Bunda mungkin kerap mendengar beberapa orang yang menyatakan setelah melahirkan caesar, seterusnya juga akan caesar. Tidak hanya di kalangan masyarakat, bahkan ada juga anggapan di tengah dokter juga ada yang menyatakan bahwa sekali ibu melahirkan secara caesar, seterusnya akan caesar.
Namun benarkah demikian? Benarkah Bunda tidak ada lagi potensi melahirkan normal setelah caesar?
Anggapan tersebut saat ini sudah mulai berubah seiring dengan kemajuan teknologi dan penelitan kedokteran ya, Parents. Sehingga kini kita dapat mengenal suatu metode persalinan normal dengan riwayat operasi caesar.
Penelitian menyebutkan, terbukti bahwa VBAC memiliki angka kebehasilan antara 70-80% bila memang pasien layak untuk bersalin secara normal.
Apa saja syarat bisa melahirkan normal setelah caesar ini? Berikut penjelasan dr. Purnomo Hyaswicaksono Sp. Og dokter spesialis kebidanan dan kandungan Twins Clinic dalam Kulgram theAsianparent "Persalinan Normal setelah Caesar, Apa Syaratnya?".
Artikel Terkait: Berapa kali operasi caesar yang aman dilakukan ibu?
Mengenal Apa Itu VBAC, Proses Melahirkan Normal Setelah Caesar

VBAC adalah singkatan vaginal birth after cesarean. VBAC merupakan metode persalinan pervaginam (melalui jalan lahir) dengan riwayat operasi seksio caesarea sebelumnya. Saat ini memang sedang cukup populer ditandai dengan meningkatnya angkat VBAC beberapa tahun terakhir.
“Tingkat keberhasilan VBAC 70-80% bila tidak ada kontraindikasi ya. Sejujurnya semua pasien riwayat SC saya selalu minta normal, kecuali riwayat SC 2 kali,” jelas dr. Purnomo Hyaswicaksono Sp. Og dokter spesialis kebidanan dan kandungan Twins Clinic dalam Kulgram theAsianparent "Persalinan Normal setelah Caesar, Apa Syaratnya?".
Jadi, apakah sekali sesar seterusnya caesar? Jawabannya tentu tidak ya.
Lantas, apa saja syaratnya ibu bisa melakukan VBAC?
Artikel terkait: 3 Fakta Tentang Ibu Melahirkan Cesar yang Harus Diketahui Semua Orang
Syarat Ibu Hamil yang Kelahiran Pertamanya Caesar Bisa Melakukan VBAC

Kelahiran pervaginam setelah operasi Caesar atau metode VBAC memang mungkin dilakukan oleh banyak ibu, tetapi ada beberapa faktor yang dapat membantu Anda dan dokter memutuskan apakah itu tepat untuk Anda. Keamanan untuk Bunda dan buah hati Anda adalah hal utama yang harus diperhatikan. Karena, sebagaimana dijelaskan laman kesehatan Web MD, VBAC tidak selalu aman untuk setiap perempuan.
Terkait hal ini, dr. Purnomo Hyaswicaksono Sp. Og dokter spesialis kebidanan dan kandungan Twins Clinic menjelaskan, “Syarat VBAC memang cukup banyak dan proses persalinannya pun diusahakan menjadi se-normal mungkin,”.
Berikut adalah beberapa syarat yang dijelaskan dr. Purnomo Hyaswicaksono dalam Kulgram theAsianparent:
- Tidak ada malpresentasi, yaitu tIdak ada malpresentasi maksudnya adalah janin pada pemeriksaan terakhir didapatkan posisi belakang kepala (kepala janin di bawah)
- Dilakukan di fasilitas kesehatan dengan pelayanan obstetri
- dan neonatal yang memadai
- Tidak memiliki riwayat operasi pada rahim selain seksio cesarea (case by case)
- Janin dengan taksiran berat kurang dari 4000 gram
- Kondisi medis dan riwayat medis pasien tidak meningkatkan risiko
- Letak ari-ari (plasenta) normal dari pemeriksaan USG
- Proses persalinan dan kemajuan persalinan yang sealamiah mungkin
“Syarat ini merupakan syarat minimum yang memang sebaiknya terpenuhi,” tegas dokter , dr. Purnomo Hyaswicaksono.
Ia juga menekankan, sebaiknya proses persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang lengkap untuk memonitor kondisi ibu maupun janin,
“Alangkah lebih baik bagi Parents semua mendiskusikan beberapa poin ini pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan dokter spesialis,” lanjutnya.
Artikel terkait: Ingin persalinan normal? Bumil wajib lakukan 7 hal ini
Apakah dalam VBAC Boleh Diinduksi?
Dokter Purnomo juga menjelaskan, secara garis besar proses VBAC harus sealamiah mungkin dan tidak dianjurkan distimulasi. Ada anggapan bahwa dengan berhubungan intim dapat mencetuskan proses kontraksi menjelang persalinan dan itu boleh dilakukan.
“Pasien yang mau VBAC tidak boleh diinduksi ya karena risiko robekan pada bekas operasinya tinggi,” jelasnya.
Namun, apabila kontraksi tidak kunjung tiba sebaiknya dikonsultasikan ke dokter agar metode lain dapat dipertimbangkan, tambah dokter Purnomo.
Keuntungan Metode VBAC

Purnomo Hyaswicaksono menjelaskan beberapa keuntungan metode VBAC.
“Keuntungan melahirkan normal tentu adalah proses pemulihan lebih cepat, meningkatkan angka keberhasilan persalinan, pervaginam pada kehamilan selanjutnya, dan risiko kematian ibu yang lebih rendah,” jelasnya.
Apakah Melahirkan Caesar setelah Caesar Lebih Aman Dibanding VBAC?
Namun begitu, dokter Purnomo juga menjelaskan memang benar secara keseluruhan operasi caesar lebih aman dibandingkan dengan VBAC, akan tetapi risiko perdarahan dan kematian ibu menurut penelitiannya lebih besar sedikit.
Ia menjelaskan, faktor di tengah proses VBAC yang menjadi prediktor keberhasilan nya cukup banyak baik dari ibu maupun janin. Salah satunya adalah kemajuan persalinannya itu sendiri.
"Bila persalinan tidak maju atau ada kondisi lain yang berpotensi membahayakan proses VBAC dokter akan menganjurkan untuk tidak meneruskan, dan dilanjutkan tindakan operasi," tutur dokter Purnomo.
“Pilihan untuk melakukan VBAC memang harus didiskusikan secara baik baik dan hati-hati oleh Parents semua karena semua risiko di persalinan normal masih dapat terjadi,” tambahnya.
Laman kesehatan Mayo Clinic menambahkan terkait melahirkan normal setelah caesar ini bahwa, Anda bukan kandidat untuk VBAC jika Anda memiliki kondisi:
- Insisi uterus vertikal tinggi (klasik) sebelumnya
- Jenis sayatan rahim sebelumnya yang tidak diketahui dan diduga merupakan sayatan vertikal (klasik) yang tinggi
- Pecahnya rahim sebelumnya, di mana bekas luka sesar di rahim pecah
- Beberapa jenis operasi rahim sebelumnya, seperti pengangkatan fibroid
- Banyak penyedia layanan kesehatan tidak akan menawarkan VBAC jika Anda pernah menjalani lebih dari dua operasi caesar sebelumnya atau Anda memiliki indeks massa tubuh 50 atau lebih tinggi pada saat melahirkan dan Anda belum pernah melahirkan secara normal.
- VBAC juga umumnya bukan pilihan jika Anda hamil dengan kembar tiga atau kelipatan yang lebih tinggi.
Faktor-faktor yang mengurangi kemungkinan bisa melakukan VBAC, meliputi:
- Kehamilan yang berlanjut melewati 40 minggu
- Indeks massa tubuh 40 atau lebih tinggi
- Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan
- Preeklamsia
- Jeda waktu dengan persalinan sebelumnya 18 bulan atau kurang
- Riwayat dua atau lebih operasi caesar sebelumnya dan tidak ada persalinan pervaginam
- Kebutuhan untuk induksi persalinan ketika dimulai dengan serviks yang tertutup
Dokter Purnomo menjelaskan, bila ada pasien dengan riwayat operasi caesar 2 kali atau lebih, maka risiko robekan pada bekas operasi sesar akan meningkat menjadi 1% artinya dari 100 orang yang mencoba VBAC (sudah SC 2x) ada 1 yang berpotensi kejadian robekan pada bekas operasinya, secara umum di kedokteran angka 1% sudah dikategorikan berisiko tinggi.
“Oleh karena itu, pada riwayat operasi SC 2 kali atau lebih tidak dianjurkan untuk VBAC,” simpulnya.
Risiko VBAC
VBAC juga punya resiko, hal ini juga ditekankan dokter Purnomo. VBAC memiliki semua risiko yang sama pada proses persalinan normal seperti perdarahan, infeksi, cedera otot dan jaringan pada jalan lahir; kesulitan bernapas pada bayi baru lahir, dan kesulitan BAK setelah melahirkan (retensio urine).
“Risiko itu di antaranya robekan pada bekas sayatan operasi sesar sebelumnya, di daerah rahim 0.5% (RCOG, 2015). Serta semua risiko yang sama pada proses persalinan normal,” katanya.
"Dengan proses persalinan yang baik serta kondisi Ibu yang optimal semua risiko tersebut dapat diminimalisasi. Jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter maupun bidan selama kunjungan pemeriksaan kehamilan supaya kita semua mendapatkan pemahaman yang sama untuk proses ke depannya ya," tambahnya,
Semua tindakan medis tentu saja memiliki risiko ya, Parents.
Demikian hal-hal terkait apa itu VBAC, melahirkan normal setelah caesar lengkap dengan syarat dan segala risiko yang sebaiknya Parents pahami.
Baca juga:
id.theasianparent.com/baby-blues-syndrome
id.theasianparent.com/resiko-persalinan-caesar
id.theasianparent.com/ibu-melahirkan-normal-di-rumah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.