapat mengeluarkan panas lalu terjadi hipertermia.
Hipertermia menyebabkan tekanan darah ibu hamil menjadi rendah. Hal ini bisa menyebabkan penurunan suplai oksigen dan nutrisi pada janin. Janin yang kekurangan suplai oksigen dan nutrisi bisa terlahir dengan berat badan rendah, cacat, stillbirth, atau keguguran.
6. Mengenakan Sepatu Hak Tinggi
Selain berbahaya untuk ibu hamil, sepatu hak tinggi memberikan dampak buruk untuk postur tubuh. Punggung Anda tidak akan nyaman jika mengenakan sepatu hak tinggi karena memberikan sedikit tekanan pada area tersebut. Untuk menghindari ketegangan dan rasa sakit, pilih sepatu datar yang lebih nyaman.
7. Bepergian ke Tempat Tinggi
Bernapas di dataran tinggi sulit karena tingkat oksigen di udara menurun. Hindari terbang atau bepergian ke tempat-tempat yang memiliki ketinggian karena dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen.
8. Olahraga Berat

Meskipun ibu hamil disarankan untuk berolahraga setiap hari, selalu konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang akan dilakukan, terutama jika Anda menderita kondisi medis tertentu.
Jika dokter memberi lampu hijau, ibu hamil boleh melakukan olahraga ringan setidaknya selama 20-30 menit sehari dalam seminggu.
Mungkin ada olahraga tertentu yang tidak cocok selama kehamilan, tetapi setiap ibu hamil tentu berbeda satu sama lain. Seorang dokter dapat memberikan panduan terbaik tentang jenis olahraga apa yang terbaik untuk setiap individu.
Biasanya olahraga yang dihindari ibu hamil adalah yang posisinya berbaring telentang dan olahraga yang dapat menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan, tersandung, atau jatuh.
9. Pantangan Ibu Hamil Trimester 3 – Terlalu Banyak Makan
Terlalu banyak makan atau makan dalam porsi besar tidak disarankan saat Bunda sudah memasuki trimester 3 kehamilan. Sebab makanan berat dapat menyebabkan masalah seperti keasaman lambung yang disebabkan karena janin mendorong perut. Lebih baik untuk makan lebih sering, tetapi mengurangi jumlah yang Anda makan pada satu waktu.
10. Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga yang Berat
Sebaiknya hindari pekerjaan rumah tangga yang berat karena Anda seharusnya tidak menangani pekerjaan yang berat saat ini. begitu banyak pekerjaan yang melibatkan debu dan kotoran beterbangan. Hindari deterjen kimia dan pilih yang alami.
11. Membersihkan Kotoran Kucing atau Menangani Daging Mentah
Kotoran kucing dan daging mentah membawa parasit yang menyebabkan toksoplasmosis, jadi hindari menanganinya karena bisa sangat berbahaya bagi janin Anda.
12. Seks
Seks selama kehamilan memang dianjurkan, namun jika Bunda merasa sangat kelelahan dan persalinan sudah semakin dekat sebaiknya hindari hubungan seks. Seks di trimester 3 diketahui dapat menyebabkan kontraksi, dan bisa menyebabkan kelahiran prematur. Jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter bila Bunda ingin melakukan seks di trimester 3.
13. Makan Makanan Tertentu
Normal untuk menghindari makanan tertentu selama kehamilan, baik karena perubahan indera penciuman atau karena makanan tersebut bisa membahayakan kesehatan Bunda dan janin.
Makanan ini termasuk:
- Daging setengah matang atau mentah: Daging dan makanan deli, seperti salad ayam mungkin mengandung listeria. Listeria adalah bakteri yang dapat melewati plasenta dan dapat membahayakan bagi janin.
- Makanan yang tidak dicuci bersih: Buah atau sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menginfeksi ibu hamil dengan bakteri listeria. Selain itu juga bisa mengandung parasit yang disebut toksoplasma, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
- Jus dan produk susu yang tidak dipasteurisasi: Seperti halnya daging, produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung listeria dan bakteri lain yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
- Beberapa jenis keju: Jenis keju tertentu mungkin mengandung susu yang tidak dipasteurisasi, terutama keju impor seperti brie, feta, dan queso blanco.
- Ikan tinggi merkuri: Ikan todak, hiu, dan makarel termasuk di antara ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa memaparkan janin pada merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak atau masalah pendengaran dan penglihatan.
- Ikan mentah: Ikan mentah, termasuk sushi dan tiram mentah, dapat mengandung salmonella dan toksoplasmosis. Orang yang hamil memiliki peningkatan risiko terkena penyakit bawaan makanan dari patogen ini. Penyakit bawaan makanan dapat menyebabkan dehidrasi, demam, dan sepsis intrauterin, yang merupakan infeksi darah yang dapat mematikan janin.
- Telur mentah: Telur mentah juga bisa mengandung salmonella. Ibu hamil harus menghindari makanan yang mungkin mengandung telur mentah, seperti adonan kue yang belum dipanggang atau saus salad caesar buatan sendiri.
14. Hindari Terlalu Banyak Kafein

Sama seperti alkohol, kafein dapat melewati plasenta dan mempengaruhi janin. Banyak data mengenai kehamilan dan konsumsi kafein memang belum sepenuhnya dibuktikan. Namun penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik adalah membatasi asupan kafein hingga 300 miligram (mg) per hari.
Beberapa ahli percaya bahwa jumlah yang lebih banyak dari ini dapat berbahaya bagi janin dan dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat badan lahir rendah.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi tidak lebih dari 200 mg kafein per hari. Jumlah ini sekitar 1,5 cangkir kopi per hari, terutama saat trimester 3.
15. Kegiatan dengan Risiko Jatuh
Ibu hamil harus menghindari aktivitas apa pun yang berisiko jatuh, terutama bila sudah memasuki trimester ketiga. Ini termasuk olahraga ski, seluncur es, dan panjat tebing, atau bahkan aktivitas yang mengangkat barang berat.
Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser saat perut mengembang, sehingga jatuh sedikit saja dapat mengakibatkan cedera.
16. Hindari Bermain Ekstrim di Taman Hiburan
Banyak taman hiburan juga tidak mengizinkan ibu hamil di beberapa wahana, termasuk roller coaster atau wahana apa pun yang mungkin mulai atau berhenti tiba-tiba.
Gerakan mengejutkan dari wahana ini dapat menyebabkan solusio plasenta. Ini juga dapat memperburuk kondisi janin di dalam rahim.
17. Membersihkan Kotak Kotoran Hewan Peliharaan
Pantangan ibu hamil trimester 3 lainnya adalah harus menghindari mengganti kotak pasir hewan peliharaan mereka. Membersihkan kotak kotoran yang kotor berisiko terkena toksoplasmosis.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jika ibu hamil menularkan toksoplasmosis ke janin, bayi dapat mengalami gejala yang parah, termasuk:
- kebutaan
- cacat intelektual
- kerusakan otak
- kerusakan mata
18. Mengkonsumsi Obat-obatan Tertentu
Ibu hamil harus menghindari beberapa obat bebas (OTC) dan resep, karena dapat membahayakan janin.
Dokter menyarankan untuk menghindari obat-obatan berikut, terutama saat Bunda memasuki trimester 3:
- ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya
- kebanyakan obat herbal
- ACE inhibitor
- beberapa obat flu selama trimester pertama
- obat pilek dan flu yang mengandung bahan tertentu
- beberapa obat jerawat
Seorang dokter atau apoteker dapat memberikan saran tentang obat mana yang aman untuk digunakan dan sering merekomendasikan alternatif jika Bumil tidak bisa lagi minum obat biasa.
Hal yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Persalinan Selama Trimester 3
Jika Anda belum mempersiapkan atau membuat keputusan tentang di mana Anda berencana untuk melahirkan, mulailah dari sekarang. Persiapan menit terakhir ini dapat membantu membuat persalinan berjalan lebih lancar:
- Hadiri kelas prenatal jika Anda belum melakukannya. Ini adalah kesempatan untuk belajar tentang apa yang diharapkan selama persalinan dan berbagai pilihan yang tersedia untuk melahirkan.
- Ungsikan hewan peliharaan pada anggota keluarga atau teman yang dapat merawatnya.
- Siapkan tas persalinan dan siapkan barang-barang untuk Anda dan bayi.
- Rencanakan rute dan moda transportasi untuk sampai ke rumah sakit.
- Siapkan baby car seat di kendaraan Anda.
- Diskusikan rencana kelahiran dengan dokter. Ini mungkin termasuk memutuskan siapa yang Anda inginkan di ruang persalinan untuk mendapatkan dukungan, kekhawatiran yang dirasakan tentang prosedur persalinan, dan pra-pendaftaran dengan informasi asuransi Anda.
- Ajukan cuti hamil dengan atasan Anda.
- Siapkan baby bouncer untuk bayi Anda dan periksa kembali apakah sudah mutakhir dan aman.
- Sediakan perlengkapan bayi, seperti popok, tisu basah, dan pakaian bayi dalam berbagai ukuran.
- Rayakan kehamilan Anda bersama teman dan keluarga.
Demikianlah informasi seputar pantangan ibu hamil trimester 3. Bunda juga bisa mengonsultasikan beberapa hal terkait kegiatan atau aktivitas pekerjaan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hamil trimester akhir dengan dokter kandungan.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca Juga:
Ingin puasa saat hamil tua? Ini panduannya agar aman bagi janin dan ibu
7 Pantangan Ibu Hamil yang Sering Kita Dengar, Fakta atau Hanya Mitos?
8 Pantangan Ibu Hamil Jaman Sekarang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.