Banyak ibu hamil dan menyusui tidak menyadari bahwa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan efek serius pada bayi. Sebab, vitamin B12 untuk ibu hamil dan menyusui berperan penting untuk mencegah cacat neurologis pada bayi.
Artinya, jika saat ini Anda sedang hamil atau sedang menyusui, pastikan kecukupan vitamin B12 terpenuhi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vitamin B12 sama pentingnya dalam mencegah cacat tabung saraf dan cacat neurologis lainnya pada bayi.
Mari kita bahas satu persatu mengenai fungsi vitamin B12 untuk ibu hamil dan untuk ibu menyusui.

Fungsi vitamin B12 untuk ibu hamil
Mengutip dari laman Parents, Peter Shaw, M.D., kepala petugas medis perusahaan farmasi Emisphere, yang memproduksi suplemen B12 mengatakan kalau vitamin B12 sangat penting untuk dua hal ini, yaitu:
- Membantu menjaga saraf tubuh dan sel-sel darah tetap sehat, dan
- Membantu membuat DNA, bahan genetik dalam semua sel tubuh
"Kekurangan vitamin B12 dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf, retardasi pertumbuhan intrauterin, preeklampsia dan keguguran dini," katanya.
Dan yang lebih menakutkan lagi, keterlambatan neurologis dan perkembangan pada bayi yang dapat disebabkan oleh defisiensi. Bahkan hal ini tidak dapat dipulihkan.
Sedangkan untuk ibu menyusui, asupan vitamin B12 saat hamil berperan penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf Anda.

Fungsi vitamin B12 untuk ibu menyusui
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi membutuhkan vitamin B12 untuk mendukung perkembangan otak dan memproduksi sel darah merah yang sehat.
Bayi yang tidak mendapatkan vitamin B12 yang cukup bisa mengalami defisiensi vitamin B12. Jika tidak ditangani dan dibiarkan, kekurangan vitamin B12 pada bayi dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Sampai usia 6 bulan, bayi seharusnya mengonsumsi 0,4 mcg B12 setiap hari dan 0,5 mcg dari 7-12 bulan. Tapi sayangnya, asupan B12 ini tidak banyak masuk ke ASI, kata Shaw.
Sedangkan menurut Carlos W. Benito, M.D. M.P.H. M.H.A., Direktur Atlantic Maternal Fetal Medicine di Morristown Medical Center, New Jersey, ibu hamil yang tidak mengonsumsi protein hewani (sumber vitamin B12) atau vegetarian, juga bisa mendapatkan risiko. Misalnya, defisiensi setelah melahirkan.
"Bayi yang diberi ASI eksklusif dari ibu yang tidak mengonsumsi protein hewani mungkin memiliki cadangan B12 yang terbatas bahkan dapat mengalami defisiensi beberapa bulan setelah melahirkan," kata Benito.

Bagaimana meningkatkan asupan vitamin B12?
National Institutes of Health merekomendasikan agar ibu hamil dan menyusui mengkonsumsi 2,8 mikrogram (mcg) B12 per hari.
Sumber vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan yang diperkaya dan produk hewani seperti daging sapi, hati, dan kerang, yang merupakan sumber vitamin terbaik menurut Shaw, serta ikan, daging, unggas, telur, susu, dan produk susu lainnya.
Masalahnya muncul jika Anda mengurangi daging dan produk susu. "Makanan nabati tidak mengandung vitamin B12 kecuali jika diperkaya," ungkap Shaw. Itulah sebabnya American Dietetic Association merekomendasikan vitamin B12 tambahan untuk vegetarian dan vegetarian lacto-ovo selama masa kehamilan dan menyusui.
Vegetarian juga dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang rekomendasi suplement tambahan.
Nah, vitamin prenatal juga sebenarnya mengandung B12. Tetapi tubuh manusia tidak pandai menyerap vitamin khusus ini. Tubuh hanya menyerap 1-2% dari suplemen B kompleks yang khas.
Mereka yang menderita kondisi seperti celiac atau Crohn, yang memengaruhi bagian usus yang menyerap vitamin, atau yang telah menjalani operasi bariatrik juga berisiko mengalami defisiensi. Demikian juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin B kompleks, yang mengandung dosis 1000 mcg.
Jika masih ragu, Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter tentang dosis yang dibutuhkan sesuai kondisi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bun!
***

Referensi: CDC, Parents
Baca juga
id.theasianparent.com/sumber-vitamin-b12
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.