X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Gejala dan Cara Mengatasi Croup, Batuk Kering Seperti Suara Menggonggong pada Anak

Bacaan 10 menit

Parents, apakah si kecil pernah atau sedang mengalami batuk dengan suara aneh seperti menggonggong? Bisa jadi ia mengalami gejala croup. Croup adalah kondisi kesehatan yang sering menyerang bayi dan balita. Kondisi ini mengacu pada infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran napas bagian atas, sehingga menghalangi pernapasan dan menyebabkan batuk menggonggong yang khas. 

Untuk mengetahui gejala, penyebab dan cara mengatasinya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Croup adalah Batuk Kering seperti Suara Menggonggong

seperti menggonggong

Croup adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan yang biasa menyerang anak-anak. Infeksi ini membuat kotak suara (laring), tenggorokan (trakea), dan saluran bronkial (bronkus) membengkak sehingga anak-anak akan sulit benapas, serta menimbulkan suara batuk yang khas seperti menggonggong. Demikian juga ketika si kecil menarik napas, mereka akan mengeluarkan suara siulan bernada tinggi.

Batuk jenis ini cenderung mudah dialami oleh anak-anak saat mereka berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa croup juga bisa dialami oleh anak-anak yang lebih tua.

Penyebab Croup Berdasarkan Jenisnya

Batuk jenis ini biasanya terjadi beberapa hari setelah anak terkena pilek, karena keduanya muncul dari virus yang sama. Beberapa virus lain yang dapat memicu croup adalah virus flu (influenza A dan B), campak, pilek (rhinovirus), enterovirus (penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut), dan RSV (penyebab pneumonia pada bayi).

Selain infeksi virus, infeksi bakteri juga dapat menjadi penyebabnya. Beberapa kondisi lain juga bisa memicu croup, seperti tanpa sengaja menghirup benda atau zat yang kecil (misalnya kacang), peradangan pada area epiglotis (epiglotitis), dan alergi.

Menghirup zat kimia juga dapat menyebabkan peradangan dan memicu kondisi croup, begitu juga dengan keadaan keluarnya asam dari perut menuju tenggorokan atau acid reflux. Croup dapat menular. Kuman yang menyebabkannya dapat menular antara satu orang ke orang lainnya melalui batuk, bersin, maupun kontak fisik yang sangat dekat.

Mengutip dari Healthy Children, ada dua tipe croup yang mungkin bisa dialami si kecil, di antaranya yaitu:

1. Viral Croup

Tipe croup ini adalah yang paling umum dialami si kecil. Hal ini disebabkan oleh infeksi virus pada kotak suara dan tenggorokan. Biasanya akan ditandai dengan gejala pilek, kemudian perlahan menjadi batuk menggonggong.

Suara anak akan menjadi serak dan pernapasannya akan semakin ‘berisik’. Mereka mungkin mengeluarkan suara yang kasar setiap kali mereka menarik napas, yang disebut dengan stridor. Sebagian anak dengan croup virus akan mengalami demam rendah, tetapi beberapa anak akan mengalami panas tinggi, bahkan hingga mencapai 40°C.

2. Spasmodik Croup

Jenis croup ini diduga disebabkan oleh alergi atau refluks dari perut. Kondisinya mungkin akan lebih menakutkan karena datang tiba-tiba di malam hari. Si kecil mungkin akan tiba-tiba terbangun dan terengah-engah seperti kesulitan napas. 

Kemudian gejala yang muncul adalah suara menjadi serak dan mengalami stridor saat mereka menarik napas. Mereka juga akan mengalami batuk menggonggong. Sebagian besar anak dengan croup spasmodik tidak mengalami demam. Jenis croup ini bisa berulang. Ini mirip dengan asma dan sering merespons alergi atau obat refluks.

3. Croup dengan Stridor

Stridor sering terjadi pada croup ringan, terutama saat anak menangis atau aktif. Tetapi jika si kecil mengalami stridor saat sedang tertidur, itu bisa menjadi tanda croup yang lebih parah. Saat si kecil kesulitan untuk bernapas, mereka mungkin tidak mau makan dan minum. Mereka juga akan merasa lelah untuk batuk, dan Bunda mungkin akan mendengar stridor lebih jelas setiap kali bernapas.

Bahaya croup dengan stridor adalah terkadang saluran udara membengkak sehingga si kecil hampir tidak bisa bernapas. Dalam kasus yang paling parah, ia tidak akan mendapatkan cukup oksigen ke dalam darahnya. Jika ini terjadi, mereka harus pergi ke rumah sakit sesegera mungkin. Untungnya, kasus croup yang paling parah ini jarang terjadi.

Seperti Apa Gejalanya?

seperti menggonggong

Gejala croup muncul dikarenakan oleh saluran pernapasan yang menyempit. Beberapa hal yang mungkin akan terjadi adalah seperti:

  • Batuk seakan seperti menggonggong. Biasanya suara batuk ini juga seperti suara anjing laut.
  • Suara yang serak atau parau.
  • Saat bernapas akan muncul suara seperti bunyi berkokok. Hal ini dikarenakan anak terkadang bernapas dengan cepat, sehingga ia perlu duduk tegak agar dapat bernapas dengan lebih baik

Gejala dari croup biasanya meningkat di siang hari lalu memburuk pada malam harinya. Hal ini dapat berlangsung beberapa hari hingga dua minggu.

Segera hubungi dokter jika anak mengalami gejala yang lebih serius, seperti sesak napas, atau jarak mengambil napas yang terlalu dekat sehingga anak susah berbicara maupun makan dan minum, tenggorokannya terasa sakit, hingga demam.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Biasakan si kecil untuk selalu mencuci tangan agar selalu jauh dari virus dan bakteri yang tak diinginkan. Selain itu, ajari dirinya untuk membatasi kontak fisik dengan orang lain demi mencegah tersebarnya virus penyebab croup.

Anak-anak memang cenderung mengalami penyakit ini, karena paru-paru dan tenggorokan mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, berikan vaksin flu setiap tahunnya untuk melawan virus-virus penyebab croup.

Siapa yang Bisa Terserang Croup?

Anak yang paling berisiko terkena croup adalah anak-anak antara usia 6 bulan dan 3 tahun. Karena anak-anak memiliki saluran udara yang kecil, mereka paling rentan mengalami lebih banyak gejala dengan croup.

Remaja dan orang dewasa juga bisa mengalami infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus penyebab croup pada anak. Namun, karena diameter internal saluran napas bagian atas (laring dan trakea) jauh lebih besar daripada anak-anak yang lebih kecil, batuk menggonggong klasik, stridor, dan gangguan pernapasan jarang terjadi. Lebih umum, gejala yang terlihat adalah "pilek" rutin adalah gejala seperti flu biasa.

Berapa Lama Kondisi Croup Dialami Si Kecil?

Sebagian besar virus penyebab croup memiliki masa inkubasi 24-72 jam antara paparan virus dan perkembangan gejala awal. Kebanyakan anak dengan croup virus paling menular bisa merasakan demam di awal saat terinfeksi.

Infeksi menyebar dengan mudah di lingkungan rumah. Selain itu, anak yang lebih besar, remaja dan orang dewasa dalam keluarga akan sering mengalami sakit tenggorokan atau batuk, meskipun tanpa batuk menggonggong dan stridor yang terlihat pada croup.

Bayi dan balita bisa kembali beraktivitas seperti biasa bila suhu tubuh mereka sudah normal dan sudah merasa lebih baik. Batuk yang berkepanjangan bisa berlangsung dua minggu. Pastikan si kecil mendapatkan perawatan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

Apa yang Harus dan Jangan Dilakukan oleh Parents

Pemantauan terhadap pernapasan anak sangat penting untuk diperhatikan. Anak harus diamati secara khusus pada malam hari atau saat tidur siang karena terkadang kesulitan bernapas dialami saat mereka tertidur. Beritahu dokter jika anak mengalami kesulitan bernapas yang progresif, air liur yang tidak biasa, agitasi atau kegelisahan, demam lebih dari 40°C, atau jika orang tua merasa takut dan khawatir terhadap kondisi si kecil.

Kesulitan bernapas yang terlihat pada croup bisa berkembang dengan cepat, dan berubah menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa. Meskipun sangat jarang terjadi, seorang anak harus dilarikan dengan ambulans ke ruang gawat darurat karena masalah pernapasan yang serius. Tanda-tanda masalah serius termasuk kesulitan menelan, air liur tanpa henti, perubahan warna kebiruan pada kulit atau bibir (sianosis), mengisap dada, dan napas cepat (lebih dari 60 napas per menit).

Beberapa hal yang harus dan jangan dilakukan oleh Parents ketika anak mengalami croup, yaitu:

Cerita mitra kami
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat

Lakukan:

  • Tetap tenang dan jangan panik
  • Posisikan si kecil dalam keadaan duduk, atau pangku si kecil dalam keadaan duduk 
  • Buat si kecil nyaman jika mereka tampak rewel (menangis terus menerus bisa memperburuk gejalanya) 
  • Beri si kecil banyak cairan ASI atau air minum

Jangan lakukan:

  • Jangan tempatkan anak dalam ruangan yang berasap atau jangan biarkan mereka menghirup asap
  • Jangan berikan mereka obat batuk atau obat pilek tanpa saran dokter 

Apakah Ada Tips untuk Mengatasinya?

seperti menggonggong

Segera bawa si kecil ke dokter, meskipun dia pernah mengalami croup sebelumnya. Dokter akan memberikan sejumlah tips bagi Anda dalam memberikan perawatan di rumah. Tujuannya untuk mengatasi gejala yang dialami oleh si buah hati dan membuat ia merasa nyaman. Begini kira-kira tipsnya:

1. Tetap Tenang

Cobalah untuk tetap tenang saat si kecil menunjukkan gejala-gejala croup. Saat Anda tenang, tenangkanlah juga dirinya dengan memberikan banyak pelukan dan ciuman. 

Membuatnya duduk di atas pangkuan Anda juga dapat membantunya untuk merasa tenang dan tentunya bernapas dengan lebih mudah.

Hal ini dikarenakan tangisan sang buah hati dapat membuat luka yang ada di saluran pernapasan semakin membengkak. Dan juga dapat membuatnya semakin sulit untuk bernapas.

2. Bawa ke Ruangan Terbuka

Mencari udara segar di malam hari juga dapat menjadi solusi. Pakaikan anak Anda baju yang hangat lalu berjalan-jalanlah keluar selama 10 menit. 

3. Perhatikan Kondisi Si Kecil Saat Tidur

Jika gejala croup muncul pada saat tengah malam, alangkah baiknya jika Anda dan si kecil tidur bersama hingga pagi hari.

4. Perhatikan Tanda-Tanda Depresi

Pastikan agar si kecil tidak dehidrasi. Jika ia masih kecil, berikan ASI tambahan atau air putih setiap jamnya.

Bagi anak-anak dan bayi yang sudah memiliki makanan pengganti, jus buah dan sup yang hangat adalah pilihan terbaik untuk mereka jika sedang kehilangan nafsu makan.

5. Penanganan Bila Croup Disertai Demam

Jika sang buah hati demam atau seperti terlihat sakit, berikan paracetamol atau ibuprofen berbentuk cair yang khusus untuk bayi. Paracetamol hanya boleh dikonsumsi oleh bayi yang diatas 2 bulan (jika ia lahir di minggu ke-37) dan memiliki berat 4 kg.

Sedangkan ibuprofen boleh digunakan saat anak berumur 3 bulan atau lebih, dan setidaknya dengan berat 5 kg. Anda bisa mengeceknya kembali di takaran dosis obat.

6. Hindari Paparan Asap Rokok

Jangan biarkan seorang pun merokok di sekitar si kecil maupun di dalam rumah. Asap rokok atau asap apapun bisa membuat kondisi si kecil semakin berat.

7. Menggunakan Uap

Inhalasi uap adalah salah satu cara meredakan gejala croup. Anda bisa  meletakkan ember air panas dan membiarkannya menghirup uapnya. Atau duduk bersama anak di dalam kamar mandi dengan menyalakan shower air panas.

8. Perhatikan Gejala dari Hari ke Hari

Anak akan merasakan batuk croup selama kira-kira 3 sampai 7 hari. Tetapi batuk ini bisa bertahan hingga 2 minggu lamanya. Selama masa ini, Parents perlu memerhatikan betul, apakah gejala si kecil semakin membaik atau bertambah parah.  

Bila dirasa kondisinya bertambah parah meskipun sudah mencoba beberapa cara, segera laporkan ke dokter ya, Parents! 

Apakah Bisa Menyebabkan Komplikasi?

croup adalah

Batuk yang memiliki gejala seperti menggonggong ini sangat jarang mengalami komplikasi. Namun, beberapa batuk croup pun juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang serius.

Segeralah telepon ambulans atau bawa langsung ke ruang UGD rumah sakit terdekat jika anak sudah mengalami gejala-gejala seperti:

  • Membutuhkan usaha keras untuk bernapas
  • Tiba-tiba terlihat mengantuk atau lesu
  • Bibir dan wajah mulai pucat dan membiru
  • Leher dan rusuknya serasa ditarik

Jika Anda sudah berada di rumah sakit, si kecil akan diberikan oksigen untuk membantunya bernapas. Ia juga akan diberikan steroid secara oral maupun dihirup agar dapat mengurangi pembengkakan di saluran pernapasannya.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Kebanyakan bayi dan balita akan sembuh dari croup tanpa masalah yang berkepanjangan. Tetapi beberapa anak, terutama mereka yang lahir prematur, menderita asma atau penyakit paru-paru lainnya, berisiko mengalami masalah croup yang lebih serius. 

Karena itu, jika gejala anak parah, memburuk, atau berlangsung sampai lima hari dan tidak merespon pengobatan di rumah, segera hubungi dokter. Jangan tunggu lama ketika si kecil menunjukkan tanda-tanda bahaya berikut ini:

  • Terdengar suara pernapasan yang berisik dan bernada tinggi, baik saat menghirup maupun menghembuskan napas. 
  • Membuat suara napas bernada tinggi saat tidak menangis atau gelisah
  • Mulai meneteskan air liur atau mengalami kesulitan menelan
  • Tampak cemas dan gelisah atau lelah dan lesu
  • Bernapas lebih cepat dari biasanya
  • Kesulitan untuk bernapas
  • Mengembangkan kulit biru atau keabu-abuan di sekitar hidung, mulut atau kuku (sianosis)
  • Terlihat menarik otot leher dan dada saat bernapas
  • Memiliki stridor yang semakin parah
  • Dehidrasi (tanda-tanda termasuk mulut kering atau lengket, sedikit atau tidak ada air mata saat menangis, mata cekung, haus, buang air kecil lebih sedikit)

Parents, itulah penjelasan tentang kondisi croup yang adalah jenis batuk seperti menggonggong pada bayi . Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

Croup

kidshealth.org/Nemours/en/parents/croup.html?WT.ac=p-ra 

Croup and Your Young Child

www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chest-lungs/Pages/Croup-Treatment.aspx 

Croup

www.medicinenet.com/croup/article.htm 

Croup

www.nhs.uk/conditions/croup/ 

Croup

www.mayoclinic.org/diseases-conditions/croup/symptoms-causes/syc-20350348 

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/bahaya-obat-batuk-pilek/

id.theasianparent.com/cara-mengatasi-batuk-pada-bayi

id.theasianparent.com/batuk-pada-bayi

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ardi

Diedit oleh:

Aulia Trisna

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Gejala dan Cara Mengatasi Croup, Batuk Kering Seperti Suara Menggonggong pada Anak
Bagikan:
  • Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak

    Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak

  • 5 Teh untuk mengatasi batuk anak, catat ya Parents

    5 Teh untuk mengatasi batuk anak, catat ya Parents

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak

    Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak

  • 5 Teh untuk mengatasi batuk anak, catat ya Parents

    5 Teh untuk mengatasi batuk anak, catat ya Parents

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.