Selain menyehatkan, minum susu sangat baik untuk tumbuh kembang si kecil. Melihat bayi menyusu dengan kuat baik minum ASI atau minum susu formula memang membuat hati para ibu bangga. Namun terkadang, ada kondisi bayi yang tidak bisa menerima ASI, sehingga harus mengonsumsi susu formula. Karena itu, adakalanya Bunda menjadi khawatir kenapa bayi tiba-tiba tidak mau minum susu formula.
Hal tersebut terkadang membuat hati Parents panik. Sebagian orangtua khawatir jika nutrisi anaknya tidak terpenuhi. Bahkan, ada yang beranggapan jika anaknya tidak kenyang karena menolak minum susu formula.
Artikel Terkait: Bayi Sulit Dibangunkan untuk Minum ASI? Ketahui Jadwal Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan
Penyebab Bayi Tiba-Tiba Tidak Mau Minum Susu Formula
Ada banyak alasan kenapa bayi tiba-tiba tidak mau minum susu formula yang biasa mereka berikan. Mengikuti beberapa langkah sederhana biasanya akan membantu Anda mengetahui penyebabnya dan membuat bayi kembali menikmati botolnya.
Suhu Susu Formula
Dikutip dari laman Baby Centre, salah satu penyebab bayi menolak minum susu formula adalah tidak menyukai susu atau botol yang digunakan. Untuk itu, perlu dipertimbangkan beberapa hal ini.
Bayi dapat bervariasi dalam seberapa dingin atau hangat mereka menyukai susu formulanya, dengan beberapa lebih suka susu hangat dan yang lain menyukainya lebih dekat ke suhu ruangan.
Tekstur dan Rasa Susu Formula Tidak Enak
Sangat penting membaca saran penyajian dan mengetahui selera anak. Ada sebagian anak yang merasa kurang suka dengan tekstur susu terlalu kental atau terlalu encer. Pasalnya, hal ini berpengaruh terhadap rasa susu formula.
Puting Botol Susu Tersumbat
Uji ini dengan membalikkan botol. Itu harus menetes dengan cepat.
Dot Terlalu Besar atau Terlalu Kecil untuk Bayi
Jika Anda memerhatikan bayi tampak frustrasi dengan aliran ASI, bisa jadi perlu pindah ke dot dengan aliran yang berbeda.
Susu Formula Kedaluwarsa
Periksa tanggal kedaluwarsa pada susu formula, dan pastikan tidak dibuka lebih lama dari waktu yang disarankan. Beberapa ahli menyarankan, susu formula bubuk sebaiknya segera dihabiskan dalam waktu 2 minggu hingga 1 bulan setelah dibuka. Jika lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi kontaminasi bakteri.
Kondisi Kesehatan Bayi
Bayi mungkin merasa tidak nyaman atau sakit untuk minum atau makan jika sedang mengalami pilek, infeksi telinga atau tenggorokan, atau sariawan. Temui dokter jika menurut Anda bayi menderita penyakit yang membuat mereka tidak mau makan.
Posisi yang Tidak Nyaman
Sama halnya menyusu dari puting ibu atau minum ASI, posisi saat minum susu formula juga berpengaruh terhadap kenyamanan anak. Bayi yang digendong dengan posisi tidak nyaman kemungkinan akan menolak minum susu.
Ada Gangguan Saat Menyusu
Televisi atau anak lain bisa cukup untuk mengalihkan pikiran mereka dari botol. Jadi, cobalah mencari tempat yang damai untuk memberi mereka makan.
Terlalu Kenyang untuk Disusui
Jika bayi baru saja mulai MPASI, mungkin mereka makan banyak makanan padat dan tidak punya ruang untuk susu.
Jika bayi sudah mulai dengan makanan padat, yang terbaik adalah memberinya makan terlebih dahulu, dan kemudian menawarkan susunya setengah jam kemudian. Jika bayi masih menolak, berikan makanan tambahan yang terbuat dari susu, seperti sereal, yoghurt, puding beras, atau makanan penutup seperti susu. Di akhir makan, lihat apakah bayi haus dengan menawarkan botol atau secangkir air matang yang didinginkan.
Bayi Tidak Tertarik
Selain itu, ada kemungkinan bayi sangat menikmati makanan padat sehingga mereka kehilangan minat pada pemberian susu yang biasa mereka lakukan.
Kendati demikian, jangan mencoba memaksa bayi untuk mengambil botolnya saat mereka menolak. Coba lagi nanti. Yakinlah bahwa jika mereka haus, mereka akan minum.
Artikel Terkait: Bayi tidak mau menyusu, Bun? Ini 11 penyebab dan cara mengatasinya
Cara Mengatasi Bayi Menolak Minum Susu Formula
Mengetahui kenapa bayi tiba-tiba tidak mau minum susu formula sering kali membuat hati Bunda remuk. Untuk itu, perlu mengetahui beberapa cara mengatasi bayi menolak minum susu. Adapun caranya, yaitu:
1. Tetap Tenang
Tetap tenang dan konsisten. Jangan menjadi marah, cemas, atau terlalu bersemangat saat memberi makan anak.
2. Minta Bantuan Orang Lain
Masuk akal jika bayi mengasosiasikan menyusu dengan kenyamanan menyusui. Untuk beberapa bayi, ibu perlu berada di luar rumah. Untuk itu, perlu bantuan orang lain saat memberikan makan. Ini bisa sangat membantu selama transisi dari menyusui ke pemberian susu botol.
3. Tawarkan Botol Saat Bayi Tidak Terlalu Lapar
Ketika bayi mengalami kesulitan minum botol, bantu bayi untuk menawarkannya di antara waktu menyusui, atau ketika bayi tidak terlalu lapar. Mempelajari keterampilan baru membutuhkan kesabaran dan usaha, dan kita semua memiliki lebih dari keduanya saat kita merasa cukup istirahat dan tenang.
4. Beri Makan Bayi dalam Posisi yang Berbeda
Bayi memiliki posisi menyusui yang unik dan mereka sukai. Posisi yang disukai untuk menyusu biasanya berbeda dari yang disukai untuk pemberian susu botol. Cobalah menggendong bayi menghadap ke luar atau ke depan untuk melihat sekeliling ruangan atau duduk dengan bertumpu pada kaki.
5. Bergerak Sambil Menyusui Bayi
Memberi makan bayi saat Parents berjalan di sekitar ruangan dan memantul atau bergoyang dengan lembut dapat membantu beberapa bayi mau minum susu formula dari botol.
Artikel Terkait: Amankah Menyusui Sambil Tiduran? Cek Penjelasannya di Sini, Bunda!
6. Biarkan Bayi Menempelkan Puting Susunya Sendiri
Daripada memasukkannya langsung ke mulutnya, cobalah membiarkan bayi menempelkan puting susunya sendiri. Coba menggelitik bibir atas dan hidung bayi dengan botol dan menunggunya terbuka lebar untuk menempelkan ke puting susu, mirip dengan cara dia menempel ke payudara. Pastikan dia menempel ke dasar puting yang lebar dan bukan hanya ujungnya, dengan kedua bibir melebar ke luar, seperti yang dia lakukan saat menyusui.
7. Bungkus Botol dengan Baju atau Kain
Membungkus botol susu dengan baju atau kain dapat membuat bayi untuk mengasosiasikan seperti bayi menyusu dari puting ibu. Beberapa bayi tidur dengan kain sendawa (burp cloth) dan kemudian membungkusnya di sekitar botol bayi.
8. Atur Suhu Susu yang Berbeda di dalam Botol
Beberapa bayi lebih suka susu hangat, ada juga yang suka susu dengan suhu kamar, dan lainnya menyukai susu dingin. Bereksperimenlah sedikit untuk melihat apakah bayi memiliki preferensi.
Parents juga dapat mencoba menghangatkan dot botol sebelum menyusui agar tidak dingin. Untuk bayi yang sedang tumbuh gigi, dinginkan dot botol di lemari es sebelum menyusu.
9. Coba Dot Botol yang Berbeda
Pilihan ukuran dot botol yang tersedia di toko bisa sangat banyak. Carilah dot susu yang panjang dan lurus daripada yang pendek dan rata, sehingga bayi menempelkan botol dalam-dalam seperti yang dilakukannya pada payudara.
Pertimbangkan untuk mencoba dot untuk ukuran bayi baru lahir atau aliran lambat, sehingga susu keluar lebih lambat dan tidak membebani bayi. Namun, beberapa bayi mungkin lebih menyukai dot yang mengalir lebih cepat.
10. Cicipi dan Cium Bau Susu
Banyak ibu memerhatikan bahwa ASI yang mereka perah berbau kuat atau terasa seperti sabun. Salah satu teori adalah bahwa ini disebabkan oleh enzim lipase yang secara alami memecah lemak dalam ASI.
Pikiran bahwa bau dan rasa yang berubah mungkin terkait dengan lemak tertentu dalam makanan, terutama minyak ikan atau suplemen minyak lainnya. Anda bahkan dapat mencoba berhenti makan ikan untuk sementara atau menahan suplemen asam lemak untuk melihat apakah itu membantu. ASI ini sangat aman untuk diminum bayi, tetapi beberapa tidak menyukai rasanya.
Sama halnya dengan ASI, susu formula juga dapat berubah rasa dan bau. Untuk itu, cicipi dan cium aroma susu formula sebelum diberikan kepada bayi.
11. Beri Makan Bayi Selain dengan Botol
Bunda dapat mencoba memberi makan bayi dengan sendok, cangkir sippy atau cangkir biasa. Pegang bayi di pangkuan Anda dalam posisi tegak dan tertopang. Dekatkan sendok atau cangkir ke mulut bayi dan biarkan bayi minum sendiri lewat bibir atas bayi.
Biarkan bayi mengatur alirannya. Berhati-hatilah untuk tidak menuangkan susu ke dalam mulut bayi untuk menghindari tersedak.
Bergantung pada pengalaman sebelumnya dengan memberi makan, Parents mungkin dapat mengetahui alasan spesifik kenapa bayi tiba-tiba tidak mau minum susu formula. Sering kali, mengetahui mengapa bayi menolak dapat memberi wawasan yang lebih baik untuk mencari tahu cara memperbaiki masalah.
***
Baca Juga:
10 Ciri-Ciri Bayi Tidak Cocok dengan Susu Formula yang Diberikan
Mencari Susu Formula yang Kualitasnya Mirip ASI? Pastikan Memenuhi 8 Hal Ini
Inilah Takaran Susu Bayi sesuai Usianya, Jangan Sampai Salah ya Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.