X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

"Bayi saya muntah kuning pada usia 10 hari, dia bisa saja meninggal!" Peringatan seorang ibu

Bacaan 4 menit

Muntah bayi kuning adalah kondisi berbahaya yang harus diwaspadai orangtua. Muntah bayi biasanya berwarna putih yang disebut gumoh, karena kekenyangan ASI atau lainnya. Namun jika muntahannya berwarna kuning, Bunda harus segera membawa si kecil ke dokter.

Seorang ibu membagikan pengalamannya menangani muntah bayi kuning, saat usia anaknya 10 hari. Hal tersebut hampir saja merenggut nyawa buah hatinya. Hingga diapun ingin memberi peringatan pada orangtua lainnya, agar tidak meremehkan gejala muntah bayi kuning.

Pada usia 10 hari, bayiku dilarikan ke rumah sakit anak Sydney dengan ambulans. Itu adalah hari terburuk dalam hidupku. Di usianya yang baru 10 hari, putraku jarang sekali menangis. Dia tenang saat menyusui, dipeluk dan tidur.  Tiba-tiba saja dia memuntahkan cairan berwarna putih kekuningan. Seperti warna highlighter kuning. Saat itu kami hendak pergi tidur, dan terakhir kali dia menyusui adalah beberapa jam lalu. Jadi kami sangat kaget melihatnya. 

muntah bayi kuning

Aku segera menghubungi kontak kesehatan darurat. Iya, aku tahu seharusnya aku segera membawa bayiku ke UGD, tapi aku tidak melakukannya.  Perawat yang menerima teleponku tidak memberi kesempatan padaku untuk menjelaskan lebih jauh. Dia langsung menyuruhku membawa si kecil ke UGD secepatnya, karena muntah bayi kuning adalah hal serius. Aku meninggalkan suamiku bersama anak kami yang masih balita, dan membawa bayiku ke UGD terdekat. Namun, tidak lama setelah diperiksa di sana, bayiku segera dirujuk ke RS Anak Sydney. Semuanya tampak tidak nyata bagiku. Sesampainya di rumah sakit, bayiku segera dipasangi berbagai alat untuk memantau kondisinya. Tetapi, mereka tidak bisa menemukan pembuluh darah di tubuh kecilnya untuk memasang infus.  Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya infus dipasang di kepala bayiku. Ini seperti mimpi buruk bagiku. Aku tak bisa menyentuhnya, jadi aku hanya bisa mencoba menenangkannya dengan suaraku.  Dia menangis dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku mencoba untuk tetap tegar demi bayiku, meskipun itu sulit sekali.  Kemudian perawat membawakanku pompa ASI. Saat aku sedang memompas ASI sambil menangis, perawat itu duduk bersamaku dan menghapus airmataku dengan tisu.  Dia mengatakan padaku dengan suara pelan, bahwa warna kuning pada muntahan bayiku bisa disebabkan oleh kondisi ususnya yang terlilit. Mereka akan melakukan serangkaian tes untuk memastikannya. Dan jika ususnya sudah parah, bayiku harus dioperasi. Kalau tidak dia bisa meninggal seketika.

muntah bayi kuning Tammydz / Pixabay

Aku tidak apa saja yang terjadi saat itu, kecuali kamar gelap tempat mereka melakukan pemeriksaan sinar X pada perut bayiku. Menunggu hasil tesnya adalah penantian terpanjang dalam hidupku.  Bayiku terbaring di sana, dengan berbagai mesin yang menempel di tubuhnya. Dan aku tidak bisa menyentuhnya sama sekali.  Dan 24 jam kemudian hasil tesnya keluar. Ususnya baik-baik saja. Aku sungguh lega. Begitu semua alat yang dipasang di tubuh bayiku dilepas, aku memeluknya dengan erat seolah tak mau melepaskannya lagi. Beberapa bulan kemudian, aku menerima telepon dari ibuku. Seorang anak dari teman keluarga kami, bayinya yang bernama Alexander  juga mengalami muntah kuning. Mereka menjalani apa yang kami lewati sebelumnya. Sayangnya, usus bayi Alexander tersimpul. Dia sangat kesakitan dan namun akhirnya meninggal.  Sampai saat ini, kami tidak tahu mengapa bayi kami muntah kuning. Tapi sejujurnya aku tidak peduli. Selama aku masih bisa memeluk bayiku setiap hari, aku tetap bersyukur. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa dilakukan lagi oleh ibu bayi Alexander.  Aku berharap, dengan membagikan kisah ini, orangtua bisa mengenali gejala muntah bayi kuning. Agar bisa menyelamatkan anak mereka tepat pada waktunya. muntah bayi kuning 7

Gejala muntah bayi kuning yang harus diwaspadai

Usus terlilit atau tersimpul pada bayi adalah kelainan yang disebut intestinal malrotation. Dan sering berubah menjadi komplikasi volvulus pada tahun pertama setelah kelahiran bayi.

Gejala yang harus diwaspadai orangtua:

  • Bayi muntah warna kuning atau hijau
  • Sakit di bagian perut
  • Sembelit atau susah buang air besar
  • Kotoran bayi bernoda merah seperti darah
  • Bayi mudah tersentak atau terkejut

Apabila bayi Anda mengalami gejala di atas, segeralah membawanya ke dokter. Jangan tunggu sampai bayi lemas dan tidak menangis lagi. Penanganan dini meningkatkan peluang bayi untuk selamat.

Semoga bermanfaat.

 

Sumber: theAsianparent Malaysia, Babyology

Baca juga:

Berbagai Penyebab Bayi Muntah

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • "Bayi saya muntah kuning pada usia 10 hari, dia bisa saja meninggal!" Peringatan seorang ibu
Bagikan:
  • Berbagai Penyebab Bayi Muntah, Bisakah Dicegah?

    Berbagai Penyebab Bayi Muntah, Bisakah Dicegah?

  • Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir

    Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Berbagai Penyebab Bayi Muntah, Bisakah Dicegah?

    Berbagai Penyebab Bayi Muntah, Bisakah Dicegah?

  • Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir

    Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.