Sejak lama kita diyakinkan kalau pilihan terbaik setelah persalinan caesar adalah operasi caesar lagi untuk persalinan kedua. Tapi, ada angin segar untuk Bunda yang ingin melahirkan normal setelah caesar (VBAC). Namun bisakah melahirkan normal setelah caesar 2 kali?
Bisakah Melahirkan Normal Setelah Caesar 2 Kali?
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), persalinan pervaginam setelah operasi sesar (VBAC), bisa menjadi pilihan yang aman dan tepat. Meski begitu, kondisinya bisa berbeda bila persalinan caesar sudah dilakukan dua kali atau lebih.
Dalam wawancara ekslusif theAsianparent dengan dr. Matthew Simangunsong, SpOG, beliau mengatakan kalau peluang keberhasilan VBAC setelah 2 kali caesar sangat rendah, dan sebenarnya tidak direkomendasikan.
“Syarat pertamanya wajib baru 1 kali persalinan caesar. Kalau misalkan sudah dua kali atau tiga kali melakukan proses persalinan caesar itu sebenarnya sudah tidak direkomendasikan karena angka keberhasilannya jauh lebih rendah,” ucap dr. Matthew.
Dari yang baru melakukan caesar satu kali dengan yang sudah melakukannya dua kali, dr. Matthew mengatakan peluang keberhasilannya bisa turun sebanyak 10-30%.
“Kalau baru pertama kali caesar dan ingin normal, kemungkinan berhasilnya 60-80%, tapi ketika sudah naik dua kali caesar lalu mencoba lahiran normal, peluangnya turun jadi sekitar di bawah 50%. Jadi, sangat tidak direkomendasikan bisa riwayat persalinan caesarnya sudah lebih dari satu kali,” tukas dr. Matthew.
Artikel terkait: 8 Persiapan yang Perlu Bunda Ketahui Sebelum Persalinan Caesar
Risiko Bila Melahirkan Normal Setelah Caesar 2 Kali
Bila sang ibu tetap ingin mencoba persalinan normal setelah caesar dua kali, dr. Matthew mengatakan ada risiko yang mungkin dialami, yaitu terjadinya ruptur uteri atau robekan di rahim.
“Yang ditakutkan adalah ruptur uteri atau robekan di rahim, di bekas operasinya terutama. Karena bekas operasinya sudah lemah kondisinya. Memang untuk kejadiannya sangat kecil, sekitar 1% pada yang operasi caesarnya satu kali. Tapi bila sudah dilakukan dua kali kejadiannya bisa 5x lipat.”
Jika terjadi ruptur uteri, persalinan caesar darurat akan dilakukan untuk menghindari komplikasi berbahaya, termasuk perdarahan hebat, infeksi pada ibu, dan kerusakan otak pada bayi.
Histerektomi, atau pengangkatan rahim, mungkin juga diperlukan. Ini berarti Anda tidak akan bisa hamil lagi. Untungnya, ACOG mencatat bahwa risiko ruptur uteri pada ibu yang memiliki sayatan melintang saat caesar lebih rendah.
Dokter yang berpraktek di RS Hermina Podomoro, Sunter ini juga menegaskan kalau SOP dari Persatuan Obstetri dan Ginekologi tidak merekomendasikan bila melakukan VBAC setelah dua kali persalinan caesar.
Kondisi yang Memungkinkan untuk Melahirkan Normal Setelah Caesar
Jenis Luka Operasi Caesar
Selain syarat pertama adalah baru melakukan satu kali persalinan caesar, ada syarat kedua yang sebaiknya diperhatikan sebelum VBAC. Yaitu jenis operasi caesar yang dilakukannya, apakah horizontal atau vertikal.
“Yang kedua adalah jenis operasi caesarnya. Yang direkomendasikan adalah bila operasinya dilakukan secara horizontal, atau sayatan horizontal yang ke samping. Bila dilakukan dengan sayatan vertikal atau lurus ke bawah itu tidak direkomendasikan karena berisiko mengalami rahim robek atau ruptur uteri,” ucap dr. Matthew.
Jarak Kelahiran yang Tepat
Lalu berapa lama sih jarak yang memungkinkan peluang keberhasilan VBAC?
“ACOG merekomendasikan minimal 18 bulan jarak antara operasinya dengan yang berikutnya. Idealnya di atas 24 bulan dan bisa lebih mengurangi risiko ruptut uteri juga. Jadi kalau ingin punya anak lagi, direncanakan dan bisa pakai KB,” ujar dr. Matthew.
Artikel terkait: Dokter kandungan: “Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!”
Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Persalinan Normal Setelah Caesar
Beberapa kondisi yang tidak disarankan atau sangat berisiko untuk melakukan VBAC adalah bila seorang ibu melakukan operasi caesar karena panggul sempit.
“Bila sebelumnya dia dioperasi caesar karena panggulnya sempit, atau saat persalinan sebelumnya persalinannya tidak maju. Sedangkan untuk kondisi lainnya itu akan disesuaikan,” kata dr. Matthew.
Sedangkan untuk persalinan normal sendiri ada istilah 3P hal yang perlu diperhatikan menurut dr. Matthew:
- Power atau kekuatan mengejan dari si ibu, kontraksi rahimnya bagus atau tidak, dll.
- Passage atau jalan lahirnya, panggul muat atau tidak, bentuk panggul seperti apa, rahimnya ada masalah atau tidak
- Passanger atau kondisi janinnya sendiri.
Nah, itu dia jawaban untuk para ibu yang bertanya tentang bisakah melahirkan normal setelah caesar 2 kali. Bila Parents ingin mencoba VBAC sebaiknya perhatikan informasi di atas, ya. Jangan lupa selalu konsultasi dengan dokter kandungan mengenai keputusan metode persalinan yang akan Anda ambil.
Baca juga
Sabai Jalani Proses Melahirkan Normal dan Caesar, Ringgo: “Sama-sama Spesial”
Mencoba Persalinan VBAC di Kehamilan Anak Kedua
9 Fakta yang Bunda Perlu Ketahui tentang Persalinan Normal Setelah Cesar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.