Pneumonia termasuk kondisi medis yang berbahaya. Maka itu, vaksin pneumonia menjadi salah satu hal yang penting diberikan untuk anak maupun orang dewasa.
Apa Itu Pneumonia?
Pneumonia adalah kondisi peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
Penyakit tersebut biasanya muncul mengikuti infeksi virus lainnya seperti influenza.
Selain itu, pneumonia merupakan bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli.
Ketika orang yang sehat bernapas akan terisi udara. Namun, ketika seseorang menderita pneumonia, alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan yang membuat pernapasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen.
Apa Penyebab Pneumonia?
Sumber: unsplash
Pneumonia disebabkan oleh sejumlah infeksi meliputi virus, bakteri, dan jamur. Penyebab pneumonia paling umum antara lain:
- Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab paling umum pneumonia bakteri pada anak-anak.
- Haemophilus influenza tipe b (Hib) merupakan penyebab paling umum kedua pneumonia bakteri.
- Virus pernapasan syncytial, yaitu virus penyebab pneumonia yang paling umum.
- Pada bayi yang terinfeksi HIV, Pneumocystis jiroveci adalah salah satu penyebab paling umum pneumonia, hal tersebut menyebabkan seperempat dari semua kematian pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV.
Mengapa Perlu Vaksinasi untuk Mencegah Pneumonia?
Menurut data CDC, penyakit pneumokokus yang menjadi salah satu penyebab pneumonia, membunuh sekitar 3.000 orang per tahun. Anak-anak kecil dan mereka yang berusia di atas 65 tahun mengalami kondisi gejala yang parah.
Sementara melansir Detik, dalam setahun terakhir, peningkatan kasus pneumonia terbilang signifikan hingga melampaui 3 kali lipat.
Pada 2024, total pasien pneumonia mencapai 1.278 dengan insiden kasus kematian di angka 188. Hal ini meningkat dari 2023 yang tercatat ada 330 kasus dengan 52 pasien meninggal.
Data tersebut menjadi salah satu alasan pentingnya vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.
Selain itu, vaksin juga termasuk cara pencegahan yang disarankan WHO untuk menurunkan risiko pneumonia yang parah.
Apa Saja Jenis Vaksin Pneumonia?
Sumber: unsplash
Pemberian vaksin dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi atau daya tahan tubuh yang dapat melawan penyakit akibat infeksi bakteri penyebab pneumonia. Ada dua vaksin untuk pneumonia, yakni:
1. Vaksin Pneumonia Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV) atau PPSV23
Jenis vaksin ini mengandung molekul polisakarida yang menyerupai dinding sel bakteri pneumokokus.
Vaksin tersebut dapat diberikan pada lansia, orang dewasa, dan anak berusia lebih dari 2 tahun yang dianggap berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus.
Vaksin pneumonia jenis PPV memiliki efektivitas sekitar 50–70% dalam mencegah infeksi pneumokokus. Serta, mampu melindungi penerimanya dari 23 jenis bakteri pneumokokus.
2. Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) atau PCV13
Vaksin tersebut dapat diberikan pada anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun.
Vaksin ini juga dapat diberikan pada anak di atas 2 tahun serta orang dewasa yang berisiko terkena infeksi pneumokokus.
Sesuai dengan kodenya, vaksin tersebut dapat melindungi 13 jenis bakteri penyebab pneumonia.
Apa Saja Efek Samping Vaksin Pneumonia?
Sumber: unsplash
Vaksin memang mengandung bakteri pneumonia, tetapi tidak menyebabkan seseorang menjadi sakit. Efek samping vaksinasi pneumonia di antaranya adalah:
- Pembengkakan, nyeri, atau kemerahan di area yang disuntik
- Demam ringan
- Rewel atau mudah tersinggung
- Kehilangan selera makan
- Sakit otot.
Walau demikian, vaksin cenderung aman dilakukan.
Kurang dari 1% orang yang mendapatkan vaksin pneumonia mengalami efek samping tersebut.
Siapa Saja yang Disarankan Menjalankan Vaksinasi Pneumonia?
Sumber: unsplash
Beberapa orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan berisiko tinggi terserang pneumonia adalah yang sangat disarankan melakukan vaksinasi. Berikut ini rinciannya:
1. Lansia di atas 65 tahun
Seiring bertambahnya usia, kekebalan tubuh mereka cenderung menurun sehingga kesulitan melawan infeksi pneumonia.
2. Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah
Banyak penyakit yang dapat menyebabkan sistem kekebalan Anda melemah, sehingga kurang mampu melawan serangga seperti pneumonia.
Orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, emfisema, asma, atau COPD (penyakit paru obstruktif kronik) cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
3. Orang yang merokok
Perokok kemungkinan mengalami kerusakan pada paru-parunya.
Organ di dalamnya dapat kesulitan melawan pneumonia.
4. Orang yang menjalani operasi atau penyakit parah
Orang yang berada di ICU rumah sakit (unit perawatan intensif) dan membutuhkan bantuan pernapasan dengan ventilator berisiko terkena pneumonia.
Hal yang sama juga berlaku pada orang yang baru saja menjalani operasi besar.
Orang dalam pemulihan dari cedera serius juga memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Itulah penjelasan tentang pentingnya vaksin untuk mencegah pneumonia.
Beberapa orang yang berisiko perlu menjalankan vaksinasi untuk mencegah dampak penyakit yang parah.
Semoga bermanfaat!
***
Baca Juga:
Pneumonia menyerang anak Kim Kadarshian, waspadai risikonya terhadap anak Anda
Pemain film 'Sister Act' Whoopi Goldberg hampir meninggal karena pneumonia, waspadai gejalanya!
Menyerang Organ Paru-Paru, Kenali Perbedaan Pneumonia dengan Tuberkulosis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.