Beberapa bayi yang lahir sebelum waktunya disebut dengan bayi prematur. Karena kondisi, mereka harus segera menjalani perawatan intensif di inkubator yang ada di unit perawatan intensif. Inkubator bayi adalah alat yang bentuknya seperti tabung kaca berisi kasur kecil untuk bayi.
Alat ini biasanya digunakan oleh bayi-bayi yang lahir dengan prematur dan bayi yang sedang sakit. Bayi yang lahir belum cukup bulan tidak punya lapisan lemak, maka inkubator akan melindungi mereka dari suhu ruang yang dingin.
Bayi prematur sendiri wajib dirawat di lingkungan yang higienis. Pada kotak inkubator, bayi bisa tumbuh dengan lebih cepat karena energi mereka sepenuhnya digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan daripada untuk mempertahankan suhu normal tubuhnya.
Artikel terkait: Bunda, Begini Cara Menyusui Bayi Prematur yang Tepat
Apa Fungsi Inkubator Bayi?
Image: RSIA Bunda Aliyah
Mengutip dari laman Hellosehat, inkubator menjadi tempat pertama yang membantu mengoptimalkan pertumbuhan si kecil. Tanpa menggunakan inkubator, bayi yang baru lahir dengan kondisi medis tertentu kemungkinan lebih sulit untuk bisa bertahan hidup.
Beberapa fungsi inkubator bagi bayi, antara lain:
- Pemberian oksigen dengan suplementasi oksigen bisa melalui hood kepala atau kanula hidung atau melalui ventilasi mekanis. Mengutip dari medicalogy.com, bayi dengan gangguan pernapasan adalah penyebab utama kematian pada bayi dengan kelahiran prematur. Perawatan dengan inkubator adalah perawatan yang utama.
- Mempermudah melakukan pengamatan (observasi): perawatan intensif neonatal modern yang melibatkan pengukuran suhu, pernapasan, oksigenasi, fungsi jantung, serta aktivitas otak.
- Memberikan perlindungan dari suhu dingin, infeksi, dan kebisingan. Inkubator bisa dianggap sebagai bassinets tertutup dalam plastik dengan peralatan yang bisa mengatur suhu serta dirancang menjaga kehangatan badan bayi dan membatasi paparan terhadap kuman.
- Pemberian obat-obatan yang sesuai.
- Penyediaan kebutuhan gizi dengan pemberian melalui kateter intravena atau NGT.
- Untuk menjaga keseimbangan cairan dengan memberikan cairan serta menjaga kelembapan udara yang tinggi untuk mencegah kerugian yang terlalu besar dan penguapan pernapasan.
Artikel terkait: Apa Penyebab Bayi Kuning?
Kapan Bayi Membutuhkan Inkubator?
Ada beberapa kondisi bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan dalam inkubator, antara lain:
1. Lahir Prematur
Bayi prematur adalah bayi yang lahir ketika usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu. Padahal bayi seharusnya lahir ketika usia kehamilan ibu mencapai 37-40 minggu. Semakin kecil usia kehamilan, maka risiko bayi mengalami kondisi medis tertentu juga semakin besar karena perkembangan bayi belum cukup optimal. Bayi prematur tidak punya pelindung tubuh seperti bayi pada umumnya.
Itulah mengapa bayi prematur harus dirawat dalam inkubator yang ada ICU segera setelah lahir. Parents tidak perlu khawatir anak akan kedinginan karena suhu dalam inkubator sudah disesuaikan agar tetap hangat.
Artikel terkait: Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir
2. Bayi Kuning
Bayi kuning merupakan keadaan saat kulit dan mata bayi yang berwarna putih tampak berwarna kekuningan. Penyakit ini biasanya dialami oleh bayi baru lahir karena kadar bilirubin yang sangat tinggi pada tubuh. Bayi kuning biasanya ditangani dengan fototerapi. Tujuannya yaitu mengubah bilirubin dalam tubuh agar tidak berbahaya. Proses fototerapi untuk kelainan ini bisa dilakukan dalam inkubator hangat yang ditambah dengan sinar lampu warna biru.
3. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Bayi yang lahir dengan badan rendah (BBLR) juga bisa dirawat dalam inkubator. Berat badan bayi dinyatakan rendah ketika beratnya kurang dari 2,5 kg. Normalnya, bayi yang baru lahir memiliki berat badan antara 2,5 – 3,5 kilogram (kg). BBLR sama seperti bayi prematur yang kesulitan mengontrol suhu tubuh karena persediaan lemak yang kurang banyak.
Bayi dengan kondisi ini sangat kecil ketika lahir sehingga membuat fungsi organ-organ penting dalam tubuh tidak bisa dilakukan dengan optimal. Si kecil dengan BBLR saat lahir wajib dirawat dalam inkubator. Dokter umumnya akan menempatkan bayi BBLR dalam inkubator sampai kondisinya stabil.
4. Bayi dengan Masalah Pernapasan
Image: unicef.org
Kondisi medis lain yang mewajibkan bayi berada di inkubator yaitu punya masalah pernafasan. Misalnya bayi yang mengalami aspirasi mekonium berisiko mengalami sulit nafas sehingga harus ada di inkubator. Kondisi paru-paru bayi baru lahir belum benar-benar berkembang serta mengalami masalah pernafasan karena komplikasi persalinan juga harus dirawat.
Perawatan dalam alat khusus ini juga dapat diberikan untuk bayi dengan cacat lahir pada sistem pernapasan atau mengalami sindrom gangguan pernapasan. Si kecil nanti akan diberi obat atau alat bantu sesuai kebutuhan.
Jadi, Parents, sudah tahu kan untuk apa alat inkubator bayi ini?
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/penanganan-bblr
https://id.theasianparent.com/cara-mengatasi-bayi-kuning
https://id.theasianparent.com/susu-bblr-untuk-bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.