Masalah pencernaan seperti sembelit pada bayi merupakan salah satu kondisi umum yang kerap dialami si Kecil karena faktor tertentu, terutama pola makan Si Kecil yang berubah.
Masalah pencernaan ini dianggap umum, bahkan Singapore Medical Journal menyebutkan, hingga 30% anak-anak mengalami sembelit pada satu waktu, dan hanya 4%-nya yang disebabkan oleh masalah medis dan pengaruh obat-obatan.
Meskipun cukup umum, kondisi ini tentu sangat membuat Si Kecil tidak nyaman.
Apa saja penyebab dan cara mengatasi sembelit pada bayi?
Simak dalam artikel berikut ya, Parents.
Apa Saja Masalah Pencernaan yang Sering Dialami Bayi?
Termasuk sembelit, ada banyak masalah pencernaan lainnya yang bisa dialami Si Kecil, di antaranya:
- Sembelit. Sembelit biasanya terjadi ketika bayi lebih sulit buang air besar karena feses yang keras, meskipun bayi sudah berusaha mengejan.
- Kolik. Kolik didefinisikan sebagai peningkatan rewel atau tangisan yang berlangsung selama tiga jam setidaknya tiga kali seminggu. Tidak jelas apa yang menyebabkan kolik, namun banyak orang berpikir bahwa kolik disebabkan oleh kram perut atau gas.
- Gas berlebihan. Penumpukan gas dalam perut memang menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi tidak berbahaya.
- Refluks dan GERD. Refluks adalah perpindahan isi lambung ke kerongkongan dan terkadang ke mulut. Sedanngkan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) terjadi ketika refluks lambung menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan/atau kerongkongan Si Kecil.
- Diare. Bayi yang diare fesesnya lebih encer dari biasanya, dan terjadi sangat sering. Diare pada bayi dapat menyebabkan dehidrasi parah. Kondisi ini harus segera ditangani.
- Infeksi saluran cerna. Infeksi ini dapat menyebabkan muntah, diare, demam, dan bahkan darah dalam tinja. Infeksi lambung biasanya disebabkan oleh virus, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri.
Apa Ciri-Ciri Bayi Sembelit?

Dilansir dari Mayo Clinic, ciri-ciri sembelit pada bayi meliputi:
- Bayi merasa sakit saat buang air besar.
- BAB keras dan kering yang ukurannya lebih besar dari biasanya atau berbentuk pelet kecil yang sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan.
- Feses keras dengan darah di permukaannya.
- Kentut dan feses yang sangat bau.
- BAB lebih jarang dari biasanya, atau kurang dari 3 kali seminggu.
- Bayi mengejan setiap kali buang air besar atau menangis dan tampak kesakitan.
- Nafsu makan menurun.
- Perut bayi terasa kencang.
- Bayi Anda kekurangan energi dan sedikit rewel.
Apa Penyebab Sembelit pada Bayi?
Penyebab sembelit pada bayi di antaranya:
- Perubahan pola makan. Sangat umum bagi bayi mengalami sembelit ketika mereka mulai minum susu formula pertama, mengonsumsi makanan olahan, atau paparan terhadap makanan dan rasa baru. Hal ini terjadi karena tubuh mereka sedang belajar mencerna hal-hal baru.
- Dehidrasi. Sembelit dapat disebabkan oleh kekurangan cairan. Kekurangan cairan dapat membuat feses bayi Anda lebih keras dan lebih sulit dikeluarkan.
- Kekurangan serat. Pada bayi yang lebih besar, sembelit dapat disebabkan oleh kurangnya asupan serat (seperti buah dan sayur) dalam makanan mereka.
- Gangguan metabolisme lainnya.
Bagaimana Cara Mencegah Bayi Sembelit?
Perubahan gaya hidup dapat membantu menghindari sembelit Si Kecil. Cara ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi gejalanya.
- Penuhi kebutuhan cairan Si Kecil setiap hari. Konsultasikan ke dokter anak Anda berapa banyak cairan yang dibutuhkan Si Kecil.
- Jika bayi Anda juga minum susu formula, cobalah memberinya air putih tambahan di antara waktu menyusu.
- Berikan tambahan jus di siang hari, di sela-sela waktu menyusu. Jus dapat membantu memperlancar cairan ke usus besar. Bayi yang mulai makan makanan padat dapat diberikan jus buah, seperti jus pir manis atau apel murni. Hindari menggunakan gula tambahan dalam jus, dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan jus buah untuk pertama kalinya.
- Beri MPASI buah dan sayur serta makanan tinggi serat lainnya. Makanan yang berserat tinggi dapat membantu melunakkan feses bayi. Jika bayi berusia di atas 8 bulan, cobalah pasta gandum utuh, sereal kaya serat, dan beras merah. Anda juga bisa menyiapkan sayuran seperti brokoli, wortel, kacang polong, dan sawi hijau yang dihaluskan.
- Baringkan bayi dan gerakkan kakinya dengan lembut seperti sedang mengendarai sepeda. Gerakan ini dapat membantu melancarkan buang air besar.
- Jika bayi senang berbaring, berikan pijatan lembut pada perutnya.
- Berikan asupan probiotik. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa terdapat manfaat kesehatan dari pemberian satu jenis probiotik tertentu kepada bayi sehat, bisa membantu mencegah timbulnya masalah pencernaan, seperti sembelit.
Yogurt Kini Hadir dalam Bentuk Snack!

Promina Yogurt Melts, camilan yogurt asli yang dibuat dengan teknologi freeze dried, di mana yogurt dibekukan di suhu -40 derajat, kemudian dikeringkan hingga kadar airnya 0%.
Jadi, kebaikan probiotik alami dalam yogurt tetap terjaga untuk menjaga pencernaan sehat Si Kecil.
Selain mengandung yogurt alami yang baik untuk pencernaan Si Kecil, Promina Yogurt Melts juga mengandung 7 vitamin dan 3 mineral termasuk susu, whey, tanpa mengandung gula tambahan.
Promina Yogurt Melts bisa menjadi pilihan camilan yang sehat untuk pencernaan Si Kecil, lho.
***
Fletcher, J. (2024, January 22). The best home remedies for baby constipation. Medical News Today. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/324543 Medical News Today
Ho, J. M. D., & How, C. H. (2020). Chronic constipation in infants and children. Singapore Medical Journal, 61(2), 63–68. https://doi.org/10.11622/smedj.2020014 (PMCID: PMC7052003) PubMed+1
HealthyChildren. (n.d.). Abdominal pains in infants. American Academy of Pediatrics. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Abdominal-Pains-in-Infants.aspx
Stanford Children’s Health. (n.d.). Gastrointestinal problems. Retrieved from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=gastrointestinal-problems-90-P02216
Healthline. (n.d.). Baby probiotics: Benefits, safety, and more. Retrieved from https://www.healthline.com/health/probiotics-and-digestive-health/baby-probiotics#safety Healthline
JAMA Pediatrics. (n.d.). [Title of the specific article]. JAMA Network. Retrieved from https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/1812293
NHS. (n.d.). Breastfeeding challenges: constipation. Retrieved from https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/constipation/#:~:text=Tips%20on%20treating%20constipation,-Here%20are%20some&text=if%20your%20baby%20is%20happy,are%20particularly%20good%20for%20constipation
Parents. (n.d.). Foods that cause and relieve constipation in babies. Retrieved from https://www.parents.com/baby/health/constipation/foods-that-cause-and-relieve-constipation-in-babies/
Healthline. (n.d.). Baby foods that help with constipation. Retrieved from https://www.healthline.com/health/baby/baby-foods-that-help-with-constipation#foods-to-try
Children’s Hospital of Philadelphia. (n.d.). Food & medicine: Probiotic foods. Retrieved from https://www.chop.edu/health-resources/food-medicine-probiotic-foods
BabyCenter. (n.d.). Probiotics for babies. Retrieved from https://www.babycenter.com/health/supplements-and-home-remedies/probiotics-for-babies_20000896
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.