Apakah vaksin influenza anak dibutuhkan? Sering kali kita khawatir bila si Kecil tertular flu atau influenza.
Penyakit ini sering kali menurunkan nafsu makan anak serta membuatnya susah tidur karena hidung tersumbat. Menurut para ahli, vaksin flu adalah cara terbaik untuk mencegah anak terkena virus influenza.
Pemberian vaksin flu sebaiknya dilakukan setiap tahun, karena virus influenza sering kali menjadi kebal dengan vaksin yang diberikan di tahun sebelumnya.
Untuk anak berusia 6 bulan hingga 8 tahun, dibutuhkan vaksin flu sebanyak 2 kali lipat.
Dan bagi anak yang baru pertama kali menerima vaksin flu, dosis kedua diberikan 1 bulan setelah menerima dosis pertama.
Mari kita simak info tentang vaksin influenza anak berikut ini.
Artikel Terkait : Vaksin Flu : Apakah Efek Sampingnya Berbahaya untuk Anak?
Apa Itu Vaksin Influenza Anak?
Flu, singkatan dari influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.
Virus flu menginfeksi hidung, saluran udara bagian atas, tenggorokan, dan paru-paru.
Flu menyebar dengan mudah dan dapat menyebabkan penyakit serius, terutama bagi anak kecil, orang tua, wanita hamil, dan orang dengan kondisi kronis tertentu seperti asma dan diabetes.
Flu bisa menjadi penyakit yang sangat tidak menyenangkan bagi anak-anak. Ini juga dapat menyebabkan masalah serius, seperti bronchitis dan pneumonia.
Artikel terkait: Bahaya Menggunakan Balsem untuk Mengobati Flu Anak, Ini Faktanya
Siapa yang Bisa dan Tidak Bisa Menerima Vaksin Flu?
Vaksin flu sebaiknya segera diberikan pada anak yang imunitasnya rendah, menderita kanker, diabetes, penyakit jantung dan penyakit pada paru-paru.
Namun, anak yang alergi terhadap telur ayam tidak dapat menerima vaksin tersebut, karena vaksin ini dibiakkan pada telur ayam dan kemungkinan mengandung protein telur.
Fungsi Vaksin Influenza Anak
Anak-anak dapat tertular dan menyebarkan virus flu dengan mudah. Memberikan vaksinasi flu kepada mereka juga melindungi orang lain yang rentan terhadap flu, seperti bayi dan orang tua.
Dilansir dari laman situs CDC, inilah fungsi vaksin influenza anak:
- Mengurangi risiko penyakit flu dan rawat inap di antara anak-anak.
- Terbukti menyelamatkan nyawa anak-anak.
- Dapat membuat penyakit ini berkembang tidak terlalu parah pada orang yang sudah divaksinasi, tetapi masih sakit flu.
- Mengurangi risiko penyakit, yang dapat mencegah anak Anda absen sekolah.
- Mengurangi risiko tinggi terkena komplikasi flu yang serius terutama jika anak Anda berusia kurang dari 5 tahun, atau pada usia berapa pun dengan kondisi kesehatan tertentu.
- Membantu mencegah penyebaran flu ke keluarga dan teman, termasuk bayi di bawah 6 bulan yang terlalu muda untuk mendapatkan vaksin flu.
Artikel terkait: Waspada, Polusi Buruk Bikin Anak Jadi Flu & Batuk! Ini Cara Mengatasinya
Kapan Vaksin Influenza Anak Diberikan?
Dilansir dari laman situs CDC, dokter menyarankan agar anak Anda mendapatkan vaksin flu setiap tahun, dimulai saat ia berusia 6 bulan.
Beberapa anak usia 6 bulan hingga 8 tahun mungkin memerlukan 2 dosis untuk perlindungan terbaik.
- CDC merekomendasikan vaksin influenza anak pada akhir Oktober, sebelum flu mulai menyebar di lingkungan Anda. Akan tetapi, mendapatkan vaksinasi di kemudian hari masih dapat bermanfaat dan vaksinasi harus terus ditawarkan sepanjang musim flu, bahkan hingga Januari atau setelahnya.
- Anak-anak 6 bulan sampai 8 tahun bisa mendapatkan vaksin influenza anak untuk pertama kalinya, dan mereka yang sebelumnya hanya mendapatkan satu dosis vaksin flu, selanjutnya harus mendapatkan dua dosis vaksin. Dosis pertama harus diberikan segera setelah vaksin tersedia.
- Jika anak Anda sebelumnya mendapat dua dosis vaksin flu (setiap saat), maka Anda hanya membutuhkan satu dosis vaksin flu pada tahun yang sama.
- Ibu hamil sebaiknya mendapatkan vaksin flu selama kehamilan. Vaksin flu yang diberikan selama kehamilan membantu melindungi ibu dan bayinya dari flu.
Artikel Terkait : Vaksin Influenza Dewasa, Efektif Cegah Kematian Akibat Komplikasi Flu
Cara Pemberian Vaksin Flu
Vaksin ini dapat diberikan dengan dua cara, yaitu melalui injeksi atau spray pada hidung. Vaksin yang diberikan melalui injeksi mengandung virus yang tidak aktif/mati.
Sedangkan vaksin melalui spray hidung berisi virus hidup yang lemah. Segera setelah pemberian vaksin, tubuh akan bereaksi membentuk benteng pertahanan yang siap melawan virus flu.
Dilansir dari laman laman Mayo Clinic, tergantung pada usia dan kesehatan anak Anda, Parents dapat memilih antara suntikan flu dan vaksin flu semprot hidung:
Injeksi Flu
Vaksin influenza anak berupa suntikan dapat diberikan kepada anak-anak berusia 6 bulan ke atas.
Efek samping mungkin termasuk rasa sakit, kemerahan dan bengkak di mana suntikan itu diberikan. Demam, nyeri otot, sakit kepala, mual dan kelelahan juga bisa terjadi.
Semprotan Hidung
Vaksin influenza anak yang disemprotkan pada hidung dapat diberikan kepada anak sehat berusia 2 tahun ke atas.
Efek samping dari semprotan hidung pada anak-anak mungkin termasuk pilek, mengi, sakit kepala, muntah, nyeri otot, sedikit demam dan sakit tenggorokan.
Keduanya aman untuk anak-anak, namun untuk anak di bawah 2 tahun sebaiknya vaksin flu diberikan melalui suntikan.
Keduanya melindungi dari virus influenza yang menyebabkan penyakit musiman ini.
Di masa lalu, vaksin semprot hidung tidak direkomendasikan untuk anak-anak karena tampaknya tidak bekerja dengan baik.
Versi yang lebih baru berfungsi dengan baik saat ini. Sehingga, salah satu vaksin dapat diberikan untuk anak-anak, tergantung pada usia anak dan kesehatan secara umum, dilansir dari laman Kids Health.
Semprotan hidung hanya untuk orang sehat yang berusia 2–49 tahun.
Sementara itu, untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau beberapa kondisi kesehatan (seperti asma) dan ibu hamil tidak boleh mendapatkan vaksin semprot hidung.
Artikel Terkait : Jangan Anggap Ringan Influenza! Ini Pentingnya Vaksin Flu untuk Balita
Efek Samping Vaksin Flu
Mungkin Anda salah satu orang tua yang khawatir dan ragu untuk memberikan vaksin flu pada si kecil, karena pernah mendengar atau membaca tentang efek samping vaksin tersebut.
Efek samping biasanya mulai terlihat pada 6 – 12 jam setelah vaksin. Namun, efek samping tersebut sangat ringan dan berlangsung 1-2 hari saja.
Pada vaksin yang diberikan melalui suntikan, efek samping yang sering terjadi adalah kulit kemerahan dan pegal di sekitar area bekas suntikan, demam ringan, lesu, hingga sakit tenggorokan.
Sedangkan, vaksin flu yang disemprotkan melalui hidung, dapat menimbulkan muntah, demam, sakit kepala dan hidung berair.
Efek-efek samping tersebut tidaklah sebanding dengan manfaat yang didapatkan melalui vaksin flu. Jadi, pertimbangkanlah vaksin flu untuk anak-anak, agar mereka lebih kebal terhadap penyakit tersebut.
Efek samping berat jarang sekali terjadi. Segeralah bawa anak Anda ke dokter jika mengalami gangguan pernapasan ataupun ketidaknormalan detak jantung.
Parents mungkin khawatir anak memiliki reaksi serius atau mendapatkan penyakit yang dicegah oleh vaksin.
Beberapa vaksin dapat menyebabkan reaksi ringan, seperti rasa sakit di mana suntikan diberikan atau demam.
Akan tetapi, jarang terjadi reaksi serius karena vaksin. Risiko vaksinasi kecil dibandingkan dengan risiko kesehatan dari penyakit yang dimaksudkan untuk dicegah.
Imunisasi adalah salah satu cara perlindungan terbaik terhadap penyakit menular.
Parents, semoga informasi vaksin influenza anak ini bermanfaat.
***
Baca Juga:
Pentingnya Imunisasi dan Efek Sampingnya
Vaksin MMR dan Autisme
Vaksin Influenza Dewasa, Efektif Cegah Kematian Akibat Komplikasi Flu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.