Bayi yang terlahir prematur atau dalam kondisi kesehatan serius biasanya perlu dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) atau unit perawatan intensif neonatal. Ruangan NICU adalah area khusus untuk para bayi yang bermasalah kesehatannya yang dilengkapi dengan segala peralatan penunjang.
Selama perawatan pun mereka ditangani oleh perawat yang hanya fokus kepada kesehatan bayi.
Bayi dalam kondisi serius seperti apakah yang perlu dirawat di NICU?
Seperti apakah perawatan dan peralatan yang ada di dalamnya? Cari tahu di sini, yuk!
Artikel Terkait: Ketahui 10 Ciri-ciri Bayi Prematur yang Sehat, Cek Si Kecil Sekarang!
Apa Itu Ruang NICU?
NICU adalah kepanjangan dari Neonatal Intensive Care Unit atau unit perawatan intensif neonatal untuk merawat bayi yang terlahir prematur atau yang lahir dengan kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan tingkat tinggi.
NICU memiliki staf yang sangat terlatih dan peralatan pendukung yang canggih yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan berbagai kondisi kesehatan.
Bayi yang terlahir dengan masalah serius akan dirawat di NICU dan mendapatkan pemantauan ekstra dari tim medis selama 24 jam pertama kehidupannya.
Setelah itu, tim medis akan mendiskusikan dengan orang tua tentang berapa lama bayi akan tinggal di dalam sana dengan melihat kondisi kesehatannya, serta terus memonitoring tahap perkembangan yang dicapai sebelum mereka diizinkan pulang.
Alasan mereka butuh ruang yang terpisah dengan ibu, pasien lain, atau pengunjung adalah karena kondisi mereka yang masih sangat rentan dengan bakteri dan penyakit.
Di usianya yang masih sangat dini, bayi dapat dengan mudah terkena infeksi seperti pilek, flu, ruam dan diare. Itulah alasan mereka dijauhkan dari semua orang dan ditempatkan di area khusus seperti NICU.
NICU umumnya adalah tempat yang sunyi dan tenang karena bayi sangat rentan dengan kebisingan dan sorot cahaya yang berlebihan.
Biasanya ruangan di dalam NICU sangat redup agar bayi bisa nyaman beristirahat.
Ketika bayi merasa nyaman, tim medis juga bisa lebih fokus menangani masalah bayi.
Artikel terkait: Penelitian: Terapi musik di NICU dapat membantu bayi prematur cepat pulih
Teknologi di Ruang NICU
Was-was adalah perasaan yang kerap kali dialami orang tua ketika bayi pertama kali masuk NICU. Apalagi melihat semua peralatan yang terdapat di dalamnya.
Padahal, itu semua dibutuhkan untuk membantu kesembuhan bayi Bunda.
Berikut sekilas beberapa peralatan yang mungkin bisa Anda temukan di sana menurut laman Kids Health:
1. Infant Warmer
Boks penghangat bayi ini adalah tempat tidur kecil dengan pemanas di bagian atasnya untuk membantu bayi tetap hangat saat dirawat di ruang NICU.
2. Incubators
Inkubator adalah tempat tidur kecil tertutup yang dilapisi plastik bening dan keras. Suhu di dalam inkubator dikontrol untuk menjaga suhu tubuh bayi sesuai yang diharapkan.
Dokter, perawat, dan pengasuh merawat bayi melalui lubang di sisi inkubator yang memungkinkan tangannya bisa menyentuh bayi.
3. Phototherapy
Beberapa bayi baru lahir memiliki masalah yang disebut penyakit kuning, di mana kulit dan bagian putih matanya menjadi kuning.
Fototerapi membantu mengobati penyakit kuning.
Selama perawatan, bayi berbaring di atas selimut terapi cahaya khusus yang dilengkapi dengan lampu yang dipasang di tempat tidur atau inkubator mereka.
Kebanyakan bayi hanya membutuhkan fototerapi selama beberapa hari.
4. Monitor
Kegunaan monitor dalam NICU adalah untuk memungkinkan perawat dan dokter melacak tanda-tanda vital bayi, seperti suhu, detak jantung, dan pernapasan dari tempat mana pun di NICU. Monitor meliputi:
- Chest leads: Stiker kecil yang ditempelkan di dada bayi dengan kabel yang terhubung ke monitor. Gunanya untuk melacak detak jantung dan jumlah napas.
- Pulse oximetry (atau pulse ox): Mesin ini mengukur kadar oksigen darah bayi yang alatnya direkatkan ke jari tangan atau kaki bayi seperti perban kecil dan memancarkan cahaya merah lembut.
- Temperature probe (pemeriksaan suhu) untuk mencatat suhu bayi dan menunjukkannya di monitor. Ini berupa kawat berlapis yang ditempatkan pada kulit bayi dengan tambalan.
- Blood pressure (tekanan darah): Dipantau melalui jalur arteri atau manset tekanan darah.
Artikel Terkait: 6 Kondisi Kulit Bayi Prematur, Ini Cara Merawatnya
5. Feeding Tubes
Biasanya dalam kondisi lahir prematur bayi belum bisa menyusui atau minum dari botol. Untuk tetap memenuhi nutrisinya, diperlukan feeding tubes atau tabung makanan ini untuk mengalirkan ASI atau sufor melalui selang makanan yang dimasukkan ke mulut atau hidung.
Perawat sering mengganti letak selang untuk mencegah rasa sakit.
6. IV
IV atau kateter intravena adalah tabung tipis yang dapat ditekuk dan masuk ke pembuluh darah (melalui tangan, kaki, atau kulit kepala) untuk memberikan obat-obatan dan cairan. Hampir semua bayi di NICU memiliki infus ini.
7. Lines
Beberapa bayi perlu mendapatkan lebih banyak cairan atau obat-obatan, dan lines (tabung) ini dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar (arteri bukan vena) di dada, leher, atau selangkangan.
Gunanya untuk memeriksa tekanan darah dan kadar oksigen dalam darah
8. Ventilator
Merupakan alat bantu pernapasan pada bayi yang terhubung ke ventilator (atau mesin pernapasan) dengan tabung endotrakeal (tabung plastik ditempatkan ke tenggorokan melalui mulut atau hidung).
Bayi yang telah berada di NICU untuk waktu yang lama, berbulan-bulan, ada yang dipasangkan trakeostomi (tabung plastik yang dimasukkan ke tenggorokan) yang terhubung ke ventilator di ujung yang lain.
9. Oxygen Hood
Atau yang disebut juga nasal cannula (kanula hidung) diperlukan jika bayi butuh oksigen ekstra tetapi tidak membutuhkan ventilator.
Bayi yang dapat bernapas sendiri mungkin mendapatkan oksigen dari tabung plastik di hidung (disebut kanula hidung) atau dari tudung oksigen (oxygen hood) yang ditempatkan di atas kepala.
Artikel Terkait: Rentan Dialami Bayi Prematur, Kenali Penyakit Retinopathy of Prematurity Ini!
Kondisi Bayi yang Harus Masuk NICU
1. Lahir Prematur
Kelahiran prematur adalah kondisi kelahiran yang terjadi tiga minggu sebelum perkiraan tanggal lahir bayi atau dengan kata lain terjadi sebelum usia kandungan 37 minggu.
Bila bayi lahir dalam waktu ini kemungkinan ia memiliki masalah medis yang rumit di mana komplikasi prematuritasnya bervariasi menyesuaikan seberapa dini bayi lahir.
- Late preterm (prematur terlambat) lahir antara 34 dan 36 minggu kehamilan.
- Moderately preterm (cukup prematur) lahir antara 32 dan 34 minggu kehamilan.
- Very preterm (sangat prematur) lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
- Extremely preterm (sangat prematur) lahir pada atau sebelum 25 minggu kehamilan.
2. Anemia
Bayi prematur sering mengalami anemia. Artinya mereka tidak memiliki cukup sel darah merah.
Biasanya, janin menyimpan zat besi selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan menggunakannya setelah lahir untuk membuat sel darah merah.
Bayi yang lahir terlalu cepat mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menyimpan zat besi.
Kehilangan darah dari tes darah yang sering juga dapat menyebabkan anemia.
Bayi anemia dapat diobati dengan suplemen zat besi, obat-obatan yang meningkatkan produksi sel darah merah, atau dalam beberapa kasus, transfusi darah.
3. Masalah Pernapasan
March of Dimes menulis, masalah pernapasan biasanya disebabkan paru-paru bayi yang belum berkembang sepenuhnya.
Beberapa bayi cukup bulan juga bisa mengalami masalah ini dikarenakan komplikasi persalinan dan kelahiran, cacat lahir, dan infeksi.
Bayi dengan masalah pernapasan dapat diberikan obat-obatan, ventilator mekanis untuk membantunya bernapas, atau kombinasi dari kedua perawatan ini.
4. Apnea
Apnea adalah ketika bayi berhenti bernapas selama lebih dari 15 detik atau tidak teratur –bayi menarik napas panjang, lalu pendek, lalu berhenti selama 5 hingga 10 detik sebelum mulai bernapas secara normal. Kondisi ini disebut pernapasan periodik.
Apnea dapat disertai dengan detak jantung yang lambat yang disebut bradikardia. Bayi di NICU terus dipantau untuk apnea dan bradikardia (sering disebut “A dan B”).
Sensor pada chest leads dapat mengirimkan informasi tentang pernapasan dan detak jantungnya ke monitor yang terletak di dekat inkubator.
Jika bayi berhenti bernapas, alarm akan mulai berbunyi.
Perawat akan merangsang bayi untuk mulai bernapas dengan menepuk atau menyentuh telapak kakinya.
5. Displasia Bronkopulmonalis (BPD)
Adalah penyakit paru-paru kronis yang paling sering terjadi pada bayi prematur yang telah dirawat karena sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome/RDS).
Bayi dengan RDS memiliki paru-paru yang belum matang, dan kadang membutuhkan ventilator mekanik untuk membantunya bernapas.
Beberapa bayi yang dirawat karena RDS dapat mengalami gejala BPD, termasuk cairan di paru-paru, jaringan parut, dan kerusakan paru-paru.
6. Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn (PPHN)
Bayi dengan hipertensi pulmonal persisten tidak dapat bernapas dengan baik karena memiliki tekanan darah tinggi di paru-parunya.
Saat lahir, umumnya bayi merespons menit-menit pertamanya menghirup udara di luar janin dalam kondisi pembuluh darah di paru-paru rileks sehingga darah mengalir melaluinya dan oksigen masuk ke paru-parunya.
Akan tetapi, pada bayi dengan PPHN, respons ini tidak terjadi. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah, dan terkadang komplikasi lain termasuk kerusakan otak.
Akibatnya, bayi memiliki cacat lahir (seperti cacat jantung) atau menderita komplikasi kelahiran.
7. Pneumonia
Infeksi paru-paru ini umum terjadi pada bayi prematur dan bayi baru lahir yang sakit lainnya.
Dokter bayi biasanya mencurigai pneumonia jika bayi mengalami kesulitan bernapas, jika laju pernapasannya berubah, atau jika bayi mengalami peningkatan jumlah episode apnea.
Dokter akan mendengarkan paru-paru bayi dengan stetoskop dan kemudian melakukan rontgen untuk melihat apakah ada kelebihan cairan di paru-paru. Terkadang dokter mungkin memasukkan tabung ke dalam paru-paru untuk mengambil sampel cairan paru-paru.
Cairan tersebut kemudian diuji untuk melihat jenis bakteri atau virus apa yang menyebabkan infeksi, sehingga dokter dapat memilih obat yang paling efektif untuk mengobatinya.
Bayi dengan pneumonia umumnya diobati dengan antibiotik. Mereka juga mungkin membutuhkan oksigen tambahan sampai infeksi sembuh.
8. Respiratory Distress Syndrome (RDS)
Sindrom gangguan pernapasan kerap terjadi pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu.
Bayi dengan RDS tidak memiliki cukup surfaktan, yang membuat kantung udara kecil di paru-paru tidak kolaps.
Perawatan dengan surfaktan membantu bayi yang terkena dampak bernapas lebih mudah.
9. Berat Badan Lahir Rendah
Bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg) mungkin perlu dirawat di NICU oleh karena beberapa tantangan yang akan dihadapi bayi ke depannya. Di antaranya:
- Masalah pernapasan atau jantung
- Kadar oksigen yang rendah saat lahir
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya
- Kesulitan memberi makan dan menambah berat badan
- Adanya infeksi
- Pendarahan di otak (perdarahan intraventrikular)
- Masalah dengan mata dan penglihatan
- Masalah dengan usus mereka.
10. Terlahir Kembar
Entah itu kembar dua, tiga, atau seterusnya, beberapa bayi kembar terlahir dengan berat badan rendah. Dan tentu saja ini bisa menimbulkan risiko yang sama dengan bayi dengan berat lahir rendah lainnya –seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Artikel terkait: Ibu Ini Berhasil Kumpulkan 100 Liter ASIP untuk Para Bayi di NICU
Faktor Risiko Lainnya
Selain berbagai kondisi tersebut, bayi juga perlu masuk ruang NICU karena dipengaruhi oleh kondisi atau riwayat kesehatan sang ibu seperti:
- Ibu melahirkan ketika usia di bawah 16 tahun atau di atas 40 tahun
- Cairan ketuban pecah lebih cepat
- Bunda mengalami perdarahan
- Bunda kekurangan atau kelebihan cairan ketuban
- Memiliki riwayat beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit menular seksual
- Mengonsumsi alkohol, merorok, atau obat-obatan terlarang
Kenapa Bayi Prematur Harus Masuk Ruang NICU?
Ada beberapa risiko komplikasi yang akan didapati bayi prematur dalam jangka waktu pendek dan panjang kehidupannya. Berikut ini penjelasannya:
Komplikasi jangan pendek:
- Masalah pernapasan
- Jantung
- Otak
- Pengaturan suhu tubuh
- Gastrointestinal
- Darah
- Metabolisme
- Imunitas
Komplikasi jangka panjang:
- Cerebral palsy
- Terganggunya proses belajar dan konsentrasi
- Penglihatan
- Pendengaran
- Masalah perilaku dan psikologis
- Masalah kesehatan kronis
- Gigi
Ciri-Ciri Bayi Prematur
Setiap bayi mungkin menunjukkan gejala yang sedikit berbeda. Berikut ini adalah gejala paling umum dari bayi prematur menurut Stanford Children’s Health:
- Ukurannya kecil. Bayi prematur sering kali memiliki berat kurang dari 5 pon 8 ons atau kurang dari 2,5 kg.
- Berkulit tipis, mengilat, merah muda, atau merah. Anda bahkan dapat melihat pembuluh darahnya melalui kulit.
- Memiliki sedikit lemak tubuh.
- Rambut pada kulit kepalanya sedikit, dan memiliki banyak bulu tubuh yang lembut (lanugo).
- Menangis dengan lemah.
- Tonus otot rendah.
- Alat kelaminnya kecil dan belum berkembang sempurna.
Ditambahkan dari Mayoclinic, ciri lainnya adalah:
- Berukuran kecil dengan kepala besar yang tidak proporsional.
- Figurnya lebih ‘tajam’ dan kurang bulat karena kurangnya simpanan lemak.
- Suhu tubuhnya rendah, terutama segera setelah lahir di ruang bersalin, karena kurangnya lemak tubuh yang disimpan.
- Pernapasan yang sulit atau distres pernapasan.
- Kurangnya refleks untuk mengisap dan menelan sehingga menyebabkan kesulitan makan.
Siapa yang Dapat Mengunjungi NICU?
Yang dapat mengunjungi NICU adalah orang tua si bayi. Sementara untuk anggota keluarga lain, mungkin bisa berkunjung, tetapi hanya beberapa orang saja pada jam-jam tertentu.
Bila ada anak yang lebih besar ingin berkunjung (mungkin saudara kandung dari si bayi), bisa saja, asal dalam keadaan sehat dan harus sudah mendapatkan semua imunisasinya. Parents bisa menanyakan langsung ke pihak staf rumah sakit tentang anggota keluarga mana yang dapat melihat bayi Anda di ruang NICU.
Kebanyakan rumah sakit memiliki kebijakan bahwa pengunjung NICU wajib mengenakan gaun rumah sakit, sarung tangan, dan masker. Hal wajib lainnya adalah harus mencuci tangan sebelum masuk. Ini untuk menjaga NICU sebersih mungkin sehingga bayi tetap aman dari kuman.
Lantaran NICU adalah ruangan yang harus streril, pengunjung NICU juga dilarang membawa mainan, botol minum atau benda lainnya ke kamar bayi.
Artikel terkait: 4 Kebutuhan Bayi Prematur dan Cara Mencegah Kelahiran Prematur
Ketika bayi Anda berada di dalam NICU itu adalah pertanda ia sudah berada di tangan yang tepat, Bunda. Selagi buah hati Anda mendapatkan perawatan, pulihkanlah diri Anda dengan baik dengan selalu positive thinking, banyak beristirahat, dan mengonsumsi makan makanan bernutrisi tinggi. Sekeluarnya si kecil dari ruang NICU ia masih membutuhkan kehadiran Anda.
Tetap semangat, Bunda!
Baca juga:
11 Artis Melahirkan Bayi Prematur, Jauh dari HPL Dokter
Kesha Ratuliu Melahirkan, Kini Anaknya Berada di NICU karena Masalah Pernapasan
Penelitian: Bayi prematur yang segera dipeluk oleh orangtuanya akan lebih cepat pulih
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.