Makanan penambah berat badan anak dapat Bunda berikan kepada si kecil yang bobot tubuhnya kurang. Berat badan anak merupakan salah satu hal yang tidak boleh Bunda sepelekan. Sebab, dengan si kecil memiliki berat badan yang optimal, tumbuh kembangnya pun akan maksimal.
Anak usia 2 sampai 5 tahun mungkin masih kecil, tetapi mereka sedang tumbuh dan membutuhkan energi (kalori) serta nutrisi yang berasal dari makanan yang bervariasi dan seimbang. Jika anak Anda kekurangan berat badan, mereka mungkin tidak mendapatkan cukup kalori.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, meski berat badannya kurang, bukan berarti Bunda bebas memberikan makanan berkalori tinggi yang tidak sehat seperti permen, cokelat, kue, minuman manis. Hal ini justru bisa berdampak pada pertumbuhan berat badan yang tidak sehat juga.
Cara Mengetahui Berat Badan Anak Kurang
Melansir laman National Health Service (NHS), Department of Health and Social Care (DHSC) Inggirs menyatakan beberapa aturan dan jenis makan yang harus diperhatikan agar pertambahan berat badan anak menjadi sehat.
Akan tetapi, sebelum itu, bagaimana Anda tahu kalau berat badan anak kurang?
Beberapa orang tua mungkin sulit mengetahui apakah anaknya kekurangan berat badan atau tidak. Sebenarnya mudah saja bila Anda tahu prinsip menghitung berat badan ideal menggunakan kalkulator BMI (body mass index).
Selain itu, Bunda juga bisa mengeceknya dari buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang biasanya diberikan Posyandu atau Puskemas, umumnya disesuaikan dengan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak.
Bila hasilnya menunjukkan anak kekurangan berat badan, konsultasikan dengan dokter umum atau ahli gizi mengenai hal-hal yang menjadi kemungkinan penyebab. Kemudian, bisa juga tentukan jenis makanan penambah berat badan yang sesuai untuk anak.
Dokter akan memberi saran yang tepat untuk membantu anak mencapai berat badan yang sehat dan ideal.
Artikel terkait: Perbedaan Anak Kurus Sehat dengan Kekurangan Gizi, Si Kecil Masuk yang Mana?
Penyebab Berat Badan Tidak Naik
Mengutip dar laman Cleveland Clinic, menjabarkan alasan penyebab berat badan anak tak kunjung naik padahal ia sudah makan secara teratur. Di antaranya menurut ahli gastroenterologi anak Kadakkal Radhakrishnan, MD:
1. Tidak Mendapatkan Cukup Kalori
Dalam 90% kasus, anak-anak tidak tumbuh karena mereka tidak mengonsumsi cukup kalori. Ini bisa terjadi ketika seorang anak tidak tertarik untuk makan karena berbagai alasan. Bisa jadi juga karena orang tua tidak mengerti berapa banyak kalori yang sebenarnya dibutuhkan anak mereka.
Sementara pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh suplai ASI yang tidak mencukupi atau pencampuran susu formula yang tidak tepat.
2. Makanan Terbatas
Terkadang si pengasuh dengan masalah kesehatan mental memberi makan anak secara tidak memadai. Misalnya, secara tidak sengaja memberi susu formula yang terlalu encer, kekurangan pasokan makanan untuk beberapa keluarga, anak yang sudah terpengaruh dengan masalah citra tubuh (anoreksia nervosa).
3. Masalah Mulut atau Neurologis
Anak mungkin juga tidak mau makan karena memiliki sensitivitas oral atau masalah neurologis. Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam menelan dan mungkin disebabkan oleh kondisi seperti cerebral palsy atau langit-langit mulut sumbing.
4. Muntah
Faktor muntah berlebihan juga bisa menjadi kendala anak susah makan dan kekurangan berat badan. Ini mungkin karena refluks asam yang parah atau beberapa masalah neurologis dan dapat menyebabkan tonus otot yang rendah dan berbagai gangguan lainnya.
Sebagian besar bayi dengan refluks asam kemungkinan akan membaik dan pertumbuhan mereka akan berlanjut tanpa masalah. Namun, lebih jarang bayi dengan masalah muntah berlebihan mengalami penyempitan saluran keluar lambung yang disebut stenosis pilorus. Ini memerlukan evaluasi khusus yang mencakup USG perut.
5. Masalah Pankreas
Seorang anak yang tidak dapat mencerna makanan dengan baik karena pankreasnya memiliki kapasitas yang buruk, yang mungkin juga berdampak pada sulitnya menambah berat badan. Kasus ini ditandai dengan tinja yang besar, berbusa, berbau busuk dan berminyak (seperti pada Fibrosis Kistik).
6. Gangguan Gastrointestinal
Gangguan yang memengaruhi lapisan usus termasuk penyakit celiac atau penyakit Crohn juga dapat menyebabkan anak-anak mengalami kenaikan berat badan yang buruk. Pada gejala penyakit celiac dimulai ketika makanan yang mengandung gluten dimasukkan ke dalam makanan.
7. Masalah Tiroid dan Metabolisme
Dalam beberapa situasi, seorang anak mungkin membakar terlalu banyak kalori jika mereka memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
8. Kondisi Jantung
Anak yang memiliki kelainan jantung (gagal jantung) kemungkinan tidak makan dengan baik jika jantungnya bekerja terlalu keras untuk bernapas.
9. Masalah Ginjal
Kasus ini memang jarang terjadi, tetapi gagal ginjal atau gangguan ginjal lainnya akan memengaruhi penambahan berat badan (serta tinggi badan) anak.
10. Kelainan Genetik
Selain itu, anak dengan masalah genetik juga bisa mengalami kekurangan berat badan, diperlukan evaluasi dari spesialis.
Dampak Berat Badan Kurang pada Anak
Melansir laman Verywell Family, ada perbedaan antara kurus (thin) dengan ‘berat badan kurang’ (underweight). Jika anak Anda kurus dan makan banyak junk food, dorong ia untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan beri multivitamin tambahan jika menurut Anda anak kekurangan nutrisi penting bagi tubuhnya.
Akan tetapi, soal underweight, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan menambah berat badan, lebih cenderung memiliki dampak buruk pada nutrisi, pertumbuhan, aktivitas fisik, dan kesehatan secara keseluruhan.
Anak-anak yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk menambah berat badan adalah anak yang termasuk dalam kategori kekurangan berat badan, pemilih makanan (picky eater), memiliki kondisi medis kronis yang memerlukan diet khusus, dan anak yang minum obat yang dapat mengganggu nafsu makan mereka.
Rutinlah memeriksakan kondsi buah hati Anda ke dokter anak untuk menyesuaikan pola diet yang sesuai dengan kondisi kesehatan anak Anda.
Artikel terkait: Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Terlalu Kurus
Aturan Makan Anak yang Sehat
Berikut beberapa tips umum untuk penambahan berat badan yang sehat, yakni mencakup:
- Tidak melewatkan waktu makan.
- Makan 4-5 porsi kecil sehari –umumnya makan 3 kali sehari– ditambah 1-2 camilan sehat secara teratur. Anak-anak memiliki perut yang lebih kecil daripada orang dewasa dan perlu makan dalam jumlah yang lebih kecil lebih sering.
- Mengonsumsi 5 porsi variasi buah dan sayuran setiap hari.
- Batasi juga minuman pada waktu makan agar anak tidak terlalu kenyang dan makan secara cukup.
- Hindari makanan rendah nutrisi dan padat energi, seperti junk food dengan kalori kosong, termasuk permen, keripik, dan minuman ringan.
- Makan makanan bergizi tinggi, padat energi yang tinggi kalori, tetapi juga mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi lain, seperti susu murni, yoghurt yang dibuat dengan susu murni, dan selai kacang.
- Tambahkan makanan berkarbohidrat seperti kentang, roti, nasi, pasta atau karbohidrat bertepung lainnya.
- Berikan produk susu atau susu alternatif, seperti susu kedelai dan yoghurt. Pilihlah produk rendah lemak dan rendah gula.
- Konsumsi ikan, telur, daging, dan protein lainnya. Dalam seminggu minimal makan sebanyak dua porsi ikan.
- Kurangi konsumsi minyak atau makanan lemak jenuh.
- Perbanyak asupan cairan berkisar 6-8 gelas sehari.
- Hindari minuman berenergi rendah atau tidak mengandung energi, seperti soda diet dan minuman buah, karena dapat mengisi perut tanpa memberikan banyak kalori atau nutrisi.
Pola Diet Seimbang untuk Anak
Untuk mengatur diet seimbang pada anak, Parents bisa mengikuti Panduan Eatwell, di mana salah satunya adalah anak sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga sejak usianya 2 tahun. Hal lainnya adalah:
- Buah dan sayur dengan jenis bervariasi minimal 5 porsi buah setiap hari.
- Karbohidrat yang berasal dari tepung, seperti kentang, roti, nasi, dan pasta.
- Susu atau produk susu seperti yoghurt dan susu kedelai. Pilih yang rendah lemak dan rendah gula.
- Protein nabati dan hewani seperti kacang-kacangan, ikan, telur, daging, atau lainnya. Pada ikan misalnya, 2 porsi ikan setiap minggu di mana salah satunya berasal dari jenis ikan berminyak, seperti salmon atau mackerel.
- Minyak tak jenuh dan olesan –dimakan dalam jumlah kecil.
- Air putih 6 hingga 8 gelas sehari.
Pada saat anak sudah berusia 5 tahun, mereka harus makan makanan yang sehat dan rendah lemak seperti yang direkomendasikan untuk orang dewasa.
Berikut ini adalah makanan yang harus diperhatikan pada menu makanan anak Anda:
- Minuman dan makanan tinggi gula sangat tidak disarankan untuk diberikan pada anak. Dalam jangan waktu lama, gula dapat merusak gigi anak.
- Lemak jenuh merupakan lemak tidak sehat. Contohnya lemas yang berasal dari burger, sosis, pai, biskuit, kue, dan keju.
- Makanan gandum seperti pasta gandum, roti dan beras merah, yang tinggi serat dan dapat membuat anak merasa cepat kenyang sebelum mendapatkan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan tubuhmya.
7 Makanan Penambah Berat Badan Anak

1. Pangan Kaya Protein
Makanan penambah berat badan anak seperti ikan, kacang-kacangan, dan telur amat disarankan untuk dikonsumsi. Protein diketahui bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Selain itu, ikan adalah menu yang kaya akan Omega-3 untuk perkembangan otak.
2. Karbohidrat Bergizi
Banyak jenis karbohidrat yang disarankan untuk diberikan pada anak. Salah satu yang paling direkomendasikan ialah biji-bijian utuh karena tinggi serat sehingga baik untuk pencernaan dan membuat anak kenyang lebih lama.
Bila tak terbiasa, memberikan nasi juga tetap disarankan dengan pengolahan yang tepat. Hindari terlalu sering memberikan nasi goreng karena sering kali kaya akan kalori dan lemak jenuh yang tak sehat.
3. Oatmeal
Bunda juga bisa menambahkan oatmeal ke daftar makanan penambah berat badan anak. Oatmeal kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Agar lebih lezat, Bunda bisa mencampurkannya dengan susu dan buah.
4. Keju dan Susu Murni

Memberikan keju dan susu pun sangat dianjurkan, khususnya produk yang rendah lemak jenuh. Kedua jenis pangan ini baik untuk pertumbuhan tulang.
Pemberian susu murni pun disarankan untuk anak-anak yang kekurangan berat badan karena kaya akan kalsium dan lemak yang baik.
5. Buah Padat Energi
Asupan buah menjadi penting untuk diperhatikan, khususnya buah padat energi. Jenis buah yang direkomendasikan antara lain pisang dan alpukat. Buah-buahan ini kaya akan kalori, lemak sehat, serta serat untuk kesehatan pencernaan anak.
6. Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Pilihlah asupan kacang-kacangan yang rendah lemak tak jenuh dan rendah kolesterol. Bunda juga bisa memberikan anak camilan kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang merah yang kaya akan vitamin dan mineral.
7. Yoghurt

Pangan satu ini cukup disarankan karena yoghurt mudah dikonsumsi dan baik untuk kesehatan pencernaan. Agar manfaatnya lebih terasa sebaiknya konsumsilah yoghurt rendah lemak dan gula.
Minuman yang Direkomendasikan
Air putih dan susu sapi murni adalah minuman terbaik untuk anak kecil setelah usia 12 bulan. Setelah itu, tepatnya setelah usia 2 tahun, Parents bisa memberikan si kecil mengonsumsi jenis susu semi-skim. Namun, itu pun jika kebutuhan nutrisi anak sudah tercukupi dan mereka tumbuh dengan baik di usianya.
Jika anak Anda kekurangan berat badan, dokter atau ahli gizi mungkin menyarankan agar mereka tetap minum susu murni.
Jus buah juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, terutama yang dibuat sendiri. Namun dengan catatan, jangan menambah gula atau pemanis lainnya untuk menghindari kerusakan gigi.
Khusus untuk jus atau smoothie, perhatikan tingkat kekentalannya. Sebisa mungkin encerkan jus dengan perbandingan 1 buah:10 air.
Cairan memang penting, tetapi jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan anak ‘malas’ makan dan kemudian berdampak pada kurangnya asupan kalori dan nutrisi penting lainnya.
Artikel terkait: Berat serta Tinggi Badan Ideal Anak dan Bayi, Ini Rumus Menghitungnya!
Perlukah Suplemen Tambahan?
Kementerian Kesehatan merekomendasikan agar semua anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun diberikan vitamin tambahan A, C dan D (tetes). Terutama untuk anak-anak dengan berat badan kurang. Untuk info lebih lanjut Bunda bisa menanyakan langsung ke pusat kesehatan anak terdekat.
Biar Kurus, Usahakan Tetap Aktif
“Duh, gimana kamu mau gemuk kalau bergerak (aktif) terus?” Sering kali itu yang dikatakan orang tua pada anaknya yang kurus dan aktif. Justru sebaliknya Bunda, meski anak Anda kekurangan berat badan, ia tetap harus aktif secara fisik.
Aktivitas fisik akan sangat membantu si kecil mengembangkan tulang dan otot yang kuat dan sehat. Ini adalah bagian penting dari cara mereka belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia. Dan, yang terbaik dari semuanya, ini sangat menyenangkan.
Jika anak Anda kekurangan berat badan, yang dikurangi bukan jumlah aktivitas fisiknya melainkan jenisnya –yang berbeda dari anak-anak lain. Coba tanyakan pada dokter umum atau dokter anak Anda mengenai hal ini.
***
Semoga artikel di atas bisa menjawab pertanyaan Anda mengenai jenis makanan penambah berat badan anak, ya, Bunda.
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca juga:
Anak kurus, benarkah kurang gizi? Mungkin ini penyebabnya!
Anak kurus dan susah makan, Bun? Ini 11 cara yang bisa Anda terapkan!
Kekhawatiran terbesar para ibu: Kok berat badan anak saya turun?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.