Sudah tahu belum kalau saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022?
Melalui pencanangan BIAN ini, diharapkan agar semua anak-anak bisa mendapatkan imunisasi. Orang tua bisa segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan untuk mendapatkan imunisasi yang dibutuhkan.
Pandemi telah menyebabkan terganggunya pelayanan imunisasi rutin anak sehingga cakupan imunisasi menjadi menurun. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya wabah penyakit menular. Kondisi ini sangat kita hindari terjadi pada anak-anak kita, salah satunya dengan peningkatan cakupan imunisasi rutin pada anak-anak melalui program BIAN ini.
Penting untuk digarisbawahi, imunisasi tentu saja menjadi bagian dari hak anak. Di mana imunisasi, dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk bisa membentuk antibodi. Dengan demikian, anak-anak memiliki ‘tentara’ yang bisa membantu menguatkan daya tahan tubuhnya untuk melawan berbagai virus atau bakteri yang masuk menyerang.
Seperti yang dijelaskan dr. Miza Afrizal Sp.A, “Imunisasi ibarat memakaikan helm saat anak mau main sepeda. Memang dengan memakai helm tidak menjamin anak tidak mengalami kecelakan, sebaliknya juga begitu. Tidak memakaikan anak helm, juga tidak menjadikan anak mengalami kecelakaan. Tapi kita sama-sama tahu, apabila terjadi kecelakaan, khususnya yang bisa menyebabkan kecacatan atau kematian, anak mana yang punya peluang untuk selamat. Jadi, bukan hak orang tua mau memberikan vaksinasi atau tidak, tapi hak anak untuk mendapatkannya dan ini menjadi kewajiban orang tua untuk memberikannya.”
Faktanya, memberikan imunisasi untuk anak-anak di Indonesia memang belum merata. Oleh sebab itu, dengan adanya BIAN ini, Kemenkes berupaya untuk bisa menutup kesenjangan imunitas kesehatan di masyarakat.
Mengingat saat ini Bulan Imunisasi Anak Nasional masih berjalan, tidak ada salahnya Parents memastikan agar si Kecil mendapatkan salah satu haknya yang membantunya untuk bisa tumbuh dengan maksimal.
Berikut fakta yang perlu Parents pahami terkait dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 atau BIAN 2022.
Fakta Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
1. Pengertian Bulan Imunisasi Anak Nasional
Bulan Imunisasi Anak Nasional dicanangkan pemerintah sebagai salah satu upaya melindungi anak dari berbagai penyakit. Mulai dari Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis atau batuk rejan, Hepatitis B, Campak, Rubela dengan memberikan imunisasi tambahan Campak Rubela bagi seluruh sasaran sesuai ketetapan dan imunisasi polio (OPV dan IPV) sera DPT-HB-Hib apabila anak belum lengkap status imunisasi sebelumnya.
2. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Bian dilakukan secara dua tahap. Pertama, bulan Mei di Sumatera Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Sedangkan, untuk tahap kedua akan dilaksanakan bulan Agustus di pulau Jawa, dan Bali.
3. Sasaran BIAN
Anak yang akan mendapatkan imnunisasi tambahan campak-rubela adalah:
– Provinsi Aceh, Riau, Sumatera Utama, Sumatera Barat. Usia anak 9 tahun sampai kurang dari 15 tahun
– Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, bangka Belitung, Lampung, seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Imunisasi untuk anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 12 tahun.
– Daerah khusu Ibukota Jakarta, Banten, Jawa barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Imunisasi untuk anak 9 bulan sampai dengan 59 bulan.
Anak yang akan mendapatkan imunisasi kejar adalah anak usia 12 bulan sampai 59 bulan di seluruh provinsi yang tidak atau belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV, imunisasi IPV dan imunisasi DPT-HB-Hib.
4. Lokasi Bulan Imunisasi Anak Nasional
Adapun tempat pelaksanaan BIAN ini dilakukan di Puskesmas, Fasyankes lainnya, Posyandu, Pos Imunisasi hingga sekolah atau satuan pendidikan. Untuk mendapatkannya, jangan lupa melakukan koordinasi atau tanyakan langsung pada petugas Puskesmas atau sekolah di masing-masing wilayah.
5. Manfaat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan imunisasi maka anak-anak akan mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit menular, seperti Polio, Difteri, Tetanus, Pertussis, Hepatitis B, Campak, dan Rubela. Menjaga perlindungan anak dari penyakit-penyakit ini sangat penting agar mereka terhindar dari risiko infeksi saat wabah penyakit ini terjadi akibat menurunnya cakupan imunisasi selama pandemi.
6. Biaya
Tidak bisa dipungkiri, salah satu yang menyebabkan pemberian imunisasi tidak merata terkait dengan biaya yang perlu dikeluarkan. Tidak perlu khawatir, BIAN merupakan program pemerintah. Vaksin yang berkualitas dan aman yang disediakan oleh pemerintah bisa diberikan tanpa dipungut biaya.
7. Pastikan Kondisi Anak Layak Diimunisasi
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat anak diimunisasi, pastikan kondisinya sehat. Tidak sakit, dan demam. Jika mengalaminya, artinya pemberian vaksin harus ditunda dulu sementara waktu. Selain itu, jangan lupa informasikan pada petugas atau pelayan kesehatan jika anak memiliki alergi.
8. Bawa Dokumen yang Dibutuhkan
Jangan lupa menyiapkan Kartu Keluarga (KK) dan buku KIA atau catatan kesehatan imunisasi lainnya. Namun, bila dokumen tersebut tidak ada, anak bisa tetap mendapatkan imunisasi.
Bagaimana Parents, jangan sampai melewatkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022, ya. Segera datangi tempat pelayanan imunisasi terdekat dan tanyakan lebih lanjut pada petugas kesehatan di sana mengenai program BIAN ini. Biar bagaimana pun, imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan. Pertumbuhan anak lebih sehat dan maksimal, di kemudian hari mereka pun kelak akan lebih produktif. Ayo kita sukseskan program BIAN 2022!
Follow akun instagram @kenapaharusvaksin untuk informasi lebih lanjut untuk vaksinasi keluarga ya, Parents.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.