20 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Wajib Tahu!
Setiap ibu hamil penting untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak boleh ia konsumsi.
Untuk menjaga kesehatan ibu dan janinya, asupan nutrisi adalah hal yang penting. Karena itu, hindari makanan yang dilarang untuk ibu hamil perlu dilakukan. Melansir laman Cleveland Clinic, terdapat makanan tertentu yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Pasalnya, perubahan hormon selama kehamilan dapat memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih rentan terkena penyakit akibat makanan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah menemukan bahwa tertular penyakit bawaan makanan, seperti listeria selama kehamilan dapat menyebabkan persalinan prematur, keguguran, dan bahkan kematian janin. Ibu hamil juga 20 kali lebih mungkin terkena listeria.
Listeria adalah infeksi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala ringan, seperti mual dan diare, sampai gejala berat, misalnya peradangan otak.
Untuk menghindari bahaya listeria, Bunda bisa menghindari makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Artikel Terkait: Ingin melahirkan bayi cerdas? Ini 10 makanan untuk ibu hamil
Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Berbicara mengenai makanan saat hamil, berikut 20 makanan yang dilarang untuk ibu hamil dilansir dari Baby Center.
1. Ikan Tinggi Merkuri
Ikan pedang, hiu, king mackerel, dan tilefish adalah ikan yang mengandung merkuri yang tinggi, dan sebaiknya dihindari ibu hamil. Bahkan ikan tinggi merkuri termasuk ke dalam jenis makanan yang dilarang untuk ibu hamil 1 bulan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyarankan agar ibu hamil dan menyusui untuk tidak mengonsumsi empat jenis ikan tersebut.
Soalnya, merkuri dapat merusak otak dan sistem saraf bayi yang sedang berkembang.
2. Ikan Setengah Matang atau Mentah
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil adalah makanan yang sangat sulit dihindari bagi penggemar sushi. Ikan mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan infeksi dalam saluran pencernaan.
Infeksi yang bisa disebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit, seperti norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria, seperti dilansir dari laman web Healthline.
Ibu hamil sangat rentan terhadap infeksi listeria. Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ibu hamil memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk terinfeksilListeria daripada populasi umum.
Bakteri ini dapat ditemukan di tanah dan air atau tanaman yang terkontaminasi. Ikan mentah dapat terinfeksi bakteri ini selama pemrosesan, termasuk pengasapan atau pengeringan.
Bakteri Listeria dapat ditularkan ke bayi Anda melalui plasenta, bahkan jika Anda tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Menurut CDC, nakteri ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Sangat disarankan untuk menghindari ikan mentah dan kerang, termasuk banyak hidangan sushi. Tapi jangan khawatir, Anda akan lebih menikmatinya setelah bayi lahir dan lebih aman untuk makan lagi.
3. Telur Mentah
Makanan selanjutnya yang dilarang untuk ibu hamil, termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil 7 bulan, yaitu telur mentah, karena memiliki kemungkinan dapat terkontaminasi bakteri Salmonella.
Gejala infeksi salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati. Untuk amannya, pastikan untuk selalu memasak telur hingga matang.
4. Jeroan
Jeroan termasuk dalam makanan yang dilarang untuk ibu hamil trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Tergantung dari budaya setempat, berbagai bagian jeroan dapat dianggap sebagai sampah atau makanan mahal.
Jeroan mengandung banyak zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga – yang semuanya baik untuk Anda dan bayi.
Namun, makan terlalu banyak vitamin A berbasis hewani (vitamin A preformed) tidak dianjurkan selama kehamilan.
Mengonsumsi vitamin A preformed terlalu banyak, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan malformasi kongenital dan keguguran, demikian dilansir dari laman Healthline.
5. Susu dan Jus yang Tidak Dipasteurisasi
Bakteri Listeria monocytogenes,penyebab penyakit listeria dapat menetap pada jus dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Oleh sebab itu, ibu hamil harus sepenuhnya menghindari makanan jenis ini.
6. Daging, Unggas, Ikan, Kerang, dan Telur Mentah atau Setengah Matang
Risiko utama memakan makanan mentah dan kurang matang adalah bakteri atau parasit, termasuk toksoplasma, E. coli, listeria, dan salmonella, yang dapat menginfeksi bayi yang belum lahir dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Bakteri dapat mengancam kesehatan si Kecil Anda, risiko yang mungkin terjadi bisa menyebabkan lahir mati atau penyakit neurologis yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
Untuk menghilangkan risiko, gunakan termometer makanan dan masak daging sapi dan domba hingga setidaknya 71 derajat Celcius. Daging unggas mencapai 74 derajat C.
Saran: sebaiknya masak telur sampai kuning telurnya padat, dan pastikan untuk memasaknya hingga 71 derajat C.
Ibu hamil dihimbau untuk tidak mengonsumsi produk daging olahan kecuali telah dipanaskan kembali sampai mengepul panas.
Hindari saus yang dibuat dengan telur mentah seperti saus béarnaise dan hollandaise, dan mayones.
7. Keju yang Tidak Dipasteurisasi
Seperti susu mentah, keju yang tidak dipasteurisasi membawa risiko kontaminasi listeria. Beberapa keju artisanal atau impor mungkin tidak dipasteurisasi, jadi periksa label pada keju tersebut.
Selama label mengatakan bahwa keju dipasteurisasi, maka keju tersebut aman untuk dikonsumsi.
Di restoran, tanyakan apakah keju yang digunakan sudah dipasteurisasi. Jika mereka tidak tahu, usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Artikel Terkait: 5 Saran Tentang Makanan Ibu Hamil
8. Kafein
Anda mungkin salah satu dari jutaan orang yang menyukai secangkir kopi, teh, minuman ringan, atau kakao setiap hari. Kafein juga menjadi salah satu makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Ibu hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein mereka hingga kurang dari 200 miligram (mg) per hari, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Sementara itu, bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk metabolisme kafein.
Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
9. Pepaya Mentah
Pepaya mentah termasuk ke dalam makanan yang dilarang untuk ibu hamil muda, karena mengandung zat lateks yang dapat memicu kontraksi uterus.
Lateks yang ditemukan pada pepaya mentah berperan seperti hormon oksitosin dan prostaglandin, yang terlibat dalam permulaan persalinan.
Jadi, bijaksana untuk menghindari pepaya mentah saat hamil, menu pepaya mentah biasanya sering ditemukan di restoran Thailand.
10. Kecambah Mentah
Kecambah mentah menjadi salah satu sumber makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Kecambah mentah, termasuk semanggi, lobak, dan kecambah kacang hijau, dapat terkontaminasi Salmonella.
Lingkungan lembap yang dibutuhkan benih untuk mulai bertunas sangat ideal untuk jenis bakteri salmonella, dan hampir tidak mungkin untuk dibersihkan.
Bunda sebaiknya menghindari kecambah mentah sama sekali. Namun, kecambah aman dikonsumsi setelah dimasak sampai matang, menurut FDA.
11. Produk yang Tidak Dicuci dengan Baik
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau tidak dikupas dapat membawa beberapa bakteri dan parasit. Sebaiknya Bunda menghindari makanan yang tidak dicuci.
Produk yang tidak dicuci bisa mengandung toksoplasma, E. coli, salmonella, dan listeria, yang mungkin terkontaminasi saat selama produksi, panen, pengolahan, penyimpanan, transportasi, atau ritel.
Salah satu parasit berbahaya yang mungkin menempel pada buah dan sayuran disebut toksoplasma.
Sebagian besar bayi yang terinfeksi bakteri Toksoplasma saat masih dalam kandungan tidak menunjukkan gejala saat lahir.
Namun, gejala seperti kebutaan atau cacat intelektual dapat berkembang di kemudian hari.
Saat Anda hamil, sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dengan mencuci dengan air, mengupas, atau memasak buah dan sayuran. Pertahankan juga sebagai kebiasaan baik setelah bayi lahir.
12. Alkohol
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil berikutnya adalah alkohol.
Disarankan untuk sepenuhnya menghindari minum alkohol saat hamil, karena meningkatkan risiko keguguran dan lahir mati. Bahkan sejumlah kecil dapat berdampak negatif pada perkembangan otak bayi Anda.
Minum alkohol selama kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang melibatkan kelainan bentuk wajah, cacat jantung, dan cacat intelektual.
Karena tidak ada tingkat alkohol yang terbukti aman selama kehamilan, disarankan untuk menghindarinya sama sekali.
13. Makanan Cepat Saji Olahan
Makanan cepat saji olahan (junk food) umumnya rendah nutrisi dan tinggi kalori, gula, dan lemak tambahan. Sebaiknya Bunda bisa memulai makan makanan padat nutrisi untuk membantu Anda dan si kecil yang sedang tumbuh.
Bunda akan sangat membutuhkan peningkatan jumlah nutrisi penting, termasuk protein, folat, kolin, dan zat besi.
Tetap berpegang pada makanan dan camilan yang berfokus pada protein, sayuran dan buah-buahan, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran.
14. Makanan dengan Gula yang Berlebih
Selanjutnya yang dilarang untuk ibu hamil adalah makanan dengan gula yang berlebih. Makanan dengan gula yang berlebih ini seperti kue kering, permen, dan es krim.
Selain tidak memberi tambahan nutrisi, gula tambahan juga akan berkontribusi pada obesitas dan diabetes.
Jika Bunda terkena diabetes gestasional, tubuh mungkin tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk menangani semua gula ekstra dalam darah Anda.
Mengonsumsi gula berlebih saat hamil akan berdampak pada anak dengan keterampilan kognitif yang lebih buruk termasuk kemampuan non-verbal untuk memecahkan masalah dan memori verbal, dilansir dari Cleveland Clinic.
15. Makanan Tinggi Natrium/Garam
Hindari juga makanan tinggi natrium saat hamil, atau makanan yang asin-asin.
Meskipun kita sering mendambakan makanan asin saat hamil (terutama selama trimester pertama), natrium bukanlah makanan yang baik jika dikonsumsi secara berlebih.
Asupan garam yang tinggi dapat berdampak negatif pada tekanan darah.
Garam memengaruhi ginjal, menyebabkan tubuh menahan air. Cairan ekstra ini menghasilkan volume darah yang lebih besar, yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.
Kehamilan sudah membuat Bunda rentan terhadap pembengkakan dan retensi air, dan jika Bunda mengonsumsi banyak makanan asin, justru akan memperburuk kondisi tersebut, dilansir dari laman Baby Center.
NHS menyarankan bahwa ibu hamil bisa mendapatkan jumlah yodium yang cukup dari makanan saja dan tidak merekomendasikan mengonsumsi suplemen yodium apapun.
Makanan kaya yodium ini termasuk beberapa ikan, kerang, telur dan biji-bijian.
Selama kehamilan juga disarankan untuk mengurangi konsumsi garam berlebih.
Diet rendah garam selama kehamilan dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat, mengurangi risiko stroke dan masalah jantung, serta kondisi lainnya.
16. Teh Herbal
Jika Anda seorang pecinta teh, sulit untuk menahan keinginan untuk meminumnya meskipun sudah mengetahui bahwa konsumsi kafein harus benar-benar dibatasi selama kehamilan.
Tidak masalah jika Bunda menyukai adrak wali chai atau secangkir teh herbal, semuanya memiliki sejumlah kafein di dalamnya.
Terlebih lagi melansir dari Mayoclinic, hanya ada sedikit data tentang efek herbal tertentu pada perkembangan bayi. Oleh karena itu, hindari minum teh herbal kecuali jika dokter Anda mengatakan tidak apa-apa.
Berikut adalah daftar teh yang harus Anda hindari minum selama kehamilan.
- Teh hijau. Hal tersebut dikarenakan jenis ini memiliki jumlah kafein yang tinggi dan mengurangi penyerapan folat. Namun, jika Anda seorang pecinta teh hijau, batasi asupannya menjadi satu cangkir sehari.
- Teh leci
- Teh chamomile
- Teh lidah buaya
- Ginseng
- Teh kembang sepatu.
17. Sushi yang Dibeli di Toko
Makanan selanjutnya yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan adalah sushi yang dibeli di toko. Hal itu dikarenakan kebanyakan sushi yang dijual di pasaran menggunakan makanan laut mentah atau setengah matang.
Makan ikan mentah atau setengah matang dapat membuat bayi Anda yang sedang tumbuh bisa terpapar merkuri, bakteri, dan parasit berbahaya lainnya.
“Karena perubahan sistem kekebalan selama kehamilan, ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi yang dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, infeksi rahim, dan persalinan prematur,” terang Kristian Morey, RD, LDN, ahli gizi di The Center for Endocrinology di Mercy Medical Center.
Terlebih lagi, bayi Anda sangat rentan terhadap paparan merkuri, yang menurut Morey dapat menyebabkan masalah neurologis. Lantaran, metil merkuri memiliki efek toksik pada sistem saraf selama perkembangan.
18. Es Krim Goreng
Es krim di bawah kulit goreng yang garing adalah makanan penutup yang dapat memanjakan lidah kita. Namun sayangnya, es krim goreng menjadi menu lain yang perlu dihindari saat hamil.
Ada beberapa alasan mengapa es krim goreng dianggap sebagai makanan beresiko selama kehamilan.
Yang pertama, ada pelapisnya. Menurut seorang ahli keamanan pangan, ini adalah salah satu hidangan yang mungkin tidak kita sadari mengandung telur mentah.
Lapisan yang digunakan untuk es krim goreng ini diketahui bisa menyebabkan keracunan makanan selama persiapan atau setelah memasak yang tidak memadai.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa pencairan es krim saat proses penggorengan bisa menjadi hal yang beresiko.
Jadi, alangkah baiknya Bunda menghindari makanan penutup yang lezat ini saat hamil.
19. Salad Kemasan
Untuk calon orang tua yang sibuk, salad yang sudah disiapkan atau dikemas sebelumnya bisa menjadi penyelamat. Namun tahukah Bunda makan salad kemasan saat hamil dapat menimbulkan risiko tertentu.
Mengingat, bahan yang digunakan dan cara pembuatannya tidak diketahui. Ada kekhawatiran jika bahan yang digunakan seperti sayuran mentah tidak dicuci dengan benar.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sayuran mentah adalah penyebab paling mungkin untuk sebagian besar penyakit bawaan makanan. Seperti misalnya, E.coli, salmonella, listeria, dan cyclospora.
Akibatnya, jika Bunda ingin makan salad yang sudah disiapkan sebelumnya, yang terbaik adalah mencucinya lagi sendiri di rumah, meskipun dalam kemasan sudah ada tulisan “dicuci sebelumnya”.
Hal ini supaya membuat Anda aman dari penyakit bawaan makanan dan risiko selama kehamilan.
20. Daging Deli
Daging merupakan salah satu makanan sumber protein hewani yang dibutuhkan selama kehamilan. Namun, ada jenis tertentu yang tidak boleh dimakan saat hamil, salah satunya adalah daging deli.
“Daging deli tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil karena ada risiko mengandung listeria, bakteri yang berbahaya dan dapat menyebabkan lahir mati atau keguguran,” kata ahli gizi Kara Hoerr.
Sebagai informasi, listeriosis adalah infeksi berbahaya yang dapat terjadi saat makan makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Ini sangat berbahaya bagi perempuan hamil.
Namun jika Bunda sangat ingin untuk memakan daging deli, pastikan Anda memasukkannya ke dalam oven atau microwave terlebih dahulu. Ini harus dipanaskan hingga suhu internal sekitar 73 derajat Celcius.
Selain itu, perhatikan juga tanggal kadaluarsanya karena semua makanan harus dikonsumsi dengan cepat.
Daging deli harus disimpan dalam keadaan tertutup tanpa dibuka selama tidak lebih dari 2 minggu di lemari es, dan jika telah dibuka, harus dihabiskan tidak lebih dari 3-5 hari di lemari es.
Artikel Terkait: Makanan Ibu Hamil Yang Mungkin Berbahaya
Saat Bunda hamil, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat membahayakan Anda dan bayi Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.
***
Foods to Avoid in Pregnancy
www.webmd.com/baby/foods-avoid-pregnancy
11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy – What Not to Eat
www.healthline.com/nutrition/11-foods-to-avoid-during-pregnancy
People at Risk – Pregnant Women and Newborns
Baca juga:
18 Jenis Makanan Ibu Hamil Muda untuk Mendukung Kecerdasan Anak