Salah satu gejala kehamilan yang paling umum dirasakan adalah mudah lelah atau mudah mengantuk. Lantas, kapan biasanya jam ngantuk ibu hamil tiba?
Ada beberapa waktu tertentu di mana ibu hamil biasanya menjadi lebih lelah dibandingkan sebelumnya. Tentunya, hal ini terjadi karena penyebab perubahan tubuh yang terjadi saat kehamilan.
Ini merupakan gejala yang wajar terjadi dan tidak perlu khawatir. Apakah Bunda mengalaminya juga? Jika iya, coba simak ulasannya berikut ini.
Jam Mengantuk Ibu Hamil Kapan Saja?
Sumber: Freepik
1. Di Siang Hari
Banyak ibu hamil yang merasa mudah ngantuk di siang hari. Hal ini biasanya disebabkan kurang tidur atau kesulitan untuk tidur nyenyak di malam hari.
Kelelahan ini juga bisa berlangsung sepanjang pagi, kemudian di siang dan sore hari atau bisa dibilang sepanjang hari.
Saat perut semakin besar, mungkin sulit untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Bunda mungkin merasa tidak nyaman berbaring atau sering buang air kecil dan sering terbangun.
Selain itu, ibu hamil mungkin mengalami mimpi aneh atau mimpi buruk tentang bayi, tentang persalinan, dan kelahiran. Ini merupakan hal yang normal.
Perempuan yang biasanya hanya membutuhkan 6 jam tidur di malam hari sering kali mendapati bahwa mereka membutuhkan hampir dua kali lipat waktu tidur selama minggu-minggu pertama kehamilan ini.
Dapatkan sebanyak mungkin waktu tidur dan istirahat yang Bunda bisa.
Terkadang, sulit tidur bila disertai dengan gejala lain bisa menjadi tanda depresi.
Jika memiliki salah satu gejala depresi lainnya, seperti merasa putus asa dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau psikolog.
2. Setelah Makan
Merasa lelah, mengantuk, atau sulit berkonsentrasi, relatif sering terjadi setelah makan, terutama jika sedang hamil. Bisa dibilang, setelah makan siang adalah jam rawan ngantuk bagi ibu hamil.
Menurut penelitian, makanan yang kaya protein dan karbohidrat bisa membuat orang merasa lebih mengantuk dibandingkan makanan lain. Beberapa peneliti percaya bahwa seseorang merasa lelah setelah makan protein dan karbohidrat karena tubuh mereka menjadi memproduksi lebih banyak serotonin. Serotonin adalah zat kimia yang berperan dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur.
Makan dalam porsi yang lebih banyak juga membuat orang lebih sering mengalami lelah karena gula darah yang naik dan terjadinya penurunan energi.
Saat hamil, terjadi juga perubahan pada sistem pencernaan dan aliran darah ke usus yang berkontribusi terhadap kelelahan setelah makan.
Apakah Hamil Bawaannya Ngantuk Terus?
Sumber: Freepik
Kelelahan selama kehamilan sangat umum terjadi. Beberapa perempuan mungkin merasa lelah sepanjang kehamilan mereka, sementara yang lainnya mungkin saja tidak merasa lelah sama sekali.
Pengalaman kehamilan setiap orang cenderung bervariasi, tetapi pada umumnya ibu akan merasa lebih mudah lelah ketika hamil dibandingkan saat sedang tidak hamil.
Menurut American Pregnancy Association, kelelahan selama kehamilan paling sering terjadi selama trimester pertama. Selama awal kehamilan, perubahan hormonal dan kecemasan kemungkinan menjadi penyebab utama dari kelelahan.
Pada trimester kedua, ada kemungkinan besar tingkat energi akan meningkat dan Bumil pun bisa beraktivitas dengan lebih lancar tanpa merasa terlalu mudah lelah.
Akan tetapi, rasa mudah lelah dan mengantuk biasanya akan kembali muncul pada trimester ketiga. Pada titik ini ibu hamil akan membawa beban ekstra dari bayi, mengalami kesulitan tidur, dan lebih sering buang air kecil.
Artikel Terkait: Mudah Lelah saat Hamil Muda, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kenapa Ibu Hamil Sering Mengantuk dan Lelah?
Sumber: Freepik
Penyebab Kelelahan dan Sering Mengantuk pada Trimester Pertama/Awal Kehamilan
1. Perubahan Hormon
Kelelahan dan mudah mengantuk saat hamil sebagian besar disebabkan oleh peningkatan produksi hormon progesteron.
Progesteron diproduksi pada awal kehamilan untuk mendukung tumbuh kembang bayi di dalam kandungan sampai plasenta mengambil alih pasokan nutrisi dan oksigen.
Hormon ini tidak hanya bermanfaat untuk awal kehamilan, tetapi untuk seterusnya hingga trimester akhir untuk membantu produksi kelenjar susu yang diperlukan untuk menyusui nanti dan memperkuat otot-otot dasar panggul agar siap untuk melahirkan.
Di sisi lain, hormon ini juga menyebabkan gejala kehamilan lain seperti sakit maag, heartburn, mual dan muntah, refluks, gas, sembelit, serta rasa mengantuk yang sering muncul.
2. Peningkatan Suplai Darah
Hormon progesteron juga dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke rahim.
Volume darah akan meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu pertama kehamilan dan meningkat secara progresif sepanjang kehamilan.
Peningkatan aliran darah diperlukan untuk memompa darah ekstra untuk pertumbuhan bayi di dalam rahim dan memberi mereka nutrisi dan oksigen.
Hal ini bisa membuat ibu hamil merasa terus-menerus lelah dan mengantuk.
3. Tingkat Metabolisme yang Meningkat
Peningkatan aliran darah juga bisa meningkatkan tingkat metabolisme tubuh hingga 20%.
Kenaikan metabolisme selama kehamilan ini menyebabkan detak jantung per menit naik, gula darah dan tekanan darah turun, kemudian tubuh 'menggunakan' lebih banyak nutrisi dan air sehingga rasa lelah pun akan lebih mudah terjadi.
4. Perkembangan Plasenta
Sepanjang trimester pertama kehamilan, tubuh Bunda menciptakan plasenta, yaitu organ yang dibuat khusus untuk kehamilan yang memasok nutrisi dan oksigen yang diperlukan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Pekerjaan 'membuat' plasenta oleh tubuh ini merupakan pekerjaan berat yang dapat menguras energi tubuh sehingga wajar ibu hamil kerap merasa kelelahan dan terus mengantuk.
5. Morning Sickness
Banyak perempuan mengalami morning sickness atau mual dan muntah selama trimester pertama.
Mual dan muntah dapat mengganggu rutinitas makan sehari-hari dan membuat ibu hamil kerap merasa lelah setelah makan.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori dari makanan, tingkat energi pun akan turun dan akibatnya ibu hamil merasa lelah sepanjang waktu.
Sumber: Freepik
Penyebab Kelelahan dan Sering Mengantuk di Trimester Ketiga
1. Beban Berat Ekstra
Di trimester akhir bayi tumbuh dengan sangat cepat. Jika dibandingkan dengan masa-masa awal kehamilan, tubuh ibu harus membawa beban ekstra beberapa kilogram dari berat bayi, plasenta, darah, ketuban, lemak cadangan, dan lain sebagainya.
Berat beban ekstra ini juga bisa membuat bumil merasa terus capek.
2. Perubahan pada Saluran Pencernaan
Selama kehamilan, saluran pencernaan ibu hamil mengalami banyak perubahan karena harus memberikan ruang bagi rahim yang terus tumbuh.
Setelah makan, sistem pencernaan harus bekerja ekstra keras untuk mencerna semua makanan dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencerna semua makanan karena segala sesuatunya bergerak lebih lambat.
Ini bisa membuat Bunda merasa lelah setelah makan karena usus selalu bekerja.
3. Pengalihan Darah ke Usus
Ibu hamil sering merasa lelah setelah makan karena sebagian besar darahnya mengalir ke area usus. Ketika darah bergerak menjauh dari anggota tubuh lainnya, maka rasa lelah pun dapat timbul.
Setelah makan, organ-organ tubuh pun akan bekerja keras untuk mengantarkan darah ke bayi. Saat bayi tumbuh, kebutuhan akan lebih banyak darah untuk dialihkan ke bayi juga meningkat.
Oleh karena itu, setelah jam makan biasanya ibu hamil akan merasa ngantuk.
4. Insomnia Kehamilan
Banyak ibu hamil yang mengalami insomnia kehamilan atau sulit tidur. Hal ini sering disebabkan oleh perubahan hormonal, sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome), heartburn, dan banyak lagi. Kurang tidur membuat mereka lebih lelah dari sebelumnya.
5. Stres dan Kecemasan
Mendekati hari perkiraan lahir (HPL), ada banyak hal yang harus Bunda lakukan. Mulai dari melakukan belanja perlengkapan bayi, menyiapkan kamar bayi, dan semua penyesuaian yang terjadi juga bisa menghabiskan energi dan mengurangi jam tidur.
Memiliki pekerjaan dan anak-anak lain yang lebih besar untuk diurus pun dapat membuat kelelahan kehamilan berlipat ganda.
Pertanyaan Populer Seputar Jam Ngantuk Ibu Hamil
Berapa jam sebaiknya Anda tidur saat hamil?
Menurut National Sleep Foundation, jumlah jam tidur yang sehat bervariasi sesuai usia. Namun biasanya yang direkomendasikan pada usia saat wanita sedang hamil adalah antara 7-9 jam setiap hari.
Apakah hamil bawaannya ngantuk terus?
Merasa mengantuk terus saat hamil merupakan sesuatu yang sering dirasakan selama trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Di trimester pertama, bawaan mengantuk terus disebabkan peningkatan volume darah dan level hormon progesteron. Sementara di trimester ketiga, bayi yang semakin membesar dan kecemasan atas persalinan bisa membuat Anda ingin tidur terus.
Kenapa ibu hamil sering mengantuk di pagi hari?
Oleh karena di malam hari ibu hamil sering buang air kecil atau terbangun karena mimpi buruk di malam hari, ini membuat Anda lelah dan sering mengantuk di pagi hari.
Bumil baiknya tidur jam berapa?
Tidak ada jam berapa pastinya sebaiknya ibu hamil tidur. Terpenting adalah Anda tidur sebanyak 7-9 jam per hari.
Jika memungkinkan, jadwalkan tidur siang apabila dibutuhkan. Dan selalu tidur di jam yang sama di malam hari--bahkan ketika Anda tidak merasa mengantuk--sehingga tubuh Anda terbiasa dengan jadwal ini.
***
Apakah ada jam tertentu di mana Bunda merasa lebih ngantuk dibandingkan biasanya saat menjadi ibu hamil?
Jika iya, upayakan untuk mendengarkan tubuh dan istirahatlah jika dirasa perlu. Ingat, kesehatan dan keselamatan bayi serta ibunya harus menjadi prioritas.
Baca Juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.