Saat bayi baru lahir jatuh sakit, kita sebagai orang tua pasti akan sangat khawatir. Apalagi saat bayi baru lahir terkena pilek dan kesulitan untuk bernapas. Lalu, bagaimana mengatasi pilek pada bayi baru lahir ini?
Melansir dari Healthline, sebenarnya semua bayi dilahirkan dengan sistem kekebalan terhadap penyakit. Meski begitu, butuh waktu bagi sistem kekebalan tubuh mereka untuk sepenuhnya matang.
Hal ini membuat bayi lebih rentan terhadap infeksi virus, yang menyebabkan pilek.
Sebagian besar bayi akan terserang pilek setidaknya 7 kali sebelum ulang tahun pertama mereka.
Pilek pada bayi baru lahir, sebenarnya tidak berbahaya, tetapi mereka dapat dengan cepat berkembang menjadi penyakit yang lebih parah, seperti pneumonia.
Ada lebih dari 200 jenis virus yang dapat menyebabkan pilek.
Untungnya, sebagian besar pilek yang menyerang bayi Anda, justru akan membantu meningkatkan kekebalan mereka nantinya.
Meski begitu, pilek pertama yang menyerang bayi baru lahir mungkin akan sangat mengkhawatirkan orang tua.
Artikel terkait: Hindari Obat Flu, Ini 10 Cara Alami Mengatasi Pilek pada Anak
Gejala Pilek pada Bayi Baru Lahir
Sumber: Pexels
Hidung yang berair mungkin merupakan petunjuk pertama bahwa bayi Anda terserang pilek. Gejala lain termasuk:
- Bayi rewel
- Demam
- Batuk, terutama di malam hari
- Bersin
- Nafsu makan berkurang
- Kesulitan menyusui atau minum dari dot karena hidung tersumbat
- Kesulitan tidur
Penyebab Pilek pada Bayi Baru Lahir
Penyebab pilek adalah infeksi virus, bukan infeksi bakteri, jadi penyakit ini tidak bisa disembuhkan oleh antibiotik.
Infeksi bakteri terkadang berkembang sebagai komplikasi dari infeksi virus.
Pilek pada bayi baru lahir juga dapat menyebabkan penyakit, seperti:
Bayi baru lahir kemungkinan mendapat penularan pilek dengan atau tanpa kontak langsung dengan seseorang yang sakit.
Perjalanan dari rumah sakit, berpapasan dengan orang dewasa yang menderita pilek dapat dengan mudah membuat bayi Anda terkena virus penyebab pilek.
Artikel terkait: Bayi tidak mau terapi uap saat pilek? Lakukan 2 cara mudah ini
Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir
Sumber: Pexels
Secara umum, Parents tidak perlu membawa si Kecil ke dokter jika menderita flu biasa.
Sebagian besar kasus flu bisa membaik tanpa pengobatan dalam waktu seminggu hingga 10 hari, tetapi batuk dapat bertahan selama seminggu atau lebih.
Masa inkubasi untuk pilek atau flu adalah antara satu dan empat hari.
Pilek biasanya paling menular satu atau dua hari sebelum gejala muncul, tetapi dapat juga ditularkan saat pilek berlangsung.
Ketika hidung meler sudah mulai reda, itu tanda bahwa pilek sudah tidak terlalu menular lagi.
Akan tetapi, jika bayi berusia kurang dari 3 bulan dan mengalami pilek yang disertai demam, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Pastikan Bayi Cukup Istirahat
Tidur adalah kunci untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat, yang dapat membantu melawan virus flu.
Pastikan bayi cukup tidur dan merasa rileks dengan cara membersihkan ingusnya sebelum tidur dan banyak dipeluk.
2. Pastikan Asupan Cairan Baik
Asupan cairan seperti ASI bisa membantu mengencerkan lendir dan mengatasi hidung tersumbat.
Untuk mengetahui apakah asupan cairan bayi sudah baik, periksa apakah urine bayi berwarna terang atau tidak.
3. Menyusui Bayi Lebih Sering Dapat Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir
Bayi yang diberi ASI cenderung lebih mudah pulih dari gejala pilek yang tidak terlalu parah.
Ketika seorang ibu menyusui terkena virus flu, tubuhnya akan menghasilkan antibodi yang bekerja spesifik terhadap virus tersebut.
Lalu ketika bayi disusui, antibodi ini akan diteruskan ke bayi yang memberikannya kekebalan untuk melawan virus dan menghilangkan infeksi.
Untuk bisa mendapatkan antibodi ini, ibu tidak perlu sakit sebelumnya.
Berada dekat bayi saja sudah dapat merangsang produksi antibodi khusus untuk virus yang dihadapi bayi.
Ini tidak berarti bahwa bayi yang diberi ASI sepenuhnya kebal dari pilek, tetapi setidaknya ASI bisa membuat bayi lebih terlindungi.
Sumber: Pexels
4. Gendong Bayi
Bayi yang pilek akan merasa lebih baik jika berada dalam posisi tegak. Hal ini memungkinkan untuk melegakan hidung tersumbat.
Selain itu, menggendong bayi dalam posisi tegak memungkinkan cairan mengalir keluar dari telinga secara alami untuk mengurangi risiko infeksi telinga.
Menggendong dan mendekap bayi pun dapat meningkatkan perlindungan imunologis.
Sentuhan ibu pada bayi sangat penting dalam perkembangan fisik dan emosional bayi yang sehat.
5. Ganti Posisi Tidur Bayi
Seperti orang dewasa, hidung tersumbat dapat diatasi dengan posisi tidur miring atau kepala yang lebih tinggi.
Tinggikan kepala bayi saat tidur untuk membantu memudahkan ia bernapas.
Parents dapat melakukan ini dengan menggunakan bantal yang keras.
Jangan gunakan bantal yang lembut karena bisa membahayakan bayi. Dan jangan lepaskan pengawasan Anda selama proses ini.
6. Menyedot Ingus Bayi
Bayi masih belum bisa mengeluarkan ingus sendiri sehingga harus dibantu.
Gunakan alat khusus untuk menyedot ingus bayi, spuit, atau pipet. Jangan lupa cuci kembali alatnya setelah digunakan
7. Membersihkan Hidung Bayi
Mencuci hidung bayi dapat mengatasi lendir kental yang menyumbat hidung.
Untuk melakukannya, Parents bisa memakai nasal spray khusus bayi yang dijual bebas atau membuat larutan garam sendiri.
Caranya adalah mencampurkan setengah sendok teh garam meja ke dalam secangkir air hangat.
Baringkan si Kecil telentang dan gunakan pipet untuk memasukkan dua atau tiga tetes larutan air garam pada setiap lubang hidung.
Bersihkan lendir ketika keluar dan gunakan spuit atau pipet untuk menyedot lendirnya.
8. Menggunakan Balsem Pelega Pernapasan Bayi
Bunda bisa memanfaatkan balsem pelaga pernapasan khusus bayi untuk meringankan hidung tersumbat yang menjadi salah satu gejala umum pilek.
Namun, Bunda harus berhati-hati dalam memilih dan memakaikan balsem bayi, karena kulit bayi masih sangat sensitif.
Sumber: Pexels
9. Menjauh dari Paparan Polusi
Jauhi si Kecil dari segala paparan polusi ketika ia sedang pilek. Bunda harus menjaga kualitas udara tempatnya berada.
10. Melembapkan Udara
Udara yang lembap dapat membantu melegakan batuk dan sesak.
Gunakan humidifier atau alat pelembap udara, tetapi perhatikan petunjuk penggunaannya dengan benar untuk mencegah jamur dan bakteri tumbuh di dalamnya.
11. Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir dengan Cara Diuap
Uaplah bayi untuk melegakan hidung tersumbat. Isi ember atau baskom menggunakan air panas dan bawa ke kamar mandi.
Bawalah bayi ke kamar mandi yang sudah terisi uap dari air panas tadi dan tunggu selama 10 hingga 15 menit.
12. Hindari Asap Rokok untuk Bantu Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir
Menjadi perokok pasif dapat memperburuk pilek anak karena mengiritasi tenggorokan dan hidung.
Faktanya, anak-anak yang sering menghirup asap rokok lebih sulit mengatasi pilek dan memiliki risiko menderita bronkitis atau pneumonia.
Jauhi asap rokok dari bayi dan jangan sampai ada yang merokok di dalam rumah.
Sumber: Pexels
13. Mandi Air Hangat
Mandi dengan air suam-suam kuku dapat membantu menenangkan bayi yang pilek disertai demam dan menurunkan suhunya berapa derajat.
Gunakan spon atau waslap untuk menyeka bayi dan segera keluarkan bayi dari bak mandi jika airnya sudah dingin.
14. Menggunakan Kunyit
Kunyit adalah obat tradisional yang dikenal dengan khasiatnya mengatasi berbagai macam penyakit, termasuk flu.
Campurkan sedikit bubuk kunyit pada air hangat, aduk hingga menjadi pasta halus dan oleskan di dada, dahi, dan telapak kaki bayi.
Panas dari kunyit akan membantu mengencerkan lendir bayi.
Artikel terkait: Amankah Bawang Putih untuk Obat Batuk Pilek Bayi 0-6 Bulan? Ini Kata Ahli!
15. Memijat Bayi Menggunakan Minyak Kelapa
Panaskan 1/2 cangkir minyak kelapa dan beri 1 batang serai. Jika sudah cukup hangat, matikan kompor.
Biarkan hingga dingin atau mencapai suhu suam-suam kuku dan gunakan untuk memijat bayi di bagian dada, punggung, telapak kaki, dan telapak tangannya agar ia lebih nyaman.
Kapan Harus Ke Dokter?
Sumber: Unsplash
Sistem kekebalan bayi Parents akan membutuhkan waktu agar supaya matang.
Jika bayi Anda pilek tanpa komplikasi, ia akan sembuh dalam 10 hingga 14 hari. Sebab kebanyakan pilek hanyalah gangguan.
Tetapi penting untuk menganggap serius tanda dan gejala bayi Anda. Jika gejala tidak membaik atau memburuk, saatnya untuk berbicara dengan dokter Anda.
Parents tidak perlu memanggil dokter jika usia bayi Anda pilek dan sudah di atas 3 bulan.
Namun, pada bayi yang usianya di bawah 3 bulan, lakukan panggilan ketika gejala mulai muncul, terutama jika bayi Anda demam.
Gejala seperti pilek mungkin sebenarnya menandakan penyakit yang lebih serius, seperti pneumonia atau infeksi telinga.
Anda akan merasa lebih baik jika Anda memeriksanya.
Berapapun usia anak Anda, hubungi dokter jika Anda melihat salah satu dari gejala yang lebih serius ini:
- Demam di atas 38oC
- Tanda-tanda dehidrasi, seperti tidak ada air mata atau popok yang basah lebih sedikit dari biasanya
- Tampaknya sakit telinga atau sangat mudah tersinggung
- Memiliki mata merah atau mengeluarkan cairan mata kuning atau kehijaua
- Mengalami kesulitan bernapas
- Mengalami batuk terus-menerus
- Keluar cairan hidung yang kental dan berwarna hijau selama beberapa hari
- Memiliki tanda atau gejala lain yang membuat Anda khawatir, seperti tangisan yang tidak biasa atau mengkhawatirkan atau tidak bangun untuk makan
Segera cari bantuan medis jika bayi Anda:
- Menolak untuk menyusui atau menerima cairan
- Batuk yang cukup keras hingga menyebabkan muntah atau perubahan warna kulit
- Batuk mengeluarkan lendir bercampur darah
- Mengalami kesulitan bernapas atau kebiruan di sekitar bibir
- Memiliki energi yang sangat rendah atau sering mengantuk
Artikel terkait: Bukan dijemur di bawah sinar matahari! Ini cara atasi pilek pada anak dan bayi
Pengalaman untuk Mengatasi Pilek pada Bayi
Berdasarkan pengalaman beberapa ibu di komunitas the Asianparent Indonesia, ternyata masih banyak orang tua yang masih bingung mengenai cara mengatasi pilek pada bayi.
Terlebih untuk para ibu baru yang masih belum banyak pengalaman dalam merawat si Kecil.
Berikut ini beberapa pengalaman para orang tua seputar cara mengatasi pilek pada bayi mereka yang baru lahir:
- Sering menjemur bayi di bawah sinar matahari yang dilakukan sebelum pukul 10.00 WIB dan setelah pukul 16.00 demi melindungi kulit bayi yang masih sensitif dari paparan sinar matahari yang terik di luar jam tersebut.
- Balurkan balsem pelega pernapasan khusus untuk bayi.
- Pemberian uap tradisional dengan baskom berisi air hangat ditetesi minyak telon.
- Pemberian ASI secara teratur.
Pertanyaan Populer Terkait Pilek pada Bayi
Selain dari situs komunitas, ada pula beberapa orang tua yang juga mencari referensi ataupun informasi terkait cara mengatasi pilek pada bayi baru lahir di situs pencarian.
Berikut beberapa pertanyaan populernya:
Bolehkah menyedot ingus bayi dengan mulut?
Menyedot ingus bayi menggunakan mulut bukanlah cara yang aman, bahkan justru bisa membahayakan kesehatan Si Kecil.
Pasalnya, di dalam mulut Bunda terdapat beragam jenis bakteri dan virus penyebab penyakit yang bisa menular.
Dibandingkan dengan menggunakan mulut, ada cara lain yang lebih aman untuk mengeluarkan ingus bayi, yakni dengan menggunakan alat sedot ingus.
Apakah bayi yang sedang pilek boleh mandi?
Jangan khawatir, sebab Bunda tetap bisa memandikan bayi ketika ia sedang batuk dan pilek. Namun catatan pentingnya, kali ini harus dilakukan dengan air hangat, ya.
Apakah bawang merah bisa mengobati pilek pada bayi?
Sejak zaman dulu telah banyak riset yang membuktikan bahwa Bawang Merah memiliki khasiat untuk mengobati flu pada bayi.
Selain flu pada bayi, Bawang Merah juga sering digunakan orang dewasa untuk menyembuhkan flu.
Apa perbedaan antara flu dan pilek?
Pilek adalah suatu gejala yang menandakan adanya masalah kesehatan tertentu.
Sementara itu, flu adalah penyakit akibat infeksi virus, dengan pilek sebagai salah satu gejalanya.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan Bunda untuk mengatasi pilek pada bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
***
Baca juga:
Bayi Rewel karena Hidungnya Tersumbat? 12 Tips Ini Bisa Bantu Mengatasinya
Hindari Obat Flu, Ini 10 Cara Alami Mengatasi Pilek pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.