Bumil pasti suka dan pernah ngidam makan daging sapi, kambing, ayam, maupun ikan, karena pada dasarnya daging adalah bahan makanan yang menawarkan cita rasa lezat.
Selain itu, daging juga kaya akan protein yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, seberapa banyak daging untuk ibu hamil yang aman untuk dikonsumsi?
Selain mengandung protein, daging merah seperti daging sapi dan kambing, serta daging ayam, juga mengandung zat besi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan saat hamil.
Konsumsi daging untuk ibu hamil setiap harinya disarankan 3 porsi , atau sekitar 65 gram daging sapi dan kambing, atau 80 gram daging ayam.
Terkait kandungan yang ada di dalam daging, khususnya zat besi, ibu hamil sangat membutuhkannya lho, Bun, yaitu untuk pembentukan sel darah merah.
Sel darah merah ini berperan penting dalam mengantarkan oksigen ke semua sel dalam tubuh, sehingga ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi.
Apalagi selama periode kehamilan, umumnya volume darah akan semakin meningkat dari biasanya, terlebih jika sudah memasuki trimester ketiga.
Kekurangan zat besi selama hamil dapat menyebabkan anemia, sehingga berisiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Artikel terkait: Kekurangan zat besi selama kehamilan, berbahayakah bagi janin?
Daging untuk Ibu Hamil, Amankah atau Berisiko?
Meskipun daging disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil, tapi tetap saja harus waspada, khususnya dalam proses pengolahan.
Pastikan jika daging diolah atau dimasak secara matang sempurna, hindari memakan daging mentah dan setengah matang.
Dikutip dari situs Alodokter, jika Bunda terlanjur memakan daging mentah dan setengah matang, akan berisiko mengalami infeksi akibat kandungan bakteri dan parasit yang ada di daging.
Dampaknya sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandung.
Artikel terkait : Ingin makan sate saat hamil? ini yang harus Bunda perhatikan
Sebagai informasi lengkap untuk Bunda, inilah beberapa jenis bakteri dalam daging yang bisa menimbulkan masalah kesehatan:
1. Listeria
Tahukah Bunda jika ibu hamil ternyata berisiko mengalami listeriosis 10 kali lebih besar.
Dampak dari kondisi ini yaitu akan mengalami keguguran, persalinan prematur, bayi meninggal dalam kandungan, berat badan bayi lahir rendah, bahkan meningitis dan bakteremia.
2. Toksoplasma
Sama seperti listeria, ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma dari daging mentah dan setengah matang juga dapat mengalami keguguran.
Kemudian, berisiko bayi meninggal dalam kandungan dan kerusakan saraf.
3. Salmonella
Sama seperti dua bakteri sebelumnya, bakteri salmonella juga sangat berbahaya bagi ibu hamil.
Beragam risiko yang akan terjadi pada ibu hamil di antara, demam tinggi, diare, muntah dan dehidrasi, hingga keguguran dan bayi lahir prematur.
4. E.coli
Terinfeksi bakteri e.coli pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang akan berujung pada dehidrasi.
Cara Mengolah Daging untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi
Supaya terhindar dari beragam risiko infeksi, maka Bunda harus teliti saat mengolah daging sebelum dikonsumsi.
Bahkan, ketelitian Bunda diperlukan sejak memilih daging, menyimpan, hingga memasaknya menjadi menu makanan.
Untuk itu, Bunda perlu memperhatikan hal berikut ini :
1. Pilih daging yang Segar
Jangan pilih daging yang mengalami perubahan warna menjadi gelap atau kecokelatan, aroma yang tidak sedap, serta tekstur yang keras dan berlendir.
Tak luput, hindari membeli daging dari kemasan yang sudah rusak, bocor atau robek, karena itu memungkinkan daging terkontaminasi kuman.
2. Simpan Daging dengan Baik
Jika Bunda tidak langsung mengolahnya, simpan daging dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 4 derajat Celcius.
Akan tetapi, jika daging tidak diolah dalam waktu dekat atau lebih dari 4 hari setelah dibeli, maka dinginkan daging pada suhu -18 derajat Celcius atau di dalam freezer.
3. Pastikan Daging untuk Ibu Hamil Matang Sempurna Sebelum Dikonsumsi
Sangat penting bagi Bunda memastikan jika daging matang seutuhnya pada seluruh bagian, jangan sampai ada yang masih berwarna merah muda.
Masak daging hingga mencapai suhu 65 derajat celcius, sementara daging giling dan ayam, masak pada suhu 75 derajat celcius.
Artikel terkait: Penelitian: Konsumsi daging rendah saat hamil dapat mengakibatkan anak kecanduan narkoba saat dewasa
Kalau sudah mengetahui cara mengolah daging yang tepat, tentunya Bunda bisa menikmati daging dengan aman dan tanpa perlu khawatir lagi.
Bunda juga akan mendapatkan nutrisi yang terkandung dalam daging, sehingga diharapkan kehamilan dapat berkembang baik dan janin tumbuh sehat.
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga :
Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing, Adakah Risikonya Bagi Janin?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.