Orang tua bisa saja khawatir jika melihat feses bayi memiliki warna berbeda dari warna feses biasanya seperti kekuningan atau kecokelatan. Salah satu warna feses bayi yang kerap menimbulkan kekhawatiran yaitu berwarna kuning kehijauan.
Memeriksa urine dan feses bayi yang ada di popoknya merupakan salah satu cara untuk memastikan kesehatan bayi.
Jumlah, warna, dan tekstur yang berbeda dianggap dapat mengindikasikan kondisi yang berbeda pula.
Mengutip dari WebMD, Barry Steinmetz, MD sebagai ahli gastroenterologi anak di Rumah Sakit Anak Miller Long Beach di California, menjelaskan bahwa pada dasarnya warna feses bayi tidak banyak berhubungan dengan kondisi medis tertentu. Kecuali waktu transit makanan dalam sistem pencernaan bayi dan empedu.
“Warna kuning menunjukkan bahwa susu bergerak melalui sistem pencernaan bayi dengan cepat. Itulah mengapa bayi sering memiliki tinja berwarna kuning karena mereka memiliki waktu transit yang sangat cepat di saluran gastrointestinalnya,” ungkap Steinmetz.
Ia juga menjelaskan bahwa jika proses pencernaan makanan melambat, maka warna feses pun otomatis akan berubah. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena tidak berdampak negatif pada kesehatan bayi.
Tinja biasanya juga berwarna kecokelatan karena mengandung cairan empedu.
Cairan empedu berwarna hijau kecokelatan yang diproduksi oleh hati. Cairan ini terkadang bisa membuat kotoran terlihat hijau dan normal untuk bayi dan anak-anak.
Artikel Terkait: Feses bayi berlendir, bahayakah? ini penjelasannya!
8 Faktor Penyebab Feses Bayi Berwarna Kuning Kehijauan
Sumber: Freepik
1. Transit Makanan yang Lambat
Saat proses transit makanan dalam sistem pencernaan bayi melambat, warna feses akan berubah menjadi hijau.
Bahkan jika prosesnya lebih lambat lagi, maka kotoran akan berubah menjadi kecokelatan.
2. Bayi Mulai Makan Makanan Padat
Jika bayi sudah mulai makan makanan padat atau MPASI, maka ada kemungkinan tinjanya akan berwarna kehijauan.
Hal ini terjadi jika bayi mengonsumsi sayuran berdaun hijau seperti bayam.
Sayuran hijau sangat baik untuk perkembangan bayi karena merupakan sumber antioksidan dan fitokimia yang dapat menjadi penangkal penyakit.
Sayuran hijau tinggi serat, kaya vitamin K, dan folat serta mengandung kalsium dan zat besi yang merupakan mikronutrien baik untuk bayi.
Akan tetapi, mengonsumsi sayuran hijau memiliki efek samping tinja yang berwarna hijau juga pada bayi.
Pewarna makanan, misalnya yang terkandung pada snack bayi juga bisa berpengaruh pada warna tinja bayi.
Jika bayi makan makanan yang mengandung pewarna hijau, fesesnya pun bisa ikut berwarna hijau.
3. Asupan Makanan Ibu
Jika ibu mengonsumsi sayuran hijau, maka ada bagian darinya yang bisa diteruskan kepada bayi melalui ASI.
Hal ini juga bisa menyebabkan feses berwarna hijau.
4. Susu Formula Tertentu
Merek susu formula tertentu juga dapat menghasilkan tinja berwarna kehijauan.
Jika warna ini muncul disertai dengan gejala susu formula tidak cocok lainnya seperti diare, ruam, dan lain sebagainya sebaiknya gantilah merek susu formulanya.
5. Alergi Bisa Sebabkan Feses Bayi Berwarna Kuning Kehijauan
Feses hijau yang disertai dengan bercak darah dapat mengindikasikan alergi terhadap sesuatu dalam makanan ibu menyusui atau bahan susu formula tertentu.
Sumber: Freepik
Artikel Terkait: Feses Bayi Berwarna Hitam, Waspadai Gangguan Kesehatan Ini
6. Konsumsi Zat Besi
Feses yang berwarna kuning kehijauan atau hijau tua mungkin dapat membuat khawatir, tetapi tak perlu dikhawatirkan.
Penyebab paling umum feses berwarna hijau adalah konsumsi suplemen zat besi atau susu formula bayi yang diperkaya dengan zat besi.
Zat besi memang diperlukan untuk sel darah merah yang sehat dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh.
Namun, hal ini bisa menyebabkan kotoran menjadi berwarna hijau.
Warna hijau pada tinja umum terjadi pada bayi yang mendapatkan suplemen zat besi setiap hari di bawah pengawasan dokter.
7. Bayi Sering Berpindah Payudara Saat Menyusu
Feses berwarna kehijauan dapat menunjukkan adanya ketidakseimbangan konsumsi foremilk dan hindmilk pada bayi yang diberi ASI.
Biasanya warna ini terjadi jika bayi mendapatkan porsi foremilk (yang lebih encer) lebih besar dari hindmilk yang lebih kental dan berlemak.
Biasanya kondisi ini terjadi pada bayi yang sering berganti payudara saat menyusui sehingga ia mengonsumsi lebih banyak foremilk.
8. Diare, Salah Satu Faktor Feses Bayi Berwarna Kuning Kehijauan
Kondisi diare terjadi ketika usus kecil tidak dapat menyerap cukup air yang terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
Diare akan mengubah jumlah air dan elektrolit dalam tinja dan membuatnya bergerak melalui sistem pencernaan dengan lebih cepat dari biasanya sehingga umum mengubah warna feses menjadi kehijauan.
Beberapa penyebab umum diare pada bayi antara lain adalah:
- Norovirus
- Rotavirus
- Infeksi bakteri seperti salmonella
- Konsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik
- Kafein
- Keracunan makanan.
Feses kehijauan yang disertai dengan diare bisa berbahaya.
Menurut penelitian, diare adalah penyebab kematian nomor dua di antara anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Risiko utama dari diare adalah dehidrasi yang ditandai dengan:
- Popok tetap kering selama 3 jam atau lebih
- Bayi menangis tanpa air mata
- Bibir dan mulut bayi tampak kering
- Mata dan pipi yang terlihat cekung
- Adanya titik lunak cekung di atas kepala.
Artikel terkait: Feses Bayi Berwarna Putih, Perlukah Parents Khawatir?
5 Tips Mengatasi Feses Bayi Berwarna Kuning Kehijauan
Sumber: Freepik
1. Menyusui Bayi hingga Payudara Kosong
Agar bayi tetap mendapatkan foremilk dan hindmilk yang seimbang, Bunda dapat menyusui bayi hingga payudara benar-benar terasa kosong baru kemudian memindahkannya ke payudara yang lain.
2. Mengatasi Diare pada Bayi
Jika ternyata penyebab tinja hijau pada bayi adalah diare, maka Parents sebaiknya segera mengatasi diare pada bayi.
Hindari memberikan obat antidiare pada bayi tanpa pengawasan atau resep dokter.
Cara yang bisa dilakukan adalah membantu bayi tetap terhidrasi dan minum cukup banyak cairan.
Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, cukup berikan susu formula atau ASI. Sedangkan untuk balita yang sudah lebih besar bisa diberi larutan elektrolit atau larutan rehidrasi oral.
3. Mengganti Sayuran pada Makanan Bayi
Apabila bayi sudah MPASI, Bunda bisa mencoba mengganti jenis sayuran yang diberikan kepada bayi untuk mencegah feses bayi berwarna kuning kehijauan.
Bunda bisa memberikan sayur-sayuran lain yang tak kalah bergizi seperti wortel, labu, jagung, dan lain sebagainya.
4. Mengganti Susu Formula atau Asupan Makanan Ibu Menyusui
Tinja hijau dapat menunjukkan intoleransi terhadap makanan dalam diet ibu atau kandungan pada susu formula.
Jika ini terjadi dibarengi dengan tanda-tanda lain seperti bayi rewel atau kembung, sebaiknya evaluasi lagi makanan yang dimakan ibu menyusui atau gantilah susu formula bayi.
5. Menghindari Makanan dengan Pewarna
Agar feses bayi tidak berwarna kehijiauan, Bunda juga bisa menghentikan pemberian makanan yang mengandung pewarna makanan hijau untuknya.
Artikel Terkait: Warna feses bayi kuning pucat, normal atau berbahaya?
Kapan Bunda Harus Khawatir dan Membawanya ke Dokter?
Sumber: Freepik
1. Bayi Terlihat Kesakitan dan Rewel
Apabila bayi terlihat sangat kesakitan dan mengeluarkan tinja berwarna kehijauan, segeralah hubungi dokter.
Ini bisa jadi diakibatkan penyakit yang disebabkan virus atau bakteri seperti diare.
Apabila feses hijau keluar selama beberapa hari bisa jadi mereka mengalami dehidrasi sehingga perlu penanganan secepatnya.
Amati tanda lain seperti bayi tampak lesu atau sulit dibangunkan.
2. Feses Pucat
Kotoran yang berwarna pucat atau mirip seperti tanah liat mengindikasikan adanya masalah pada hati, kantung empedu, atau pankreas.
Gejala lain juga perlu diperhatikan seperti nyeri atau muntah-muntah. Segera hubungi dokter jika hal ini terjadi.
3. Feses Berwarna Gelap
Kotoran berwarna gelap dan lengket umum terjadi pada bayi baru lahir yang disebut dengan mekonium.
Namun, jika feses bayi yang sudah lebih besar berwarna gelap, bisa berarti ada perdarahan gastrointestinal.
Sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter spesialis anak.
4. Adanya Darah pada Feses
Amati feses bayi. Jika kotoran berwarna kemerahan, mungkin saja ada efek samping dari makanan atau minuman tertentu seperti buah bit, obat-obatan, atau pewarna makanan.
Darah pada tinja berwarna merah darah cerah atau merah tua yang lebih gelap.
Darah pada tinja dapat menandakan adanya pendarahan di saluran pencernaan bayi
. Apabila hal ini terjadi, segera bawa anak ke ruang gawat darurat atau fasilitas medis terdekat.
***
Pada dasarnya, Parents tidak perlu khawatir jika menemukan feses bayi berwarna kuning kehijauan.
Hal ini jarang menunjukkan keadaan darurat medis jika tidak disertai gejala lainnya.
Jika masih ragu, Parents dapat berkonsultasi pada dokter mengenai feses kehijauan pada bayi.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat!
Baca Juga:
BAB Bayi Baru Lahir, Kenali Tanda yang Normal dan Tidak Normal
Pup bayi berbusa, apakah berbahaya? Ini penjelasan lengkapnya
Wawasan Lengkap Soal Frekuensi dan Tekstur BAB Bayi untuk Orang Tua
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.