Kira-kira, adakah ciri-ciri hamil saat menyusui?
Bunda mungkin pernah mendengar bahwa menyusui adalah kontrasepsi alami yang cukup hebat untuk menunda kehamilan. Meski begitu, kemungkinan hamil saat masih menyusui sebenarnya ada saja meski peluangnya sedikit kok, Bunda.
Yuk, baca terus penjelasan di bawah ini agar lebih paham!
Apakah Ibu Menyusui Bisa Hamil?

Ibu menyusui tentunya bisa hamil. Namun, kemungkinan hamil saat masih masa menyusui memang terlebilang lebih rendah.
Jadi, Bunda dianjurkan untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi bila hendak menunda kehamilan selama menyusui.
Apa Ciri-ciri Hamil Saat Menyusui?
Ciri-ciri hamil saat menyusui gejalanya sama saja dengan tanda hamil muda pada umumnya. Tanda hamil saat menyusui di antaranya adalah kram, mual dan muntah, cepat lelah, hingga produksi ASI berkurang.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Kram

Bunda mungkin akan merasakan kram yang biasa dirasakan saat hamil. Kram ini akan terasa seolah-olah periode menstruasi akan segera dimulai, tetapi itu tidak pernah terjadi.
Tidak ada salahnya Bunda mencoba alat tes kehamilan bila mengalami hal ini.
Kondisi ini bisa menjadi salah satu indikator kuat bahwa Anda sedang hamil lagi.
2. Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu gejala umum kehamilan saat menyusui.
Bunda mungkin akan merasa kelelahan yang cukup hebat meskipun hanya melakukan aktivitas ringan.
Hal ini biasanya terjadi menjelang akhir trimester pertama.
Namun, bila Bunda sedang menyusui, hal ini mungkin akan terjadi sejak dini.
3. Payudara Terasa Nyeri

Ini adalah salah satu gejala yang cenderung umum dialami selama masa menyusui.
Namun, bila Bunda tiba-tiba mengalami puting yang sensitif atau merasa puting terasa sangat nyeri setelah menyusui, maka Bunda mungkin sedang hamil kembali.
4. Pengurangan Produksi ASI
Jika Anda merasa bahwa produksi ASI Anda telah menurun secara signifikan dan bayi tetap lapar, bahkan setelah menyusui normal, bisa jadi itu karena kehamilan.
Selain itu, rasa ASI juga cenderung akan berubah bila Anda hamil kembali.
Ini mungkin akan membuat bayi menolak untuk menyusu secara langsung.
Bahkan, beberapa bayi juga mungkin akan mulai menolak ASI dan terjadi penyapihan secara alami karena perubahan ini.
5. Haus Berlebihan
Selama masa menyusui, Bunda mungkin akan cepat merasa haus karena kehilangan banyak cairan. Namun di sisi lain, rasa haus ini juga bisa menandakan bahwa Bunda telah hamil kembali.
Pasalnya, janin yang ada di dalam kandungan Anda membutuhkan banyak cairan untuk pertumbuhannya.
Ini dapat membuat Anda merasa haus berlebihan selama masa menyusui.
6. Morning Sickness

Jika Anda hamil saat menyusui, kemungkinan mual dan muntah (morning sickness) di pagi hari akan lebih tinggi.
Seperti ibu hamil pada umumnya, Anda mungkin akan mengalami mual dan muntah tanpa sebab yang jelas saat menyusui.
7. Cepat Lapar
Sebagai ibu menyusui, rasa lapar pasti meningkat secara signifikan.
Namun, bila rasa lapar ini disertai dengan beberapa gejala umum kehamilan lainnya, maka ini bisa jadi salah satu tanda kehamilan.
8. Benjolan di Payudara
Kehamilan dapat membawa banyak perubahan hormonal. Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan berbagai jenis benjolan di payudara Anda.
Dalam beberapa kasus, benjolan muncul di kantung susu yang tersumbat yang dikenal sebagai galaktokel. Juga kista berisi cairan dan jaringan berserat yang dikenal sebagai fibroadenoma.
9. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang cukup drastis saat menyusui juga bisa menjadi tanda kehamilan.
Namun, biasanya keluhan ini disertai dengan gejala mual dan muntah atau morning sickness, sehingga nutrisi Bunda pun berkurang.
Hal inilah yang membuat berat badan menurun.
10. Anemia
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam sebuah jurnal, kehamilan saat menyusui membuat hemoglobin berkurang.
Hal inilah yang membuat ibu berisiko mengalami anemia.
Bolehkah Bunda Menyusui Saat Hamil?

Bunda tetap boleh menyusui saat hamil. Konselor menyusui Melissa A. Kurke, R.N., I.B.C.L.C di laman Mayo Clinic menulis, secara umum, aman untuk terus menyusui saat hamil selama Bunda mengonsumsi makanan yang sehat dan minum banyak cairan.
Namun, dokter mungkin saja menyarankan Bunda untuk tidak menyusui saat hamil apabila sebelumnya Anda pernah mengalami keguguran atau melahirkan prematur.
Pasalnya, pada beberapa ibu, menyusui kemungkinan bisa memicu kontraksi ringan pada rahim.
Ia menambahkan, yang perlu diperhatikan adalah, menyusui dapat memicu kontraksi rahim ringan.
“Perlu diperhatikan juga, produksi ASI cenderung menurun seiring dengan perkembangan kehamilan. Itulah sebabnya, si Kakak sebaiknya disapih sebelum adik bayi lahir,” tulis konselor menyusui Melissa A. Kurke dikutip Mayo Clinic.
Ia juga mengingatkan, selama kehamilan, nyeri puting dan nyeri payudara akan sering terjadi.
Maka itu, ketidaknyamanan mungkin meningkat saat menyusui.
Apa Manfaat Menyusui Saat Hamil?
Meskipun menyusui mungkin lebih menantang saat hamil, ada banyak manfaat yang menyebabkan beberapa ibu memilih untuk terus menyusui. Dilansir laman kesehatan Healthline, berikut beberapa manfaat menyusui saat hamil:
- Peningkatan kekebalan dan peningkatan nutrisi untuk anak yang sedang disusui, yang berlanjut selama mereka minum ASI.
- Kesempatan bonding dan keterikatan ekstra dengan anak Anda selama kehamilan, terutama ketika Bunda merasa lelah, karena menyusui bisa menjadi cara yang santai untuk menghabiskan waktu bersama.
- Menghadirkan perasaan aman dan nyaman pada anak yang lebih besar selama masa transisi.
Bagaimana Cara agar Tetap Sehat Menyusui Saat Hamil?

Berikut beberapa cara agar tetap sehat selama Bunda hamil saat masih menyusui si Kecil:
1. Duduk atau Berbaring Saat Menyusui
Pastikan untuk duduk atau berbaring di tempat yang santai saat menyusui atau memompa ASI agar tubuh lebih rileks dan tidak cepat lelah saat menyusui.
2. Mulai Pertimbangkan Membatasi Pemberian ASI untuk Si Kakak
Begitu bayi Anda lahir, penting bagi mereka untuk mendapatkan kolostrum atau ASI awal Anda.
Maka itu, mulailah batasi pemberian ASI untuk si Kakak karena bayi baru lahir lebih membutuhkan nutrisi pertamanya tersebut.
3. Perhatikan Menu Makan Harian Bunda
Kehamilan dan menyusui keduanya membutuhkan banyak energi.
Jadi, penting untuk memastikan Bunda mengonsumsi cukup kalori untuk menjaga kesehatan Anda sendiri secara keseluruhan.
Kapan Sebaiknya Berhenti Menyusui Saat Hamil?

Biasanya, dokter akan menyarankan Bunda berhenti menyusui saat hamil ketika kondisi kesehatan menurun.
Sebagaimana dikutip laman Very Well Family, dokter mungkin khawatir dan menyarankan Anda untuk menyapih si Kakak jika:
Pertanyaan Populer Terkait Kemungkinan Hamil Saat Menyusui
Berapa lama tidak haid untuk ibu menyusui?
Dikutip dari laman Australian Health Advice, ibu yang memberi ASI eksklusif kemungkinan akan kembali mengalami menstruasi pertamanya dalam waktu 3-4 bulan ke depan hingga 1 atau 2 tahun setelah melahirkan.
Namun, jika Anda memberikan susu botol, mungkin menstruasi akan datang lebih cepat, yaitu sekitar 3 minggu setelah melahirkan.
Apa efek jika ASI tidak dikeluarkan?
Jika ASI tidak dikeluarkan bisa menyebabkan kelenjar susu bisa tersumbat, hingga terjadi penggumpalan. Hal ini menyebabkan payudara sakit dan bengkak.
Itulah informasi terkait kemungkinan hamil saat menyusui, semoga bermanfaat untuk Anda.
***
Baca juga:
Benarkah Mitos Hamil Bisa Menular? Cek Faktanya di Sini!
3 Efek Samping Menyusui saat Hamil, Wajib Bunda Ketahui!
Bolehkah Ibu Menyusui Saat Hamil & Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.