Akibat kebobolan atau alasan lainnya, banyak wanita yang kembali hamil saat masih menyusui. Sayangnya, karena takut mengalami keguguran, banyak ibu hamil yang berhenti menyusui anak mereka. Lalu, benarkah efek samping menyusui saat hamil dapat menyebabkan keguguran? Berikut ulasannya!
Menyusui saat sedang hamil, amankah?
Kegiatan menyusui memang bisa menyebabkan kontraksi rahim ringan. Namun, pada kehamilan yang sehat, kontraksi ringan mungkin tidak akan menimbulkan masalah serius, seperti keguguran atau kelahiran prematur.
Penyebab kontraksi rahim saat menyusui adalah hormon oksitosin. Menyusui akan melepaskan hormon oksitosin. Hormon oksitosin ini akan merangsang kontraksi rahim ringan.
Selain itu, sejumlah kecil hormon kehamilan mungkin tercampur ke dalam ASI, namun hormon-hormon ini tidak menimbulkan risiko bagi anak yang sedang disusui.
Oleh sebab itu, menyusui saat hamil dianggap cukup aman dilakukan oleh mereka yang sehat. Namun, alangkah lebih baik jika melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengambil keputusan.
Mereka yang tidak boleh menyusui saat hamil
Ibu hamil sebaiknya tidak menyusui jika mengalami hal di bawah ini:
- Mengalami kehamilan berisiko tinggi
- Berisiko mengalami persalinan prematur
- Hamil anak kembar
- Wanita yang harus menghindari hubungan seks saat hamil
- Pernah mengalami pendarahan atau nyeri rahim saat hamil.
Efek samping menyusui saat hamil
Menyusui saat hamil juga dapat menyebabkan beberapa dampak perubahan fisik, termasuk mulas dan puting sakit. Hampir 75% ibu menyusui saat hamil, mengalami puting sakit.
Menyusui saat hamil juga mungkin menyebabkan Bunda cepat merasa lelah. Kehamilan sudah cukup melelahkan bagi tubuh, apalagi ditambah dengan menyusui.
-
Anak harus disapih lebih cepat
Persediaan ASI juga akan berkurang selama bulan keempat dan kelima kehamilan. Hal ini dapat membuat anak tidak lagi suka menyusui. Karena alasan ini, Anda mungkin harus bersiap untuk menyapih lebih awal dari yang diperkirakan.
Ibu hamil yang juga sedang menyusui mungkin akan membutuhkan sekitar 500 kalori tambahan per hari. Namun, jika anak yang menerima ASI berusia di bawah 6 bulan, Bunda mungkin membutuhkan 650 kalori tambahan setiap hari.
Jadi penting bagi Bunda yang hamil saat menyusui untuk rutin konsultasi dengan dokter gizi, agar nutrisi Bunda dan anak-anak tetap terpenuhi.
***
Apa lagi ya, yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat hamil atau menyusui? Yuk, bergabung dengan jutaan Parents lainnya bertukar cerita dan pengalaman di aplikasi theAsianparent dengan klik banner di bawah ini!
Sumber: American Pregnancy Association
Baca juga:
Bolehkah Ibu Menyusui Saat Hamil & Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.