Ketika batuk dan pilek menyerang pada bayi, beberapa dari Parents mungkin merasa panik dan langsung memberikannya obat. Namun sebenarnya, Parents tidak disarankan untuk memberikan obat secara langsung padanya karena hal tersebut juga berisiko menimbulkan efek samping untuk si kecil.
Batuk sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh dalam mengeluarkan kotoran, virus, serta kuman dari saluran pernapasan. Sementara itu, bayi yang baru lahir juga cenderung rentan mengalami pilek.
Di tahun pertamanya, si kecil juga kemungkinan mengalami pilek hingga 7 kali yang bisa saja akan membuatnya lebih rewel karena kondisi tersebut membuat ia tidak nyaman.

Oleh karena itu, saat bayi mengalami batuk dan pilek ringan, sebenarnya Anda bisa menggunakan alternatif selain obat-obatan dalam mengatasinya, kok, Parents.
Lebih lanjut, melansir dari berbagai sumber, yuk, langsung simak beragam cara mengatasi batuk dan pilek pada si kecil secara alami berikut ini!
Artikel terkait: 5 Penyebab Ruam Leher pada Bayi dan Tips Penanganannya, Simak Bun!
Cara Alami Mengatasi Batuk dan Pilek pada Bayi
1. Tetap Berikan ASI

Saat bayi mengalami batuk dan pilek, Bunda dianjurkan untuk tetap memberikannya ASI. Selain membantu agar si kecil terhidrasi dengan baik, ASI juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh alami yang bisa meningkatkan sistem imunnya.
Selain ASI, bagi bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas, Parents juga bisa memberikannya air putih hangat. Hal ini dilakukan untuk membantu melegakan tenggorokannya.
Dengan catatan, hindari memberikan campuran air putih dan madu untuk bayi di bawah 1 tahun. Madu yang diberikan kepada bayi yang belum satu tahun bisa meningkatkan risiko penyakit botulisme yang berbahaya baginya.
2. Pastikan Udara Lembap untuk Lancarkan Saluran Pernapasan Bayi

Untuk membantu bayi bernapas dengan lancar saat pilek, ada baiknya jika suhu ruangan yang ia tempati cukup lembap. Sebaiknya, tempatkan juga si kecil di ruangan yang tidak ber-AC agar hidungnya tidak semakin tersumbat.
Apabila ia sudah terbiasa di ruangan ber-AC, pastikan suhu udara tidak terlalu rendah agar tubuhnya tidak kedinginan. Juga, pasang pelembap udara agar sirkulasi ruangan tetap segar.
3. Bersihkan Hidung Bayi dengan Cairan Saline

Metode alami berikutnya adalah memberikan cairan saline atau obat tetes hidung. Ini terbuat dari larutan garam steril. Campuran ini berfungsi untuk mengeluarkan lendir di hidung dan tenggorokan bayi.
Parents bisa mendapatkan cairan saline ini di apotek. Pastikan Anda membaca label terlebih dahulu untuk mengetahui cara penggunaan dan batas dosis pemakaian sesuai usia bayi, ya.
4. Keluarkan Ingus Bayi
Bayi belum bisa mengeluarkan ingusnya sendiri sehingga harus menggunakan alat bantu seperti alat sedot ingus. Untuk menggunakannya, tekan bagian ujung karet alat sedot ingus untuk mengeluarkan udara dan masukkan alat tersebut ke lubang hidung bayi.
Tak perlu memasukkannya terlalu dalam, cukup 6 hingga 12 milimeter saja. Arahkan ujung alat sedot ingus ke bagian belakang dan samping hidung.
Lepaskan karetnya dan lendir dari hidung bayi pun akan tersedot. Keluarkan lendir ke tisu dan bersihkan ujungnya.
Ulangi sesering yang diperlukan untuk setiap lubang hidung. Apabila sudah selesai digunakan, bersihkan alat tersebut dengan menggunakan sabun dan air.
5. Pastikan Waktu Istirahat si Kecil Cukup

Saat si kecil sedang sakit, maka ia pun memerlukan waktu istirahat yang lebih banyak. Namun, rasa tidak nyaman yang ia rasakan mungkin saja membuatnya rewel dan susah sekali untuk tidur.
Untuk itu, Parents bisa menenangkan si kecil secara perlahan. Gendong dan peluk ia, serta berikan elusan perlahan pada punggungnya.
Anda juga bisa memosisikan bayi duduk di pangkuan, lalu condongkan sedikit tubuhnya ke depan. Setelah itu, tepuk perlahan punggungnya untuk meringankan hidung tersumbat pada bayi.
Artikel terkait: Salah posisi berisiko SIDS, ini posisi tidur yang aman untuk bayi!
6. Atur Posisi Tidur Bayi

Agar bayi bisa tidur dengan nyaman, Parents juga bisa mengatur posisi tidurnya. Biarkan si kecil tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari badannya. Posisi tersebut akan membantu jalannya pernapasan dan menurunkan cairan ingus.
7. Makan Makanan Sehat
Tubuh bayi yang masih kecil membutuhkan energi dari makanan untuk melawan penyakit. Nutrisi tertentu dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, beri mereka makanan yang mengandung protein, sayuran, dan lemak sehat.
Makanan yang dianjurkan untuk dimakan saat sakit pilek atau flu adalah sop ayam. Kaldu adalah sumber cairan dan elektrolit yang baik untuk mencegah dehidrasi. Daging ayam mengandung protein dan seng yang baik untuk tubuh.
Sayur-sayuran dalam sop seperti wortel dan seledri mengandung vitamin A dan C yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Tak hanya itu, rempah-rempahnya juga memberikan antioksidan. Menyeruput kaldu hangat dapat mengencerkan lendir dan membersihkan hidung yang tersumbat.
Apabila bayi baru mengenal makanan padat, buatlah puree dengan memblender sup ayam atau berikan kaldu dari sup ayam untuk bayi.
8. Jangan Merokok di Dekat Anak
Menurut penelitian, bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki respons yang lebih buruk saat terinfeksi virus pernapasan. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Yale School of Medicine menemukan bahwa asap rokok menurunkan respons antivirus dalam tubuh kita.
Faktanya, anak-anak yang menghirup asap rokok cenderung lebih sulit mengatasi pilek. Mereka juga lebih berisiko menderita bronkitis atau pneumonia.
Asap rokok dapat memperburuk pilek yang diderita bayi dengan mengiritasi tenggorokan dan hidung mereka. Jauhkan bayi dan anak-anak dari tempat-tempat dengan asap rokok, dan minta agar tidak ada yang merokok di dalam rumah.
9. Uap Hangat

Memberikan uap hangat bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan agar hidung tersumbat akibat pilek pada anak bisa mereda.
Ajak bayi mandi dengan air hangat, atau membawanya ke ruangan beruap selama 15 menit. Parents juga bisa menggunakan humidifier atau diffuser. Pastikan juga agar suhu uap yang dinyalakan tidak terlalu panas untuk bayi.
Parents juga bisa mencampurkan uap diffuser dengan essential oil eucalyptus.Kandungan eucalyptus merupakan ekspektoran alami yang dapat mengatasi penyumbatan pernapasan.
Tidak hanya itu, uap diffuser yang dicampur essensial oil eucalyptus pun sudah terbukti mampu membunuh bakteri dan virus yang biasa menyebar di dalam ruangan. Sehingga udara yang dihirup bayi tetap terjaga kebersihannya dan si kecil pun bisa beristirahat dengan nyaman.
Artikel terkait: Ketahui Jenis Batuk pada Bayi yang Berbahaya dan Cara Mengatasinya
10. Gunakan Essential Oil

Selain uap hangat, salah satu langkah alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi pilek dan batuk pada bayi adalah dengan menggunakan minyak atsiri atau essential oil.
Bunda bisa memijat tubuh bayi secara perlahan dengan sedikit campuran minyak atsiri. Atau, bisa juga dengan cara meletakkan diffuser yang telah diisi oleh essential oil sebagai aromaterapi untuk meredakan batuk dan pilek anak.
Tak lupa, Parents juga tentunya perlu memilih essential oil yang aman digunakan oleh bayi. Salah satu produk essential oil yang bisa menjadi pilihan adalah Bonnels Cough & Flu Essential Oil.

Bonnels merupakan 100% essential oil murni tanpa adanya tambahan parfum apa pun. Minyak atsiri ini mengandung bahan-bahan alami seperti eucalyptus, peppermint, dan lemon. Ketiga bahan alami ini telah terbukti dapat membantu meredakan batuk dan pilek pada Si Kecil.
Selain itu, Bonnels juga merupakan 100% essential oil dengan minyak atsiri murni tanpa tambahan bahan kimia atau pewangi apa pun. Telebih, Bonnels varian Cough & Flu Essential Oil juga sudah lulus uji BPOM dan halal sehingga aman digunakan oleh Si Kecil.
Varian Cough & Flu Essential Oil dari Bonnels juga berperan sebagai double protector yang bisa Parents gunakan dalam dua cara. Bisa dicampurkan dengan diffuser untuk diletakkan dan dihirup pada ruangan, atau pun dicampurkan dengan minyak carrier dan dioleskan ke tubuh Si Kecil.
Uap dari Bonnels varian Cough & Flu Essential Oil yang dikeluarkan diffuser juga sudah teruji dapat membunuh virus dan bakteri, sehingga udara yang dihirup Si Kecil menjadi lebih bersih. Sedangkan saat dioleskan ke tubuh, essential oil ini juga cenderung mudah diserap ke dalam tubuh anak sehingga dapat menghangatkan badan dan membantu menjaga kesehatannya.
Selain ketujuh cara tersebut, Parents juga diharapkan untuk terus memantau perkembangan kesehatan bayi. Jika kondisinya tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari tiga hari serta timbul gejala lain, maka jangan ragu untuk memeriksakan ia ke dokter anak. Terlebih, jika gejala yang timbul berupa:
- Bayi alami sesak napas
- Demam tinggi
- Berat badan berkurang,
- Kulit bayi menjadi pucat
- Batuk semakin parah dan berkepanjangan
Umumnya, bayi yang berusia di bawah 4 bulan tidak mengalami batuk. Maka, jika si kecil berada di rentang usia tersebut dan mengalami batuk, sebaiknya Parents membawanya ke dokter spesialis anak untuk melakukan pemeriksaan.
Nah, itulah beberapa cara alami mengatasi batuk dan pilek pada bayi yang bisa Parents lakukan di rumah. Semoga bermanfaat!
***
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
8 Cara Bantu Redakan Batuk pada Bayi, Parents Wajib Tahu!
Sering Dialami Saat Musim Hujan, Begini Cara Redakan Batuk Pilek pada Anak
6 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi, Aman Dicoba di Rumah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.