7 Makanan ini baik untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui, bayi jadi sehat!

Menyusui dapat membakar kalori yang cukup banyak dari tubuh. Oleh karena itu ibu menyusui harus mengonsumsi makanan yang padat gizi dan penuh nutrisi seperti berikut ini
Memberikan ASI untuk si kecil tentu saja menjadi proses yang membahagiakan sekaligus melelahkan. Agar kualitas ASI lebih maksimal, ada beberapa makanan yang baik untuk ibu menyusui. Apa saja?
Sebelum mengulasnya lebih dalam. Penting untuk dipahami lebih dahulu bahwa faktanya mengASIhi butuh diusahakan. Jika sebelumnya Bunda membayangkan bahwa pemberian asupan nutrisi utama dalam kehidupan bayi ini mudah dilakukan, nyatanya tidak demikian.
Meskipun begitu, bukan berarti menjadi halangan bukan? Mengingat tubuh membakar kalori yang ada pada tubuh untuk memproduksi air susu, tidak jarang ibu menyusui akan merasa lapar sepanjang hari.
Untuk memenui kebutuhan gizi, baik untuk sang ibu dan si kecil, asupan sehari-hari pun wajib diperhatikan. Ingat, apa pun makanan yang dikonsumsi tentu saja akan diserap oleh si kecil.
Artikel terkait: 4 Fakta menyusui yang seringkali tidak diketahui ibu
Memastikan makanan dan minuman yang baik masuk ke dalam tubuh, tentu saja menjadi bagian untuk mencegah kekurangan nutrisi. Keadaan di mana tubuh tidak mendapatkan cukup energi, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk menjaga kesehatan. Akibatnya, menghasilkan ASI dengan kandungan nutrisi rendah.
5 Makanan yang baik untuk ibu menyusui
Ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk memperbanyak dan memperlancar ASI karena terbukti bersifat lactogenic. Selain itu, ibu menyusui juga harus memakan makanan yang padat dengan gizi untuk menggantikan kalori yang terbuang karena produksi ASI.
Untuk menjaga kualitas dan jumlah dari ASI yang dihasilkan, ibu disarankan untuk mendapatkan 2000 hingga 2500 kalori per hari, banyak minum air putih, dan istirahat yang cukup, seperti dikutip dari Alodokter.
Berikut adalah 5 jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi ibu menyusui. Semuanya mengandung perpaduan yang baik dari lemak baik, vitamin, mineral, dan antioksidan.
1. Alpukat
Alpukat adalah sumber nutrisi yang baik untuk ibu menyusui. Karena harus menjaga bayi, ibu menyusui umumnya sulit untuk menyiapkan makanan yang harus diproses sedemikian rupa terlebih dahulu. Oleh karena itu, mengonsumsi alpukat adalah pilihan yang tepat.
Alpukat mengandung lemak sebanyak 80 persen dan dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama. Alpukat juga merupakan sumber vitamin B, vitamin K, folat, potassium, vitamin C, dan vitamin E yang baik.
2. Kacang-kacangan baik untuk ibu menyusui
Kacang kaya akan mineral seperti zat besi, kalsium, zinc, dan juga vitamin K serta B. Kacang-kacangan contohnya seperti kacang mete, kacang tanah, dan kacang koro. Khususnya kacang almond, adalah kudapan yang sehat dan penuh protein.
Parents bisa memakan kacang almond tanpa diproses terlebih dahulu atau membuatnya menjadi susu almond yang dapat melancarkan ASI.
3. Polong-polongan
Yang termasuk keluarga polong-polongan adalah sebagai berikut:
- kacang polong
- kacang merah
- kapri
- kacang hijau
- kacang kedelai
- buncis
- kacang panjang
Polong-polongan adalah sumber protein, vitamin, mineral, dan phytoestrogen yang baik. Memakan berbagai macam jenis polong-polongan tidak hanya baik untuk kesehatan, melainkan juga dapat menjaga suplai ASI Bunda.
4. Jamur, makanan yang baik untuk ibu menyusui
Jamur memang tidak bersifat lactogenic sehingga tidak bisa memperbanyak ASI, namun beberapa jenis jamur adalah sumber beta-glucan yang baik. Konsumsi beta-glucan dalam jumlah banyak dapat berpengaruh kepada produksi air susu.
Selain terkandung dalam jamur, beta-glucan dapat ditemukan pada oat, barley, ragi, dan rumput laut. Jamur dengan kandungan beta-glucan tertinggi adalah jamur shiitake, shimeji, dan jamur tiram.
5. Daging
Salah satu makanan yang direkomendasikan dan perlu dikonsumsi busui adalah makanan yang mengandung protein tinggi. Protein merupakan zat gizi penting yang diperlukan dalam membangun dan memperbaiki berbagai jaringan dalam tubuh.
Protein memiliki peran besar dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di awal-awal masa kehidupannya. Tak hanya itu saja, protein pun juga banyak dibutuhkan untuk membantu bunda yang masih dalam masa pemulihan setelah kehamilan dan persalinan. Asupan ini bisa didaptkan dari daging sapi, ayam, telur ataupun sumber protein lainnya.
6. Sayuran hijau
Di Thailand, ibu dengan ASI yang sedikit dianjurkan untuk banyak mengonsumsi sayuran berwarna hijau.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika ibu sering mengonsumsi sayuran sejak hamil hingga menyusui, bayi akan memiliki selera yang baik terhadap sayuran sejak fase MPASI.
Sayuran hijau mengandung phytoestrogen yang dipercaya dapat memberikan efek positif untuk produksi ASI.
7. Susu dan Yogurt
Tak ketinggalan, makanan yang baik untuk ibu menyusui lainnya adalah makanan yang memenuhi kebutuhan kalsium. Kehamilan dan menyusui bisa menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Oleh karena itu penting bagi Bunda untuk memenui kebutuhan kalsium dengan mengonsumsi susu ataupun produk olahan susu seperti keju atau pun yogurt.
Artikel terkait: Tips agar ibu menyusui tak mudah putus asa
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Proses menyusui juga bisa membentuk hubungan batin yang erat antara ibu dan anak. Manfaat memberikan ASI kepada bayi sangat banyak, tidak hanya untuk bayi melainkan juga untuk ibu. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sistem kekebalan tubuh bayi yang lebih kuat
- IQ anak yang lebih tinggi
- Berat badan ideal
- Tulang bayi lebih kuat
- Mendapatkan kolesterol yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya
- Mengurangi risiko kematian mendadak pada anak atau SIDS
- Tubuh ibu bisa cepat langsing
- KB alami
- Mengurangi stress ibu
- Mengurangi perdarahan rahim usai persalinan
- Risiko terkena kanker payudara dan ovarium menurun
Kandungan yang terdapat pada ASI sangat banyak dan sangat baik untuk bayi, khususnya yang masih berusia di bawah 6 bulan. Jika kebutuhan gizi ibu tercukup dengan baik, maka gizi bayi juga akan baik. Jangan ragu untuk memberikan ASI kepada bayi ya, Parents!
Sumber: Alodokter, Parents.com, KlikDokter
Baca juga:
3 Jenis ASI yang Bunda produksi selama menyusui, apa saja ya?