Apakah Anda sering haus meski telah banyak minum? Hati-hati, jangan anggap sepele. Bisa saja hal itu merupakan salah satu tanda penyakit serius.
Rasa haus adalah salah satu cara tubuh memberikan sinyal bahwa telah kehabisan cairan. Tubuh membutuhkan cairan untuk menjalankan metabolisme.
Umumnya rasa haus muncul ketika seseorang selesai berolah raga, makan makanan yang asin, dan beraktivitas di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama. Dalam kasus ini, rasa haus umumnya akan hilang setelah Anda minum cairan. Namun bila Anda telah minum cairan dan tetap merasa haus, sebaiknya segera berhati-hati. Haus yang belebihan dapat menjadi salah satu cara tubuh menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Oleh karena itu, Laura M. Hahn, MD, seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center di Baltimore mengatakan untuk tidak mengabaikannya.
10 kondisi kesehatan yang menyebabkan Anda sering haus
Ada beberapa kondisi kesehatan serius yang perlu didiperhatikan:
1. Diabetes
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan rasa haus meski telah banyak minum.
“Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan menekan ginjal untuk memproduksi lebih banyak urin dan membuang kelebihan glukosa,” ujar Heather Rosen, MD, direktur medis UPMC Urgent Care North Huntingdon di Pennsylvania.
“Sering buang air kecil, gejala umum lainnya, akan menimbulkan rasa haus,” tambahnya.
Jika Anda mengalami rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan, serta gejala lain seperti penurunan berat badan, kelelahan, atau iritabilitas yang tidak dapat dijelaskan sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter.
Dokter akan melakukan tes glukosa darah untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes atau tidak.
Diabetes menjadi salah satu penyebab sering haus.
2. Xerostomia
Mulut kering atau yang dikenal juga sebagai xerostomia merupakan salah satu kondisi kesehatan yang dapat ditandai dengan rasa sering haus.
“Kondisi ini merupakan kekeringan yang tidak normal dari selaput lendir di mulut, karena pengurangan aliran atau perubahan komposisi air liur,” kata Dr. Rosen.
Jika kelenjar Anda tidak membuat air liur yang cukup, hal itu dapat menyebabkan gejala lainnya seperti bau mulut, kesulitan mengunyah, dan air liur yang tebal dan berserat. Penyebab umum mulut kering termasuk merokok tembakau atau ganja, stres, kecemasan, atau hanya penuaan.
“Di sisi lain, mulut kering dapat menjadi efek samping dari beberapa obat resep (termasuk obat antidepresan dan tekanan darah), obat alergi (seperti Benadryl atau Claritin), dan obat pusing atau mabuk perjalanan (seperti Antivert atau Dramamine),” kata Dr. Hahn.
“Ada juga beberapa penyakit yang dapat menyebabkan mulut kering. Jadi sebaiknya periksakan diri ke dokter Anda,” ujar Dr. Rosen.
Sebab diabetes dan penyakit autoimun tertentu seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjörgren dapat menjadi beberapa penyakit yang menyebabkan mulut kering.
3. Masalah tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian bawah leher dan bertanggung jawab untuk memompa hormon tiroid. Hormon ini berfungsi untuk membantu mengatur nafsu makan, energi, suhu internal, dan fungsi vital tubuh lainnya. Namun, masalah tiroid cukup umum di kalangan wanita, kata Prudence Hall, MD, pendiri dan direktur medis The Hall Center di Santa Monica, CA.
Ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid. Maka hormon ini dapat memacu berbagai gejala nonspesifik, seperti kecemasan, perasaan panas, dan mulut kering. Semua gejala ini dapat menyebabkan rasa haus yang meningkat.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, orang yang menderita hipotiroidisme secara khusus lebih mungkin menderita kondisi kesehatan lainnya. Misalnya, diabetes tipe 1, sindrom Sjörgren, dan anemia karena defisiensi B12,
4. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah kelainan langka yang memengaruhi penyerapan air. Kondisi ini tidak terkait dengan diabetes yang kita kenal selama ini. Karena diabetes insipidus disebabkan oleh hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin yang mengatur kadar cairan dalam tubuh. Seseorang yang mengalami ini membuat tubuhnya memproduksi urine dalam volume tinggi sehingga selalu merasa haus.
5. Ketoasidosis diabetik
Kondisi ini merupakan komplikasi diabates yang dapat mengancam jiwa. Hal ini dikarenakan tubuh kekurangan insulin sehingga glukosa di dalam darah tidak digunakan dan tubuh memecah lemak sebagai bahan bakar pengganti.
Bila dibiarkan secara terus menerus, kondisi ini dapat mengakibatkan penumpukan keton dalam tubuh yang sangat berbahaya. Ketoasidosis diabetik umumnya terjadi pada penderita diabetes tipe 1.
Selain rasa haus yang berlebihan, ketoasidosis diabetik juga menimbulkan keluhan lain seperti cepat lelah, nyeri pada perut bagian atas, susah bernapas panjang, bahkan dapat terjadi koma.
6. Stres kronis
Kondisi stres bisa membuat Anda jadi sering haus.
“Stres yang kronis menyebabkan kelenjar adrenalin kita tidak berfungsi yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah ketika stres parah,” kata Dr. Hall. “Hal ini dapat menyebabkan pusing, depresi, kecemasan, dan juga kehausan yang ekstrim,” tambahnya.
7. Anemia sel sabit
Kondisi ini terjadi ketika sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal. Ketika sel darah merah normal berbentuk cakram bikonkaf dan lentur. Namun pada kondisi ini, sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit dan kaku. Selain itu, sel darah merah juga mengandung hemoglobin yang cacat.
Sel-sel darah merah abnormal ini dapat menghambat pembuluh darah dan kerusakan pada organ serta jaringan tubuh lainnya. Jika kerusakan terjadi pada ginjal maka dapat memicu rasa haus.
Seseorang yang mengalami anemia sel sabit, juga dapat merasakan kekurangan energi, sesak napas, serta cepat merasa lelah, terutama setelah olahraga.
8. Menstruasi
Menstruasi juga bisa menyebabkan sering haus.
Saat menstruasi tubuh akan lebih cepat merasa haus. Oleh karena itu, keinginan untuk terus minum cairan saat menstruasi adalah ahl yang normal.
“Kadar estrogen dan progesteron dapat memengaruhi volume cairan,” kata Dr. Rosen. Hal ini dapat membuat seseorang merasa selalu haus meski telah banyak minum.
9. Kehamilan
Ada beberapa tanda kehamilan yang harus diperhatikan. Salah satunya rasa haus yang berlebihan.
Volume darah Anda meningkat selama trimester pertama. Hal ini memaksa ginjal Anda untuk membuat cairan berlebih yang berakhir di kandung kemih. Oleh karena itu, wanita hamil umumnya lebih sering merasa haus dan ingin buang air kecil secara terus menerus.
***
Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran Anda tentang kenapa sering haus walau sudah banyak minum.
Baca juga
Penjelasan Dr Wiyarni Pambudi Seputar Kasus Bayi yang Meninggal Karena Dehidrasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.