Bunda, kehamilan di trimester akhir memiliki sejumlah risiko. Maka itu, ada beberapa kegiatan yang menjadi pantangan bagi ibu hamil di trimester 3 yang perlu dihindari.
Lantas, apa sajakah pantangan saat hamil tua tersebut? Simak informasinya di sini, yuk!
Artikel Terkait: 3 Posisi Tidur Ibu Hamil Trimester 3 yang Harus Dihindari
Apa Saja Pantangan Ibu Hamil Trimester 3?
Berikut ini pantangan ibu hamil saat memasuki trimester ketiga:
1. Makan Daging, Ikan, dan Telur Mentah
Saat hamil, Bunda dilarang keras mengonsumsi aneka daging, ikan, dan telur yang tidak dimasak secara matang. Mengapa? Hal ini karena daging, telur, dan ikan yang tidak matang sempurna masih mengandung bakteri atau parasit seperti salmonella, listeria, dan E.coli. Apabila dikonsumsi, bakteri-bakteri itu bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan Bunda mengalami infeksi.
Nah, infeksi saat hamil ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur, keguguran, stillbirth atau bayi lahir mati, kejang, dan lainnya. Seram, kan, ya, Bun?
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Rendang? Bumil Cek!
2. Melakukan Perjalanan Jauh
Ibu dengan usia kehamilan di atas 36 minggu tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh. Hal ini karena, melakukan penerbangan lebih dari 4 jam bisa meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan keguguran.
Biasanya, waktu yang paling aman untuk ibu hamil melakukan perjalanan adalah ketika usia kandungan 15-36 minggu. Namun, sebelum melakukan perjalanan pun, ibu hamil perlu melakukan beberapa persiapan, seperti:
- Memeriksa kondisi kandungan pada dokter.
- Apabila Bunda bepergian menggunakan pesawat, maka pastikan juga persyaratan penerbangan sudah lengkap.
- Di dalam kendaraan seperti pesawat atau kereta, pilih tempat duduk yang mudah mobilisasi menuju kamar mandi
- Menggerakkan anggota tubuh tiap 30 menit sekali untuk melancarkan peredaran darah
- Memakai sabuk pengaman di bawah perut, di bagian bawah tulang pinggul
- Memakai stocking kompresi untuk mengurangi risiko pembekuan darah dan pembengkakan kaki
- Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman
3. Mengangkat Beban yang Berat
Bunda, mengangkat beban berat ketika sedang hamil tentunya akan terasa berbeda. Ketika hamil, rahim yang membesar jelas akan membuat otot perut terasa seperti tertarik saat mengangkat beban berat, sehingga hal ini bisa menimbulkan kram.
Selain itu, dengan ukuran perut yang besar, Bunda juga jadi mudah untuk terjatuh. Bukan cuma mengangkat beban berat, ibu hamil juga sebaiknya tidak melakukan beberapa gerakan seperti membungkuk, berjongkok, dan berdiri dalam waktu yang lama.
Ketika hamil, Bunda lebih baik meminta bantuan kepada keluarga atau suami untuk mengangkat beban berat atau saat harus menggendong si Kakak.
4. Melakukan Posisi Tidur Telentang
Ibu hamil di usia kandungan trimester akhir juga harus menghindari posisi tidur telentang karena menimbulkan banyak komplikasi, seperti:
- Nyeri punggung
- Pusing
- Wasir
- Sesak napas
- Tekanan darah rendah
- Gangguan pencernaan
Posisi tidur telentang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah, seperti aorta dan pembuluh vena cara inferior. Akibatnya, kondisi ini dapat menghambat suplai oksigen ke janin, serta gangguan kehamilan seperti pusing yang dapat meningkat.
Nah di sisi lain, posisi tidur yang aman untuk ibu hamil di trimester akhir adalah menyamping ke kiri. Menurut situs American Pregnancy, tidur menyamping ke kiri memiliki beragam manfaat bagi ibu hamil, antara lain:
- Meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke dalam janin
- Membuat lambung berada di posisi yang nyaman sehingga mengurangi risiko Bunda mengalami asam lambung naik saat hamil
- Mengurangi intensitas mendengkur
- Tidak membebani organ hati
- Mengurangi risiko pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai, dan tangan
Jika merasa kesulitan membentuk kebiasaan tidur menyamping, Bunda bisa menggunakan bantal khusus ibu hamil untuk memosisikan tubuh menjadi miring ketika tidur. Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut Bunda.
Artikel Tekait: Wajib Tahu, Bun! Tips Posisi Tidur yang Aman bagi Ibu Hamil di Tiap Trimesternya
5. Berendam di Air Panas atau Sauna
Boleh atau tidaknya melakukan sauna ketika hamil sebenarnya masih menjadi perdebatan. Ada yang membolehkan dan ada yang tidak.
Akan tetapi, sejumlah pakar kesehatan menyebutkan beberapa dampak buruk dari kegiatan berendam di air panas atau melakukan sauna bagi ibu hamil, seperti:
- Meningkatkan potensi komplikasi kehamilan
- Meningkatkan kelahiran cacat
- Serta, meningkatkan risiko kelainan tulang belakang pada bayi
Risiko tersebut bisa terjadi karena suhu panas memengaruhi suhu tubuh ibu hamil. Akibatnya, tubuh ibu hamil tidak dapat mengeluarkan panas lalu terjadi hipertermia.
Hipertermia menyebabkan tekanan darah ibu hamil menjadi rendah. Hal ini bisa menyebabkan penurunan suplai oksigen dan nutrisi pada janin. Janin yang kekurangan suplai oksigen dan nutrisi bisa terlahir dengan berat badan rendah, cacat, stillbirth, atau keguguran.
6. Mengenakan Sepatu Hak Tinggi
Selain berbahaya untuk ibu hamil, sepatu hak tinggi memberikan dampak buruk untuk postur tubuh. Punggung Bunda tidak akan nyaman jika mengenakan sepatu hak tinggi karena memberikan sedikit tekanan pada area tersebut. Untuk menghindari ketegangan dan rasa sakit, pilih sepatu datar yang lebih nyaman.
7. Olahraga Berat
Meskipun ibu hamil disarankan untuk berolahraga, selalu konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang akan dilakukan, terutama jika Bunda menderita kondisi medis tertentu.
Jika dokter memberi lampu hijau, ibu hamil boleh melakukan olahraga ringan setidaknya selama 20-30 menit sehari dalam seminggu.
Mungkin ada olahraga tertentu yang tidak cocok selama kehamilan, tetapi setiap ibu hamil tentu berbeda satu sama lain. Seorang dokter dapat memberikan panduan terbaik tentang jenis olahraga apa yang terbaik untuk setiap individu.
Biasanya olahraga yang dihindari ibu hamil adalah yang posisinya berbaring telentang dan olahraga yang dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan, tersandung, atau jatuh.
8. Terlalu Banyak Makan
Terlalu banyak makan atau makan dalam porsi banyak sekaligus tidak disarankan ya, Bunda. Sebab, makan dalam jumlah banyak sekaligus dapat menyebabkan masalah seperti asam lambung. Bunda lebih disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.
9. Seks
Seks selama kehamilan memang dibolehkan. Namun, jika Bunda merasa sangat kelelahan dan persalinan sudah semakin dekat sebaiknya hindari hubungan seks. Seks di trimester 3 diketahui dapat menyebabkan kontraksi, dan bisa menyebabkan kelahiran prematur. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter bila Bunda ingin melakukan seks di trimester 3.
10. Makan Makanan Tertentu
Normal untuk menghindari makanan tertentu selama kehamilan, baik karena perubahan indera penciuman atau karena makanan tersebut bisa membahayakan kesehatan Bunda dan janin.
Makanan yang perlu Bunda hindari di trimester ini termasuk:
- Daging setengah matang atau mentah: Daging dan makanan deli, seperti salad ayam mungkin mengandung listeria. Listeria adalah bakteri yang dapat melewati plasenta dan dapat membahayakan bagi janin.
- Makanan yang tidak dicuci bersih: Buah atau sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menginfeksi ibu hamil dengan bakteri listeria. Selain itu juga bisa mengandung parasit yang disebut toksoplasma, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
- Jus dan produk susu yang tidak dipasteurisasi: Seperti halnya daging, produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung listeria dan bakteri lain yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
- Beberapa jenis keju: Jenis keju tertentu mungkin mengandung susu yang tidak dipasteurisasi, terutama keju impor seperti brie, feta, dan queso blanco.
- Ikan tinggi merkuri: Ikan todak, hiu, dan makarel termasuk di antara ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa memaparkan janin pada merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak atau masalah pendengaran dan penglihatan.
- Ikan mentah: Ikan mentah, termasuk sushi dan tiram mentah, dapat mengandung salmonela dan toksoplasmosis. Ibu hamil memiliki peningkatan risiko terkena penyakit bawaan makanan dari patogen ini. Penyakit bawaan makanan dapat menyebabkan dehidrasi, demam, dan sepsis intrauterin, yang merupakan infeksi darah yang dapat mematikan janin.
- Telur mentah: Telur mentah juga bisa mengandung salmonela. Ibu hamil harus menghindari makanan yang mungkin mengandung telur mentah, seperti adonan kue yang belum dipanggang atau saus salad buatan sendiri.
11. Hindari Terlalu Banyak Kafein
Sama seperti alkohol, kafein dapat melewati plasenta dan mempengaruhi janin. Banyak data mengenai kehamilan dan konsumsi kafein memang belum sepenuhnya dibuktikan.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi tidak lebih dari 200 mg kafein per hari. Jumlah ini sekitar 1,5 cangkir kopi per hari, terutama saat trimester 3. Jika mengonsumsi lebih dari itu, dapat berbahaya bagi janin dan dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat badan lahir rendah.
12. Kegiatan dengan Risiko Jatuh
Ibu hamil harus menghindari aktivitas apa pun yang berisiko jatuh, terutama bila sudah memasuki trimester ketiga. Ini termasuk berlari, naik sepeda, outbound, panjat tebing, atau bahkan aktivitas yang mengangkat barang berat.
Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser saat perut mengembang, sehingga jatuh sedikit saja dapat mengakibatkan cedera.
13. Bermain Wahana Ekstrem di Taman Hiburan
Banyak taman hiburan juga tidak mengizinkan ibu hamil di beberapa wahana, termasuk roller coaster atau wahana apa pun yang mungkin mulai atau berhenti tiba-tiba.
Gerakan mengejutkan dari wahana ini dapat menyebabkan solusio plasenta, kondisi plasenta yang terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Ini juga dapat memperburuk kondisi janin di dalam rahim.
14. Membersihkan Kotak Kotoran Hewan Peliharaan
Pantangan ibu hamil trimester 3 lainnya adalah harus menghindari mengganti kotak pasir hewan peliharaan mereka. Membersihkan kotak kotoran yang kotor berisiko terkena toksoplasmosis.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jika ibu hamil menularkan toksoplasmosis ke janin, bayi dapat mengalami gejala yang parah, termasuk:
- kebutaan
- cacat intelektual
- kerusakan otak
- kerusakan mata
15. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Ibu hamil harus menghindari beberapa obat bebas (OTC) dan resep, karena dapat membahayakan janin.
Dokter menyarankan untuk menghindari obat-obatan berikut, terutama saat Bunda memasuki trimester 3:
- ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya
- kebanyakan obat herbal
- Obat penurun tekanan darah termasuk ACE inhibitor
- beberapa obat flu selama trimester pertama
- obat pilek dan flu yang mengandung bahan tertentu
- beberapa obat jerawat
Seorang dokter atau apoteker dapat memberikan saran tentang obat mana yang aman untuk digunakan dan sering merekomendasikan alternatif jika Bumil tidak bisa lagi minum obat biasa.
Hal yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Persalinan Selama Trimester 3
Jika Bunda belum mempersiapkan atau membuat keputusan tentang di mana berencana untuk melahirkan, mulailah dari sekarang. Persiapan ini dapat membantu membuat persalinan berjalan lebih lancar:
- Hadiri kelas prenatal jika belum melakukannya. Ini adalah kesempatan untuk belajar tentang apa yang diharapkan selama persalinan dan berbagai pilihan yang tersedia untuk melahirkan.
- Ungsikan hewan peliharaan pada anggota keluarga atau teman yang dapat merawatnya.
- Siapkan tas persalinan dan siapkan barang-barang untuk Bunda dan bayi.
- Rencanakan rute dan moda transportasi apa yang akan digunakan untuk pergi ke rumah sakit nanti.
- Mulai siapkan baby car seat di kendaraan.
- Diskusikan rencana kelahiran dengan dokter. Ini mungkin termasuk memutuskan siapa yang Bunda inginkan untuk hadir di ruang persalinan, kekhawatiran yang dirasakan tentang prosedur persalinan, dan pra-pendaftaran dengan informasi asuransi apabila Bunda memilikinya.
- Ajukan cuti hamil pada atasan.
- Siapkan baby bouncer untuk bayi.
- Sediakan perlengkapan bayi, seperti popok, tisu basah, dan pakaian bayi dalam berbagai ukuran.
- Rayakan kehamilan bersama teman dan keluarga.
Demikianlah informasi seputar pantangan ibu hamil trimester 3. Bunda juga bisa mengonsultasikan beberapa hal terkait kegiatan atau aktivitas pekerjaan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hamil trimester akhir dengan dokter kandungan, ya.
Semoga bermanfaat dan selamat menantikan kelahiran si Kecil, Bun!
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca Juga:
Ingin puasa saat hamil tua? Ini panduannya agar aman bagi janin dan ibu
id.theasianparent.com/pantangan-ibu-hamil-bedakan-mitos-dan-fakta
8 Pantangan Ibu Hamil Jaman Sekarang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.