Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?
Warna dan tekstur bayi setelah dilahirkan kerap membuat khawatir, ini panduannya untuk Parents!
Memiliki bayi yang baru lahir merupakan pengalaman baru bagi kedua orang tuanya, terutama jika si Kecil merupakan anak pertama. Termasuk: ternyata ada banyak warna bab pada bayi, dan ini bisa jadi tanda apakah dia sehat atau sedang sakit.
Apakah warna bab pada bayi Anda sekarang ini normal atau tidak?
Untuk mengetahuinya, Anda dapat menjadikan ulasan ini sebagai panduan. Yuk, simak selengkapnya di sini.
Warna BAB pada Bayi
Warna bab pada bayi dapat menjadi indikator kesehatan si Kecil, hal inilah yang kerap menjadi konsentrasi utama orang tua baru.
Beberapa hari setelah melahirkan, bayi Anda akan mengeluarkan kotoran bayi yang sangat lengket dan berwarna kehitaman yang disebut mekonium. Jenis kotoran ini cukup sulit dibersihkan sehingga kerap menjadi kekhawatiran orangtua.
Jangan khawatir Bun, mekonium justru menandakan sistem pembuangan kotoran bayi bekerja optimal.
Warna BAB pada Bayi Baru Lahir
Warna kotoran bayi yang baru lahir di hari pertama akan memiliki warna hijau tua atau bahkan cenderung hitam. Tidak perlu heran, warna gelap ini dipengaruhi bilirubin dan sel darah merah. Pada hari kedua, warna kotoran si Kecil sama dengan hari pertama dan jumlah popok menjadi dua buah.
Warna kotoran pada hari ketiga adalah kuning, hijau, atau cokelat dan jumlah diapers menjadi tiga buah.
Warna feses bayi yang berusia 4 hari berwarna hijau tua atau cokelat. Popok yang digunakan empat buah. Pada hari kelima warna feses yang dikeluarkan si Kecil berwarna kuning dan jumlah popoknya menjadi 6 buah.
Ukuran kotoran pada bayi lebih besar daripada sebelumnya. Selain itu, tekstur feses yang dikeluarkan pun lembut.
Tekstur Kotoran Si Kecil yang Diberikan ASI Eksklusif
ASI merupakan kebutuhan bayi yang mengandung banyak nutrisi, sehingga mudah dicerna. Oleh karena itu, tekstur kotoran si Kecil yang menyusu ASI adalah lembek bahkan berair seperti diare.
Warna kotoran yang dikeluarkan adalah kuning yang sedikit kehijauan. Kadang, Bunda akan menemukan kotoran bayi yang agak padat, namun jangan khawatir karena kotoran bayi yang disusui eksklusif tidak menyengat.
Tekstur Kotoran Si Kecil yang Diberi Susu Formula
Jika bayi Anda diberi susu formula, maka jangan kaget jika tekstur kotorannya sedikit lebih keras dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Warna kotorannya juga bervariasi mulai kekuningan, hijau juga kecokelatan.
Dalam dua bulan pertama kehidupan, bayi yang diberi susu formula sering mengalami buang air besar dalam jumlah sedikit, biasanya bayi buang air besar 4 sampai 5 kali sehari. Hal ini disebabkan jenis campuran lemak dalam susu formula memengaruhi konsistensi tinja.
Tekstur feses yang dikeluarkan si Kecil lebih padat daripada yang menyusu ASI. Warnanya bervariasi mulai dari kuning, hijau, hingga cokelat. Selain itu, si Kecil akan sedikit buang air besar.
Hal ini dipercaya karena kandungan lemak dalam susu formula yang Anda pilih memengaruhi konsistensi feses yang dikeluarkan oleh si Kecil.
Warna Kotoran Si Kecil yang Sudah MPASI
Memasuki usia tertentu si Kecil sudah mengonsumsi makanan padat, sehingga warna BAB-nya pun berubah. Jika warna cokelat disertai tekstur yang encer waspadai diare pada bayi, tetapi jika teksturnya keras dapat diindikasikan konstipasi.
Oleh karena itu, ia butuh cairan lebih banyak. Jika wana merah punya dua indikasi, yaitu dari warna makanan yang dikonsumsi atau darah karena konstipasi.
Warna BAB pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Gangguan pada Hati
Jika feses si Kecil berwarna hitam, tetapi bukan mekonium dapat diindikasikan darah pada usus atau saluran pencernaan lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter agar segera ditangani.
Warna BAB pada bayi yang telah mengkonsumsi makanan padat selanjutnya adalah putih. Hal ini harus segera diperiksakan karena dapat berarti gangguan hati atau empedu.
Diare
Diare ditengarai ketika kotoran bayi berbentuk sangat cair. Jangan abaikan jika diare berlanjut selama lebih dari beberapa hari.
Apalagi jika disertai demam dan muntah, maka segeralah hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Ada banyak alasan mengapa bayi mengalami diare, Anda juga harus ingat bahwa kebersihan botol susu memegang peran penting. Botol susu harus disterilisasi baik dengan cara merebus atau dengan menggunakan alat sterilisasi sebelum digunakan oleh si Kecil.
Sembelit
Bayi antara 0 sampai tiga bulan jarang mengalami sembelit, bahkan jika bayi diberi susu formula. Beberapa bayi mungkin akan sedikit rewel saat akan buang air meskipun tidak mengalami sembelit.
Namun, jika bayi menangis atau terlihat tidak nyaman tanyakan kepada dokter Anda. Jika bayi mengeluarkan kotoran padat kurang dari sekali sehari, umumnya dianggap sembelit.
Jangan terlalu khawatir tentang warna atau frekuensi kotoran bayi selama bayi Anda terlihat ceria dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
***
Itulah ulasan mengenai tekstur dan warna BAB pada bayi mulai dari hari pertama kelahiran hingga beberapa bulan setelahnya. Tekstur BAB si Kecil dapat dipengaruhi dari susu yang dikonsumsinya.
Selain itu, makanan padat yang menjadi pendamping susu juga berpengaruh. Oleh karena itu, penting untuk memilih asupan yang tepat untuk bayi Anda.
Baca juga :
id.theasianparent.com/warna-bab-bayi