Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali yang Wajib Dijalani Ibu Hamil
Ragam tes sebaiknya dilakukan agar kehamilan lancar.
Perawatan prenatal atau pemeriksaan kehamilan pertama kali sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa Bumil dan bayi Anda baik-baik saja di setiap tahap dan usia kehamilan.
Melalui pemeriksaan rutin kehamilan, dokter kandungan akan memberitahu kondisi bayi dan informasi penting lain perihal persalinan. Supaya tidak bingung lagi, simak yuk, apa saja pemeriksaan kehamilan yang wajib dijalani!
Artikel Terkait: 12 Hal Menyebalkan yang Terjadi pada Trimester Pertama Kehamilan
Kapan Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali Dilakukan?
Seorang spesialis kandungan asal Singapura, Dr. Anne Tan mengatakan bahwa jika Anda memiliki siklus menstruasi teratur dan mengalami keterlambatan jadwal, tentu tandanya Anda perlu mencoba alat tes kehamilan di rumah untuk memastikan apakah hasil test pack Anda menunjukkan garis dua.
Jika test pack menunjukkan hasil positif dan Anda tidak mengalami rasa sakit atau perdarahan, artinya Anda perlu melakukan pemeriksaan kehamilan pertama kali, yakni paling cepat dua minggu setelah terlambat menstruasi.
Dilansir dari laman WebMD, tujuan pemeriksaan kehamilan pertama kali adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain:
- Menentukan tanggal due date atau Hari Perkiraan Lahir (HPL).
- Mengetahui riwayat kesehatan ibu hamil dan keluarga
- Menentukan apakah Anda memiliki faktor risiko kehamilan berdasarkan usia, kesehatan, atau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga Anda.
Idealnya, ibu hamil perlu berkunjung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama 9 bulan, yaitu:
- 2 kali pada usia kehamilan 1–12 minggu
- Minimal 1 kali pada usia kehamilan 13–28 minggu
- 3 kali pada usia kehamilan 29–40 minggu
Ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil lebih intens berkunjung ke dokter yaitu jika mengalami kondisi berikut:
- Hamil di usia 35 tahun atau lebih
- Berisiko melahirkan secara prematur
- Mengalami komplikasi kehamilan atau kehamilan risiko tinggi, misalnya preeklampsia
- Memiliki riwayat penyakit seperti asma, lupus, anemia hamil, diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas
Artikel terkait: Ketahui Apa Itu NIPT Test: Tujuan, Cara Skrining, hingga Kapan Sebaiknya Dilakukan
Apa Saja Tes yang Dilakukan pada Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali?
1. Tes Darah
Menurut Dr. Dana Elliot Srither, seorang dokter keluarga asal Singapura, salah satu tes darah pertama yang akan dilakukan dokter kandungan adalah memeriksa jumlah hormon kehamilan Human Choroid Gonadotrophin (hCG) dalam darah.
Kadar hormon tersebut akan mengonfirmasi seberapa jauh kehamilan Anda.
Selain itu, dokter juga akan memastikan jumlahnya dua kali lipat setiap dua hingga tiga hari. Angka tersebut menunjukkan kehamilan berjalan lancar.
Di samping itu, pada pemeriksaan kehamilan pertama kali, dokter kandungan Anda biasanya akan melakukan beberapa tes darah berikut:
- Hitung sel darah lengkap (FBC)
- Golongan darah dan skrining untuk antibodi Rh
- Kemungkinan adanya sifilis, hepatitis, gonore, klamidia, dan penyakit menular seksual lainnya (PMS), termasuk human immunodeficiency virus (HIV).
- Riwayat terhadap beberapa penyakit virus, terutama campak Jerman (rubella)
- Pemeriksaan lain juga mungkin diperlukan, seperti penyakit tiroid, tergantung pada riwayat kesehatan masa lalu Anda
2. Uji Panggul
Dr. Srither juga menjelaskan bahwa pemeriksaan panggul dilakukan pada kunjungan pranatal pertama Anda untuk melihat apakah perkembangan kehamilan normal.
Melalui laman WebMD, para ahli medis menjelaskan bahwa selama pemeriksaan ini, Anda bisa direkomendasikan untuk melakukan pap smear sebagai skrining kanker serviks dan untuk mendeteksi PMS lainnya.
Dokter Anda juga dapat melakukan pemeriksaan internal untuk memeriksa adanya kelainan pada rahim, ovarium, atau saluran tuba. Selama pemeriksaan ini, dokter juga akan menentukan ukuran rahim dan panggul Anda.
Artikel terkait: Mengenal Jenis Skrining untuk Kehamilan Berisiko Tinggi, Ini yang Perlu Bumil Lakukan
3. USG Transvaginal
Menurut Dr. Tan, USG vagina (transvaginal) diperlukan untuk mendeteksi kantung kehamilan intrauterin dengan kantung telur dan bayi Anda (kutub janin), yang harus menunjukkan ukuran di bawah 5 mm.
Pada usia kehamilan tujuh minggu, kutub janin akan berada sekitar 10 mm dan detak jantung bayi Anda akan terlihat.
Dr. Tan menjelaskan bahwa ginekolog Anda mungkin juga akan memeriksa kantong kehamilan dengan hati-hati untuk memeriksa apakah semuanya baik, dan tidak ada fibroid, kista ovarium, atau pertumbuhan sel abnormal lainnya.
Selain berbagai tes di atas, dokter kandungan juga akan memeriksa tekanan darah dan suhu tubuh, serta melakukan tes protein urine.
4. Ajukan Banyak Pertanyaan
Khususnya bagi Bunda yang baru hamil, jangan sungkan menanyakan banyak hal pada ahlinya. Untuk menghindari kelupaan, catat daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan dan rekam jawaban dokter untuk didengarkan ulang di rumah.
Dr. Gordon Lim, yang juga seorang ginekolog asal Singapura, menyarankan Anda untuk mengajukan pertanyaan seputar topik berikut:
- Makanan yang cocok: Cari tahu tentang jenis makanan yang harus Anda makan lebih banyak selama kehamilan, serta makanan yang harus dihindari, misalnya makanan olahan dan minuman bersoda.
- Berat badan yang ideal: Dokter kandungan juga akan memberi tahu Anda tentang berapa banyak berat badan yang harus Anda dapatkan selama kehamilan.
- Vitamin prenatal: Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter Anda tentang vitamin prenatal yang cocok.
- Bekerja dan bepergian: Bunda adalah perempuan yang berkarier, konsultasikan hal ini pada dokter. Jika pekerjaan Anda memakan waktu berjam-jam atau sering bepergian, cari tahu apakah ini akan berdampak pada kehamilan Anda dan catat saran dari dokter.
- Metode persalinan: Tanyakan kepada dokter Anda tentang metode persalinan yang sekiranya cocok untuk Anda. Setiap calon ibu berbeda dan pastinya akan menjalani metode melahirkan yang berbeda pula. Dokter kandungan Anda akan menjelaskan tentang pro dan kontra dari setiap metode, yang akan membantu Anda memutuskan mana pilihan yang tepat untuk Anda.
- Emosi dan gejala kehamilan: Jika Anda mengidam hal yang tidak biasa, tanyakan kepada dokter tentang hal ini. Ingatlah bahwa kehamilan bukan hanya pengalaman fisik, tetapi juga pengalaman emosional.
- Seks: Wanita sering mengalami peningkatan libido selama kehamilan, tetapi pasangan atau Anda sendiri mungkin ragu untuk melakukan hubungan seksual karena berbagai alasan.
- Kontak dokter: Selama kehamilan, Anda mungkin saja bisa mengalami berbagai macam hal gejala yang mengganggu dan tidak terduga. Untuk itu, Anda perlu menyimpan nomor telepon penting, salah satunya nomor telepon dokter kandungan Anda yang siap dihubungi kapan pun untuk keadaan darurat.
5. Skrining Penyakit Infeksi
Sesuai namanya, tes ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit infeksi pada ibu hamil.
Beberapa penyakit yang perlu diskrining selama kehamilan adalah hepatitis B, sifilis, HIV, dan TORCH. Penyakit-penyakit tersebut perlu dideteksi sejak dini untuk mencegah komplikasi pada janin.
6. Tes Genetik
Tes genetik diperlukan untuk mendeteksi adanya risiko kelainan genetik pada ibu yang bisa menurun pada janin, misalnya thalasemia. Tes juga diperlukan untuk mengetahui sejak dini apakah janin dalam kandungan mengalami kelainan genetik atau tidak.
Beberapa kelainan genetik yang bisa dideteksi sejak kehamilan adalah sindrom Down, sindrom Klinifelter, dan hemofilia. Pemeriksaan genetik dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban (amniocentesis) atau sampel darah janin (fetal blood sampling).
Jika terdeteksi adanya kelainan, dokter biasanya akan menawarkan pengujian diagnostik, biasanya melalui Chorionic Villous Sampling (CVS) di trimester pertama, atau amniosentesis pada trimester kedua.
Ada juga skrining darah ibu bebas sel janin atau Non Invasive Prenatal Testing/Diagnostic (NIPT/NIPD) yang mengevaluasi DNA janin dalam darah seorang wanita dan diagnosis tentang kelainan kromosom tertentu.
Parents, lakukanlah skrining pada trimester pertama kehamilan agar memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan serta mempersiapkan masalah kesehatan yang mungkin dialami. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan antara 9-14 minggu, dan pemeriksaan USG dilakukan antara usia kehamilan 11-13 minggu.
Memasuki usia kehamilan 9 bulan, pemeriksaan kehamilan akan ditambah dengan pengecekan vagina, faktor risiko persalinan, penyakit menular dan tidak menular, gejala psikologis ibu, detak jantung bayi, gerakan bayi, serta posisi bayi.
****
Bagaimana, Parents, sudah tahu kan sekarang pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan selama hamil? Jadwalkan sekarang juga agar tidak terlewatkan, ya.
Baca juga:
Mengenal Tes Nuchal Translucency, Skrining untuk Mengetahui Ada Tidak Kelainan Genetik pada Bayi
Kapan Perut Membesar Ketika Hamil, Ini Perubahan Rahim Bumil Trimester 1-3
Mengenal LILA Normal Ibu Hamil Serta Berbagai Permasalahannya