Tinggi badan dan berat badan merupakan dua indikator penting dalam tonggak pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, apabila berat badan bayi turun secara tiba-tiba, Parents tentu menjadi khawatir.
Bila buah hati Anda pernah mengalami hal tersebut, Parents tak perlu terlalu khawatir.
Di sini kami secara khusus akan mengupas tuntas tentang penyebab turunnya berat badan bayi yang terjadi secara tiba-tiba.
Baca sampai habis, ya!
Apakah Normal Bila Berat Badan Bayi Turun Secara Tiba-tiba?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Breastfeeding Medicine, lebih dari 10% bayi ASI kehilangan berat badannya sejak lahir sebanyak 10% atau lebih sebelum mereka mulai mendapatkan kembali berat badan normal. Jadi, dapat dikatakan bila penurunan berat badan bayi adalah hal yang normal.
Umumnya, berat badan bayi akan mengalami penurunan di hari-hari pertama dia lahir. Hal ini merupakan penurunan berat badan air.
Biasanya berat badan bayi akan turun sekitar 5-10% dari berat badan lahir selama tiga hari pertama setelah lahir.
Setelah itu, berat badan bayi akan berangsur bertambah pada minggu kedua sampai ketiga berikutnya.
Mungkin Anda tertarik: Berapakah berat ideal bayi di usia 4 bulan? Ini penjelasan lengkapnya
Apakah Berat Badan Bayi Turun karena ASI yang Kurang?

Seringkali pertanyaan ini langsung muncul di benak para ibu ketika mengetahui berat badan bayinya turun. Padahal faktanya, ada begitu banyak penyebab lain mengapa berat badan bayi turun, tidak hanya karena ASI kurang.
Dilansir dari laman Alodokter, dr. Jati Satriyo mengatakan bahwa gangguan berat badan bayi tidak hanya disebabkan oleh produksi ASI. Namun juga bisa disebabkan karena kemampuan minum bayi yang buruk.
Untuk itu, ia menegaskan bagi para ibu agar tidak perlu terlalu khawatir dan panik sehingga langsung memberikan susu formula pada bayi.
Sebab, pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi berbeda-beda.
“Dokter biasanya khawatir jika bayi tidak mendapatkan berat badan yang meningkat selama tiga bulan berturut turut selama tahun pertamanya,” ungkap dr. Jati.
Bila masalahnya memang karena produksi ASI, cobalah untuk terus menerus memberikan ASI.
Ibu perlu tidur dan istirahat yang cukup. Hindari cemas, kelola stres psikologis, makan makanan yang sehat dan bergizi tepat waktu, minum air putih minimal 2 liter perhari.
“Segera bawa bayi ke dokter spesialis anak bila kondisi Anda telah melakukan semua hal itu dan berat badan bayi semakin menurun,” tambahnya.
Apa yang Menyebabkan Berat Badan Bayi Turun?

Meskipun dalam beberapa kasus, penurunan berat badan bayi yang terjadi secara tiba-tiba adalah normal. Namun dalam kasus-kasus tertentu hal ini harus diwaspadai. Sebab, penurunan berat badan bayi yang terjadi secara tiba-tiba juga bisa mengindikasikan suatu gangguan yang serius, seperti:
1. Masalah Gizi
Gagal berkembang adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pertumbuhan yang lambat pada bayi Anda.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Misalnya, masalah gizi karena bayi mungkin tidak mendapat makanan yang cukup karena produksi ASI yang sedikit atau ibu yang mengira telah memberikan ASI yang cukup pada bayinya padahal tidak.
Masalah sulit atau sakit saat makan, seperti cacat yang terkait dengan mulut, gigi, atau lidah juga mungkin menjadi penyebab penurunan berat badan bayi yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Masalah Malabsorpsi atau Gangguan Penyerapan Nutrisi

Bayi mungkin mendapatkan banyak makanan, tetapi tetap saja menurunkan berat badan.
Diare, memar, penurunan berat badan, dan muntah mungkin merupakan gejala yang dialami bayi jika ia memiliki masalah malabsorpsi atau gangguan penyerapan nutrisi.
Malabsorpsi mungkin terjadi akibat infeksi dan dokter anak mungkin akan meresepkan antibiotik. Dalam kasus lain, bayi Anda mungkin perlu minum obat untuk usus yang terlalu aktif.
Bayi Anda juga mungkin perlu makan makanan khusus seumur hidup untuk mencegah malabsorpsi terjadi lagi.
3. Penyakit Celiac

Jika seseorang dalam keluarga Anda memiliki riwayat penyakit celiac, bayi Anda yang baru lahir juga mungkin mewarisinya.
Seseorang dengan penyakit celiac kesulitan mencerna gluten yang ditemukan dalam produk biji-bijian.
Bayi mungkin mengalami diare, sakit perut, dan penurunan berat badan jika menu makanannya terdiri dari produk gluten.
Bayi-bayi ini tidak akan pernah bisa makan gluten dan dokter anak akan merekomendasikan menu makanan bebas gluten.
Umumnya, bayi didiagnosis mengalami penyakit celiac sekitar usia 6 bulan, yakni ketika mereka mulai melakukan transisi dari ASI ke makanan padat.
4. Lupus
Lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat membuat beran badan bayi turun tiba-tiba.
Bayi perempuan jauh lebih mungkin menderita lupus dibandingkan bayi laki-laki, yang menyebabkan tubuh menyerang sel-sel sehatnya.
Muntah, diare, sensitivitas sinar matahari, penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar, dan masalah persendian dan otot adalah gejala umum lupus.
Dokter anak mungkin akan merujuknya ke rheumatologist jika dicurigai lupus.
Obat-obatan dan menu makan yang tepat adalah solusi umum untuk lupus.
Apa yang Harus Dilakukan Jika BB Anak turun?
Yang harus dilakukan jika BB anak turun adalah dengan segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi menyeluruh, memantau frekuensi menyusui, dan memastikan asupan nutrisi sesuai usia anak.
Penurunan berat badan pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari masalah menyusui hingga kondisi medis yang lebih serius. Beberapa cara mengatasi berat badan bayi turun yang dapat dilakukan meliputi:
- Evaluasi pola menyusui: Pastikan bayi menyusu minimal 8 kali sehari dengan durasi maksimal 30 menit per sesi.
- Pantau frekuensi pup bayi: Perhatikan frekuensi buang air besar yang seharusnya berupa tinja cair berwarna kuning cerah beberapa kali sehari.
- Suplementasi jika diperlukan: Berikan ASI perah atau formula tambahan setelah menyusui hingga bayi kenyang jika kehilangan berat badan mencapai 10%.
- Stimulasi produksi ASI: Ibu dapat memompa dan memeras ASI minimal 8 kali sehari untuk meningkatkan produksi.
- Cek berat badan bayi berkala: Lakukan pemantauan harian dengan tenaga kesehatan hingga berat badan stabil.
Itulah informasi mengenai penyebab mengapa berat badan bayi bisa bermanfaat ya Bunda.
Baca Juga:
Agar ASI Banyak dan Kental, Simak 6 Cara yang Bisa Dilakukan
16 Makanan Ibu Menyusui agar Bayi Cepat Gemuk dan Sehat, Yuk Cek!
Bayi Anda Terlalu Kurus? Ini 10 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.