Parents, Vitamin B12 memainkan banyak peran penting bagi tubuh kita, lo. Sudah cukupkah kadar vitamin ini di dalam tubuh Anda? Serta, apakah dampaknya bila kekurangan vitamin ini? Mari kita bahas berbagai manfaat vitamin B12 untuk kesehatan tubuh dalam artikel ini.
Vitamin B12 juga dikenal sebagai kobalamin. Ia berfungsi mendukung kinerja sel saraf, dan diperlukan tubuh dalam pembentukan sel darah merah serta membuat DNA.
Kobalamin tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh. Karenanya, kita memerlukan asupan kobalamin dari makanan berbasis hewani atau dari suplemen. Ini juga perlu dilakukan secara teratur, lantaran tubuh tidak dapat menyimpan vitamin tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Sederet Manfaat Vitamin B12 untuk Kesehatan
Ada banyak manfaat yang kita peroleh dengan mengonsumsi vitamin B12. Berikut ini di antaranya.
1. Manfaat Vitamin B12 Membantu Pembentukan Sel Darah Merah dan Mencegah Anemia
Vitamin B12 memainkan peran penting dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Maka itu, apabila kadar kobalamin rendah, pembentukan sel darah merah pun tidak optimal, sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Sel darah merah yang sehat berukuran kecil dan bulat. Pada kasus defisiensi (kekurangan) kobalamin, sel darah merah berbentuk oval dan berukuran lebih besar.
Sel darah merah yang berukuran lebih besar, membuatnya kesulitan untuk dialirkan dari sumsum tulang ke peredaran darah dengan kecepatan yang sesuai. Akibatnya, terjadi anemia megaloblastik, yang membuat tubuh menjadi lemah, letih, dan lesu.
2. Mencegah Cacat Lahir
Kadar vitamin B12 yang cukup, sangat penting bagi ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa otak dan sistem saraf janin membutuhkan kobalamin yang memadai dari ibu, agar dapat berkembang dengan baik.
Kekurangan vitamin B12 pada tahap awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, kelahiran prematur, dan keguguran.
Menurut penelitian, perempuan yang memiliki kadar kobalamin rendah, tiga kali lebih berisiko melahirkan bayi dalam kondisi cacat, dibandingkan perempuan yang cukup vitamin B12.
Karenanya, dapat disimpulkan bahwa kobalamin merupakan kunci bagi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.
Artikel terkait: Penting untuk pertumbuhan janin, ini fungsi vitamin B12 untuk ibu hamil dan menyusui
3. Mendukung Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
Penelitian di lebih dari 2.500 orang dewasa menunjukkan, mereka yang kekurangan vitamin B12 mengalami kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dibanding kelompok yang normal.
Tulang yang tingkat kepadatan mineralnya rendah, dapat menjadi rapuh dan rapuh dari waktu ke waktu, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Kondisi ini terutama terjadi pada perempuan.
4. Mengurangi Risiko Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah penyakit mata yang memengaruhi penglihatan. Kondisi ini dapat terjadi karena kekurangan kobalamin.
Para peneliti meyakini bahwa asupan vitamin B12 yang cukup dapat menurunkan homosistein, yaitu sejenis asam amino yang ditemukan dalam aliran darah Anda. Peningkatan kadar homosistein dalam tubuh, telah dikaitkan dengan meningginya risiko degenerasi makula terkait usia.
Sebuah penelitian yang melibatkan 5.000 wanita berusia 40 atau lebih tua menyimpulkan bahwa suplementasi dengan vitamin B12, bersama dengan asam folat dan vitamin B6, dapat mengurangi risiko degenerasi makula.
Dalam penelitian tersebut, kelompok yang menerima suplemen kobalamin selama tujuh tahun memiliki lebih sedikit kasus degenerasi makula, dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya peran vitamin B12 dalam meningkatkan kesehatan penglihatan dan mencegah degenerasi makula.
5. Vitamin B12 Bantu Memperbaiki Suasana Hati dan Menurunkan Gejala Depresi
Efek kobalamin pada suasana hati belum sepenuhnya dipahami. Namun, vitamin ini memainkan peran penting dalam mensintesis dan memetabolisme serotonin, bahan kimia yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.
Oleh karena itu, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan penurunan produksi serotonin, yang dapat memengaruhi suasana hati menjadi tertekan atau menurun.
Sebuah studi mendukung penggunaan kobalamin untuk memperbaiki gejala depresi pada orang yang kekurangan vitamin ini. Sementara studi lainnya menemukan, kekurangan kobalamin dikaitkan dengan gejala depresi yang lebih berat.
Kadar vitamin B12 yang tinggi juga menghasilkan kemungkinan pemulihan dari gangguan depresi mayor. Perlu diketahui, bahwa depresi yang dialami oleh seseorang bukan semata gangguan suasana hati, melainkan ada faktor kimia dalam tubuh yang ikut berkontribusi.
Vitamin B12 dibutuhkan untuk produksi serotonin, zat kimia yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati. Suplemen vitamin B12 dapat membantu meningkatkan mood pada orang dengan defisiensi kobalamin.
6. Mencegah Hilangnya Neuron pada Otak
Kekurangan kobalamin telah dikaitkan dengan kehilangan memori, terutama pada orang dewasa yang mendekati usia tua. Vitamin ini dapat berperan dalam mencegah atrofi otak, yaitu hilangnya neuron di otak dan sering berhubungan dengan kehilangan memori atau demensia.
Satu studi pada orang dengan demensia tahap awal, menunjukkan bahwa kombinasi kobalamin dan suplemen asam lemak omega-3, dapat memperlambat penurunan mental.
Sedangkan di studi lain, menemukan bahwa bahkan kadar kobalamin yang rendah dapat berkontribusi pada kinerja memori yang buruk.
Artikel terkait: Masih Muda tapi Pelupa? 12 Faktor Ini Bisa Jadi Penyebabnya
7. Meningkatkan Energi Tubuh
Suplemen kobalamin telah lama disebut-sebut sebagai produk andalan untuk meningkatkan energi. Pada dasarnya, semua vitamin B memainkan peran penting dalam produksi energi tubuh Anda. Namun, perlu dicatat bahwa vitamin bukan sumber energi.
8. Mendukung Kesehatan Rambut, Kulit, dan Kuku
Mengingat peran kobalamin salah satunya memproduksi sel, ini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan rambut, kulit, dan kuku.
Faktanya, kadar vitamin B12 yang rendah dapat menyebabkan berbagai gejala dermatologis, termasuk hiperpigmentasi, perubahan warna kuku, perubahan rambut, vitiligo, dan sudut mulut yang pecah-pecah.
Namun, jika Anda bergizi baik dan tidak kekurangan kobalamin, mengonsumsi suplemen ini tidak berdampak untuk perbaikan kulit, kuku, dan rambut.
Artikel terkait: 7 Sumber Vitamin B12 yang Bermanfaat Jaga Fungsi Otak dan Saraf
Dosis Vitamin B12 yang Dianjurkan
Lantas, berapa dosis vitamin B12 yang diperlukan untuk merasakan manfaat di atas?
Untuk mengetahui berapa banyak dosis kobalamin yang dibutuhkan oleh tubuh, jawabannya tergantung dari usia, kebiasaan makan, kondisi medis dan apakah sedang mengonsumsi obat-obatan atau tidak.
Berikut ini jumlah rata-rata kobalamin dalam satuan mikogram (mcg) yang direkomendasikan, seperti mengutip dari WebMD:
- Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan: 0,4 mcg.
- Bayi usia 7-12 bulan: 0,5 mcg.
- Anak-anak usia 1-3 tahun: 0,9 mcg.
- Anak-anak usia 4-8 tahun: 1,2 mcg.
- Usia 9-13 tahun: 1,8 mcg.
- Remaja usia 14-18: 2,4 mcg (2,6 mcg per hari jika hamil dan 2,8 mcg per hari jika menyusui).
- Dewasa: 2,4 mcg (2,6 mcg per hari jika hamil dan 2,8 mcg per hari jika menyusui).
Orang-orang yang Berisiko Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi karena dua hal, yaitu pola makan yang tidak cukup untuk memenuhi vitamin ini, atau tubuh tidak dapat sepenuhnya menyerap kobalamin dari makanan.
Kelompok yang berisiko kekurangan vitamin B12, di antaranya:
- Lanjut usia yang mengalami sekresi asam klorida di dalam organ pencernaan, sehingga menyebabkan menurunnya penyerapan kobalamin.
- Orang dengan gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac.
- Orang-orang dengan yang diet vegan dengan ketat.
Makanan Sumber Vitamin B12
Anda bisa mendapatkan kobalamin dalam makanan berbasis hewani, di antaranya produk susu, telur, ikan, daging, dan unggas. Atau bisa juga dari makanan yang diperkaya dengan kobalamin. Pastikan Anda memeriksa kandungan nutrisi pada produk makanan.
Itulah sederet informasi seputar manfaat vitamin B12 atau kobalamin untuk kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
***
Baca juga:
Aneh Tapi Nyata, Ini Cerita Evan Lelaki Transgender yang Melahirkan Seorang Bayi
10 Keputusan Penting Yang Harus Dibuat Sebelum Melahirkan
Anak Kurang Mendapat Kasih Sayang dari Ayah, Ini 3 Dampak Negatif yang Ditimbulkan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.