Orang tua perlu mewaspadai ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi. Meski tergolong penyakit ringan, beberapa batuk mungkin menandakan penyakit yang serius. Batuk merupakan respon alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari zat dan partikel berbahaya agar tidak masuk ke saluran pernapasan bawah. Batuk yang ringan bisa sembuh dengan sendirinya dengan istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang terpenuhi. Sementara itu, batuk yang disebabkan penyakit serius memerlukan penanganan khusus untuk penyembuhannya.
Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi
Sumber: freepik
Mengutip Parents, Catherine Dundon, M.D., profesor klinis pediatri di Vanderbilt University Medical School dan dokter anak di Goodlettsville, Tennessee mengungkapkan bayi yang berusia di bawah 4 bulan sebenarnya tidak sering batuk. Saat mereka batuk, bisa jadi hal tersebut merupakan kondisi berbahaya. Setelah anak berusia lebih dari 1 tahun, batuk sudah bukan lagi hal yang mengkhawatirkan karena biasanya disebabkan oleh infeksi ringan.
Kendati demikian, sebaiknya orang tua mewaspadai batuk yang menandakan penyakit serius. Untuk bisa membedakannya, perhatikan ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi berikut ini.
1. Batuk Kering Disertai Hidung Tersumbat
Saat bayi mengalami batuk kering disertai gejala seperti hidung tersumbat, itu bisa mengindikasikan pilek atau flu biasa. Cukup dengan perbanyak istirahat dan beri lebih banyak ASI bagi bayi yang masih menyusu.
Meski merupakan sakit yang ringan, orang tua juga perlu mewaspadai keparahan pileknya. Saat hidungnya tersumbat, bayi mungkin akan kesulitan bernapas lewat hidung. Selain itu, orang tua juga patut mewaspadai demam yang seringkali menyertai flu. Bila demam mencapai suhu 38°C atau lebih, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan, apalagi bila usia bayi masih di bawah empat bulan.
2. Batuk Menggonggong Merupakan Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi
Saat mendengar bayi batuk di malam hari dengan suara menggonggong bisa jadi itu adalah tanda penyakit croup. Suaranya seperti anjing laut yang muncul saat Bayi menarik napas (bukan saat menghembuskan napas). Selain itu, bayi juga kesulitan bernapas. Batuk Croup disebabkan oleh infeksi virus croup membuat lapisan trakea membengkak dan menutup saluran udara. Inilah yang membuat bayi sulit bernapas. Croup biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun dan sering dimulai dengan pilek di pagi hari. Gejalanya mungkin akan hilang dalam tiga atau empat hari. Jika tidak, segera hubungi dokter.
Artikel Terkait: Batuk Kronis pada Anak dan Bayi: Penyebab, Ciri-Ciri, hingga Cara Mengatasinya
3. Ciri-Ciri Batuk Berbahaya pada Bayi yang Mengarah pada Bronkiolitis
Bronkiolitis merupakan infeksi saluran napas yang menyebabkan radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus. Gejalanya mungkin mirip dengan asma dan terkadang sulit untuk dibedakan. Namun, bronkiolitis sering kali muncul saat cuaca dingin dan disertai demam sekaligus kehilangan nafsu makan, berikut gejalanya:
- Pilek
- Demam
- Batuk mengi
- Kehilangan nafsu makan
Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi di bawah usia 1 tahun disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). David Rubin, M.D., kepala pediatri di Rumah Sakit St. Barnabas di Bronx, New York, mengungkapkan RSV mungkin bisa menembus paru-paru bayi dan berpotensi menimbulkan kondisi yang lebih serius. Saat bayi mengalami gangguan pernapasan yang parah, sebaiknya segera bawa ke dokter.
4. Batuk Rejan pada Bayi
Batuk rejan (pertusis) merupakan penyakit sangat menular yang bisa mematikan bagi bayi. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau bersin dari orang yang sudah terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius dan terkadang mengancam jiwa pada bayi terutama bayi berusia di bawah enam bulan.
Banyak bayi yang menderita batuk rejan tidak menunjukkan gejala batuk. Sebaliknya mereka mengalami henti napas dan membiru. Berikut tanda-tanda batuk rejan yang perlu diwaspadai.
- Batuk keras dan cepat
- lidah mencuat
- Mata melotot
- Perubahan warna wajah
Untuk pencegahannya, bayi harus mendapatkan vaksin batuk rejan sebelum anak berusia 1 tahun. Di Indonesia, vaksin ini sudah diwajibkan oleh pemerintah yang dikenal sebagai vaksin DPT (Difteri, Pertussis, Tetanus). Sementara itu, untuk penyembuhannya bayi perlu diberi antibiotik dan dirawat di rumah sakit agar mendapat bantuan oksigen saat batuk terjadi.
5. Ciri-Ciri Batuk Berbahaya pada Bayi Karena Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi virus atau bakteri pada paru-paru yang disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk flu biasa. Pengobatannya tergantung pada penyebabnya, baik virus atau bakteri. Pneumonia bakteri biasanya lebih berbahaya dan paling sering disebabkan oleh strep pneumoniae. Batuk pada bayi yang menandakan pneumonia biasanya memiliki ciri-ciri berikut ini.
- Batuk yang mengindikasikan pneumonia kemungkinan besar akan terdengar basah dan berdahak
- Bayi terlihat sangat lelah
- Memproduksi dahak yang cukup banyak dengan warna hijau dan kuning
6. Batuk Mengi yang Mengarah ke Asma
Asma membuat saluran pernapasan bayi menyempit sehingga batuk akan terdengar mengi. Asma biasanya tidak menyerang anak-anak di bawah usia 2 tahun kecuali memang ada riwayat alergi atau keluarga yang juga mengalami asma. Namun, sebelum ada diagnosis mutlak dari dokter, penyempitan saluran udara bayi yang mengakibatkan mengi disebut sebagai Reactive Airway Disease. Berikut gejala asma pada bayi:
- Batuk mengi
- Mengalami retraksi (otot dada dan diafragma terlihat dipaksa untuk bernapas)
- Muncul pilek
- Mata gatal dan berair
Artikel Terkait: Ketahui Jenis Batuk pada Bayi yang Berbahaya dan Cara Mengatasinya
7. Batuk Tersedak Benda Asing
Bayi dan anak-anak seringkali memasukkan sesuatu ke mulutnya dan kemudian tersangkut di tenggorokan. Mereka kadang tersedak makanan seperti wortel atau permen yang bulat. Mereka biasanya akan terbatuk-batuk sebagai respon untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan. Namun, benda asing yang tersangkut juga bisa menyebabkan keadaan darurat medis. Berikut ciri-cirinya:
- Batuk kecil dan terus-menerus atau terengah-engah
- Batuk terus-menerus atau sedikit mengi selama beberapa hari sesudahnya tanpa gejala pilek lainnya dan tidak ada riwayat pilek atau demam
- Tampak dalam kesulitan bernapas
- Tidak mengeluarkan suara sama sekali
- Menjadi pucat atau biru
8. Batuk Disertai Kesulitan Bernapas
Saat bayi mengalami batuk lebih dari 5 menit tanpa henti kemudian dia mengalami kesulitan bernapas, ini bisa menjadi tanda berbahaya. Berikut gejala gangguan pernapasan yang perlu dikhawatirkan:
- Berjuang untuk setiap napas atau sesak napas
- Napas ketat sehingga hampir tidak bisa menangis
- Tulang rusuk tertarik dengan setiap napas (disebut retraksi)
- Pernapasan menjadi bising (seperti mengi)
- Pernapasan jauh lebih cepat dari biasanya
- Bibir atau wajah berubah warna menjadi biru
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sumber: freepik
Kebanyakan batuk berbahaya memerlukan penanganan tenaga medis yang ahli terutama bila anak kesulitan bernapas. Menurut Seattle Childrens, bayi berusia 0-12 bulan wajib dibawa ke rumah sakit saat mengalami batuk disertai ciri-ciri berikut ini.
- Kesulitan bernapas yang parah (berjuang untuk setiap napas, hampir tidak bisa menangis)
- Pingsan atau berhenti bernapas
- Bibir atau wajah kebiruan saat tidak batuk
- Saat bayi mengalami keadaan darurat yang mengancam jiwa
Batuk yang ringan mungkin bisa diatasi dengan perawatan di rumah, seperti dengan asupan cairan serta istirahat yang cukup. Namun, orang tua juga perlu mewaspadai kondisi batuk pada bayi yang memerlukan perawatan dokter, seperti:
- Kesulitan bernapas, tapi tidak parah
- Batuk tanpa henti
- Bibir atau wajah menjadi kebiruan saat batuk
- Suara keras saat menarik napas
- Mengi (suara mendengkur atau siulan bernada tinggi saat menghembuskan napas)
- Pernapasan jauh lebih cepat dari biasanya
- Demam pada bayi yang berusia kurang dari 12 minggu.
- Demam di atas 40° C
- Usia bayi kurang dari 6 bulan
- Sakit telinga atau ada cairan di telinga
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari
- Demam kembali setelah hilang lebih dari 24 jam
- Batuk menyebabkan muntah 3 kali atau lebih
- Hidung meler berlangsung lebih dari 14 hari
- Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu
Artikel Terkait: Mencegah Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari Pada Bayi
Cara Mencegah Batuk yang Berbahaya pada Bayi
Sumber: freepik
Batuk menjadi salah satu pertahanan terpenting terhadap penyakit saluran pernapasan sebagai respons terhadap infeksi dan membantu membersihkannya. Ada banyak sekali virus flu yang bisa menyebabkan batuk dan bayi berusia kurang dari 6 bulan masih membangun sistem kekebalannya untuk dapat melawan infeksi tersebut. Menurut Children’s Hospital Los Angeles, cara-cara berikut ini bisa membantu mencegah batuk dan pilek pada bayi:
- Jaga saluran hidung sebersih mungkin
- Gunakan pelembap udara mengurangi batuk yang disebabkan oleh postnasal drip (lendir di tenggorokan)
- Beri anak banyak cairan
- Tawarkan sesendok madu sebelum tidur (Hanya untuk anak di atas 1 tahun)
- Gunakan penurun demam sesuai dosis saat bayi mengalami demam
- Untuk bayi dan balita yang belum bisa meniup hidungnya, gunakan tetes hidung saline dan bulb aspirator untuk menyedot cairan pada hidung sehingga anak bisa bernapas lebih lega saat makan.
Itulah ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Segera hubungi dokter bila mendapati buah hati mengalami kondisi kegawatdaruratan medis. Semoga bisa menambah kewaspadaan Parents terkait kesehatan Si Kecil.
Baca Juga:
Tidak perlu obat, dokter anak ini berikan resep andalan atasi anak batuk pilek!
11 Cara Mengatasi Batuk pada Bayi secara Alami
Nebulizer, Cara Terbaik Ringankan Batuk Pilek Serta Gangguan Pernapasan pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.