Parents mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara menghitung usia bayi prematur dan apakah sama dengan menghitung usia bayi yang lahir tepat waktu? Menentukan usia bayi prematur sangat penting mengingat tumbuh kembang bayi diukur berdasarkan usianya. Karena itu, jangan sampai salah untuk menentukan usia bayi prematur, ya.
Umumnya, jika bayi Parents lahir lebih awal, ia memiliki 2 hari penting yaitu, hari bayi dilahirkan dan Hari Perkiraan Lahir (HPL). Dua tanggal tersebut adalah tanggal untuk mengukur perkembangan bayi yang normal.
Sedangkan pada bayi prematur, perlu dilihat dari usia koreksi bayi, sehingga Parents perlu menghitungnya terlebih dahulu. Selama 2 tahun pertama, usia koreksi bayi tersebut akan menjadi patokan Parents untuk mengetahui tumbuh kembang dan milestone si kecil. Pertanyaannya adalah, apa itu usia koreksi bayi dan bagaimana menghitungnya?
Apa itu Usia Koreksi Bayi Prematur?
Seperti yang dijelaskan di atas, usia bayi prematur ditentukan dengan melihat usia koreksi bayi. Usia yang dikoreksi atau usia yang disesuaikan adalah usia kronologis (HPL) bayi prematur dikurangi jumlah minggu atau bulan ia dilahirkan lebih awal.
Misalnya, seorang anak berusia satu tahun yang lahir tiga bulan lebih awal akan memiliki usia sembilan bulan yang dikoreksi.
Usia yang dikoreksi ini dapat membantu jika Parents ingin mengetahui apakah perkembangan bayi prematur Anda sudah sesuai tumbuh kembangnya. Misalnya, jika seseorang memerhatikan si kecil sudah berusia enam bulan tetapi belum bisa duduk, Anda dapat menjelaskan bahwa ia lahir tiga bulan lebih awal, yang artinya perkembangannya masih setara dengan bayi berusia 3 bulan. Jika Anda mengukur kemampuan bayi melalui usia koreksi, sebenarnya tumbuh kembang bayi sudah sesuai dengan usianya.
Artikel terkait: 8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?
Cara Menghitung Usia Bayi Prematur
Anda dapat menghitung usia bayi prematur dengan dua cara berbeda:
1. Usia Kronologis
Adalah usia bayi yang ditentukan dengan menghitung jumlah hari, minggu, atau tahun sejak hari kelahirannya.
2. Usia yang Disesuaikan (Usia Koreksi)
Seperti penjelasan di atas, usia yang disesuaikan adalah usia bayi berdasarkan tanggal perkiraan lahir (HPL), dikurangi tanggal bayi dilahirkan. Penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan usia ini ketika mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jadi, jika bayi berumur 6 bulan tetapi lahir tiga bulan lebih awal, maka disesuaikan umurnya adalah 3 bulan.
Contoh lainnya, jika bayi lahir pada usia kehamilan 32 minggu, 2 bulan lebih cepat dari HPL, dan sekarang berusia 4 bulan (16 minggu sejak lahir), usia koreksinya adalah 2 bulan.
Dalam contoh ini, bahkan jika bayi harusnya sudah berusia 4 bulan, Anda harus melihat perkembangannya seperti bayi yang berusia 2 bulan (sesuai usia koreksinya). Sebab, tidak realistis untuk mengukur kemampuan bayi dengan waktu kronologisnya.
Bayi Anda mungkin baru saja mulai mengangkat kepalanya dan tersenyum, yang merupakan perkembangan normal untuk bayi bulan 2 bulan dan, oleh karena itu, untuk bayi prematur yang usia koreksinya adalah 2 bulan.
Kebanyakan orangtua merasa stres dan frustasi oleh omongan keluarga dan teman yang bermaksud baik yang mengungkapkan kekhawatiran tentang perkembangan bayi mereka. Orang mungkin mengira bayi Anda mengalami keterlambatan untuk usia 4 bulan. Padahal sebenarnya, perkembangannya sudah sesuai untuk bayi dengan usia koreksi usia 2 bulan.
Apakah Usia Koreksi Memengaruhi Perkembangan dan Interaksi Si Kecil?
Parents mungkin memerhatikan bahwa bayi lain dengan usia yang sama dapat melakukan banyak hal daripada bayi prematur Anda. Tetapi jika Parents fokus pada usia koreksi si kecil, sebenarnya perkembangannya sudah sesuai dengan usianya.
Seperti anak lainnya, anak yang lahir prematur akan belajar dari stimulasi yang diberikan orangtua dan lingkungan di sekitarnya. Misalnya dari yang bisa ia mainkan, rasakan, sentuh, dan lihat. Karena tumbuh kembangnya lebih dipengaruhi oleh stimulasi daripada berapa usianya.
Itulah mengapa Parents disarankan untuk memberikan banyak stimulasi, misalnya seperti membacakan buku, mengajaknya bermain di taman, dan mengajaknya berkomunikasi. Semua pengalaman dari stimulasi ini membantu otaknya berkembang.
Sebagian besar bayi prematur mencapai tonggak perkembangan yang sama dengan bayi lainnya dalam dua hingga tiga tahun. Setelah itu, perbedaan ukuran atau perkembangannya kemungkinan besar disebabkan oleh masing-masing bayi dan cara stimulasinya, bukan dari kelahiran prematur. Meskipun begitu, beberapa bayi yang sangat prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk mengejar ketinggalan.
Semua anak memiliki variasi dalam pertumbuhan dan perkembangan, terlepas dari apakah mereka prematur atau cukup bulan.
Sebenarnya, kelahiran prematur dapat memengaruhi setiap aspek pertumbuhan dan perkembangan si kecil secara berbeda. Beberapa kemampuan mungkin tidak akan terpengaruh sama sekali, sedangkan yang lain bisa sangat terpengaruh. Karena itu, menggunakan usia koreksi bayi sebagai patokan pertumbuhan sangat penting.
Artikel terkait: ASI-Ku Kok Bercampur Darah, Bahayakah untuk Bayi?
Perbedaan Usia dan Milestones Bayi Prematur
Untuk memahami perkembangan bayi dan milestone-nya seiring bertambahnya usia, Anda harus tahu usia koreksinya. Usia koreksi ini akan memberi Anda pemahaman tentang apa yang ‘normal’ untuk acuan perkembangan mereka (seperti berguling, belajar duduk sendiri, dan lainnya) hingga mereka berusia 2 tahun.
Apakah bayi Anda lahir prematur atau tidak, dokter akan mengawasi perkembangan si kecil untuk memastikan mereka berkembang sesuai dengan tumbuh kembang yang normal. Nantinya, Parents akan lebih memahami mana perkembangan yang sudah dikuasai si kecil, mana yang membutuhkan bantuan. Parents juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak tentang layanan intervensi dini (EI) untuk mendukung dan mendorong perkembangan mereka (seperti terapi fisik, terapi wicara, terapi makan, dan lainnya) bila memang dibutuhkan.
Kapan Bayi Prematur Harus Mulai Imunisasi?
Bayi prematur umumnya mendapatkan imunisasi yang sama pada usia kronologis, sama seperti bayi yang cukup bulan. Bayi prematur sangat membutuhkan proteksi dari imunisasi karena mereka lebih rentan terkena infeksi tertentu.
Jika si kecil lahir sangat prematur, dia mungkin mendapatkan imunisasi pertamanya saat dia masih di rumah sakit. Bahkan, mungkin membutuhkan dosis tambahan dari beberapa vaksin ketika sudah lebih dewasa.
Menentukan Usia Anak Prematur Ketika Akan Masuk Sekolah
Si kecil mungkin bisa memulai prasekolah dan sekolah berdasarkan usia kronologisnya, bukan usia koreksinya. Tetapi, perbedaan beberapa usia bisa memengaruhi perbedaan kemampuan si kecil dan apa yang diharapkan untuk dilakukan, terutama di prasekolah.
Kebanyakan orangtua memutuskan untuk menunda sekolah selama satu tahun, jika usia koreksi anak tepat di bawah usia masuk sekolah. Tujuannya untuk memberi anak waktu tambahan mengejar pertumbuhan dan mengembangkan keterampilan sosial yang ia butuhkan untuk prasekolah dan sekolah.
Sebaiknya pula, beri tahu guru prasekolah atau profesional kesehatan, dan siapa pun yang merawat atau bekerja dengan si kecil jika ia lahir prematur. Mereka juga perlu mengetahui berapa minggu lebih awal si kecil lahir.
Jika Anda khawatir tentang masalah belajar atau perkembangan setelah si kecil mulai sekolah, akan sangat membantu bagi guru sekolah untuk mengetahui bahwa anak Anda lahir prematur.
Itulah beberapa informasi mengenai cara menghitung usia bayi prematur. Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
13 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu, Ini Cara Mengatasinya!
Bayi Susah Makan karena Sariawan? Obati dengan 5 Cara Alami Ini
10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.