Salah satu penyakit yang cukup umum di Indonesia adalah tifus, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin tifoid yang dapat diberikan sejak usia anak-anak.
Vaksin tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit demam tifoid atau tifus. Anak-anak bisa tertular tifus dari makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, lingkungan tidak higienis, atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Manfaat imunisasi tifoid untuk anak adalah mencegah terjadinya penyakit tifus, mengurangi keparahan jika terkena infeksi, dan melindungi diri dari gejala umum yang terkait dengan demam tifus.
Namun, apakah anak wajib mendapatkan vaksin tifoid dalam imunisasi wajib dasarnya? Dan apakah ada efek samping dari vaksin ini?
Cek jawabannya di artikel ini.
Vaksin Tifoid untuk Umur Berapa?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin tifoid untuk anak di umur lebih dari 2 tahun. Imunisasi tifoid diberikan pada anak yang usianya sudah di atas tahun, dengan ulangan setiap 3 tahu, hingga usia 18 tahun.
Vaksin ini diberikan melalui suntikan membantu mencegah demam tifoid, akan tetapi tidak memberikan perlindungan seutuhnya.
Oleh karena itu sangat penting menghindari orang yang terinfeksi, termasuk makanan dan air yang terinfeksi, meski sudah menerima vaksinasi.
Vaksin Tifoid Disuntikkan di Mana?

Melansir Mayo Clinic, vaksin tifoid disuntikkan di salah satu otot lengan atas, sama seperti suntikan vaksinasi pada umumnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa vaksin ini disuntikkan di paha anak.
Setelah anak mendapatkan vaksin tifoid, Parents harus bersiap dengan efek pascaimunisasi seperti:
- Demam
- Nyeri, kemerahan, bengkak, nyeri tekan atau benjolan di tempat suntikan
- Kelelahan.
Efek samping tersebut biasanya tidak memerlukan perhatian medis dan akan hilang seiring waktu. Parents bisa konsultasi pada dokter tentang bagaimana mencegah atau mengurangi beberapa efek samping tersebut.
Imunisasi Typhoid Apakah Wajib?
Di Indonesia, imunisasi typhoid bukan termasuk imunisasi dasar wajib yang harus didapat si Kecil sejak ia baru lahir. Akan tetapi imunisasi typhoid disarankan demi memberikan perlindungan diri si Kecil terhadap kuman Salmonella typhi penyebab sakit.
Imunisasi tifoid bisa didapatkan di puskesmas, klinik, dan rumah sakit yang menyediakan. Parents bisa berkonsultasi dengan dokter anak jika ingin melakukan vaksinasi tifoid pada anak.
Imunisasi typhoid dapat membantu mencegah infeksi tifoid. Penyakit tersebut menyebabkan demam tifoid, menyerang usus halus dan menyebabkan demam tinggi hingga sakit perut.
Jika Parents atau si Kecil hendak bepergian ke daerah di mana ada kemungkinan terpapar tifoid, maka vaksin direkomendasikan untuk didapatkan setidaknya 2 minggu sebelum bepergian.
Selain itu, jika Parents atau si Kecil harus bepergian secara rutin ke wilayah dunia yang mengalami masalah tifus, maka harus mendapatkan dosis penguat setiap 2 tahun.
Berapa Harga Vaksin Thypoid?

Harga vaksin thypoid di Indonesia beragam, tergantung di mana Parents mendapatkan vaksinasi tersebut. Akan tetapi sebagai gambaran, harga vaksin thypoid di beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara Rp200-an ribu hingga Rp500-an ribu.
Imunisasi tifoid untuk anak bisa dilakukan di rumah sakit, puskesmas, klinik, maupun pusat layanan kesehatan lainnya.
Parents bisa menanyakan ke pusat layanan kesehatan tersebut apakah menyediakan vaksin tifoid untuk anak dan berapa harganya. Parents juga bisa bertanya pada dokter anak untuk mendapatkan rekomendasi tempat vaksinasi tifoid.
Parents bisa menanyakan pada petugas layanan kesehatan di rumah sakit maupun klinik apakah imunisasi tersebut bisa ditanggung asuransi.
***
Meskipun bukan termasuk imunisasi wajib, namun Parents bisa memberikan vaksin tifoid pada si Kecil saat usianya sudah di atas 2 tahun. Pemberian imunisasi tifoid pada anak bisa dimulai saat usia 2 tahun ke atas, sesuai rekomendasi IDAI.
Vaksin tifoid bisa didapatkan di puskesmas, klinik, rumah sakit, maupun pusat layanan kesehatan lainnya dengan harga beragam.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
Sakit Tipes, Konsumsi Makanan Berikut Agar Lekas Sembuh
Penyakit Tipes Menular Lewat Makanan, Begini Tips Aman Kulineran Bersama Keluarga!
id.theasianparent.com/penyakit-tipes
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.