Setiap ibu ingin memberikan ASI dengan jumlah yang optimal untuk anak-anak mereka. Agar tumbuh kembang bayi terjamin, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Dalam rangka Pekan ASI Sedunia tahun ini, kami memberikan tips cara meningkatkan produksi ASI menurut dokter!
Manfaat ASI bagi ibu dan bayi
ASI (Air Susu Ibu) merupakan nutrisi ideal dan satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI paling sempurna, dan sangat baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI juga memiliki berbagai keunggulan yang dapat menunjang kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.
Menukil dari Press Release dari RS Pondok Indah pada Selasa (30/07), Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RSPI, dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC menjelaskan tentang manfaat ASI bagi ibu dan bayi.
“ASI tidak hanya memiliki banyak kebaikan untuk bayi, kegiatan menyusui pun memiliki banyak manfaat sang ibu. Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan setelah kehamilan, menjaga kesehatan mental dan fisik, menurunkan risiko depresi setelah persalinan, sebagai kontrasepsi alami, menguatkan tulang, hingga menurunkan risiko penyakit jantung serta kanker payudara. Yang terpenting, menyusui mampu menguatkan hubungan antara ibu dan si kecil,” jelasnya.
Cara meningkatkan produksi ASI
Meski proses menyusui berlangsung secara alami, banyak ibu yang masih mengalami hambatan dalam proses menyusui. Salah satu hambatan tersebut adalah jumlah ASI yang sedikit.
Namun tenang Bunda, dr. Fransiska Farah, Sp. A, M.Kes, dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah Bintaro Jaya menyampaikan tentang cara untuk mengoptimalkan produksi ASI.
“Ibu menyusui itu harus selalu memiliki pemikiran dan afirmasi yang positif, harus selalu bahagia. Kebahagiaan itu akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang melancarkan ASI. Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui.”
“Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho. Jadi, hilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui,” tambahnya
Konsep ASI itu supply and demand. Begitu ‘wadahnya’ kosong, ASI akan segera mengisinya lagi. Maka itu, penting memastikan pengosongan payudara dilakukan sesering mungkin.
Semakin sering disusui, maka ASI akan semakin terus diproduksi. Sebaliknya, semakin jarang dan semakin panjang interval waktu jeda menyusui ke menyusui berikutnya, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang.
“ASI akan terproduksi dengan baik, jika pengosongan ASI di payudara juga baik. Pengosongan baik dapat terpenuhi jika bayi bisa melekat atau menghisap dengan baik di payudara. Posisi dan pelekatan bayi ke payudara menjadi kunci dasar kesuksesan menyusui dan produksi ASI,” jelas Farah.
Berikut ini teknik mengosongkan payudara agar produksi ASI semakin optimal menurut Farah:
- Selalu upayakan payudara terasa kosong atau habis sebelum Anda memberikan ASI dari payudara di sisi lainnya.
- Habiskan waktu setidaknya 10 menit sebelum berpindah memberikan ASI dari payudara di sisi lainnya.
- Pastikan bayi menyusui di kedua payudara Anda setiap waktu menyusu, agar produksi ASI di kedua payudara seimbang.
- Bila bayi terlihat kenyang sebelum ASI di payudara Anda terasa kosong, sebaiknya Anda lanjutkan dengan memompa payudara setelah selesai menyusui.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga:
Nutrisi Penting agar Produksi ASI Lancar dan Berkualitas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.